Anda di halaman 1dari 12

SPESIFIKASI

SOLAR 48 / BIOSOLAR
Cetane Number SOLAR 48
Cetane Number (CN) atau Angka Setana merupakan ukuran untuk
menunjukan kualitas bahan bakar Diesel.
• Metoda 1 : ASTM D 613
Spesifikasi : min 48
• Metoda 2 : ASTM D 4737
Spesifikasi : min 45
Cetane Number menunjukan ignition quality atau kualitas pembakaran dalam
ruang bakar mesin.
Besarnya Cetane Number tergantung dari komposisi hidrokarbonnya .
Semakin tinggi Cetane Number akan menghasilkan pembakaran yang lebih
maksimal dan efisien.
Berat Jenis / Density
Density / Berat Jenis merupakan pengukuran massa setiap satuan volume
benda
• Metoda : ASTM D 1298 / D 4052
Spesifikasi : 815,0 – 860,0 (kg/m³)
Minyak Solar merupakan bahan bakar mesin Diesel yang terdiri dari senyawa
hidrokarbon C15 – C20.
Penentuan spesifikasi tersebut disesuaikan dengan berat jenis senyawa
hidrokarbon penyusun dari Solar sehingga dapat menghindari potensi
kontaminasi dari produk lain.
Viskositas @40˚C
Viskositas merupakan ukuran kekentalan suatu fluida yang menunjukkan
besar kecilnya gesekan internal fluida.
• Metoda : ASTM D 445
Spesifikasi : 2,0 – 4,5 (mm²/sec)
Viskositas sangat penting bagi bahan bakar motor diesel karena berpengaruh
terhadap sistem pemompaan dan sistem injeksi artinya bahan bakar harus
mudah dipompakan dari tangki ke pompa injector.
Viskositas juga menunjukkan sifat pelumasan suatu bahan bakar untuk
menjamin keadaan mekanik dari pompa injektor dan nozzle dalam keadaan
beroperasi atau berjalan.
Kandungan Sulfur
Sulphur Content bertujuan untuk mengetahui kandungan sulfur.
• Metoda : ASTM D 2622/D 5453/D 4294/D 7039
Spesifikasi : maks 0,25 (% m/m)
Semakin tinggi kandungan sulfur, maka semakin besar pula kecenderungan
terbentuknya SO₂ dan SO₃.
Kadar Sulfur sangat dibatasi karena berbahaya bagi lingkungan dan dapat
meracuni makhluk hidup baik hewan, tumbuhan, bahkan manusia.
Batasan Kandungan Sulfur pada Solar akan semakin kecil sesuai dengan
ketentuan dari Dirjen Migas dan saat ini berada pada maks 0,25 (% m/m).
Distilasi 90% vol. Penguapan
Distilasi, dimana kecepatan penguapan (Volatility) merupakan sifat yang
penting dari bahan bakar cair terutama dalam pembentukan campuran bahan
bakar dan udara.
• Metoda : ASTM D 86
Spesifikasi : maks 370˚C
Pada distilasi 90% vol. penguapan menunjukkan batasan seberapa besar
fraksi berat dan residue yang terkandung dalam minyak.
Hasil yang melebihi batas akan mengakibatkan pembakaran yang tidak
sempurna karena pembakaran yang terlalu lama dan akan berakibat pada
gangguan hingga kerusakan mesin.
Titik Nyala / Flash Point
Titik Nyala merupakan suhu terendah dimana campuran uap minyak dan
udara terbakar sesaat pada saat api pencoba dilewatkan diatasnya pada
kondisi pengujian.
• Metoda : ASTM D 93
Spesifikasi : 52˚C
Pengujian titik nyala sangat diperlukan berhubung dengan adanya
pertimbangan-pertimbangan dari segi keamanan terhadap bahaya kebakaran
bahan bakar tersebut disimpan, ditransport atau selama dalam tangki bahan
bakar itu sendiri
Titik Tuang / Pour Point
Titik Tuang merupakan suhu terendah dimana minyak masih bisa
mengalir apabila didinginkan pada kondisi pengujian.
• Metoda : ASTM D 97
Spesifikasi : maks 18˚C
Penentuan titik tuang diperlukan sehubungan dengan adanya perubahan
suhu selama dalam penimbunan dan transportasi.
Titik Tuang pada setiap daerah juga ditentukan oleh cuaca / iklim yang biasa
berlangsung pada suatu daerah / negara apakah ekstrim atau tidak.
Residue Carbon
Reside Carbon merupakan ukuran kecenderungan suatu bahan bakar dalam
terbentuknya deposit karbon.
• Metoda : ASTM D 4530 / D 189
Spesifikasi : maks 0,1 (% m/m)
Deposit karbon yang terbentuk harus dihindari sekecil mungkin karena :
1. Arang atau karbon akan tetap membara meskipun mesin sudah
dimatikan dan juga terbentuk deposit secara terus menerus.
2. Deposit akan menjadi keras dan akan mempercepat proses pengausan.
3. Deposit karbon juga dapat menyumbat lubang penyemprotan atau
injektor-injektor dari mesin Diesel.
Kandungan Air / Water Content
Kandungan air dalam bahan bakar solar tidak diharapkan karena akan
mempengaruhi sifat pembakarannya.
• Metoda : ASTM D 6304
Spesifikasi : maks 500 mg/kg
Kadar air yang terlalu tinggi akan menyebabkan pembakaran tidak efisien
hingga membuat mesin mati mendadak / mogok.

Anda mungkin juga menyukai