Anda di halaman 1dari 19

ORGANISASI PENDIDIKAN

KELOMPOK 1 :
1. Nabila Chaerani Shafanisa (19201241013)
2. Iin Nurainingsih (19201241016)
3. Mayang Purbosari (19201241018)
4. Musthafa Hadji (19201241034)
5. Wijayani Sukma Haqiya (1920124103..)
Pengertian Organisasi Pendidikan
Organisasi Lembaga Pendidikan adalah koordinasi secara
rasional sejumlah orang dalam membentuk institusi
pendidikan dengan tujuan menyiapkan peserta didik
menjadi anggota masyarakat yang baik dan benar.
Fungsi dan Peranan Manajemen Pendidikan

1. Perencanaan (Planning)
2. Pengorganisasian (Organizing)
3. Pelaksanaan (Implementation)
4. Pengawasan (Controlling)
Jenis-Jenis dan Tipe Organisasi
1. Organisasi Formal
2. Organisasi Informal
Jalur, jenjang dan jenis pendidikan
 Jalur, jenjang, dan jenis pendidikan dapat diwujudkan dalam bentuk
satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh Pemerintah, pemerintah
daerah, dan/atau masyarakat. (Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab IV
Pasal 16)
JALUR PENDIDIKAN
1. JALUR PENDIDIKAN FORMAL
2. JALUR PENDIDIKAN NON-FORMAL
3. JALUR INFORMAL
JENJANG PENDIDIKAN
1. PENDIDIKAN DASAR
2. PENDIDIKAN MENENGAH
3. PENDIDIKAN TINGGI
JENIS PENDIDIKAN
1. PENDIDIKAN UMUM
2. PENDIDIKAN KEJURUAN
3. PENDIDIKAN PROFESI
4. PENDIDIKAN AKADEMIK
5. PENDIDIKAN VOKASI
6. PENDIDIKAN KEAGAMAAN
7. PENDIDIKAN KHUSUS
KRITERIA Keberhasilan Organisasi Lembaga Pendidikan

 Obyektivitas absolut memang diyakini tidak akan diperoleh dalam kehidupan sehari-hari, yang
diperoleh hanyalah tertekannya unsur subyektivitas seminimal mungkin. Hal itu juga dipastikan terjadi
dalam penyelenggaraan supervisi keterlaksanaan Kurikulum 2004 di 40 SMA
 Dalam rangka menekan unsur subyektivitas sekaligus mengoptimalkan nilai-nilai obyektivitas dalam
proses dan hasil supervisi keterlaksanaan Kurikulum di 40 SMA, maka disiapkan kriteria
kinerja/performansi/ keberhasilan semua aspek pada semua komponen;
 Kriteria keberhasilan berfungsi untuk menentukan nilai suatu aspek dalam suatu komponen tertentu.
Kriteria unjuk kerja langsung menentukan nilai komponen;
 Kriteria keberhasilan disiapkan untuk setiap aspek pada semua komponen. Formulasi semua kriteria
kinerja/kriteria performansi/indikator keberhasilan ditentukan sesuai dengan karakteristik aspek yang
dinilai
 Kriteria keberhasilan suatu aspek dalam suatu komponen tidak sama, baik dalam jumlah, substansi,
maupun karakteristiknya
Tugas dan Wewenang Penyelenggara Organisasi
Pendidikan
 Kepala Sekolah
1. Menyusun perencanaan,
2. Mengorganisasikan kegiatan,
3. Mengarahkan / mengendalikan kegiatan, dan sebagainya.
4. Menyelenggarakan supervisi KBM, Ekstrakurikuler dan sebagainya.
 Wakil Kepala Urusan Kurikulum
1. Menyusun dan menjabarkan Kalender Pendidikan,
2. Menyusun Pembagian Tugas Guru dan Jadwal Pelajaran,
3. Mengatur Penyusunan PRogram Pengajaran (Program Semester,
Program Satuan Pelajaran, dan Persiapan Mengajar, Penjabaran dan
Penyesuaian Kurikulum), dan sebagainya
 Wakil Kepala Urusan Kesiswaan
1. Mengatur pelaksanaan Bimbingan Konseling
2. Mengatur dan mengkoordinasikan pelaksanaan 7K (Keamanan,
Kebersihan, Ketertiban, Keindahan, Kekeluargaan, Kesehatan dan
Kerindangan)
3. Mengatur dan membina program kegiatan OSIS meliputi:
Kepramukaan, Palang Merah Remaja (PMR), Kelompok Ilmiah Remaja
(KIR), Usaha Kesehatan Sekolah (UKS), Patroli Keamanan Sekolah
(PKS) Paskibra, dsb.
 Guru Mata Pelajaran
1. Membuat Perangkat Pembelajaran
2. Melaksanakan kegiatan pembelajaran
3. Melaksanakan kegiatan Penilaian Proses Belajar, Ulangan Harian,
Ulangan Umum, Ujian Akhir
Contoh Organisasi di Lembaga Pendidikan
1. Organisasi Kepengurusan Sekolah
Organisasi inilah yang bertugas untuk memastikan bahwa seluruh
bagian dalam sebuah sekolah dapat dengan mudah mencapai tujuan
masing-masing, tunduk patuh pada peraturan dan sistem yang
berlaku serta dapat menikmati semua haknya. Struktur komite
sekolah ini umumnya terdiri dari dari Bapak Kepala Sekolah, Wakil
Kepala Sekolah berbagai bidang, staff guru mata pelajaran, staff
guru kelas, guru BP, staff HUMAS hingga petugas kebersihan sekolah.
2. Organisasi Kelas
Pengurus kelas adalah organisasi yang mengatur ketertiban siswa
dalam sebuah kelas. Sebuah kelas biasanya dikepalai oleh seorang
ketua yang memiliki sekretaris, bendahara dan beberapa divisi
semisal kebersihan, keamanan, informasi dan publikasi dan lain-lain.
Karena ruang lingkupnya yang lebih kecil, tanggungjawab utama
pengurus kelas adalah mengurusi semua keperluan di kelas, semisal
mengatur siswa agar tertib, membuat peraturan kelas, membuat sistem
KAS, menggalakkan sistem piket dan kerja bakti serta mengatasi
persoalan-persoalan yang terjadi di kelas.
 3. OSIS (Organisasi Siswa Intra Sekolah)
Pengurus OSIS membawahi wilayah yang lebih luas dibanding
pengurus kelas karena mereka bertugas menciptakan suasana yang
kondusif bagi siswa satu sekolah, tidak hanya satu kelas. Dalam
praktiknya, OSIS membantu pihak sekolah untuk menggelar kegiatan-
kegiatan yang suportif demi pengembangan diri. Karena itu, selain
pengurus harian yang terdiri dari Ketua, Sekretaris dan Bendahara,
OSIS memiliki berbagai divisi semisal Kesejahteraan Siswa, Pramuka,
Perpustakaan, Pengembangan Bakat dan Minat, Kebersihan,
Keamanan dan lain-lain.
4. Organisasi Ekstra Kurikuler
Di beberapa sekolah, organisasi ekstra kurikuler (atau yang biasa
disingkat ekskul) berada di bawah OSIS sedangkan di sekolah lain,
organisasi ekskul bersifat otonom. Dua bentuk tersebut sama-sama
memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Yang pasti,
organisasi ekstra kurikuler, yang dalam dunia mahasiswa dikenal
dengan istilah UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa) ini menghimpun orang-
orang yang memiliki minat yang sama, semisal Pecinta Alam, Tata
Boga, Tata Rias, Robotik, Jenis-Jenis Olahraga, KIR (Karya Ilmiah
Remaja), Modelling, Tari dan lain sebagainya
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai