Anda di halaman 1dari 52

MENGUKUR MANFAAT EKONOMI LEBIH SULIT DIBANDING

MENGUKUR BIAYA EKONOMI, SEBAB misal :

a. Peningkatan jalan raya bermanfaat langsung,


yaitu : Kenyamanan dan Kesenangan
berkendara, atau
Jembatan pengganti angkutan ferry, yaitu :
Menghemat waktu.
Manfaat seperti ini tdk dpt dinilai dengan
uang/harga.
b. Biaya pengangkutan yg rendah, akan
memberikan manfaat yg banyak dan
menguntungkan sejumlah besar orang
dalam jangka waktu panjang, namun perlu
perencanaan yg panjang dan sukar.
c. Memiliki manfaat yang lebih banyak,
misalnya Investasi bidang lain di luar
angkutan, menyebabkan angkutan akan
meningkat lebih baik, dan hal ini akan
mendorong peningkatan pertumbuhan
perekonomian menjadi lebih baik.
Kesulitan penting sering terjadi :

Kesulitan lain dalam mengukur manfaat suatu


proyek, yaitu perlu adanya pembanding proyek
lain sebagai alternatif kedua setelah proyek
pertama (the next best alternative to the
project).
Bila proyek pertama dibandingkan proyek
ketiga dan/atau keempat, maka penilaian
manfaat2 proyek pertama relatif berlebihan.
1. Penumpang KA meluap, maka alternatifnya:
a. Menambah gerbong, atau
b. Menaikan tarif, mengurangi permintaan
c. Mengalihkan sebagian penumpang
menggunakan bus, ttp butuh banyak bus
dan perlu peningkatan jalan raya.
Minimal ada 3 alternatif pilihan
2. Jalan kota mengalami kemacetan, maka
alternatifnya yg relevan :
a. Melebarkan jalan
b. Melarang gerobak, becak atau alat
angkut lambat lainya.
c. Peningkatan penggunaan rambu &
peningkatan pengawasan lalin.
d. Menangani Pelanggaran parkir
e. Pengenaan pungutan lalin. Atau
f. Kombinasi alternatif tersebut.
3. Pelebaran jalan pedesaan, alternatifnya :
a. Pengaspalan 7,3 m, atau
b. Pengaspalan 5,5 m & dilanjutkan dimasa
mendatang.
4. Kapasitas angkutan batu bara dg KA utk
pembangkit listrik tenaga panas,
alternatifnya :
a. Menempatkan pembangkit di dekat
tambang.atau
b. Menempatkan di dekat konsumen listrik.
Kesimpulan :
Mempertimbangkan semua alternatif adalah :
a. pekerjaan yg sangat mahal
b. perlu waktu banyak.
c. Perlu Daya imajinasi
d. Memerlukan penyelidikan/penelitian
Manfaat penting proyek transportasi :

1. Berkurangnya biaya exploitasi *).


Dengan Penggunaan fasilitas baru dan sebagian tetap
menggunakan fasilitas lama yg sdh ada, sehingga tdk macet
lagi.
2. Mendorong pertumbuhan ekonomi
3. Menghemat waktu bagi penumpang dan barang
4. Berkurangnya kecelakaan dan kerusakan
5. Bertambah nyaman dan perasaan senang.
Tdk semua proyek memiliki manfaat yang sama (berbeda-beda).
*) Eksploitasi (bahasa Inggris: exploitation) yang berarti politik pemanfaatan yang secara
sewenang-wenang atau terlalu berlebihan terhadap sesuatu subyek eksploitasi hanya untuk
kepentingan ekonomi semata-mata tanpa mempertimbangan rasa kepatutan, keadilan serta
kompensasi kesejahteraan. Atau pendapat lain adalah pemanfaatan atau pendayagunaan.
Distribusi manfaat adalah merupakan
hal yang penting dan berpengaruh
besar, contoh :
Angkutan KA tetap menggunakan tarip
lama, padahal dg dieselisasi akan
menurunkan biaya operasional KA.
Besarnya manfaat sebenarnya bagi
perekonomian adalah tergantung
perbandingan atara :
a. apa yg akan dilakukan perush KA atas
tambahnya laba tersebut. Atau :
b. Tabungan pemerintah krn berkurangnya
kerugian persh KA. atau
c. Manfaat yg diperoleh pemakai bila tarif di
turunkan.
Bila tarif KA tsb tdk diturunkan, maka :
a. peningkatan pengangkutan tdk
menimbulkan arus angkutan baru/tdk
lebih maju.
b. Mengurangi manfaat2 yg lebih besar.
c. Tdk sesuai dg kebijaksanaan2 pemerintah.

Hal ini perlu mendapat perhatian.


Melihat proyek dari sisi pengaruhnya
terhadap peningkatan pendapatan
nasional, tdk melihat pendekatan lain yg
tidak tercermin dalam pendapatan
nasional, misal :
a. Peningkatan kenyamanan krn
peningkatan mutu jalan raya.
b. Penghematan waktu  menambah
waktu senggang.
Metode/pendekatan Pendapatan Nasional masih tetap ada
manfaatnya, misal :
a. Memusatkan perhatian kpd biaya-biaya
b. Manfaat perekonomian secara keseluruhan.
c. Tidak semata-mata dari sudut pihak2 yg terlibat
langsung.
d. Membantu memilih manfaat manfaat yg harus
diperhitungkan dan yg mana hrus diabaikan.
e. Membantu perhitungan ganda atas menfaat yg
sebenarnya sama, tetapi bentuk berbeda, misal :
Penurunan biaya angkutan dan meningkatnya harga
tanah karena perbaikan jalan raya.
Metode PN bermanfaat utk mengindentifikasi
biaya2, ttp kurang bermanfaat mengukur
manfaat.
1. Manfaat paling langsung fasilitas baru atau yg
telah diperbaiki, paling penting dan mudah
diukur dengan uang, yaitu :
a. Manfaat berkurangnya biaya eksploitasi.
b. Manfaat semula hanya dinikmati oleh pemilik
fasilitas, namun dg adanya persaingan utk
memaksimumkan laba mendorong utk
membagikan kpd gol lain, misal :
Produsen, persh ekspedisi, dan konsumen.
c. Penurunan biaya menguntungkan bangsa
secara keseluruhan.
2. Tipe penurunan biaya pengangkutan sangat
beraneka ragam, misal :
a. Perbaikan atau peningkatan jl raya & rel,
mengakibatkan, turunnya biaya
eksploitasi kendaraan & gerbong.
b. Perbaikan pelabuhan mengakibatkan
penghematan biaya, karena :
1) Berkurangnya ketertundaan kapal.
2) Lebih cepat penyelesaian muatan.
3) Menggunakan kapal yg lebih besar.
c. Perbaikan sarana angkutan
mempengaruhi biaya-biaya sarana
angkutan lainnya, misal :
1) Pemb pelabuhan baru
mengakibatkan berubahnya biaya
angkutan sungai.
2) Pemb jl baru berpengaruh thd
angkutan KA yg merupakan
saingannya.
3. Arus angkutan normal, kriteria
dasar mengukur manfaat ekonomi
d/p invsetasi di bidang
pengangkutan :
a. “With and without test”
(“dengan dan tanpa tes”)
Berapa besar biaya bila
dilakukan investasi dan berapa
besar biaya bila tidak dilakukan
investasi.
b. Before and after test (sebelum dan
sesudah tes)
Berapa besar biaya sebelum fasilitas
baru dibangun dan berapa besar biaya
setelah fasilitas baru dibangun?

Kedua standar ini memiliki perbedaan yg


kecil, namun biasanya “sesudah & sebelum”
menghasilkan perkiraan manfaat ekonomi
yg terlalu rendah.
Studi kasus,
 Biaya eksploitasi sebuah truk :
1. Pada jl batuan biaya eksploitasi truk tdk
termasuk pajak = $ 0,74/mil
2. Pd jl baru = $ 0,47/mil
3. Penghematan = $ 0,27/mil.
Pengukuran ini adalah keliru.
Menurut pengukuran “dengan & tanpa” manfaat-
manfaat itu berangsur-angsur meningkat
kemacetan dari $0,27/mil sampai $ 0,43/mil bila
tidak dilakukan pengaspalan baru.
Penyesuaian juga dilakukan thd bus & kend
penumpang. Lihat studi kasus.
 Bila
tidak diaspal tambah macet, maka biaya
eksploitasi truk akan meningkat
1. Dari = $ 0,74/mil
2. Menjadi = $ 0,90/mil
3. Jadi manfaat proyek = $ 0,27/mil, dan
akan meningkat bisa mencapai 0,43/mil
truk.
Jalan batu (gravel road) kota A-B
Panjang = 20 mil
Lebar = 24 kaki
BeberapaTanjakan = 8 derajat
Tikungan = 3 lokasi
Arus angkutan th 1967 = 350 kend/hari
Kondisi berdebu mak pengemudi jaga jarak
Kecepatan truk dan bus = rata2 35 mil/jam
Tidak ada angkutan KA sbg alternatif

Rencana pengaspalan
Lebar aspal = 24 kaki
Pondasi jalan = 32 kaki
Perbaikan2 kecil pelurusan jalan
Pek dimulai = awal th 1968
Estimasi biaya = Rs 550.000 setelah pajak
Estimasi Komponen devisa = Rs 200.000
istirahat
Jalan batuan kota A – B sepanjang 20 mil
Arus kendaraan = 350 kendaraan
Teridiri =
Truk = 220 unit
Bus = 40 unit
Kendaraan penumpang = 90 unit
Truk mengalami kenaikan kira-kira = 12%
Kendaraan penumpang kira-kira = 15%
Perkiraan berkembangnya angkutan truk dan bus setelah diaspal :
selama 5 tahun pertama umur proyek, kira2 = 12%/tahun.
Selama 5 tahun kedua kira-kira = 10%/tahun
Selama 10 tahun terakhir kira-kira = 8%/tahun
Perkiraan berkembangnya angkutan penumpang :
selama 5 tahun pertama umur proyek kira2 = 15%/tahun.
Selama 5 tahun kedua kira-kira = 12%/tahun
Selama 10 tahun terakhir kira-kira = 9%/tahun.
Karena pengaspalan arus angkutan yang
Ditimbulkan 3 tahun pertama kira2 = 10%, 15% dan 20%
Tambahan penjelasan :
Selain pertumbuhan normal, dengan adanya pengaspalan
jalan akan menimbulkan arus angkutan baru.
Pengangkutan yg lebih baik akan mempengaruhi
perkembangan yang lain, misal =
Perluasan pasar produk susu dan buah-buahan di daerah ybs.
Suatu pengamatan mengenai kesempatan2 seperti itu dan
mengenai perkembangan arus angkutan di daerah-daerah
sekitar apabila jalan batuan tsb sudah di aspal,
menunjukkan bahwa selama tiga tahun pertama dari pada
proyek, arus angkutan yg ditimbulkan adalah kira-kira 10%,
15% dan 20% dari angkutan normal.
Diperkirakan tidak ada arus angkutan yang beralih dari jalan2
lain ke jalan tersebut atau sarana angkutan yang beralih.
Berdasarkan asumsi-asumsi ini, arus angkutan rata-rata
perhari pada tahun2 tertentu di masa datang diperkirakan
sbb :
tahun truk bus K penpang Total/ ket
Nrml Tbl Nrml Tbl Nrml Tbl hari
1997 220 - 40 - 90 - 350
12
1999 275 30 50 5 100 10 480
%
2000 310 45 55 10 125 20 565
2001 345 70 65 15 145 30 670
2004 485 100 90 20 220 45 960
2009 780 160 140 30 385 80 1.575
2018 1.660 320 280 60 840 175 3.335

Ket : Nrml = normal, Tbl = Ditimbulkan


Arus kendaraan 2018 kira2 = 3.335 kend/hari
Diperkirakan tdk ada kemacetan
Tahun2 berikutnya perlu pebaikan2
Manfaat jalan batuan kemudian diaspal :
1. Penghematan biaya eksploitasi kendaraan.
2. Tidak adanya perawatan jalan batuan.
ANALISA
1. Penghematan biaya eksploitasi kendaraan pada
jalan batuan dan jl setelah diaspal.
Asumsi Biaya kendaraan-permil setelah dikurangi
pajak, termasuk biaya devisa menurut harga
bayangan, biaya pengaspalan dan pelurusan2 kecil
diperoleh peningkatan kecepatan rata2 :
Bus dan truk kira2 perjam = 30 mil  40 mil
Kend penumpang perjam = 35 mil  45 mil
Unsur truk bus Kend penpang
biaya asp batu asp batu asp Batu
BBM & oli 7,1 9,1 7,2 9,1 5,9 6,5
Ban susut 7,3 16,2 7,3 16,2 1,5 3,5
Penyusutan 12,1 18,0 17,4 26,0 9,5 12,2
Bunga 7,0 10,0 10.0 14,0 7.0 9,0
Memlihara 9,4 13,3 13,3 21,1 2,6 3,5
Upah 40 4,0 4,0 5,4 - -
Total 46,9 73,6 59,2 91,8 26,5 34,6
MANFAAT 26,7 32,6 8,1
DIBULATKAN 27 33 8
 Manfaat perunit bagi arus angkutan normal
kira-kira :
a. Truk = Rp 27/mil
b. Bus = Rp 33/mil
c. Kendaraan penumpang = Rp 8/mil.
Jadi manfaat dr berkurangnya biaya eksploitasi kendaraan
pada tahun pertama (th 1999) :
Arus angkutan normal (dalam Rp jutaan):
ANALISA HASIL
275 truk x 20 mil x 365 hr x Rp 27 0,54
50 bus x 20 mil x 365 hr x Rp 33 0,12
110 KP x 20 mil x 365 x Rp 8 0,06
Sub total A 0,72
Arus angkutan normal (dalam Rp jutaan), manfaat utk arus
yg ditimbulkan dihitung setengahnya, karena terwujudnya
manfaat didukung investasi dibidang lain.

ANALISA HASIL
30 truk x 20 mil x 365 hr x Rp 13,5 0,030
5 bus x 20 mil x 365 hr x Rp 16,5 0,006
10 KP x 20 mil x 365 x Rp 4 0,003
Sub total B 0,039
Manfaat total (A + B) 0,759
Sering kali bahwa semua perbaikan pengangkutan
mendorong pembangunan ekonomi.
Asumsi tsb bisa benar & bisa tidak, bahkan di
antara pebaikan yg mendorong pembangunan ada
yang tdk dapat dibenarkan secara ekonomi.
Artinya :
Mungkin masih ada kesempatan2 investasi lain yg
lbh baik.
Maka setiap proyek harus diselidiki secara sendiri2
& hasilnya tidak dapat digeneralisasi, sehingga
penelitian lebih lanjut bahwa proyek tersebut ada
korelasi2 tertentu yg pasti.
Apakah Perbaikan transportasi mendorong
pembangunan ekonomi?
Syarat bahwa yg paling penting adalah :
a. Pemb ekonomi tdk akan terjadi bila tdk ada
perbaikan pengangkutan.
b. Suber daya yg digunakan utk pemb baru
tentu akan tetap tidak dpt digunakan atau
penggunaanya kurang produktif krn tdk ada
permbaikan transportasi.
c. Esensinya :
1) Bukan pertumbuhan ekonomi baru yang timbul tersebut karena
telah direncanakan seandainya tidak ada perbaikan transportasi.
2) Sumber daya yg digunakan utk produksi baru tidaklah akan
menganggur seandainya tdk ada perbaikan angkutan (mis jalan
raya).
3) Perusahaan yg mengahasilkan produk baru tersebut memang telah
merencanakan sebelumnya dan memilih didekat jalan raya, maka
secara nasional tdk dapat dikatakan bahwa jl raya tersebut
memberikan sumbangan penting dalam mendorong pemb ekonomi
yg baru,
Artinya :
Perpindahan lokasi yang disebabkan oleh jl raya tsb tdk
mengandung manfaat ekonomi, selain hanya rendahnya biaya
pengangkutan saja.
Perpindahan lokasi tertentu saja yg dpt memudahkan lebih
efisiennya produksi tetapi manfaat ini hanyalah merupakan satu
bagian kecil saja drpada output netto keseluruhan.
Dalam melakukan penelitian syarat2
pemahaman tersebut di atas tidak boleh
dilupakan.
Harus dipastikan bahwa meningkatnya jumlah
output terjadi karena perbaikan angkutan.
Perbaikan angkutan mempengaruhi
meningkatnya output/hasil produksi.
Kuncinya apakah “jalan raya & output/hasil
produksi” memiliki hubungan kausal (sebab
akibat)?
Apakah fasilitas angkutan memang
mengakibatkan naiknya produksi?
Jawaban :
Apabila persyaratan2 tsb di atas telah
dipenuhi, maka nilai baru dari pada output
tambahan ini adalah benar-benar pengukur
manfaat ekonomi dari peningkatan
pengangkutan.
 Apakah fasilitas pengangkutan merupakan
satu2nya investasi untuk menaikan output?
 Jawab :
 investasi pengangkutan bukan satu2nya
investasi baru yang dibutuhkan untuk
pendorong naiknya output, tetapi ada
investasi2 bidang lainnya yang dapat
mendorong menaikan produksi.
Hal ini menimbulkan masalah :
“berapa persen manfaat kenaikan produksi
yang ditumbulkan “investasi pengangkutan”
dan “investasi2 lain” ?
 Secara teoritis belum ada jawaban yg tepat, hanya bisa
dilakukan dg pendekatan2 al :
a. Pendekatan Pertama :
menghubungkan manfaat total dg investasi total. Tetapi
bukan pengalokasian (penentuan banyaknya)
b. Pendekatan kedua (alternatif):
Mengalokasikan manfaat dengan nisbah (ratio) yang
sama, ttp hakekatnya tidak melakukan pengalokasian.
c. Pendekatan Ketiga :
Menjadikan biaya-biaya investasi lain sbg biaya tahunan
mengurangkan dari manfaat2. namun pendekatan ini
membahayakan seolah-olah semua manfaat dihasilkan
dari investasi angkutan. Akan tetapi ini merupakan
masalah kecil jika investasi bukan pengangkutan hanya
sebagian kecil dri proyek pengangkutan tsb.
Masing-masing cara tersebut adalah tepat untuk keadaan
yang berlainan.
Kasus :
Pertambangan batu bara baru,
Perlu dibangun jalan raya utk mengangkut dr tempat ke
pelabuhan.
Pengguna jl raya diperkirakan 90% angkutan Bt br.
Peralatan tambang & Jl baru tsb merupakan bagian integral
dr pd proyek tambang bt br hakekatnya tdk mempunyai
kegunaan lain.
Pengalokasian manfaat2 kpd investasi jl & investasi
pertambangan tdk mempunyai arti.
Pada pihak lain, sebuah jl dibangun utk memudahkan pemb
yang lain misal pertanian & industri, yg juga membutuhkan
investasi lain, maka pengalokasian manfaat2 kpd berbagai
macam investasi lain akan lebih bermanfaat.
 Apabila fasilitas pengangkutan memperluas pasar bagi
komuditi2 yg dihasilkan sebelumnya, maka :
manfaat ekonominya = selisih nilai pasar baru dng
nilai pasar lama dikurang biaya pengangkutan baru,
misal :

Nilai pasar baru = Rp 20


Nilai pasar lama = Rp 10
Selisih = Rp 10
Biaya angkutan yg baru = Rp 6 -
Nilai manfaat psr baru = Rp 4,
Artinya manfaat ekonomi dr pembangunan jalan Rp 4.
Namun bila biaya angkutan ke pasar baru
(akibat pemb angkutan) lebih tinggi dari
selisih nilai pasar baru dikurang nilai pasar
lama :
Nilai pasar baru = Rp 20
Nilai pasar lama = Rp 10
Selisih = Rp 10
Biaya angkutan yg baru = Rp 12
Nilai manfaat psr baru = -Rp 2,
Artinya manfaat ekonomi dr pembangunan
jalan tidak ada.
A. USULAN PROYEK
Suatu pabrik semen merencanakan melakukan
peningkatan produksi semen, membutuhkan
bahan baku berupa batu gamping, kebutuhan
batu gamping sbb :
Semula kira-kira = 400 ton/hari
Menjadi kira-kira = 600 ton/hari.
Batu gamping diangkut melalui sungai
sepanjang 100 mil. Direncanakan
memperpendek jarak pengangkutan dengan
membangun jalan, Peta sbb :
tambang

Jl. Yg direncanakan

waterhead

Pabrik
semen
Sungai, dari tambang ke waterhead dpt dilayari 6
bl/setahun. Dari waterhead dpt dilayari sepanjang th.
Rencana pemb jalan Panjang = 21 mil, lebar = 18 kaki,
pematang = 32 kaki.
Evaluasi ekonomi membandingkan biaya dan
manfaat :
a. Biaya-biaya :
1) Pemb Jalan,
2) Angkutan jl raya,
3) Pengangkutan gamping dr waterhead ke
pabrik
b. Manfaat-manfaat :
1) Biaya angkutan sungai dari tambang ke
pabrik (yg menjadi tidak ada).
2) Pertanian dan perikanan diperkirakan
muncul.
c. Umur ekonomis = 20 tahun
B. BIAYA DARI JALAN DAN ANGKUTAN JALAN
Biaya modal : pemb jalan dan pengangkutan
batu gamping dr tambang ke pabrik terdiri :
a. Jalan,
b. Truk dr tambang ke waterhead
c. Dermaga di waterhead
d. Alat keruk utk memindahkan gamping dari
truk ke tongkang,
e. Kapal tarik tongkang.

Biaya dermaga dan bongkar gamping di


pelabuhan pabrik dll tidak diperhitungkan,
karena sama dengan sebelum dan sesudahnya
pembangunan jalan.
Istirahat dulu
Analisis
a. Biaya finansial jalan diperkirakan Rp 36.000 jt. Untuk
menghitung biaya ekonomi harus dilakukan 3 macam
penyesuaian, yaitu :
no analisa Hasil (Rp jt)
1. Perkiraan total biaya jalan 36.000
2. Penyesuaian :
a. Pajak harus dikurangkan (3.000)
b. Sadhow Devisa 1,75 x kurs resmi = 17.500
Rp 10.000 jt x 1,75 = Rp 17.500
c. Sadhow wage (bayangan) tenaga nganggur & 3.700
setengah nganggur yg dipekerjakan sebesar 50%,
akibatnya biaya upah berkurang 0,50 x Rp 7.400 jt
=Rp 3.700
Neto penyesuaian biaya 36.800
Biaya ini akan dibayarkan selam satu periode 3 tahun (lihat kolom
1.tabel 5
b. Utk mengangkut 1000 ton batu gamping
 Dibutuhkan 11 dump truck kapasitas 15
ton
 Asumsi 8 rit per 16 jam/hari.
 Truk kap 15 ton dpt mengangkut 120
ton/hr
 Shg dibutuhkan truk 8 s/d 9 + cadangan
2-3 buah truk.
Biaya-biaya :
Perhitungan biaya setelah menerapkan
biaya Shadow cost (biaya bayangan) devisa
dikurang pajak biaya Rp 33 jt, rincian sbb :
NO ANALISA BIAYA (Rp jt)
1. Truk 11 x Rp 33 jt Rp 363 jt
2.

Anda mungkin juga menyukai