pelaksana dalam pendokumentasian askep dapat dilakukan dengan memberikan bimbingan, pengarahan, observasi dan pemberian motivasi serta evaluasi terhadap pendokumentasian tiap – tiap tahap prosess keperawatan. Kelangkapan dan kesesuaian dengan standar merupakan variabel yang harus di supervisi Model Supervisi a. Model Psikoanalitik Model ini berfokus pada kejiwaan dan alam bawah sadar serta menjelaskan tentang pemahaman alam bawah sadar melalui mimpi, simbol dan kebebasan interaksi. Model ini mengacu pada teori psikoanalisa sigmund freud yang mana menekankan pada hubungan antar individu. b. Model sistem psikodinamik Model ini terkait teori alam terbuka, teori sistem terbuka, teori hubungan kelompok dan psikoanalisis. Model ini sangat berguna ketika bekerja dengan kelompok – kelompok karena konteks dan berpikir sistemik adalah pusat untuk pekerjaan ini c. Model Reflektif Model ini berfokus pada merefleksikan kegiatan praktek yang sudah dilakukan dengan proses yang panjang terhadap kemampuan yang dimiliki dan memahami kemampuannya sehingga meningkatkan pemahaman dan kemampuan praktek. d. Model Kadhusin Model ini dibentuk dengan peruntukan terhadap pekerja sosial, yang menekankan pada area administratif, pendidikan dan dukungan e. Model Proctor Model ini memiliki tiga fungsi yaitu normatif, formatif dan restoraktif. Normatif meliputi menilai dan mengevaluasi kualitas asuhan, formatif yaitu pengembangan peran supervisi (tugas, pengambilan keputusan dan refleksi) dan restroraktif dalam bentuk dukungan. f. Model Peplau Mengembangkan teori hubungan interpersonal, melalui kontribusi perawat sebagai agen terapeutik. Terdapat tiga fase dalam teori ini yaitu fase orientasi, identifikasi dan eksploitasi. g. Model Fokus Solusi Model ini berfokus pada pendekatan yang berorientasi masa depan yaitu berdasarkan membangun solusi bukan pemecahan masalah. Membangun solusi bergantung pada penggunaan kekuatandan mendukung untuk membuat situasi lebih baik, sedangkan pemecahan masalah mengarahkan energi kearah mengatasi masalah.