Anda di halaman 1dari 27

BIOOPTIK

SEJARAH PENEMUAN
 Sampai abad ke-4 sebelum Masehi orang masih
berpendapat bahwa benda – benda disekitar dapat
dilihat oleh karena mata mengeluarkan sinar-sinar
penglihatan. Anggapan ini didukung oleh Plato (429-348
SM) dan Euclides (287-212 SM)
 Aristoteles (384-322 SM) : Menentang anggapan
tersebut, karena pada kenyataan kita tidak bisa melihat
benda-benda di ruang gelap.
 Ilmuwan Abu Ali Hasan Ibn Al-Haitham (965–sekitar
1040), dikenal juga sebagai Alhazen, mengembangkan
teori yang menjelaskan penglihatan, menggunakan
geometri dan anatomi.
 Cahaya menurut Newton (1642-1727) terdiri dari
partikel-partilkel ringan berukuran sangat kecil yang
dipancarkan oleh sumbernya ke segala arah dengan
kecepatan yang sangat tinggi.

 Menurut Huygens (1629-1695), cahaya adalah


gelombang seperti bunyi. Perbedaan antara keduanya
hanya pada frekuewensi dan panjang gelombang saja.
OPTIK GEOMETRI DAN OPTIK
FISIK
 OPTIK GEOMETRI
Berpangkal pada perjalanan cahaya dalam
medium secara garis lurus, berkas-berkas cahaya
di sebut garis cahaya dan gambar secara garis
lurus.
 OPTIK FISIK

Gejala cahaya seperti dispersi, interferensi dan


polasisasi tidak dapat di jelaskan malalui metode
optika geometri. Gejala-gejala ini hanya dapat
dijelaskan dengan menghitung ciri-ciri fisik dari
cahaya tersebut.
HUBUNGAN ANTARA ENDEKS
BIAS DAN KECEPATAN RAMBAT
 Indeks bias adalah rasio antara kecepatan cahaya,
yang merupakan gelombang elektromagnetik, dalam
vakum terhadap kecepatan cahaya dalam medium .
 Indeks bias pada medium didefinisikan sebagai
perbandingan antara cepat rambat cahaya di udara
dengan cepat rambat cahaya di medium tersebut.
Secara matematis, indeks bias dapat ditulis: n = c /
cm
n = indeks bias
c = cepat rambat cahaya di ruang hampa (3x10^8 m/s)
cm = cepat rambat cahaya di suatu medium
LENSA
 Lensa adalah benda tembus cahaya yang
dibatasi oleh dua buah permukaan
lengkung atau satu permukaan
lengkungpada satu permukaan datar.

 Berdasarkan bentuk permukaan lensa


maka lensa dapat dibagi menjadi dua :

1. Lensa yang mempunyai permukaan sferis


2. Lensa yang mempunyai permukaan
silindris.
Permukaan sferis ada dua macam pula yaitu :
1. Lensa konvergen / konveks : Yaitu sinar
sejajar yang menembus lensa akan berkumpul
menjadi bayangan nyata, juga di sebut lensa
positif atau lensa cembung.

2. Lensa divergen / konkaf : Yaitu sinar yang


sejajar yang menembus lensa akan menyebar ,
lensa ini disebut lensa negatif atau lensa
cekung. Lensa yang mempunyai permukaan
silindris disebut lensa silindris. Lensa ini
mempunyai focus yang positif dan ada pula
mempunyai focus negatif.
A. KESEHATAN LENSA

1. Aberasi sferis ( disebabkan oleh kecembungan


lensa).
2. Koma
3. Astigmatisma
4. Kelengkungan Medan
5. Distorsi
6. Aberasi kromatis
MATA

Ada tiga komponen pada penginderaan penglihatan :

 Mata memfokuskan bayangan pada retina,


 System syaraf mata yang memberi informasi ke
otak,
 Korteks penglihatan salah satu bagian yang
menganalisa penglihatan tersebut
Alat Optik Mata
 Iris : Fungsi iris yakni mengendalikan jumlah cahaya
yang masuk.
 Fovea sentralis :

 Kornea : berfungsi memfokuskan benda dengan cara


refraksi
 Lensa : sebagai pengatur pembiasan

 Pupil : fungsinya mengatur cahaya yang masuk

 Lapisan koroid : lapisan berpigmen diantara sclera dan


retina
 Retina : berperan sebagai reseptor rangsang cahaya,
menangkap bayangan yang bdibentuk oleh lensa mata
 Daya Akomodasi
Kemampuan lensa mata untuk memfokuskan objek di
sebut daya akomodasi

 Kelainan Penglihatan
1. Myopia (rabun jauh)
2. Hipermetropia ( rabun dekat)
3. presbiopi(mata tua)
4. Astigmatisma
5. katarak
6. Campuran (presbiopia dan miopia)
 Ketajaman Penglihatan
Ketajaman penglihatan dipergunakan untuk menentukan
penggunaan kacamata , di klinik dikenal dengan nama
visus. Tapi bagi seorang ahli fisika ketajaman
penglihatan ini disebut resolusi mata.

 Tanggap Cahaya
1. Kone (kerucut)
berfungsi untuk melihat siang hari disebut
“fotopik”.Melalui kone kita dapat mengenal berbagai
warna, tetapi kone tidak sensitive terhadap semua
warna, ia hanya sensitive terhadap warna kuning, hijau
(panjang gelombang 550 nm). Kone terdapat terutama
pada fovea sentralis.
2. Rod (batang)

Dipergunakan pada waktu malam atau disebut


penglihatan Skotopik. Dan merupakan ketajaman
penglihatan dan dipergunakan untuk melihat ke
samping. Setiap mata ada 120 juta batang
 Penyesuaian Terhadap Terang dan Gelap

1. Mekanisme penyesuaian terang (cahaya)


Penyinaran dengan energi cahaya yang besar dan
dilakukan secara terus menerus konsentrasi rhodopsin
di dalam rod akan sangat menurun sehingga kepekaan
retina terhadap cahaya akan menurun.

2. Mekanisme penyesuaian gelap


Selama berada di ruangan gelap, pembentukan
rhodopsin di dalam rod sangatlah perlahan-lahan,
konsentrasi rhodopsin akan mencapai kadar yang cukup
dalam beberapa menit berikutnya sehingga akhirnya rod
akan terangsang oleh cahaya dalam waktu singkat.
 Teoritanggap warna
Ahli faal Lamonov, Young Helmholpz
berpendapat ada 3 tipe kone yang tanggap
terhadap tiga warna poko yaitu biru, hijau
dan merah.

1. Kone biru
2. Kone hijau
3. Kone merah
CAHAYA

 Cahaya adalah energi berbentuk gelombang


elektromagnetik yang kasat mata dengan panjang
gelombang sekitar 380–750 nm.

 Fotometri ( pengukuran kwantitas cahaya) dan


Satuan
1. Kuat cahaya (I)
2. Arus cahaya (= Fluks Cahaya = F)
3. Kuat penerangan (E)
4. Terang Cahaya
LASER
 Singkatan dari kata light amplification by
stimulate emission of radiation, adalah sebuah
alat yang menggunakan efek mekanika kuantum,
pancaran terstimulasi, untuk menghasilkan
sebuah cahaya yang koherens dari medium yang
dikontrol kemurnian, ukuran, dan bentuknya.
 Macam-Macam Laser
1. Laser He-Ne
2. Laser CO2
3. Laser argon
4. Laser solid state
a. Laser rubi
b. Laser (Nd- YAG)
Mikroskop
 Mikroskop (bahasa Yunani: micron = kecil dan scopos =
tujuan) adalah sebuah alat untuk melihat obyek yang
terlalu kecil untuk dilihat dengan mata telanjang. Ilmu
yang mempelajari benda kecil dengan menggunakan
alat ini disebut mikroskopi,
 Bagian optik Mikroskop,
a. Lensa obyektif
berfungsi guna pembentukan bayangan pertama dan
menentukan struktur serta bagian renik yang akan
terlihat pada bayangan akhir
b. Lensa okuler
berfungsi untuk memperbesar bayangan yang
dihasilkan oleh lensa obyektif berkisar antara 4 hingga
25 kali.
c. Lensa kondensor
adalah lensa yang berfungsi guna mendukung
terciptanya pencahayaan pada obyek yang akan dilihat
sehingga dengan pengaturan yang tepat maka akan
diperoleh daya pisah maksimal.

 Bagian non-optik, yang terdiri:


Kaki dan lengan mikroskop diafragma, meja objek,
pemutar halus dan kasar, penjepit kaca objek, dan
sumber cahaya.
 Berdasarkan sumber cahayanya, mikroskop
dibagi menjadi dua, yaitu:

a. Mikroskop cahaya
sebuah mikroskop yang menggunakan cahaya
lampu sebagai pengganti cahaya matahari
sebagaimana yang digunakan pada mikroskop
konvensional.

b. Mikroskop elektron
Mikroskop elektron adalah sebuah
mikroskop yang mampu untuk melakukan
pembesaran objek sampai
2 juta kali,
APLIKASI DALAM BIDANG
KESEHATAN
 PERALATAN DALAM PEMERIKSAAN MATA

1. OPTHALMOSKOP
2. RETINOSKOP
3. KERATOMETER
4. TONOMETER
5. PUPILOMETER
6. LENSOMETER
 Penggunaan Sinar dalam Bidang Kedokteran
1. Sinar tampak
a. Protoskop :
b. Bronkhoskop
c. Transilluminasi
d. Endoskop
e. Sistoskop
2. Ungu ultra
a. Ultra ungu dipakai untuk sterilisasi alat-alat
kedokteran
b. Dipergunakan untuk mengobati penyakit virtiligo
3. Merah infra
a. Mengaktifkan molekul air dalam tubuh.
b. Meningkatkan metabolisme tubuh.
c. Mengembangkan Ph dalam tubuh.
4. Sinar biru
Sinar Biru adalah sinar dengan panjang gelombang
antara 400 - 500 nm pada spektrum sinar yang masih
dapat diterima oleh mata. Untuk fototerapi terhadap
penderita penyakit kuning.

 Penggunaan Laser
a. Pada beberapa penyakit mata, sinar laser digunakan
secara rutin untuk koagulasi darah dan memblokir
pembuluh darah vena.
b. Laser digunakan untuk memperoleh bayangan tiga
dimensi yang dikenal sebagai ”holography”
c. Laser juga digunakan untuk beberapa tipe kanker .
Contoh terapi photodynamic (PDT)
d. Penggunaan Sinar Laser Di Bidang Kedokteran Gigi
KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN
APLIKASI
 KERUGIAN APLIKASI
Penggunaan sinar ultra ungu (sinar ultraviolet)
dalam penyembuhan penyakir vitiligo dengan
proses Fototerapi menggunakan narrow band
UVB untuk kelainan kulit pada daerah lipatan
atau yang sulit dicapai sering tidak memuaskan.
Selain itu pada terapi dengan dosis tinggi sering
mengalami hambatan, yaitu tidak bisa
dilaksanakan karena bahaya fototoksisitas yang
bisa terjadi baik pada daerah lesi (kelainan)
maupun pada kulit yang sehat.
 Sinar Biru bisa mencapai retina dan menyebabkan
kerusakan mata. Pada retina mata anak, sinar
berpotensi menimbulkan luka fotokimia. Hal ini
bisa menyebabkan macula degenerasi yang akan
muncul pada saat dewasa. Dalam jangka pendek,
sinar biru dapat mengganggu kerja retina
sehingga menghambat proses pembelajaran
melalui mata

 Bahaya sinar laser adalah bahwa ia dapat


berkonsentrasi dalam jumlah besar energi radiasi
dan kekuasaan dalam satu area kecil. Sebuah
sinar laser memukul mata dapat menyebabkan
kerusakan permanen retina
 KEUNTUNGAN APLIKASI

 Penggunaan laser menjadi salah satu alternatif dalam


penyembuhan berbagai penyakit tanpa operasi.

 Sinar-sinar tampak digunakan untuk mengetahui


secara langsung apakah bagian-bagian tubuh baik luar
maupun dalam mengalami kelainan.
SEKIAN
TERIMA KASIH

WASSALAMU’ALAIKUM

Anda mungkin juga menyukai