KERJA DEFINISI Beberapa penyakit paru akibat kerja dihubungkan dengan pekerjaan atau paparan tertentu terhadap material berbahaya, seperti: asbestosis, coal worker’s pneumoconiosis, silicosis, byssinosis, berylliosis, bagassosis dan farmer’s lung disease.
Selain itu, paparan di tempat kerja juga dapat memperbu-
ruk asma, chronic obstructive pulmonary disease (COPD, termasuk emphysema dan bronkitis kronik) serta cancer paru. DEFINISI Paparan terhadap kapas mentah (raw cotton) byssinosis Paparan terhadap bagas: ampas tebu yang diperoleh setelah ekstraksi gula bagassosis Paparan terhadap asbes asbestosis Paparan terhadap pasir halus dalam industrikeramik silicosis Bagassosis Bagassosis merupakan penyakit pernafasan akut yang mempengaruhi pekerja yang menangani bagas atau ampas tebu yang dikeringkan. Bagassosis pertama kali ditemukan oleh Blitz (1937) dan sejak saat itu terdapat sekitar 400 kasus yang dilaporkan (Salvaggio dkk, 1965). Serat ampas tebu, yang merupakan limbah, hingga saat ini masih digunakan pada industri kertas, kardus, karton serta krayon. Bagassosis Wabah bagassosis pernah terjadi di Puerto Rico pada tahun 1959 dengan 85 kasus di perusahaan kertas, terjadi di Vacherie (1962 – 1964) dengan 200 kasus di perusahaan karton. Daerah atau negara yang pernah melaporkan kasus bagassosis: Lousiana, Missouri, Texas, Illinois, Puerto Rico, India, Itali, Inggris dan Peru (Salvaggio dkk, 1965). Penelitian di Taiwan tahun 1994 terdapat 5 kasus bagassosis: semuanya pria, berusia 29 – 52 tahun, 1 orang bekerja di pabrik gula, 4 orang bekerja di pabrik kertas, paparan terhadap debu organik berkisar antara 2 hari hingga 15 tahun. Byssinosis Disebabkan oleh paparan debu dari rami, rami dan pengolahan kapas. Prevelensi byssinosis: China (8%), Indonesia (30%), Sudan (37%), India (< 50%) (Alemu dkk, 2010) Di USA, byssinosis ditemukan hanya terbatas pada pekerja yang menangani kapas yang belum diolah. Penelitian yang dilakukan di pabrik tekstil di Ethiopia menunjukkan bahwa prevalensi byssinosis sebesar 38% dari seluruh pekerja, 84,6% terjadi di carding section (pemintal kapas). Paparan debu kapas terbesar terjadi di carding section dan blowing. Ca Paru Akibat Kerja Ca paru akibat kerja merupakan Ca akibat kerja yang paling banyak. Penyebab: paparan terhadap substansi seperti asbestos, arsenik, chloroethers, chromates, radiasi pengion, nikel dan hidrokarbon polinuklear aromatik. The National Institute for Occupational Safety and Health memperkirakan terdapat jutaan pekerja yang terpapar oleh substansi berbahaya tersebut yang terbukti sebagai penyebab Ca. Di sisi lain, hanya 2% dari semua bahan kimia dalam perdagangan yang baru mengalami pengujian tersebut. Paparan kerja tersebut menyumbang 10,3% kasus Ca paru dan 14% COPD di seluruh dunia (WHO, 2002) Asma Akibat Kerja Merupakan penyakit PAK yang paling umum. Diperkirakan 15 – 23% penyakit asma baru pada dewasa berhubungan dengan paparan di tempat kerja. Paparan di tempat kerja juga dapat memperburuk asma yang telah ada. Gejala biasanya terjadi pada saat pekerja terpapar, tetapi bisa beberapa jam setelah meninggalkan tempat kerja. Pada tahap lanjut, gejala dapat muncul jauh dari saat bekerja, seperti karena terpapar debu atau polusi udara. Asma akibat kerja biasanya dapat disembuhkan, tetapi jika paparan terus berlanjut dapat menyebabkan kerusakan paru permanen. Pekerjaan yang berisiko: bekerja di kehutanan dan jasa pelayanan (waitress, cleaning service, dan dental workers) Asbestosis Asbestos digunakan sebagai isolator dan keperluan lainnya sebelum diketahui bahwa serat mikroskopiknya dapat menyebabkan penyakit termasuk Ca. Diperkirakan sekitar 1,3 juta pekerja konstruksi terpapar asbestos di tempat kerjanya di USA. Tahun 1999 – 2004 terdapat 3.211 kematian akibat asbestos di USA. Studi oleh Environmental Working Group menunjukkan terdapat 10.000 kematian yang berkaitan dengan penyakit akibat asbestos. Merokok yang dikombinasikan dengan paparan asbestos dapat meningkatkan risiko Ca. ... in countries like India, China, Mexico, Brazil and Russia where asbestos,the deadly white fiber, is being abundantly used forconstruction purposes. Coal Workers’ Pneumoconiosis Disebabkan oleh debu batubara. Diperkirakan 2,8% penambang batu bara yang terpapar menjadi sakit dan 0,2% terdapat jaringan parut di paru-parunya yang merupakan kondisi terburuk dari penyakit tersebut. Antara tahun 1999 – 2004 terdapat 355 orang yang meninggal karena penyakit tersebut (age-adjusted death rate 1,2 per 1.000.000 penduduk). Silicosis Disebabkan oleh paparan silika bebas yang dihasilkan oleh proses pemotongan, pengeboran atau penggilingan benda seperti tanah, pasir, granit atau material lain. Quartz adalah bentuk yang paling umum dari silika bebas. Diperkirakan 2 juta pekerja USA terpapar debu silika bebas di tempat kerjanya. Diperkirakan terdapat lebih dari 100 ribu pekerja terinfeksi di tempat kerja risiko tinggi seperti: pekerjaan pengecoran, pemotongan batu, pengeboran batu, pekerjaan tambang. Pekerja kaca juga berisiko terkena silicosis. Pekerja yang terpapar debu silika tetapi tidak sakit silicosis cenderung menderita tuberculosis. FAKTOR RISIKO PENYAKIT PAK Penyebab utama penyakit PAK adalah paparan jangka panjang terhadap agent iritan atau toksik di tempat kerja (debu mineral atau organik, asap, gas, kabut, semprotan dan uap). Penyakit PAK dapat terjadi karena paparan tunggal maupun lebih. Paparan lebih dari satu biasanya berkaitan dengan kecelakaan industri seperti tumpahan klorin. Merokok dapat meningkatkan risiko penyakit PAK. Perokok yang juga terpapar agent penyebab Ca juga meningkatkan kemungkinan Ca paru atau Ca lainnya. KELOMPOK YANG BERISIKO 1. Pekerja industri Tahun 2006 di USA terjadi 4,1 juta kecelakaan dan penyakit akibat kerja. 228.000 merupakan kasus baru dan 17.700 merupakan kasus yang berkaitan dengan penyakit PAK 1,9 per 100.000 pekerja industri penuh waktu mengalami sakit PAK. KELOMPOK YANG BERISIKO 2. Ras dan etnik tertentu Ras dan etnik tertentu biasanya bekerja di sektor pekerjaan dengan bayaran rendah, yang memungkinkan untuk terpapar material kerja yang berbahaya terhadap kesehatan (sektor pekerjaan pertanian, pertambangan batubara dan silika, tekstil, pabrik (asbestos), jasa kebersihan) pekerjaan yang berhubungan dengan penyakit PAK. KELOMPOK YANG BERISIKO Tahun 2006, di USA: 21,7% pekerja tekstil, 18,7% pembersih gedung, 6,6% pekerja konstruksi, 11,5% pekerja pertanian berasal dari komunitas kulit hitam. 49,5% pekerja tekstil, 26,8% pembersih gedung, 29,3% pekerja konstruksi, 44,5% pekerja pertanian berasal dari komunitas Hispanic (Amerika Latin). PENCEGAHAN PENYAKIT PAK 1. Menambah ventilasi 2. Menggunakan APD 3. Merubah prosedur kerja 4. Meningkatkan pengetahuan pekerja tentang bahaya di tempat kerja 5. Pengontrolan debu: proses basah, exhauster (ventilasi penyedot) 6. Pengontrolan bagas: menjaga kelembaban di atas 20% dan menyemprot dengan 2% propionic acid. 7. Medical check up DAMPAK PENYAKIT PAK Merupakan penyebab utama hilangnya produktivitas kerja. Di USA tahun 2000 terdapat 2.591 pekerja (2,4 per 100.000 pekerja) yang absen karena penyakit pernafasan. Pekerjaan yang paling banyak mengalami hilang produktivitas kerja: sektor servis dan pertambangan. Biaya yang hilang karena hilangnya produktivitas kerja: Direct cost: biaya pengobatan: $ 45,8 M Indirect cost: tidak mendapat gaji: $ 229 M Perbaikan bangungan dan lingkungan indoor dapat mengurangi cost kesehatan dann meningkatkan perform kerja $ 30 – 150 M per tahun Selesai