Anda di halaman 1dari 18

ARNI AMIR

1865, Gregor Mendel menduga bahwa suatu bagian


dari sel bertanggungjawab atas sifat yang
diturunkan dari satu generasi ke generasi
berikutnya
1868, Friedrich Miescher menemukan senyawa
kimia yang berasal dari inti sel
1879, Albrecht Kossel menemukan asam nukleat
 KROMOSOM TERSUSUN DARI PROTEIN DAN DNA.
 PERTANYAAN:
Molekul manakah yang merupakan bahan genetik atau
bahan yang membawa informasi biologi?
 UNTUK MENJAWAB PERTANYAN TERSEBUT harus
memahami lebih dahulu syarat-syarat bahan
genetik
Syarat-syarat sebagai berikut:
 Harus mampu hadir dalam berbagai variasi
 Harus dapat menyimpan informasi
 Harus dapat mengekspresikan informasinya
 Harus dapat melakukan replikasi
 Harus dapat bermutasi
 Sebelum tahun 1930an hanya sedikit informasi tentang
DNA
 Tentang protein telah banyak diketahui sebagai suatu
senyawa kimia yang kompleks, tersusun dari asam amino
dalam bentuk rantai polimer.
 Susunan asam amino dalam polimer tersebut dapat
sangat bervariasi. Sifat-sifat tersebut mendukung
anggapan bahwa protein merupakan bahan genetik.
 DNA pada waktu itu hanya dianggap sebagai senyawa
yang sederhana dengan berat molekul 1227, dan setiap
molekul dianggap memiliki struktur yang sama.
 Berdasar informasi ini maka DNA tidak memenuhi syarat
sebagai bahan pembawa informasi genetik.
Basa
N

Gula
ribosa
– 1882, Walther Flemming menemukan kromosom adalah
bagian dari sel yang ditemukan Mendel
– 1887, Edouard-Joseph-Louis-Marie van Beneden
menemukan bahwa suatu jasad memiliki jumlah kromosom
tertentu
– 1902, Walter Stanborough Sutton menyatakan bahwa
kromosom berpasangan
– 1910, Thomas Hunt Morgan menemukan bahwa bahan
pembawa sifat adalah gen yang berada di dalam kromosom
– 1926, Hermann Muller menemukan bahwa sinar X dapat
menginduksi mutasi
– 1928, Fred Griffith menemukan perubahan bentuk dinding
sel Streptococcus pneumoniae
Perubahan bentuk dinding sel
Streptococcus pneumonia
Penelitian Fred Griffith
Dua galur:
Smooth (S) – Virulent (gel coat)
Rough (R) – Kurang Virulen

Tikus disuntik dengan galur R and


galur S yang dimatikan melalui
pemanasan
Tikus mati dan ditemukan hanya
mengandung bakteri galur S
– 1935, Andrei Nikolaevitch Belozersky berhasil
mengisolasi DNA murni
– 1941, George Beadle dan Edward Tatum
menemukan hubungan mutasi dengan kerusakan
proses biokimia sel
– 1944, Oswald Theodore Avery, Colin MacLeod dan
Maclyn McCarty yang melanjutkan pekerjaan
Griffith menemukan bahwa DNA adalah bahan
yang menyebabkan perubahan bentuk dinding sel
Streptococcus pneumoniae
Penelitian Avery, MacLeod, dan McCarty
– 1952, Alfred Hershey dan Martha Chase melalui
penelitian menggunakan P dan S radioisotop
membuktikan DNA sebagai bahan pembawa
informasi genetika
– 1953, James Watson and Francis Crick
menyatakan bahwa DNA adalah benang ganda
anti paralel, berbentuk heliks yang saling
berkomplemen
Penelitian Alfred Hershey dan Martha Chase
Penelitian
Watson dan Crick
Dengan dukungan data difraksi
sinar-X dari Rosalind Franklin
dan Maurice Wilkins
Dengan dukungan data analisis
kimia basa nitrogen dari Erwin
Chargaff
Memformulasikan struktur DNA
Mengelompokkan basa DNA
menjadi purin dan pirimidin
Memformulasikan model
replikasi DNA
Purin Pirimidin
– 1957, Francis Crick dan George Gamov
merumuskan "central dogma" yang menjelaskan
cara kerja DNA mengendalikan sintesis protein.
DNA mengendalikan messenger RNA yang
kemudian mengendalikan sintesis protein
– 1957, Matthew Meselson dan Frank Stahl
mendemonstrasikan mekanisme replikasi DNA

Anda mungkin juga menyukai