Anda di halaman 1dari 11

PANCA INDRA

Arda Yomi
Kezia Zenia K.W
Nadya R
Syarullah L
Yuni Parastika
Pengertian Alat Indera
Manusia membutuhkan informasi berupa rangsangan dari lingkungan luar sekitar
untuk dapat menjalani hidupnya dengan baik. Agar rangsangan yang berasal dari
luar tubuh dapat ditangkap dibutuhkan alat-alat tubuh tertentu yang bernama
“indera”. Alat indera adalah alat-alat tubuh yang berfungsi mengetahui keadaan
luar. indera manusia sering disebut panca indera, karena terdiri dari lima indera
yaitu :
› Indera penglihat (mata).
› Indera pendengar (telinga).
› Indera pembau/pencium (hidung).
› Indera pengecap (lidah).
› Indera peraba (kulit).
Indera pengecap (lidah).

Pada permukaan lidah terdapat tonjolan kecil


yang disebut papila, sehingga permukaan
lidah terlihat kasar. Papila adalah ujung saraf
pengecap. Setiap bintil-bintil saraf pengecap
tersebut mempunyai kepekaan terhadap rasa
tertentu berdasarkan letaknya pada lidah.
Daerah-daerah peka pada lidah :
1. Pangkal Lidah dapat mengecap rasa pahit
2. Tepi Lidah mengecap rasa asin dan rasa
asam.
3. Ujung Lidah dapat mengecap rasa manis.
Fungsi Lidah
Lidah memiliki banyak fungsi khusus terhadap kehidupan manusia. Yang manusia tahu lidah hanya
sebagai pengecap rasa saja. Berikut ini adalah fungsi lidah yang harus kita ketahui :
1. Mengecap Rasa – Fungsi lidah yang pertama adalah untuk mengecap rasa, sensor atau syaraf pada lidah akan
mendeteksi rasa makanan dan minuman yang masuk ke dalam mulut.
2. Mencerna Makanan – Lidah memiliki fungsi penting dalam mencerna makanan hal itu dikarenakan di dalam lidah
terdapat enzim yang bisa digunakan untuk membantu dalam pencernaan makanan. Enzim lipase adalah enzim yang
diciptakan oleh lidah. Enzim lipase merupakan senyawa protein yang memiliki fungsi enzim lipaseuntuk membantu
pemecahan makanan yang ditelan oleh mulut.
3. Sebagai Alat Untuk Berbicara – Tanpa lidah, manusia tidak bisa berbicara secara sempurna. Hal itu dikarenakan
pengucapan huruf-huruf tertentu membutuhkan lidah untuk pengucapannya. Lidah juga sebagai pengatur bagi pita suara
untuk bisa menghasilkan suara sesuai dengan yang diharapkan oleh mulut.
4. Mengatur Letak Makanan – Lidah dalam sistem pencernaan juga berfungsi sebagai pengatur letak makanan. Saat
dikunyah, lidah bisa mengubah posisi makanan yang dikunyahnya misal memindahkan makanan dari posisi mulut kiri
berubah menjadi ke mulut kanan. Lidah yang fleksibel bisa membuat dirinya bisa mengubah letak posisi makanan yang
sedang dikunyah.
5. Membantu Menelan – Tanpa kita sadari, lidah juga memiliki fungsi dalam menelan makanan. Saat dikunyah, lidah
mampu mendorong makanan yang dikunyah masuk ke dalam mulut. Jika tidak memiliki lidah, makanan itu akan tetap
berada di rongga mulut tanpa bisa masuk ke dalam tenggorokan.
Struktur Lidah
Sebagian besar lidah tersusun oleh otot rangka, terdapat dua jenis otot pada lidah yaitu otot intrinsik lidah dan otot
ekstrinsik lidah. Lidah dapat bergerak ke segala arah karena adanya otot – otot tersebut. Saraf yang bertanggung jawab
terhadap lidah adalah Nervus Hypoglossus. Otot Intrinsik lidah berperan untuk mengubah ukuran lidah yaitu untuk
memanjangkan, memendekkan atau melebarkan lidah. Sedangkan otot ekstrinsik lidah berperan untuk mengatur
pergerakan lidah dalam rongga mulut.
1. Otot – Otot Ekstrinsik Lidah
 Musculus Genioglosus, berfungsi untuk menjulurkan lidah. Sering juga disebut sebagai otot keselamatan (safety
muscle) karena merupakan satu-satunya otot lidah yang dapat menggerakkan lidah ke depan.
 Musculus Hypoglosus, berfungsi untuk menekan dan meretraksikan lidah sehingga punggun lidah lebih cekung.
 Musculus Styloglosus, berfungsi untuk memanjangkan dan menarik lidah ke belakang. Otot ini membentuk cekungan
lidah sehingga kita dapat menelan dengan mudah.
 Musculus Palatoglosus, berfungsi untuk mengankat bagian posterior (belakang lidah) dan membantu proses inisiasi
menelan.
2. Otot – Otot Intrinsik Lidah
 Musculus Longitudinal Superior, berfungsi untuk retraksi, melebarkan lidah, juga mengangkat dan menurunkan ujung
lidah.
 Musculus Longitudinal Inferior, berfungsi untuk retraksi, melebarkan lidah, juga mengangkat dan menurunkan ujung
lidah.
 Musculus Tranversus Linguae, berfungsi untuk memanjangkan dan melebarkan lidah bersama dengan musculus
verticalis Linguae.
 Musculus Verticalis Linguae, berfungsi untuk melebarkan lidah bersama dengan musculus tranversus linguae.
Tunas pengecap adalah bagian pengecap yang ada di pinggir papila, terdiri
dari dua sel yaitu sel penyokong dan sel pengecap. Sel pengecap berfungsi
sebagai reseptor, sedangkan sel penyokong berfungsi untuk menopang.
Lidah memiliki permukaan yang kasar karena adanya tonjolan yang disebut
papila. Terdapat tiga jenis papila yaitu:
– Papila filiform – Papila ini memiliki bentuk kerucut dan paling banyak
dijumpai di lidah. Letak papilla ini diatur di dalam barisan yang teratur
dan bisa berjalan dengan sejajar.
– Papila poliate – Ciri dari papilla ini berkerumun dan menjadi dua
kelompok. Papila ini ada di setiap sisi lidah.
– Papila fungiform – Papila ini memiliki keterlibatan dengan sensasi rasa
makanan dan minuman, papilla tersebut juga memiliki selera yang
tertancap di setiap permukaan mereka. Rasa yang ditanggapi oleh bagian
papilla ini adalah rasa asam maupun rasa manis.
– Papila sirkumvalata – Papila ini akan terdapat pada bagian lidah
manusia, manusia akan memiliki papilla sirkumvalata sebanyak 7 sampai
dengan 12. Pada masing-masing papilla sirkumvalata terdapat beberapa
ribu selera rasa. Bentuk dari papilla sirkumvalata ini adalah bulat,
terangkat dan bisa dilihat dengan mata telanjang. Papila ini diatur dalam
bentuk V di bagian belakang lidah.
Di setiap papila terdapat banyak ujung pengecap dimana disetiap ujung pengecap ini
masing-masing terdapat tiga jenis sel yakni:
a. Sel penyokong/pendukung (sustentacular) yang berfungsi menopang.
b. Sel pengecap yang berupa tonjolan seperti rambut yang keluar dari lubang
pengecap/reseptor.
c. Sel basal yang mampu menghasilkan sel penyokong (sustentacular) dan sel
pengecap.
1. Epiglotis: Epiglotis merupakan susunan tulang rawan
yang terletak di belakang lidahdan terletak di
depan laring(kotak suara). Epiglotis biasanya memiliki
konformasi menghadap atas agar udara dapat masuk ke
dalam jalur selanjutnya.Bila terjadi proses menelan
makanan, epiglotis akan menghadap kebawah untuk
menutup jalur kepada kotak suara, mencegah makanan dan
minuman masuk ke dalam trakea
2. Mandel, amandel (bahasa Inggris: tonsils, palatine
tonsil, faucial tonsils, nasopharyngeal tonsil) adalah
bagian dari sistem kelenjar getah bening yang berada pada
sisi kiri dan kanan bagian belakang rongga mulut.
Seperti kelenjar getah bening lainnya, amandel adalah
bagian dari sistem kekebalan yang menjaga tubuh manusia
dari infeksi, khususnya infeksi saluran napas
atas dan faring. Peradangan pada amandel disebut
sebagai tonsilitis. Infeksi parah pada amandel dapat
mengakibatkan amandel membengkak hingga harus
dioperasi untuk diambil, namun diambilnya amandel dapat
mengakibatkan melemahnya sistem kekebalan tubuh.
3. Tonsila Lingual adalah tonsil tak bertangkai yang
terletak pada dasar lidah dan dibagi menjadi dua oleh
ligamentum glosoepiglotika. Tonsila Lingual Berfungsi
untuk mengatur udara yang masuk atau keluar melalui
tenggorokan dan membantuk untuk proses menelan. Tonsil
Lingual terdiri dari sejumlah penonjolan yang bulat dan
terdapat jaringan limfoid disekelilingnya. Bersama
dengan Tonsila Palatina dan Tonsila Faringeal
(Adenoid), Tonsila Lingual akan membentuk cincin
waldeyer (Ring of Waldeyer).
4. Sulcus Terminalis
Sulcus terminal memiliki bentuk seperti huruf V dan
merupakan bagian lidah yang memisahkan anterior dan
posterior lidah. Permukaan anterior terdiri atas puncak dan
ujung lidah, sedangkan posterior terdiri atas akar lidah
yang berkaitan dengan tulang hyoid dan saraf saraf
glossopharyngeal.
Penyakit Lidah
Leukoplakia, Leukoplakia adalah bercak putih yang dapat timbul di permukaan
lidah, gusi maupun di dinding bagian dalam pipi. Penyakit lidah ini berkaitan
dengan kebiasaan merokok atau mengunyah tembakau, dan konsumsi alkohol yang
berlebihan.Pada umumnya, leukoplakia akan sembuh dengan sendirinya tanpa
terapi. Namun, jika bercak putih bertahan lebih dari dua minggu,
sebaiknya periksakan diri ke dokter. Beberapa kasus leukopakia berisiko menjadi
kanker lidah. Menghindari faktor pencetus, seperti merokok, merupakan hal penting
untuk mencegah leukoplakia.
Kandidiasis, Kondisi yang disebabkan oleh jamur Candida albicans ini biasanya
lebih mungkin terjadi pada orang yang daya tahan tubuhnya sedang lemah atau
sedang menjalani pengobatan dengan steroid. Kondisi ini juga lebih mungkin
menimpa orang tua, anak kecil, atau bayi. Dokter mungkin akan memberikan terapi
berupa anti jamur untuk mengobati kandidiasis.
Kanker Mulut, Waspadai bila terdapat benjolan yang terus tumbuh pada lidah
karena dapat mengindikasikan tumbuhnya kanker mulut. Penyakit lidah ini lebih
berisiko menimpa mereka yang mengonsumsi minuman keras secara berlebihan dan
perokok berat. Pada stadium awal biasanya benjolan tidak terasa sakit, namun
disarankan untuk tidak mengabaikan kondisi ini.
Sindrom Lidah Perih, Lidah terasa seperti tersiram air panas merupakan masalah
yang cukup umum. Sebagian wanita yang telah mengalami menopause juga dapat
mengalami kondisi ini. Namun, jangan khawatir karena hal ini tidak berbahaya.
Biasanya hanya karena masalah saraf ringan.
Lidah Hitam dan Berbulu, Lidah bisa mengalami penumpukan bakteri pada papila
yang bertambah panjang seiring usia. Bakteri inilah yang membuat lidah menjadi
kelihatan berbulu dan hitam. Pada umumnya, kondisi ini tidak tergolong serius.
Meski begitu, Anda disarankan untuk lebih menjaga kebersihan mulut dan merawat
lidah. Penderita diabetes, orang yang sedang menjalani kemoterapi, atau sering
mengonsumsi antibiotik, lebih mungkin mengalami kondisi semacam ini.

Anda mungkin juga menyukai