Anda di halaman 1dari 29

XI-MIPA 7

Agnes Maya .A.


Alya Alphiyanti
Megawati Putri
Lyra Jelang .F.
Tiara Auradiva
PETA KONSEP
A. HUKUM OHM
Dikemukakan oleh orang fisikawan pada bidang elktrisitas yaitu George
Simon Ohm . Yang mana yang paling terkenal adalah hubungan antar
alir listrik, tegangan, dan tahanan konduktor dalam rangkaian listrik
yang dsebut hukum ohm.
1.Pengukuran Arus dan Teganan Listrik

Arah arus listrik berlawanan dengan arah gerak elektron. Kuat arus yang
mengalir pada kawat adalah jumlah muatan listrik yang melewati kawat
persatuan waktu pada suatu titik.

Keterangan :
I = Kuat arus, ampere (A)
Q = Muatan listrik, coulomb (C)
T = Waktu (s)
ne = jumlh electron
qe = nilai muatan electron = 1.6 x 10-19 C
Adapun istilah rapat arus listrik dapat dirumuskan sebagai berikut:

Keterangan :
J = rapat arus (A/m2)
I = kuat arus (A)
A = luasan (m2)

Kuat arus listrik diukur menggunakan amperemeter, sedangkan tegangn


listrik diukur menggunakan voltmeter. Adapun alat untuk mengukur
hambatan listrik dinamakan ohmmeter.
Batas ukur (jangkauan) ini menentukan kemampuan maksimum
alat dalam mengukur arus listrik.
Nilai hambatan shunt (Rsh) dihitung sebagai berikut :

Keterangan :
I = batas ukur akhir (A)
IA = batas ukur awal (A)
Rsh = hambatan shunt,
ohm (Ω)
RA = hambatan
ampremeter, ohm (Ω)
Beda potensial diperlukan untuk memindahkan muatan listrik. Dengan
demikian, beda potensial dirumuskan:

Keterangan :
V = tegangan listrik atau beda potensial
, volt (V)
W = usaha/energy, joule (J)
Q = muatan listrik (C)

2. Hubungan Kuat Arus dan Tegangan Listrik


Rangkaian listrik adalah kumpulan komponen elektronik yang disusun dalam
suatu jaringan.

Hukum ohm berbunyi:


“Kuat arus yang mengalir pada suatu penghantar sebanding dengan beda
potensial dan berbanding terbalik dengan hambatan.”
Secara sistematis hukum ohm dirumuskan :

3. Hambatan Listrik

Hambatan listrik atau sering disebut juga resistor merupakan


sebuah benda yang menghasilkan resistansi atau nilai hambatan.
 Resistensi
Berdasarkan hukum ohm diapatkan pemahaman bahwa resistensi satu
penghantar berpengaruh terhadap kuat arus yang mengalir pada
penghantar tersebut
Resistansi sebuah penghantar dapat dtentukan dengan persamaan berikut :
Keterangan :
R = resistansi (Ω)
𝜌 = resistivitas (Ωm)
I = panjang penghantar (m)
A = luas penampang lintang (m2)
 Resistivitas
Resistivitas adalah resistasi suatu penghantar yang memiliki panjang
satu satuan panjang dan luas satu satuan luas.

Keterangan :
R = resistansi pada suhu tertentu (Ω)
R0 = resistansi pada suhu nol derajat (Ω)
α = koefisien suhu (/OC)
∆T = perubahan suhu (oC)

 Jenis Resistor
Ditinjau dari restansinya, ada dua jenis resistor yaitu resistor tetap
dan resistor variable.
B.RANGKAIAN ELEKTRONIK DAN
HUKUM KIRCHHOFF

1. Rangkaian Komponen Elektronika


Komponen elektronika seperti sumber tegangan dan resistor
mempunyai metode khusus dalam merangkainya. Perhatikan
penjelasan berikut untuk
a. Rangkaian Seri mengetahui rangkaian komponen
elektronika.
a) Rangkaian Seri
1) Rangkaian Seri Sumber Tegangan
Nilai hambatan dalam total dari sumber tegangan yang dirangkai seri
dirumuskan sebagai berikut

2) Rangkaian Seri Resistor


Rangkaian dapat dirangkai secara seri. Apabila resistor dirangkai
secara seri, gambar rangkaiannya terdapat di bawah ini.
b) Rangkaian Paralel
Merangkai komponen elektronika secara parallel adalah merangkai komponen
elektronika dengan cara menyambungkan kaki – kaki komponen elektronika
yang polaritasnya sama.

1.Rangkaian Paralel Sumber Tegangan


Apabila sumber tegangan dirangkai secara pararel akan terbentuk.

Sumber tegangan jika disusun secara paralel memiliki nilai


tegangan yang sama. Jika dituliskan dalam bentuk persamaan
dapat dilihat sebagai berikut.
Sementara itu, hambatan dalam total akan bernilai:

2.Rangkaian Paralel Resistor


Ketika resistor disusun secara parallel, nilai hambatan paralelnya
(Rp) yaitu:
c) Rangkaian Jembatan Wheatstone
Resistor yang yang jumlahnya lebih dari satu dapat dirangkai secara seri
ataupun pararel, selain rangkaian itu terdapat juga rangkaian jembatan
wheatstone.

nilainya dapat dihitung menggunakan metode jembatan wheatstone.


Adapun persamaannya sebagai berikut:
HUKUM KIRCHHOFF
Selain itu terdapat juga Hukum Kirchhoff II:

Tegangan yang dimaksud dalam hukum II kirchoff yaitu tegangan dari


sumber tegangan (E) maupun tegangan pada beban (V)konsep ini
dirumuskan :

Rangkaian listrik tertutup terbagi menjadi rangkaian tertutup tunggal dan


rangkaian tertutup majemuk. Adapun penjelasannya :
a) Rangkaian Listrik Tertutup Tunggal

b. Rangkaian Listrik Tertutup Majemuk/Mesh


Rangkaian listrik mesh mirip dengan rangkaian listrik tertutup (loop)
tunggal. Perbedaannya terletak pada jumlah loop yang lebih dari satu.
Contoh mesh dengan dua loop dapat dilihat pada gambar di bawah ini
I3 = I1 + I2

C. APLIKASI LISTRIK
SEARAH
1. Energi Listrik
Banyaknya energi listrik yang diserap oleh sumber peralatan listrik
sebanding dengan tegangan listrik (V), kuat arus listrik (I), dan waktu
pemakaian (t) . Secara sisitematis, energi listrik di rumuskan sebagai
berikut.
Keterangan:

W = energi listrik joule)


W = Pt = Vlt = I2Rt = V2t P = daya listrik (watt)
R t = waktu (sekon)
V = tegangan listrik (volt)
I = arus listrik (ampere)
R = hambatan listrik (Ω)
2. Daya Listrik
Daya didefinisikan sebagai laju kerja atau laju transfer energi persatuan
waktu. Oleh karena itu, jikadituliskan melalui persamaan matematis seperti
berikut.

P = VI

Daya diberikan simbol huruf P yang berasal dari huruf depan atau singkatan
dari kata power. Satuan daya adalah watt (W). Berdasarkan hukum Ohm,
dapat ditulis dengan persamaan :
Keterangan :

P = daya listrik (watt)


P = I2R = V2 I = kuat arus (ampere)
R R = hambatan (Ω)
V = tegangan (volt)
CONTOH PEMBAHASAN SOAL
Uji Kompetensi 1
3. Kawat penghantar sepanjang 0,8 m memiliki luas penampang 2
mm2. Kawat tersebut dialiri arus listrik 500mA dengan tegangan
10 V. Resistivitas kawat penghantar adalah . . . .
a. 4 × 10-6 Ω m
b. 5 × 10-6 Ω m
c. 4 × 10-5 Ω m
d. 5 × 10-4 Ω m
e. 5 × 10-5 Ω m

Pembahasan :

Diketahui :
L = 0,8 m
A = 2 mm2 = 2 x 10-6 m2
V = 10 V
I = 500 mA
Ditanya: ρ
Jawab:
Mencari hambatan
V=IxR
R = v/I = 10/0,5 = 20 Ω
R = ρ L/A
ρ = (R A)/L = (2 x 2 )/0,8 x 10-5 = 5 x 10-5 Ωm/m2
Jadi, resistivitas kawat penghantar adalah 5 x 10-5 Ωm/m2. (e)

Uji Kompetensi 2

5. Perhatikan rangkaian listrik berikut!


Kuat arus sebesar adalah . . .
a. 4,0 melewati R1
b. 4,0 melewati R3
c. 3,0 melewati R1
d. 3,0 melewati R3
e. 6,0 melewati R3

Pembahasan :
Diketahui:R1 = R4 = 30 Ω
R2 = R3 = R5 = 50 Ω
VAB = 120 V
Ditanya: IJawab:
Mencari Rtotal
1/Rtotal = 1/(R1+R2) + 1/(R3+R4)
= 1/(30+50) + 1/(30+50 )
= 2/80
=1/40
Rtotal = 40 Ω
Mencari I
I = VAB/Rtotal= 120/40 =3,0 A
Jadi, arus yang mengalir pada rangkaian sebesar 3,0 A.

Uji Kompetensi 3
1. Sebuah lampu bertuliskan 50 W/110 V dinyalakan selama 1,5 jam. Kuat
arus dan energi listrik yang diperlukan untuk menyalakan lampu berturut-
turut sebesar…
a. 450 mA dan 270 kJ
b. 600 mA dan 270 kJ
c. 450 mA dan 450 kJ
d. 600 mA dan 450 kJ
e. 750 mA dan 600 kJ

Pembahasan :
1. Daya dan Usaha
Daya Merupakan kemampuan melakukan kerja, Daya menyatakan
besarnya usaha tiap satuan waktu . dirumuskan secara matematis sebagai
berikut :
P = W/T
atau
P = F x S/T
Persamaan daya terhadap beda potensial dirumuskan dengan :
P=VxI
Keterangan :
W = Usaha/Energi = J
F = Gaya = N
S = Perpindahan = m
P = Daya = Watt
t = Waktu = s
V = Beda Potensial = Volt
Dengan menggunakan persamaan diatas kita terapkan pada soal :
Diketahui :
P = Daya = 50 watt
V = Beda Potensial = 110 volt
t = Waktu = 1,5 jam
Ditanya:
I = Kuat arus = .... A
W = Energi = .... J
Jawab :
• Langkah pertama, cari Kuat arus dari Persamaan :
P=VxI
50 = 110 x I
I = 50/110
I = 0,45 A = 450 mA
• Selanjutnya cari Energi atau Usaha dari persamaan
W=Pxt
• Waktu dalam satuan sekon :
t = 1,5 x 3600 = 5.400 sekon
W = 50 x 5400 = 270.000 J = 270 Kj (JAWABAN A)
Penilaian Harian
1.Solder listrik dengan hambatan 44Ω dihubungkan pada tegangan 110 V
selama 4 menit untuk merakit listrik. Banyak electron yang mengalir saat
solder listrik digunakan adalah…
a. 1,50 x 1021
b. 2,75 x 1021
c. 3,25 x 1021
d. 3,75 x 1021
e. 4,50 x 1021
PEMBAHASAN PENILAIAN HARIAN

1.PEMBAHASAN:
Diketahui
R = 44 Ω
V = 110 V
t = 4 menit = 4 • 60 sekon = 240 sekon
Q = 1,6 x 10⁻¹⁹ C
Ditanya
n=?
PENYELESAIAN:
Hukum Ohm menyatakan besarnya arus yang mengalir dalam suatu
hambatan berbanding lurus dengan tegangannya namun berbanding terbalik
dengan hambatan.
I = V/R
Maka :
• cari besar arus yang mengalir
I = V/R
I = 110 volt/44Ω
I = 2,5 A
• cari muatan total yang mengalir
Qtot = I x t
Qtot = 2,5 A x 240 sekon
Qtot = 600 C
• cari total elektron yang mengalir
Qtot = n x v
n= Qtot/Q
n = 600 C/ 1,6 x 1019
n =375 x 1019
n = 3,75 x 1021 (JAWABAN D)
Sekian Presentasi dari
Kelompok 5

Anda mungkin juga menyukai