0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
853 tayangan13 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang terapi komplementer dalam perawatan paliatif. Terapi komplementer seperti obat herbal, akupuntur, dan relaksasi sering digunakan untuk menangani pasien dengan penyakit tidak menguntungkan seperti kanker. Dokumen tersebut juga menjelaskan manfaat tanaman obat seperti temulawak dan daun sirsak untuk menangani kanker.
Dokumen tersebut membahas tentang terapi komplementer dalam perawatan paliatif. Terapi komplementer seperti obat herbal, akupuntur, dan relaksasi sering digunakan untuk menangani pasien dengan penyakit tidak menguntungkan seperti kanker. Dokumen tersebut juga menjelaskan manfaat tanaman obat seperti temulawak dan daun sirsak untuk menangani kanker.
Dokumen tersebut membahas tentang terapi komplementer dalam perawatan paliatif. Terapi komplementer seperti obat herbal, akupuntur, dan relaksasi sering digunakan untuk menangani pasien dengan penyakit tidak menguntungkan seperti kanker. Dokumen tersebut juga menjelaskan manfaat tanaman obat seperti temulawak dan daun sirsak untuk menangani kanker.
Komplementer • Peraturan Menteri Kesehatan No. 1109 tahun 2007 mengatakan bahwa pengobatan komplementer dan alternatif dilakukan sebagai upaya pelayanan yang berkesinambungan mulai dari peningkatan kesehatan (promotif), pencegahan penyakit (preventif), penyembuhan penyakit (kuratif) Jurnal Sains dan Teknologi Farmasi Vol. 19 Suplemen 1 (Desember 2017) dan/atau pemulihan kesehatan (rehabilitatif) (National Institute of Health, 2015). • Prevalensi penggunaan terapi alternatif komplementer (complementary alternative medicine / CAM) pada penderita penyakit yang tidak ada harapan sembuh cukup tinggi khususnya pada penderita kanker ( TREND PENGGUNAN CAM • Penggunaan CAM tersebar luas dan terus meningkat dari tahun ke tahun (Black et. al., 2012). • Di Amerika Serikat, sekitar 38% orang dewasa dan 12% anak-anak menggunakan beberapa bentuk pengobatan alternatif komplementer (NCCAM, 2014). • Di Korea Selatan 67% dari penderita kanker payudara memanfaatkan CAM dalam terapi pengobatan (Hwang et. al., 2015). • Indonesia, terapi alternatif komplementer digunakan lebih dari 40% masyarakat luas dan lebih dari 70% digunakan oleh masyarakat desa (WHO, 2001). Terapi alternatif komplementer yang biasa digunakan • Obat-obatan herbal : Jamu, olahan tumbuh tumbuhan, vitamin/ mineral(Bishop et. al., 2010). • Hipno caring (Joni, 2014) • Self heeling • Terapi spiritual dan relaksasi. • Akupuntur dan refleksi (Widiastuti, 2017) TEMULAWAK : ANTI KANKER & PERADANGAN • Temulawak atau curcuma xanthorrhiza merupakan tanaman herbal yang berasal dari Indonesia terutama dari Pulau Jawa. Temulawak sering dijadikan sebagai obat tradisional karena punya segudang manfaat bagi kesehatan. • Temulawak memiliki warna kuning pekat seperti kunyit. Dua tanaman herbal tersebut sama-sama mengandung curcumin. Tak kalah dengan kunyit, termulawak juga bisa membuat tubuh sehat dan mencegah berbagai penyakit. • Menurut dokter di UCLA, curcumin dapat memblokir enzim yang mendorong pertumbuhan kanker di kepala dan leher. Sementara studi dari Pusat Medis Universitas Maryland menyatakan sifat antioksidan curcumin mampu memerangi radikal bebas, sehingga dapat membuat seseorang terhindar dari berbagai penyakit kronis, termasuk kanker. DAUN SIRSAK (GRAVIOLA) • Daun sirsak (graviola) memiliki sifat antikanker. Salah satu contohnya adalah penelitian yang diterbitkan dalam American Journal of Cancer Prevention. Penelitian tersebut melaporkan bahwa kandungan zat annonaceous acetogenins yang terdapat dalam daun sirsak dapat menghambat perkembangan sel kanker. Daun sirsak Cara Mengolah Daun Sirsak Menjadi Obat tradisional Kanker Paru-Paru • Siapkan daun sirsak sebanyak 10 lembar. • Cuci semua daun sirsak hingga bersih. • Rebus dengan 3 gelas air. • Tunggu sampai airnya mendidih dan tinggal 1 gelas saja. • Saring air rebusan dan dinginkan.