Derajat 3 Ditemukan nya tanda dan gejalah kegagalan sirklasi yaitu nadi
cepat dan lembut, tekanan nadi menurun (≤20 mmHg) atau
hipootensi disertai kulit dingin, lembab, dan pasien menjadi
gelisah
Derajat 4 Syok berat, nadi tak teraba dan tekanan darah tak dpat diukur
Etiologi
O Virus dengue termasuk genus Flavirus, keluarga
Flaviridae. Terdapat 4 serotip virus yaitu DEN-1, DEN-2,
DEN-3, DEN-4. Keempatnya ditemukan di indonesia
dengan DEN serotipe terbanyak.
O Infeksi salah satu serotip akan menimbulkan antibodi
terhadap serotipe yang bersangkutan, sedangkan
antibodi yang terbentuk terhadap serotipe lain sangat
kurang, sehingga tidak dapat memberikan perlindungan
yang memadai terhadap serotip tersebut.
O Seseorang yang tinggal didaerah endemis dengue dapat
terinfeksi oleh 3 atau 4 serotipe selama hidupnya.
Keempat serotip virus dengue dapat ditemukan di
berbagai daerah di indonesia. (Nurarif & Kusuma, 2015)
Manifestasi Klinik
O Tanda dan gejala yang timbul bervariasi berdasarkan derajat
DHF, dengan masa inkubasi antara 13-15 hari. Adapun
tanda dan gejala menurut WHO (1975) dikutip dari (Mansjoer,
2000).
O Demam tinggi mendadak dan terus menerus 2-7 hari
O Manifestasi perdarahan, paling tidak terdapat uji
tourniquet positif, seperti perdarahan pada kulit
(petekie,ekimosis, epistaksis, hematemesis, hematuri, dan
melena)
O Pembesaran hati (sudah dapat diraba sejak permulaan sakit)
O Syok yang ditandai dengan nadi lemah, cepat disertai
tekanan darah menurun (tekanan sistolik menjadi 80 mmHg
atau kurang dan diastolik 20 mmHg atau kurang) disertai
kulit yang teraba dingin dan lembab terutama pada ujung
hidung, jari dan kaki, penderita gelisah timbul sianosis
disekitar mulut.
Adapun gambaran klinis lain yang tidak khas dan biasa
dijumpai pada penderita DHF menurut (Mansjoer, 2000)
adalah:
Hepatitis Virus
Hepatitis toksik
Hepatitis alkoholik
Hepatitis Virus
O Hepatitis virus terjadi di seluruh dunia. Hepatitis ini
adalah infeksi yang ditularkan melalui darah (blood
borne infection) paling umum di AS dan sebagian
banyak dunia. Tipe hepatitis paling umum adalah
hepatitis A virus (HAV), hepatitis B virus (HBV),
hepatitis C virus (HCV), hepatitis D virus (HDV), dan
hepatitis E virus yang menyebabkan hepatitis A
sampai E, masing-masing. Agen ke-6, hepatitis F
virus, dan agen ke-7, hepatitis G virus plus TT virus,
telah teridentifikasi, tapi tidak menyebabkan
hepatitis. Meskipun manifestasi infeksi sama untuk
hepatitis A sampai E, kondisi berbeda terkait masa
inkubasi, cara penularan, keparahan, dan
pencegahan.
Etiologi, Faktor Risiko, Penularan
5. Hepatitis E
Gejala mirip hepatitis A, demam, pegal linu, lelah,
hilang nafsu makan dan sakit perut. Penyakit ini akan sembuh
sendiri (self-limited), kecuali bila terjadi pada kehamilan,
khususnya trimester ketiga, dapat mematikan. Penularan
hepatitis E melalui air yang terkontaminasi feces.
Manifestasi Klinis
O Klien dengan hepatitis virus semua mengalami inflamasi hati
dan perubahan patologis lain yang sama. HBV, HCV, dan
hepatitis D biasanya paling berat, meskipun mugkin asimtomatik
pada beberapa klien. Onset gejala rentang dari mendadak
sampai samar-samar tapi berbahaya menurut periode inkubasi
dan tingkat infekvitas. Manifestasi hepatitis virus adalah
sistemik dan bervariasi dari satu klien ke klien lain.
O Manifestasi yang terjadi selama fase lebih awal (prodromal)
termasuk jaundis, lesu, iritabel, nyeri otot, nyeri sendi, anoreksia,
mual, muntah, nyeri perut (disebabkan oleh tegangan kapsul
Glisson di sekitar hati akibat inflamasi), diare atau konstipasi.,
panas, dan gejala lain seperti flu. Panas disebabkan oleh
keluarnya pirogen dalam proses inflamasi. Letih dan lemas
akibat berkurangnya metabolisme energi oleh hati. Gatal, akibat
akumulasi garam empedu dalam kulit, tipikal ringan dan
sementara mungkin lebih hebat pada onset dan berakirnya.
Jaundis, disebabkan kegagalan eksresi bilirubin terkonjugasi,
mungkin ada mungkin tidak ada, ketika ada, pertama terlihat di
sklera mata dan membran mukosa.
Prognosis
O Dalam 3-6 minggu, hampir semua klien dengan
hepatitis virus akut menunjukkan hasil normal
pada tes fungsi hati; namun, perjalanan klinis,
morbiditas, dan mortalitas hepatitis virus
bervariasi. Kebanyakan kasus, klien sembuh
dalam 3-16 minggu, meskipun hasil tes fungsi
hati abnormal untuk waktu lebih lama. Banyak
klien sembuh sepenuhnya. Angka kematian
kurang dari 1%; angka ini tercatat lebih tinggi
pada lansia.
Manajemen Hasil
O Manajemen Medis
Gejala akut hepatitis umumnya mereda dalam 2 -3 minggu.
Perbaikan laboratorium dan klinis pada hepatitis A terjadi 9
minggu dan hepatitis B dan C pada 16 minggu komplikasi berat
berkembang pada klien hepatitis kurang dari 1%. Klien dengan
mual dan muntah berat serta kesulitan menjaga keseimbangan
cairan perlu dirawat di RS jika terjadi perburukan progresif.
O Mengurangi Letih
Disarankan istrahat untuk manifestasi klinis berat. Istrahat total
tidak perlu tapi dianjurkan sesuai kebutuhan berdasar lama
prodromal awal, fase penyakit tidak jaundis, ketika infeksi lebih
aktif dan ada penurunan metabolisme oleh hati. Kembali ke
aktivitas normal selama periode pemulihan seharusnya
bertahap. Jika gagal menggangu istirahat, antihistamin, emolien,
dank rim lemak mungkin diresepkan.
O Menjaga Keseimbangan Nutrisi dan Elektrolit
Tidak ada cara diet khusus yang diindikasikan, tapi banyak klien
menemukan diet tinggi karbohidrat, rendah lemak, tinggi kalori
lebih mudah dicerna dan cocok. Makanan dengan porsi kecil
tetapi sering dan tinggi kalori direkomendasikan
Lanjutan..
O Mengurangi Pengaruh Hepatitis
Sedikit obat yang tersedia untuk pengobatan hepatitis virus. Antibiotic tidak diresepkan.
Antiemetic mengontrol mual dan muntah, tapi phenothiazine seharusnya tidak digunakan
karena biotranformasinya di dalam hati oleh karena itu berpotensi toksik.
O Sekuestran Asam Empedu
Pemberian sekuestran asam empedu cholestyramin (Questran) atau colestipol (Colestid) dapat
mengurangi gatal terkait dengan peningkatan kadar asama empedu akibat dari penyakit hati
kolestatik berat.
O Imunoglobulin
Imunoglobulin, meskipun tidak digunakan untuk pengobatan hepatitis virus namun dianjurkan
untuk memberikan profilaksis bagi keluarga dan teman. Jika diberikan awal, imunoglobulin
standar (preparat protein yang cakap bertindak sebagai antbodi, sebelumnya disebut imuno
serum globulin) mungkin mencegah hepatitis A atau mengurangi keparahan klinis. HAN tidak
tinggal lama di darah; oleh karena itu, tidak ada status karier sehat bagi HAV sebagaimana ada
bagi HBV.
O Vaksin
Vaksin tersedia untuk meningkatkan kekebalan terhadap HAV dan HBV. Vaksin utnuk HEV
sedang diuji. Di samping imunoglobulin, diberikan profilaksis pada orang-orang yang terpapar
dengan klien terinfeksi.
O Medikasi untuk Dihindari
Dokter memberikan sedikit medikasi kepada klien dengan hepatitis. Pengobatan seperti
chlorpromazine, aspirin, asetaminofen, dan berbagai sedative diberikan tidak sesering mugkin
karena hepatotoksik
Komplikasi Hepatitis
1. Hepatitis Fulminan
Hepatitis fulminan menyebabkan penyakit berat dan fatal dalam
1%-2% dari semua kasus dan dan mencapai 20% kejadian kasus
pada wanita hamil. Hepatitis fulminan melibatkan gejala progresif
termasuk kuning, ensefalopati hepatikum, dana sites. Angka
kematian bervariasi dengan usia tapi mendekati 90%-100%,
khususnya pada klien dengan usia di atas 60 tahun.
2. Hepatitis Kronis
Hepatitis kronis ada ketika peradangan hati berlanjut di luar periode
3-6 bulan. Hepatitis virus akut pada akhirnya mungkin mengarah
pada hepatitis kronis, dengan pengecualian hepatitis A dan E.
3. Hepatitis B Kronis
Hepatitis B kronis secara primer memengaruhi laki-laki; hampir 400
juta orang diseluruh dunia dan 1,25 juta d AS terinfeksi. Hepatitis B
kronis mengikuti HBV akut sekitar 5% dari orang dewasa di AS. Klien
yang positif HbsAg dan HbeAg dipertimbangkan pada fase replikasi
tinggi dibandingkan dengan positif HbsAg dan HbeAb ( fase replikasi
rendah ).
Lanjutan..
4. Hepatitis C Kronis
Hepatitis C kronis mengikuti Hepatitis C akut pada 50%-
70% kasus. Banyak kasus hepatitis c teridentifikasi pada
klien asimtomatik yang tidak diketahui riwayat hepatitis c
akut. Mereka terungkap memiliki hepatitis c kronis ketika
donor darah atau tes skrining laboratorium rutin.
Hepatitis c kronik cenderung lambat dan tersembunyi
progresif dengan sekitar seperempat kasus akhirnya
berkembang ke sirosis tahap akhir.
5. Hepatitis Autoimun
Penyakit hati autoimun umumya penyakit wanita muda
dan dicirikan dengan inflamasi hepatick dengan sel
plasma dan fibrosis tapi dapat terjadi pada kedua
gender dan segala usia.
Hepatitis Toksik
O Toksin dan obat-obatan dapat menyebabkan lesi
patologis bervariasi luas pada hati. Beberapa agen
menyebabkan hepatitis toksik, sedangkan lainya
menyebabkan nekrosis, kolestasis atau kanker. Tipe
dan tingkat hepatitis di hasilkan oleh toksin bergantung
pada derajat paparan, sifat kimia hepatotoksin, dan
genetic. Paling umum agen penyebab adalah metabolit
toksik yang dibentuk oleh enzim metabolism obat dalam
hati. Terjadi nekrosis hati dalam 2 atau 3 hari setelah
paparan akut terhadap hepatotoksin terkait dosis.
Namun, beberapa minggu mungkin lolos sebelum gejala
reaksi idiosinkratik muncul. Orang yang mengalami tipe
hepatotoksin menunjukkan hasil tes fungsi hati
abnormal.
Hepatitis Alkoholik
O Hepatitis alkoholik mungkin akut atau kronis.Hal ini disebabkan oleh
nekrosis parenkim dari menelan alcohol berat.Meskipun kadang dapat
kembali normal, kondisi ini adalah penyebab sirosis paling sering.Fakta
ini penting karena kematian diantara orang dewasa di AS.
O Manifestasi klinis hepatitis alkholik biasanya berkembang setelah
mabuk berat. Pada pengkajian diperoleh anoreksia, mual, nyeri perut,
splenomegali, hepatomegali, jaundis, asites, demam, dan
ensefalopati.pemeriksaan laboratorium tipikal menunjukan anemia,
leukositosis, dan kenaikan kadar serum bilirubin. Pada biopsi hati
didapatkan jaringan hepatic berlemak.Hepatitis akibat asupan alcohol
berlebihan membawa prognosis buruk, terutama jika klien terus-
menerus minum alkohol.
O Intervensi keperawatan termasuk memberikan vitamin dosis tinggi,
diet tinggi karbohidrat, pemberian asam folat dan suplemen thiamine,
serta cairan parenteral sebagaimana yang diperintahkan. Pemberian
formula cairan mungkin bermanfaat meningkatkan asupan kalori.
Steroid terkadang memiliki efek bermanfaat, meskipun pemakaiannya
tetap kontroversi.
Asuhan keperawatan
Hepatitis
Terima kasih