Proses Persalinan Normal Eb1
Proses Persalinan Normal Eb1
NORMAL
BAG.OBGIN
FK.UNAND/RS.Dr.M.DJAMIL
PADANG
PERSALINAN / PARTUS
Partus abnormal
Bayi lahir melalui vagina dengan bantuan
tindakan atau alat seperti versi / ekstraksi,
cunam, vakum, dekapitasi, embriotomi dan
sebagainya, atau lahir per abdominam dengan
sectio cesarea.
SEBAB TERJADINYA PROSES PERSALINAN
CRH plasenta
Cortison janin
DHEAS adrenal janin
Persalinan
Estrogen
prostaglandin, oksitosin, reseptor oksitosin, gap junction
B.Aksis hipotalamus-hipofisis-adrenal janin diam
selama paruh pertama kehamilan karena supresi
dari influx kortisol maternal, tetapi pada paruh
kedua kehamilan, peningkatan kadar estrogen
meningkatkan enzim plasenta 11b-
hydroxisteroid dehydrogenase, menyebabkan
kortisol dikonversikan menjadi metabolit tidak
aktif yaitu kortison. Hasil negatif feedback
glukokortikoud pada kelenjar hipofisis janin
(berkurangnya aliran kortisol dari ibu ke janin)
akan mengakibatkan peningkatan sekresi ACTH
janin, kortisol dan DHEA sulfat, menyebabkan
maturitas janin dan stimulasi parturisi.
11 HOD Cortisol
Positif Cortison
Feedback
Kortisol maternal pada janin
Negatif feedback pada kelenjar hipofise
Cortison janin
DHEAS adrenal janin
Persalinan
Estrogen
prostaglandin, oksitosin, reseptor oksitosin, gap
junction
PERSALINAN DITENTUKAN OLEH 3 FAKTOR
UTAMA
1. Power :His (kontraksi ritmis otot polos uterus),
kekuatan mengejan ibu.
2. Passage :Keadaan jalan lahir
3. Passanger: Keadaan janin (letak, presentasi,
ukuran/berat janin, ada/tidak kelainan anatomik
mayor)
Kala 1
Pematangan dan pembukaan serviks sampai lengkap
(kala pembukaan)
Kala 2
Pengeluaran bayi (kala pengeluaran)
Kala 3
Pengeluaran plasenta (kala uri)
Kala 4
Masa 1 jam setelah partus, terutama untuk observasi
HIS