Anda di halaman 1dari 9

CLUSTER BIOTIK

Dewi Santa M Bakara (20/467755/PMU/10361)

Krisman Tuyu (20/467773/PMU/10379)

Retno Suryandari (20/467784/PMU/10390)

Maria Handayani Ohoira 19/453317/PMU/10198

Retno Dina Febriyanti (19/453322/PMU/10203)

Indri Rahmayani (20/467768/PMU/10374)

Yolinda Matulessy (19/PMU/453325/10206)


PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Daerah Aliran Sungai (DAS) adalah suatu wilayah daratan yang merupakan satu kesatuan ruang
dengan sungai dan anak-anak sungainya, yang berfungsi menampung, menyimpan, dan mengalirkan air
yang berasal dari curah hujan ke laut secara alami, yang batas di darat merupakan pemisah topografis dan
batas di laut sampai dengan daerah perairan yang masih terpengaruh aktivitas daratan (PP RI No 38 Tahun
2011).

DAS sebagai ekosistem tersusun dari komponen biotik dan abiotik yang berinteraksi membentuk satu
kesatuan yang teratur. Di samping komponen biotik dan abiotik yang berperan sebagai sumber daya alam,
terdapat komponen manusia yang tinggal di dalam DAS sebagai pengguna sumberdaya alam (Suprayogi
dkk, 2014).
Sungai Code merupakan suatu kesatuan ekosistem yang
terbagi menjadi wilayah bagian hulu, tengah dan hilir.
• Pada bagian hulu Sungai Code didominasi oleh kegiatan
pertanian
• Pada bagian tengah lebih didominasi permukiman warga
padat penduduk meskipun masih terdapat sebagian kecil
area persawahan dan industri;
• sedangkan pada bagian hilir lebih didominasi oleh area
persawahan, permukiman, industri dan rumah makan.

Gambar 1. Wilayah Bertanda Panah Menunjukkan Daerah Aliran Sungai Code


Sumber: https://issuu.com/
Kondisi air sungai yang telah mengalami pencemaran
serta penurunan kualitas air apabila digunakan sebagai
bahan baku air minum ataupun untuk pengairan,
terutama untuk tanaman pangan akan menimbulkan
dampak yang sangat berbahaya bagi konsumen.
sehingga Untuk menjaga keseimbangan ekosistem
dalam aspek biotik dibutuhkan 3 jenis keanekaragaman
yaitu keanekaragaman hayati, keanekaragaman genetik
dan keanekaragaman fungsional.

Gambar 2. Daerah Aliran Sungai Code yang Dipenuhi oleh Permukiman


dan Vegetasi
Sumber : dokumentasi hasil survey
Kerusakan biotik di bantaran Kali Code dan faktor penyebabnya
• Akibat letusan gunung api
• Akibat banjir lahar dingin
• Akibat gempa bumi
• Akibat aktivitas Manusia; Pencemaran Udara, Pencemaran Air, Pencemaran Tanah,
Pencemaran Suara,
2. Tujuan
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui keanekaragaman flora dan
fauna di DAS sungai Code yang kemudian akan dilakukan analisis kualitas
lingkungan Sungai Code dan potensi flora fauna yang ada untuk keberlangsungan
kelestarian lingkungan di Sungai Code.
3. Ruang Lingkup
Survey lapangan dilakukan untuk mengetahui kondisi lingkungan dan pada tahap ini diamati secara visual
bagaimana dampak adanya aktivitas manusia disekitar sungai code terhadap komponen biotik (flora dan
fauna) di lapangan. Berdasarkan hasil survey, kemudian ditentukan objek kajian yang akan diteliti meliputi:

1. Komposisi Vegetasi di Kawasan Sungai Code


Pada kawasan Sungai Code menujukkan bahwa daerah dari hulu hingga ke hilir telah beralih fungsi
menjadi pemukiman yang menyebabkan dampak ekologi dari menurunnya vegetasi riparian ini beresiko
banjir. Sehingga keberadaan vegetasi pada suatu wilayah dapat memberikan dampak positif bagi
keseimbangan ekosistem sungai.
2. Komposisi Fauna di Kawasan Sungai Code
Keanekaragaman fauna darat yang rendah atau tinggi dapat digunakan untuk indicator kualitas hayati
yang dapat digunakan untuk mengukur kualitas lingkungan. Hal ini sangat penting dalam menentukan batas
kerusakan yang dilakukan terhadap system alam oleh campur tangan dari manusia
Metode
Metode Pengumpulan Data

SURVEI LAPANGAN WAWANCARA

Pengambilan Sampel di Lapangan Metode wawancara digunakan


untuk mendapatkan data kualitatif
terkait dengan kegiatan
masyarakat disekitar Sungai Code.

Komposisi Vegetasi Komposisi Fauna


Metode Analisis Data

Data yang diperoleh berupa hasil identifikasi


jumlah individu, dianalisis dan dimasukkan ke dalam
Microsoft Office Excel 2010 untuk mengetahui
komposisi jenis flora fauna pada tiap stasiun
pengamatan dan pada waktu pengamatan yang
berbeda kemudian dianalisis mana yang lebih
dominan. Selain itu dihitung pula densitas, densitas
relatif (DR), frekuensi, frekuensi relatif (FR), dan
nilai penting (NP) yang dirumuskan Menurut Krebs
(1999) sebagai berikut :

Anda mungkin juga menyukai