Anda di halaman 1dari 13

PERAN POHON DALAM

MENJAGA KUALITAS UDARA


DI KOTA DEPOK

Di Presentasikan Oleh :

Eka Puji Astuty L2011191003

Siti Laelatur Rohmawati L2011191008


PENDAHULUAN

 Peningkatan jumlah penduduk di perkotaan akan menyebabkan kualitas


lingkungan menurun karena tingginya aktivitas manusia.Perkembangan kota
seringkali diikuti oleh perkembangan teknologi, industri, peningkatan jumlah
penduduk serta bertambahnya sarana transportasi. Kondisi demikian jelas
akan memberikan dampak negatif terhadap lingkungan terutama pencemaran
udara.
 Mengingat perkembangan kota telah sampai pada kondisi yang
mengkhawatirkan akibat menurunnya kualitas lingkungan, maka keberadaan
Ruang Terbuka Hijau (RTH) sangat diharapkan. RTH adalah salah satu
komponen pembentuk ruang atau wilayah perkotaan yang memiliki peranan
penting dalam menyangga (biofiltering), mengendalikan (biocontroling), dan
memperbaiki (bioengineering) kualitas lingkungan kehidupan suatu wilayah
perkotaan.
Penyediaan RTH di Kawasan Perkotaan

a. Penyediaan RTH berdasarkan Luas


wilayah
Fakta RTH
Depok : 16,33 % (Putri, 2010)
Pontianak : 18.98%
• Ruang terbuka hijau diperkotaan (Dinas Pertamanan, 2018)
terdiri dari RTH Publik dan RTH
privat, proporsi RTH pada wilayah
perkotaan adalah sebesar minimal Permasalahan depok:
30 % yang terdiri dari 20 % ruang •

Tidak ada sanksi jelas
Kurang kesadaran
terbuka hijau publik dan 10% • Beberapa lahan di

terdiri dari ruang terbuka hijau kota depok milik


pemerintah pusat
privat. Permasalahan pontianak:
• Tidak memiliki
rencana induk
tentang RTH
• Kurang kesadaran
• RTH tidak merata
Penyediaan RTH Berdasarkan
Jumlah Penduduk :
No. Unit Tipe RTH Luas Minimal/ Unit Luas minimal / kapita Lokasi
Lingkungan (m²) (m²)
1 250 jiwa Taman RT 250 1,0 Di tengah lingkungan
RT
2 2500 jiwa Taman RT 1.250 0,5 Di pusat kegiatan RW

3 30.000 jiwa Taman Kelurahan 9.000 0,3 Dikelompokkan dengan


sekolah/pusat
kelurahan
4 120.000 jiwa Taman Kecamatan 24.000 0,2 Di Kelompokkan dengan
sekolah/pusat
kecamatan
Pemakaman disesuaikan 1,2 tersebar

5 480.000 jiwa Taman Kota 144.000 0,3 Di pusat wilayah/kota

Hutan kota disesuaikan 4,0 Di dalam/kawsan


pinggiran
Untuk fungsi-fungsi disesuaikan 12,5 Disesuaikan dengan
tertentu kebutuhan
Fungsi dari Ruang Terbuka Hijau :

Fungsi utama (intrinsik) yaitu fungsi ekologis:

 memberi jaminan pengadaan RTH menjadi bagian dari sistem sirkulasi udara (paru-paru kota);

 pengatur iklim mikro agar sistem sirkulasi udara dan air secara alami dapat berlangsung lancar;

 sebagai peneduh;

 produsen oksigen;

 penyerap air hujan;

 penyedia habitat satwa;

 penyerap polutan media udara, air dan tanah, serta;

 penahan angin.
Manfaat RTH berdasarkan fungsinya

Manfaat langsung (dalam pengertian cepat dan bersifat tanginable,


yaitu membentuk keindahan dan kenyaman (teduh, segra, sejuk)
dan mendapatkan bahan-bahan untuk dijual (kayu, daun, bunga,
buah);

Manfaat tidak langsung (berjangka panjang dan bersifat intangible),


yaitu pembersih udara yang sangat efektif, pemeliharaan akan
kelangsungan persediaan air tanah, pelestarian fungsi lingkungan
beserta segala isi flora dan fauna yang ada (konservasi hayati atau
keanekaragaman hayati).
• Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 05/PRT/ M/2008
Kota depok

TAHUN 1999 JUMLAH PENDUDUK


>1JUTA
TAHUN 2000-2005 JUMLAH
PENDUDUK 1,3 JUTA (4,23% PER
TAHUN)
TAHUN 2011 JUMLAH PENDUDUK
1,6 JUTA
FAKTOR PENGHASIL POLUSI
KORELASI ANTAR POHON

 Korelasi parameter berat setiap daun dengan berat debu yang terjerap di

permukaan daun berkorelasi positif,

 Korelasi luas penampang daun dengan jumlah Pb pada debu yang terjerap di

permukaan daun sedikit negatif . Fakta sebelumnya yang menunjukan bahwa

semakin luas penampang daun maka semakin banyak debu yang terjerap.

Dengan demikian, jumlah debu yang terjerap tidak menjamin semakin banyak

pula kandungan logam Pb pada debu yang terjerap.


TABEL RANGKING POHON
TABEL RANGKING POHON
Tutupan Lahan eksisting DI KOTA PONTIANAK

Velayati, dkk (2013)

Velayati, dkk (2013)


KESIMPULAN

 RTH di kota depok sebesar 16.33% sedangkan dikota pontianak sebesar 18.98%. Dari kedua kota tersebut

masih <30%.

 Fakta dari berbagai analisis korelasi parameter vegetasi terhadap jerapan maupun serapan debu dan logam

berat timbal (Pb) menunjukkan bahwa vegetasi dalam ruang terbuka hijau memiliki peranan yang sangat

penting dalam mengurangi pencemaran udara oleh polutan Pb dan debu.

 Pohon-pohon yang banyak menjerap debu di lokasi Depok, di dalam rangking 1-10 adalah jenis pohon

beringin putih, asem kranji,ki hujan, dan Acacia formis. Sedangkan pohon-pohon menjerap debu, tetapi

juga menyerap logam Pb, yang masuk di dalam rangking1-10 adalah jenis pohon kopi, hujan emas, cemara,

belimbing, ketapang, dan rambutan.

Anda mungkin juga menyukai