Kedokteran Gigi
Shafira Gina Andriana
1606830581
FKG UI 2016
Forensik odontology :
Referensi :
1. Kedokteran Kepolisian. Buku Pegangan Odontologi Forensik POLRI. Jakarta: Markas Besar Kepolisian Negara Republik Indonesia Pusat Kedokteran dan Kesehatan; 2003.
1–19 p.
Definisi Forensik Odontologi
Menurut Keizer Neilsen (1970) yang dikutip dari Cameron dan Sims, 1974 :
Referensi :
2. Evans S, Carabott R. Forensic Odontology: An Essential Guide. 1st ed. Adams C, Carabott R, Evans S, editors. The British Journal of Psychiatry. Hoboken: Wiley; 2014. 1–2 p.
3. Balachander N, Babu NA, Jimson S, Priyadharsini C, Masthan KMK. Evolution of forensic odontology: An overview. J Pharm Bioallied Sci. 2015;7(April):S176–80.
Definisi Forensik Odontologi
“Forensik odontology membantu otoritas hokum dengan memeriksa bukti gigi dalam
kondisi yang berbeda, Subjek secara keseluruhan dibagi menjadi 3 bidang utama :
sipil/noncriminal, criminal, dan penelitian” 4
Referensi :
4. Rai B, Kaur J. Evidence-Based Forensic Dentistry. Copenhagen: Springer; 2013. 1–6 p.
Definisi Forensik Odontologi
Menurut ketua dan penemu JBR Group, forensic odontology, India (Dr. Balwant Rai) 4 :
Referensi :
4. Rai B, Kaur J. Evidence-Based Forensic Dentistry. Copenhagen: Springer; 2013. 1–6 p.
Sejarah Forensik Odontologi
SEJARAH FORENSIK
ODONTOLOGI3,5
66 M
1193 1453
(Kasus permaisuri Romawi)
1477 1758
Identifikasi Charles the Bold, Duke of Identifikasi korban perang Perancis dan
Burgundy yang terbunuh dalam India di dekat Fort Duquesne, yaitu Peter
pertemburan Nancy Halket
Identifikasi dairi susuan gigi korban Identifikasi melalui gigi tiruan dan
(melihat spacing di giginya, karena korban tengkorak dari pendapat anak korban
telah kehilangan beberapa gigi)
SEJARAH FORENSIK
ODONTOLOGI3,5
1776 1814
Peran ikut serta dokter pertama kali pada Penggunaan pertama kali seorang dokter gigi
forensik sebagai saksi ahli
Identifikasi Dr. Joseph Waren (korban pertempuran : Kasus Ny. Janet Mc Alister di Skotlandia
Breed’s Hill di Boston) dikarenakan seorang dosen anatomi Dr. Granville
Kondisi : Wajah tidak dapat diidentifikasi karena dan 2 muridnya didakwa atas pencurian jasad
luka kepala yang fatal untuk urusan Pendidikan medis
dilakukan identifikasi oleh dokter gigi, Paul Dilakukan identifikasi melalui protesa jasad
Revere melalui prostesa kecil yang dulu ia buatkan yang tertinggal di ruang bedah dan drg. Terkait
untuk korban mencocokkannya
SEJARAH FORENSIK ODONTOLOGI 4,6
1849 1850 1887
Pertama kali adanya keyakinan Kasus Dr. John Webster Godon (di Paris)
berdasarkan bukti fisik dari gigi. (pembunuhan Dr. Parkman). merekomendasikan penggunaan
Identifikasi dari mahkota gigi Identifikasi dari gigi tiruan yg gigi untuk identifikasi orang hialng
dari korban hangus yg diidentifikasi oleh drg. yg tergantung pada catatan dental
tersisa membuat gigi tsb yg disimpan oleh dokter gigi
Perekomendasian Dr. Amoedo menulis tesis tentang nilai Kasus Bazar de la Charite (126 korban yg
identifikasi kedokteran gigi mengenai medicolegal terbakar)
menggunakan lip Diakui sebagai bapak forensic Diidentifikasi oleh Dr. O. Amoedo dan 2 doktergigi
prints oleh odontology secara universal perancis Drs. Devenport dan Brault peristiwa
Edmond Locard diterbitkan di konten pertama dalam forensic
kedokgi tentang bencana massal
SEJARAH FORENSIK ODONTOLOGI 4,6
Keizer Nielsen mengemukakakn Penggunaan program komputerisasi Pertama kali menggunakan bukti
pendapat mengenai defisini untuk mengurutkan 500 catatan dental forensic peradilan pembunuhan
dorensik odontologi oleh Welty dan Glasgow dengan bitemark
1972/1973 1973
Penerbitan oleh International Reference Organization in Harvey mengemukakan bahwa penampilan fisik bitemark
Forensic Medicine and Sciences (I.N.F.O.R.M) berupa berubah seiring bertambah waktu, dan faktor penyebab
ringkasan 1.016 referensi mengenai identifikasi gigi dan yang mempercepat perubahan tsb sebagian besar belum
forensic odontology yang disusun oleh Dr. William, diketahui
mencakup kasus >120 tahun
Ruang Lingkup Forensik
Odontologi
Ruang Lingkup Forensik Odontologi
Pasal 133, pasal 244, pasal 242, pasal 130, dan pasal 50 dari KUHP7
Identifikasi ras korban maupun Identifikasi korban melalui habit Identifikasi wajah korban dari
pelaku menggunakan giginya rekonstruksi tulang rahang dan
: dari gigi geligi dan antropologi Identifikasi korban dari pekerjaan tulang facial
ragawi menggunakan gigi Identifikasi wajah korban
Identifikasi jenis kelamin korban Identifikasi golongan darah Identifikasi korban melalui
: melalui gigi geligi dan tulang rahang korban : bitemarks
serta antropologi ragawi melalui saliva Identifikasi korban melalui
Identifikasi usia korban Melalui pulpa gigi eksklusi pada korban massal
Janin : melalui benih gigi Identifikasi DNA korban dari saliva
Melalui gigi desidu dan jaringan/sel didalam oral
Melalui gigi campuran Identifikasi korban melalui
Melalui gigi permanen prostesa
Referensi :
7. Lukman D. Ilmu Kedokteran Gigi Forensik Jilid 2. 2nd ed. Jakarta: Sagung seto; 2006. 1–2 p.
Ruang Lingkup Forensik Odontologi
Referensi :
4. Rai B, Kaur J. Evidence-Based Forensic Dentistry. Copenhagen: Springer; 2013. 1–6 p.
Ruang Lingkup Forensik Odontologi
Referensi :
4. Rai B, Kaur J. Evidence-Based Forensic Dentistry. Copenhagen: Springer; 2013. 1–6 p.
Ruang Lingkup Forensik Odontologi
Referensi :
4. Rai B, Kaur J. Evidence-Based Forensic Dentistry. Copenhagen: Springer; 2013. 1–6 p.
Thanks!
Daftar
CreditsPustaka
1. Kedokteran Kepolisian. Buku Pegangan Odontologi Forensik POLRI. Jakarta: Markas Besar
Kepolisian Negara Republik Indonesia Pusat Kedokteran dan Kesehatan; 2003. 1–19 p.
2. Evans S, Carabott R. Forensic Odontology: An Essential Guide. 1st ed. Adams C, Carabott R,
Evans S, editors. The British Journal of Psychiatry. Hoboken: Wiley; 2014. 1–2 p.
3. Balachander N, Babu NA, Jimson S, Priyadharsini C, Masthan KMK. Evolution of forensic
odontology: An overview. J Pharm Bioallied Sci. 2015;7(April):S176–80.
4. Rai B, Kaur J. Evidence-Based Forensic Dentistry. Copenhagen: Springer; 2013. 1–6 p.
5. Schrader BA. History and Scope of Forensic Odontology [Internet]. Forensic Odontology.
Elsevier Inc.; 2018. 19–23 p. Available from: http://dx.doi.org/10.1016/B978-0-12-805198-
6.00002-5
6. Hinchliffe JA. Forensic dentistry. Clinical Forensic Medicine, 3rd Edition. 2009. 193–204 p.
7. Lukman D. Ilmu Kedokteran Gigi Forensik Jilid 2. 2nd ed. Jakarta: Sagung seto; 2006. 1–2 p.