Anda di halaman 1dari 50

Oleh:

Dr. Hj. Salmah Arafah, S.Kep.Ns M.Kes


Brand Jogja "Never
Ending Asia"
SINOPSIS
Seorang sopir lulusan SMU, menderita flu
berat. Kebiasaan yang dilakuka jika flu
adalah pergi ke klinik dan minta disuntik. Apa
yang saya pikirkan adalah, supir tadi harus
disuntik meskipun biaya mahal. Saat itu saya
sarankan ia minum banyak dan minum jus
jeruk. Ia tertawa dan berkata-kata’jus itu
dingin” ia tak mengerti mengapa
menggunakan sesuatu (makanan atau
minuman) yang dingin untu mengobati flu
SINOPSIS
Seorang anak Amerika makan malam
bersama keluarga, berusaha mengambil
garam dan lada yang ada didepan ibunya.
Ayahnya menegur”Apakah kucing telah
mengambil lidahmu? Minta pada ibumu apa
yang kamu mau, Ibu pasti akan membantu”.
Seorang anak Afgan makan malam bersama
keluarga meminta tolong pada ibunya untuk
mengambilkan garam dan lada. Sang ayah
menegur”Apakah kamu tidak
bertangan?Jangan ganggu ibumu-usahakan
sendiri apa yang kamu mau”
Founder:
Madeleine Leininger
"That the culture care needs of people in
the world will be met by nurses prepared
in transcultural nursing."

www.madeline-leininger.com

Madeleine Leininger, PhD, LHD, DS, RN, CTN, FRCNA, FAAN, LL


Professor Emeritus, Wayne State University (Detroit)
Adjunct Professor University of Nebraska Medical Center (Omaha) Colleges of Nursing
Founder & Leader of Transcultural Nursing and Leader of Human Care Research
Tujuan keperawatan lintas budaya
Tujuan utama keperawatan lintas
budaya (transcultural nursing)
adalah memahami & membantu
kelompo budaya berbeda & anggota-
anggotanya dengan kebutuhan
asuhan keperawatan & kesehatan
Melalui pengkajian aspek gaya hidup
& keyakinan ttg ehat, prakti keehatan
klien, adalah meningkatkan
pengambilan keputusan perawat
selama pemberian asuhan
Tujuan keperawatan
lintas budaya
Askep yang relevan dengan
budaya & sensitif (peka) terhadap
kebutuhan klien untuk menurunkan
kemungkinan stres atau konflik
karena kesalahanpahaman
budaya
Memberikan askep lintas budaya
secara prima yang relevan secara
kultur dengan bermakna secara
kontekstual
Sejarah keperawatan
lintas budaya
Keperawatan lintas budaya awalnya
adalah kerja kelompok perawat pada
program doktor antropologi yang
berminat pada aplikasi antropologi di
askep. Clark (1959), Leininger (1967);
American Antropological Council on
Nursing and Antropology (CONAA)
1974 dibentuk Transcultural Nursing
Society & mendapatkan pengakuan
sebagai spesialisasi baru yang disebut
keperawatan lintas budaya (Andrew,
1992)
Sejarah……
Leninger (1970): Antropology
berkontribusi pada keperawatan
ditujukan oleh kenyataan status sehat-
sakit sangat kuat dipengaruhi 0leh latar
belkang budaya individu.
MC Keuna (1984) Dongherty (1985)
keperawatan lintas budaya merupakan
sintesis dari antropologi & keperawatan
Perkembangan
keperawatan lintas budaya
Konsep dipinjam Konsep kep
Antropologi Caring
Sosiologi Proses keperawatan
Biologi Interpersonal
Komunikasi

Sintesis

Keyakinan & niali budaya


Sistem sehat sakit
Interaksi P-K
Askep berfous budaya
Transcultural
Nursing Society

www.tcns.org
Caring
Fenomena universal disemua budaya
Namun metoda & makna caring
berbeda-beda
Contoh:
 Caring dilakukan oleh anggota keluarga
 Caring dilaukan oleh Saudara/Kerabat
Wanita
 Caring dilakukan oleh jenis kelamin sama
Caring
Apa yang dinilai perawat “baik”
ditentukan oleh budaya, berdasarkan
budaya & diaui oleh budaya. Karenanya
anggotanya dapat mengenal perawatan
yang baik; tetapi mungkin bertentangan
dengan orang dari budaya lainnya
Caring
Bagi perawat yang bekerja dengan klien
bermacam-macam SEMAKIN askep
cocok dengan nilai-nilai & harapan
klien, main hal tersebut diterima
Kepuasan klien dengan asep yang
diterimanya sesuai dengan derajat yang
diharapkan, telah dibagikan & terpenuhi
Pengertian
keperawatan lintas
budaya
“lapangan keperawatan yang berfokus pada
studi komparasi dan analisa dari budaya
yang berbeda di dunia dengan
mempertimbangkan perilaku caring, askep,
nilai sehat sakit, keyakinan & pola perilaku
sehat dengan tujuan mengembangkan
pengetahuan & kemanusiaan dalam
memberikan praktek askep yang mengacu
pada budaya universal dan khusus”
(Leininger, 1978)
Pengertian KLBdy
KLBdy adalah elemen dasar semua askep,
tidak hany pemberian pada elompo miniritas
dan populai asing, tetapi didasari pengkajian
lengkap & ketrampilan analisis untuk
mendapatkan perencann yang peka budaya
& pengetahuan dalam merancang &
menerapkan intervensi keperawatan yang
relevan dengan budaya (Chrisman, 1990).
Beberapa tema dari definisi-definisi tersebut
diatas:
 Budaya dapat dibandingkan dengan repek pada
keyakinan kesehatan, perilaku keehatan & pratek
askep.
 Tujuan studi ini mengidentifikasi, menguji, menerapkan
pengetahuan budaya yang relevan dengan asuhan
 Outcome studi ini adalah ilmu pengetahuan yang
berguna untuk praktik keperawatan
 Ide ini merumuskan keperawatan LB
 Kebutuhan untuk penegtahuan ini divalidasi oleh
pernyataan badan/organisasi profesional perawat.
(Termasuk ANA, 1996)
 Journal of Transcultural Nursing pada July 1989
 1990= Lapangan keperawatan lintas budaya
menetapkan sertivikasi di keperawatan LB sudah ada
sejak 1988
Konsep keperawatan lintas budaya terefleksi
dalam literatur yang berhubungan dengan
isue-isue praktik; Pendidikan, manajemen
perawatan pada kelompo budaya khusus
Paradigma KLBdy
Lingkungan Manusia/Orang

Teori Riset

Kep. Lintas Budaya

Pendidikan Praktek

Keperawatan
Kesehatan
Definisi Budaya
Sesuatu yang komples yang meliputi
penegtahuan, seni, keyakinan, hukum, moral,
adat istiadat 7 kapabilitas lainnya &
kebiasaan yang didapat seseorang sebagai
anggota masyarakat (Taylor, 1987)
Budaya mewakili cara persepsi, perilaku,
penilaian dunia seeoran---memberikan BLE
PRINT atau paduan untuk menentukan nilai
keyakinan & prakti-praktik dalam
kehidupannya.
Karateristik Budaya
Dipelajari (dari lahir)
Dibagikan (share) pada kelompok----ikatan
Merupakan prses adaptasi lingkungannya &
faktor tehnis & sumber alam
Bersifat dinami & proses berubah-ubah

Setiap budaya mengartikan hubungan & peran


bahwa orang-orang mengasumsikan sebagai
bagian dari masyarakat sejalan dengan
peran, terdapat hak & kewajiban
Budaya & Pembentukan
Nilai
Nilai= persepsi seseorang tentang
sesuatu hal apakah baik atau
bermanfaat
Norma= peran-peran yang dilakukan
manusia, berasal dari nilai budaya
terkait
Norma mengarah sesuai dengan nilai
Norma-norma dipelajari sejak kecil
Fungsi Nilai
Persepsi seseorang tentang nilai dipengaruhi nilai
Nilai mengarahkan respon seeorang terhadap nilai
orang lain
Nilai refleksikan identitas seseorang bentuk dasar
evalusi diri
Nilai memberikan dasar untuk posisi seeorang pada
berbagai isue personal, profesional, sosial, politik
Nilai yang merupakan perilaku motivasi
diekspresikan melaui perasaan, tindakan &
pengetahuan. Nilai-nilai tujuan keprilakuan
Nilai memberikan makna kehidupan & meningkatkan
harga diri
Kesukuan
Ethinicity (Kesukuan) merujuk pada nilai,
persepsi, perasaan, asumsi & karateristi fisik
dihubungkan dengan afiliasi kelompok ethnik
atau keanggotaan
Kesukuan mempengaruhi rasa tentang jarak
& waktu serta rasa kepemilikan. Hal ini akan
berkembang karena kontak yang sering
dengan keluarga, teman & tetangga
Budaya dan Perubahan
Stabil & dinamis, dipengaruhi oleh lingkungan
perubahan lambat (nilai-nilai & taboo) dan
cepat untuk menghasilkan norma baru

Kadang menimbulkan kebingungan budaya


sementara, norma & nilai adalah
mengarahkan perubahan perilaku
Konsep Lingkungan
Seluruh fenomena, tangibel & simbolik yang
mempengaruhi perkembangan keyakiann
dan perilaku
 Lingkungan fisik: iklim, geografi, perumahan,
sanitasi, kwalitas udara
 Lingkungan sosial: strutur yang terkait dengan
sosialisasi seeorang dalam group di masyarakat
 Lingkungan simbolik: musik, seni, sejarah---
komunikasi sesuai dengan nilai & norma
Konsep Kesehatan
Kesehatan/sehat:konsep sentral karena
interaksi P-K difouskan pada beberapa aspek
& kesehatan. Konsep:sejahtera, sakit,
penyakit
Untuk mengapresiasikan – orientasi sehat
klien:pemahaman tentang sehat-sakit, sebab
& pencegahan penyait, sumber kesehatan,
pengobatan & praktek penyembuhan, jenis
praktek sehat & pilihan sistem yan kes
Panduan pengkajian
manifestasi budaya
Riwayat budaya yang umum, lokasi
Orientasi nilai (etik, norma standar, sikap-
sikap)
Hubungan interpersonal (keluarga,
kesopanan)
Komunikasi(pola, seni, literatur)
Agama & magis (jenis, praktek, taboo)
Sistem sosial (ekonomi, politik, pendidikan)
Kebiasaan makan & diet (nilai, prakti)
Keyakinan sistem sehat sakit (niali, perilaku)
Konsep Kesehatan
Sehat: harmoni antara manusia & alam
Sakit: penyimpangan perilaku atau
patologi
Keadaan sakit: persepsi perasaan
subyektif & tidak nyaman
Sickness:Personal state of illnes
Konsep Keperawatan
Perawat profesional: para perawat punya
nilai, keyainan & perilaku sama sebagi warga
elas menengh yang dominan
Hambatan budaya:
 Cultural Blindness, Cultural shock
 Cultural konflict, Cultural imposition
 Stereotyping
Membangun budaya
 Cultural sensitivity
 Cultural relatism---empathy budaya, through
assessment an individual, atau ciri dari
kelompoknya
Pengalaman Silang Budaya
Same outward form but differ in meaning
 P: Bu datang ke klinik jam 2 pm
 K: Klien datang ke klinik siang hari
 Harapan P: K datang jam 1.50 sehingga jam 2 sudah
dimulai
Meaning & form are similar but time or place differs
 P: Bu minum obat 3 pil ini sehari setelah makan
 K: Minum obat saat makan 3 pil sekaligus
 Harapan P: K minum obat 3 X sehari setelah makan
Different form exits for the same intended meaning
 Gelengkan kepala: America---No, India---Yes
 Tangan fleksi berkali-ali: Amerika---good bye, Afgan---
Kemari
Pemahaman budaya sebagai konsep
merupakan arahan bagi P untuk menilai sehat,
perilaku sehatnya sebaik nilai & perilaku
sehatnya klien
Dampak kurang sabar, tidak toleran,
memutuskan berdasarkan nilai diri
Cara untuk menghindari konflik budaya adalah
pemahaman budaya sendiri & orang lain
P harus cari cara memberikan caring utuk klien
yang sesuai dengan persepsi klien tentang
masalah kesehatan & tujuan pengobatannya
Rule: Makin berbeda budaya klien dari P, makin
sulit tugas dilkukan
Branch & Paxton: cara-cra
perawat menekan konflik budaya
sbb:
Askep holisti-penekanan pada orang
lingkungan (budaya) sehat & keperawatan
Bantu hubungan P-K melalui umber khusus
seperti perawat bilingual, penterjemah,
perawat bicultural
Tetaan norma yang mengijinkan keluarga
terlibat proses penyembuhan
Identifikasi & ketahui sumber-sumber
masyarakat non tradisional seperti herbalist
lokal
Cara menekan
konflik budaya

Ruju pada penyembuh yang


tepat untuk penyakit tertentu
Gunakan progrm in servie untuk
penjelasan lebih lanjut ke
komunitas tentang praktek
kesehatan khusus
Promosikan keberagaman body
sebagi konsep pada pendidikan
mahaiswa keperawatan
Komunikasi silang
budaya
Omunikasi dengan anggota keluarga & orang
terdekat: yang utama mengasuh anak
Perkenalan: panggil nama kecil, nama
keluarga atau gelar
Space,jarak & keitiman= 4 zona (zona intim:
0-1.5 ft; personal distance: 1.5-4 ft; social
distance: 4-12 ft; public distance: 12+ ft)
Interaksi P-K dipengaruhi derajat keintiman
yang diinginkan
Hamabatan Komunikasi
Tim kesehatan berharap klien membutuhan
pelayanan, hormat pada tim kes, kooperatif
dengan perilaku yang diminta----RS,
Klinik,lainnya
Klien latar belakang beda, persepsi beda
tentang peran yang tepat pada individu &
keluarga yang sakit saat mencari pertolongan
ke yankes
Jika perawat terganggu dengan klien yang
banyak tanya, postur bertahan atau perasaan
tdk nyaman----KONFLIK
PERILAKU PERAN SAKIT
BERVARIASI DARI AGRESIF SAMPAI
PASIF
Orang Yahudi Amerika dan Itali sering
mengeluh selama sakit
Orang Asia dan Asli amerika lebih
tenang dan menerima
Komunikasi Non Verbal
Lima jenis:
 Vocal cues: kualitas suara
 Action cues: postur, gesture, ekspresi wajah
 Object cues: pakaian, perhiasan, gaya rambut,
 Use Personal & jarak teritori
 Sentuhan: menggunakan jarak personal & aksi

Perawat harus memahami perilaku non verbal klien


yang mungkin merupakan info penting: melalui
eksppresi wajah, diam, sentuhan, kontak mata,
atau bahasa tubuh lainnya
Komunikasi Universal
Ekspresi wajah: mata melotot saat
marah (Amerika & Jepang)
Jabat tangan & senyum
Diam: tdk nyaman, memahami, mikir,
persetujuan, hargai ortu
Kontak mata: tdk sopan & agresif
Sentuhan: pahami secara hati-hati
(bukan muhrim, pamali pegang kepala)
Pertimbangan Gender
Perempuan & laki-laki tdk jabat tangan
Perempuan & laki-laki tdk berdua saja,
perlu ditemani orang lain
Pertemuan sesama jenis kelamin
diterima budaya dgn ekspresi
bergandeng tangan
Variasi Biokultur Sehat-Sakit
Keadaan umum: 4 area:
 Penampilan fisik
 Struktur tubuh
 Mobilisasi
 Perilaku
Proporsi tubuh, tinggi, berat badan
 TB, BB, kaki> panjang saat duduk; bahu lebar,
pinggul sempit
 Anak imigran tergantung tempat tinggalnya. Beda
dari asalnya (nutrisi>baik dan tdk infeksi saat usia
kritis)
Kulit
 Perawat perlu ketrampilan mengkaji kulit
pada berbagai budaya, bedakan warna
kulit normal & patologis
 Observasi, kenal perubahan warna kulit,
terpapar berulang dgn gradasi warna kulit

Mongolian spot, vitiligo (kulit tanpa pigmen),


akibat hormon (sexual skin), sianosis,
jaundis, pucat, eritema, petekie, dll
Sistem otot rangka (densitas, resiko
osteoporosis)
Rambut (keriting, lurus, nutrisi)
Mata (warna iris & pigmentasi retina)
Telinga (serumen kering & basah)
Mulut (cleft uvula, cleft lips & palate)
Gigi (waktu tumbuh, ukuran)
Uji laboratorium (nilai Hb/Ht, kolesterol)
Efek samping obat (asia lebih peka dari
orang putih)
Budaya dan Prevalensi
Penyakit
Taraf hidup sehat tinggi, perbedaan tingkat
kematian, dan penyakit poada kelompok suku
bangsa
Pamahaman ttg variasi biokultur abnormal
akan bantu P fokuskan bantuan pada
kelompok resiko
Dgn GE pada anak, gejala hampir sama
tetapi beda kultur, diare mrp intoleransi
laktosa pada African American, Kista Fibrosis
pada kulit putih
Pengambilan keputusan klinik
& tindakan keperawatan
Setelah pengkajian lengkap----perawat
buat keputusan klinik & tindakan
keperawatan
Perhatikan: cultural preservation
(maintanence); cultural care
accomodation (negociation); dan
cultural care repattering
(restructuring)—benefit, kepuasan dan
berarti bagi klien
Culural preservation: bantu budaya
tertentu untuk pertahankan nilai care
yang berhubungan shg sehat
Cultural accomodation: bantu budaya
tertentu untuk bernegoisasi untuk
manfaat dan sehat yang memuaskan
bersama tim kesehatan
Cultural repattering: bantu budaya
tertentu untuk berubah, memodifikai
gaya hidup mereka untuk kesehatan
yang memuaskan daripada sebelumnya
Evaluasi
Evaluasi atas keputusan klinik dan
tindakan keperawatan yang efektif perlu
MELIBATKAN klien dan keluarga
INDONESIA
Tantangan mengembangkan
keperawatan lintas budaya
Terdiri dari 13.000 pulau dan kepulauan
Terdiri dari 250 lebih suku bangsa
(Amerika 150 suku bangsa)---variasi
biokultur lebih besar
Bangsa Indonesia

Beda nilai, norma, sikap, gaya hidup


Tentang kesehatan, cara pengobatan

Teori, Riset, praktik keperawatan, pendidikan


KEPERAWATAN LINTAS BUDAYA
Untuk masyarakat
INDONESIA
Indonesia kaya akan
lintas budaya dan silang
budaya
Contoh:
 Praktek tentang kehamilan, persalinan,
nifas, pengasuhan anak, cara
membesarkan anak
 Tidak bertentangan dengan kesehatan

 Bertentengan dengan kesehatan

Anda mungkin juga menyukai