Virgilio S. Moningka
Prodi
S1 Pendidikan Agama Kristen
Semester
7 (Tujuh)
Mata Kuliah
Teologi Pengabdian
Dosen Pengampu
Dr. R. D. Priharsono, M.Th
Ἐλισαιέ سع
َ َ ي ْ
ال
PEMBAHASAN
A. LATAR BELAKANG
D. KESIMPULAN
A. Latar Belakang
ARTI NAMA:
ELISHA (ALLAH IALAH JURUSELAMAT / ALLAH ITU
JURUSELAMAT)
PEKERJAAN:
NABI ( I RAJ 19:16 )
Segala sesuatu yang dapat diketahui mengenai latar belakang Elisa disajikan
dalam I Raj 19:16, 19:21. Tidak diceritakan mengenai umurnya atau tempat
dan bahwa ia masih muda pada saat Elia memilih dia. Masa pelayanannya
dimulai pada saat dia dipanggil Elia, pelayanan pada saat itu meliputi
Sepanjang masa pelayanan Elia sebagai nabi, tidak ditemukan satupun kisah yang
banyak malapetaka. Bahkan pada akhir hidupnya, ia mendapatkan perhatian penuh dari raja
Yoas. Memang ia juga tidak hanya melayani masyarakat, tetapi juga para petinggi negara.
Hal ini membuktikan bahwa kehidupannya yang benar dan hatinya yang tulus sebagai nabi.
Karakter Elisa
1. Ulet 5. Menyerahkan
2. Berserah Penuh Hidupnya Untuk
3. Rindu Melayani
Diperlengkapi 6. Mempertahankan
Secara Rohani Integritasnya
4. Dapat Dipercaya 7. Optimis
B. Konsep Pengabdian Nabi
Elia
1. Kepada Manusia
Penduduk kota Yerikho mengeluh kepada Elisa: "Cobalah lihat! Letaknya kota ini
baik, seperti tuanku lihat, tetapi airnya tidak baik dan di negeri ini sering ada
keguguran bayi." Elisa melemparkan garam ke dalam mata air serta berkata:
"Beginilah firman TUHAN: Telah Kusehatkan air ini, maka tidak akan terjadi lagi
olehnya kematian atau keguguran bayi." Maka sehatlah air itu. (II Raj 2:19-22)
Elisa juga menyembuhkan penyakit kusta Naaman, seorang panglima raja Aram. Penyakit
kusta itu pindah ke Gehazi, hamba Elisa, yang serakah dan minta hadiah dari Naaman,
Elisa menghidupkan kembali putra perempuan Sunem yang telah berbaik hati
menyediakan kamar tidur berdinding batu di sebelah atas rumahnya, sebagai kediaman
1 Raja-raja 19:19-21
Lalu berbaliklah ia dari pada Elia, ia mengambil pasangan
lembu itu, menyembelihnya dan memasak dagingnya dengan
bajak lembu itu sebagai kayu api; ia memberikan daging itu
kepada orang-orangnya, kemudian makanlah mereka.
Sesudah itu bersiaplah ia, lalu mengikuti Elia dan menjadi
pelayannya. (1 Raja-raja 19:21)
Pengabdian Elisa ini menunjukkan sebuah totalitas. Ia tidak
berencana untuk kembali kepada profesi lamanya suatu hari
nanti. Ia mengikut nabi Elia sepenuhnya. Kerendahan hatinya
juga nyata melalui kesediaan dan kesetiaannya menjadi seorang
pelayan bagi Elia. Setelah Elia terangkat ke surga, Elisa pun
menjadi penyampai firman Allah yang setia kepada umat-Nya
di sepanjang hidupnya, hingga ia mati (2 Raj. 13:20).
Panggilan untuk mengikuti dan melayani Tuhan sebenarnya berlaku
untuk semua orang, sekalipun tidak semua orang dipanggil-Nya menjadi
pelayan sepenuh waktu. Namun, kita semua dapat meneladani totalitas
Elisa dalam mengikuti dan melayani Tuhan. Sesungguhnya, kita semua
dipanggil untuk memuliakan Tuhan melalui berbagai profesi yang kita
jalani. Kiranya totalitas kita dapat menginspirasi orang-orang lain
sehingga mereka juga semakin termotivasi untuk mengikut dan melayani
Tuhan dengan setia.
C. Akhir Dari Pengabdian
Nabi Elisa