Anda di halaman 1dari 13

HIGIENE KESEHATAN KERJA

INDUSTRI TEKSTIL
INDUSTRI TEKSTIL (SANDANG)
 Perkembangan industri sandang  sangat penting 
kedudukannnya dalam perekonomian  penyerapan tenaga kerja
 penghasil devisa dan eksport.
 Pertubuhan penduduk  permintaan kebutuhan sandang  target
pemenuhan permintaan  beban kerja  kelelahan kerja
 Ditinjau dari HI dan Kesja industri tekstil memiliki kekhususan yang
tidak dimiliki industri lainnya :
a. Penyakit bissinosis dan demam pabrik / (mill fever)
b. Kelelahan kerja yang memerlukan perhatian manajemen
industri tekstil
c. Kecelakaan kerja proses pemintalan  kasus copotnya kulit
kepala bersama seluruh rambut karena tertarik oleh bagian
mesin pintal yang terus bergerak.
PENYAKIT KHUSUS PEKERJA
INDUSTRI TEKSTIL
 Berbagai bahan baku yang telah dilaporkan berbagai macam
buku  sebagain besar merupakan penyakit biasa yang ada
di masyarakat dan penyakit akibat kerja.
 Penyakit biasa yang ada di masyarakat  influenza,
bronkhitis, TBC, dll yang juga ditemukan di tempat kerja
yang berdebu.
 Penyakit khusus seperti pnemopati (penyakit paru) pada
pekerja yang mengolah bissiniosis, demam pabrik.
 Penyakit antraks yang terdapat di bahan wol, dan kapas
bermutu yang terdapat bakteri achromobacter cloacae.
• Penyakit
Bissiniosis
pada pekerja
pemintalan
yang yang
disebabkan
oleh debu
kapas.
Demam Pabrik
 Disebut juga mill faver atau penyakit hari senin (hari awal kerja
pada setiap minggu) yang merupakan suatu penyakit yang diderita
oleh pekerja yang baru saja mulai masuk kerja di pabrik pemintalan
atau baru saja masuk kembali kerja sesudah lembur yang cukup
lama.
 Gejala mill fever berupa : gejala demam, muntah, pusing,
berlangsung sampai 3-5 hari dan seterusnya pekerja tidak
menderita lagi.
 Menurut survei demam pabrik terdapat 13,3% dari seluruh pekerja
pabrik pemintalan.
 Bagi pemimpin perusahaan agar demam pabrik ini menjadi
perhatian yang serius agar jangan menjadi kesan yang buruk
tentang pekerja yang baru tetapi tidak masuk kerja  pekerja
tersebut menderita demam pabrik.
Faktor Biologi

 Pemintalan kapas bermutu harus selalu disertai


kewaspadaan akan timbulnya penyakit akut alat pernapasan
oleh bakteri yang hidup dari kapas kotor.
 Penyebab antara lain adalah bakteri  achromobacter
cloacae yang hidup di tanah basa
 gejala sama dengan bronkhitis dan pneumoni akut.
Faktor Biologi

 Pada pekerja tekstil yang menggunakan bahan wol berisiko


untuk terkena penyakit infeksi antraks (anthrax).
 Biasanya kelainan terlihat pada kulit berupa pustula yang
cepat melebar dari mulai warna merah kemudian menjadi
lebih besar dan menghitam
 Penyakit antraks dapat pula menyerang alat pernapasan bila
debu wol yang mengandung antraks mencemari udara.
Faktor Fisik dan Faktor Kimia
Industri Tekstil
 Faktor Fisik
a) Lingkungan kerja terlalu panas
b) Lingkungan kerja lembab
c) Lingkungan kerja terlalu bising
d) Lingkungan kerja pencahayaan kurang
 Faktor Kimia
a) Pemakaian pengawet
b) Pemakaian zat warna
c) Pemakaian pelarut organik (organic solvent).
Kecelakaan Kerja Industri tekstil
 Bahaya kebakaran sebagai penggunaan bahan kapas,
minyak, solar, bensin dan gas karbit
 Bahay tersengat arus listrik
 Bahaya peledakan akibat menggunakan pesawat uap, dan
pemakaian bejana tekanan tinggi yaitu tabung zat asam dan
pesawat karbit
 Bahaya yang menyebabkan mesin berputar
 Bahaya terkena sambaran petir.
Kelelahan Di Industri Tekstil
 Pekerja dalam industri tekstil banyak berdiri
 Pekerjaan sendiri cukup monoton dan melelahkan
 Suhu lingkungan yang tinggi dan kelembaban uadara yang
tinggi
 Kadar debu tinggi di lingkungan kerja  menggangu
pelaksanaan pekerjaan.
Bagaimana
Menurut Anda Upaya
Pencegahan Hazard di
Industri Tekstil ?
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai