Anda di halaman 1dari 15

TRANSFER PANAS DALAM

PEMBUATAN SEDIAAN FARMASI

Levi Puradewa M.Farm., Apt


2
Pengertian Panas dan transfer panas

 Heat (kalor/panas) adalah energi yg dipindahkan dari


satu objek ke objek lain karena perbedaan temperatur
objek itu sendiri

 Proses pengeringan dengan pemanasan secara umum


berlangsung dalam tiga tahapan secara simultan :
1. Proses transfer energi dari sumber luar ke dalam material
yg mengandung air/solvent organik
2. Fase transformasi dari air/solvent dari bentuk cair menjadi
bentuk uap
3. Transfer uap dari material keluar dari alat
pengering/material yg dikeringkan
Mekanisme transfer panas
1. Konveksi (Convection)
transfer panas dari satu point ke point yg lain dari
suatu cairan
2. Konduksi (Conduction)
transfer panas karena adanya kontak langsung
secara fisik dengan sumber panas
3. Radiasi (Radiation)
transfer panas antara dua bagian yang terpisah tidak
saling berhubungan satu sama lain, dengan bantuan
gelombang elektromagnetis yg bergerak melalui
suatu ruang kosong

3
Efek tekanan

 Air mendidih  suhu 100̊C  pd tekanan 760


mmHg / 1 atm

 Air mendidih  suhu 97,7̊C  pd tekanan 700


mmHg/ 1 atm

 Jd jika ingin memanaskan air dengan suhu diatas


100̊C (misal pd sterilisasi dengan metode
uap/steam) maka diperlukan suatu sistem yg
tertutup sehingga tekanan sistem akan naik.

4
Manfaat Pengeringan

 Tergantung tujuan pengeringannya :


1. Melindungi obat dari pengaruh degradasi, karena kecepatan
degradasi akan bertambah cepat bila material terdapat dalam
bentuk larutan atau lembab (basah)
2. Melindungi obat dari pengaruh mikroorganisme
3. Memperbaiki sifat alir granul
4. Memudahkan proses pengecilan partikel
5. Meningkatkan stabilitas produk yg dikemas

5
Mekanisme Pengeringan

1. Single particulate system


Tahap : transfer panas dari sistem ke dalam partikel,
difusi air dari dalam ke permukaan partikel, evaporasi
air dari permukaan partikel (keluar partikel)

2. Multi particulate system


Tahap : transfer panas dari sistem ke dalam partikel,
difusi air dari dalam ke permukaan partikel, migrasi air
dari satu partikel ke partikel lain, evaporasi air dari
permukaan partikel (keluar partikel)

6
7
 Faktor faktor yang berpengaruh dalam proses pengeringan :
1. Kecepatan difusi air dari dalam ke permukaan solid
2. Kecepatan penguapan air dari permukaan solid
3. Kelembaban relatif ruangan
4. Luas permukaan solid
5. Kecepatan penggantian udara
6. Tekanan udara
7. Jumlah kalori yg digunakan
8 Pembagian solid berdasarkan
drying behavior

 Granular/kristal : Air mudah


menguap, karena hambatan kecil
(gaya gravitasi dan gaya kapiler)

 Amorf : Air sukar berdifusi, karena


hambatan konfigurasi molekul.
Pengeringan sebaiknya dengan
temperatur rendah dan pnurunan
tekanan
Fase-fase pada pengeringan zat padat
9
Periode Periode Periode penurunan Periode penurunan
awal Laju konstan Laju Konstan laju kedua

K
E
L
E
M
B
A
B Periode
Periode akhir
A Akhir

Waktu
Contoh pengering yg sangat sering
10 digunakan dalam industri farmasi

Try Dryer
- sering digunakan untuk pengeringan serbuk
atau granul dalam bidang farmasi
- Biasanya diterapkan untuk pengeringan
bahan-bahan mahal seperti zat warna dan
bahan farmasi
- Siklus pengeringan 4-48 jam per batch
11

 Fluid bed dryer


- Sangat sering digunakan terutama pd pengeringan granul pd
pembuatan tablet dengan metode granulasi basah
12
 Spray drying
- Proses pengeringan dengan cara memaparkan partikel
cairan (droplet) pada semburan gas panas dengan
suhu lebih tinggi dari suhu droplet. Suhu yg tinggi
menyebabkan terjadinya penguapan cairan droplet
sehingga terbentuk partikel yg kering
- Proses yg ekonomis krn langsung menghasilkan serbuk
dari larutan dan mengurangi langkah-langkah seperti
kristalisasi, presipitasi, pengeringan, dan pengurangan
ukuran partikel.
- Partikel serbuk hasil spray drying bersifat homogen,
diperkirakan bentuknya sferis, ukurannya hampir
seragam, bulk density rendah, serta cepat melarut.
3 tahap dasar dalam proses spray
13
drying

 Atomisasi cairan menjadi droplet halus


 Pencampuran antara droplet dengan aliran gas panas yang
menyebabkan cairan menguap sehingga menjadi padatan kering.
 Serbuk kering dipisahkan dari aliran gas dan dikumpulkan
14 Migrasi
 Definisi : perpindahan zat aktif/zat warna yg larut dalam solvent dari
satu partikel/granul ke partikel/granul lain yg terjadi selama proses
pengeringan

 Sangat mungkin mengakibatkan terjadinya proses dehomogenisasi


Pengatasan yg mungkin dapat
15
dilakukan bila terjadi migrasi selama
pengeringan zat padat
 Menggunakan zat aktif/ zat warna yg tidak larut
dalam cairan bahan pengikat
 Mengganti solvent
 Menaikkan konsentrasi bahan pengikat
 Pengeringan dengan temperatur rendah
 Lapisan solid setipis mungkin
 Digunakan fluid bed dryer

Anda mungkin juga menyukai