BAB
III
Manfaat Teoritis
Menambah pengetahuan bagi penulis dan pembaca mengenai teori impulsive buying dan kesehatan mental,
khususnya pada remaja, serta diharapkan dan dapat diterapkan dalam ilmu psikologi klinis untuk dapat
memahami dengan baik dalam hal pengaruh impulsive buying dengan kesehatan mental pada remaja di
Yogyakarta.
Manfaat Praktis
Hasil penelitian ini secara praktis diharapkan dapat menyumbangkan pemikiran terhadap pemecahan masalah
yang berkaitan dengan impulsive buying dan kesehatan mental pada remaja di Yogyakarta.
Apa sih impulsive buying itu ?
1. Aspek Kognitif
Aspek kognitif yaitu aspek dimana individu kurang mampu
mempertimbangkan dan merencanakan sesuatu ketika melakukan
pembelian . pembeli terfokus pada harga diri suatu produk dan
keuntungan yang diperoleh ketika membeli produk tersebut.
2. Aspek Afektif
Aspek afektif adalah aspek paling kuat yang melekat pada
diri pembeli ketika melakukan impulsive buying. Aspek afektif
menjelaskan bahwa pembeli melakukan impulse buying , karena
memiliki perasaan senang dan gembira ketika menginginkan suatu
barang untuk dibeli serta memiliki kesuliatan untuk meninggalkan
keinginannya itu.
Factor-factor impulsive buying
1. S 2.
produk dengan karakteristik harga pemasaran dan marketing yang
murah, kebutuhan kecil atau marginal, meliputi distribusi dalam jumlah
produk jangka pendek, ukuran kecil,
dan toko yang mudah dijangkau
T W banyak outlet yang self service, iklan
melalui media massa yang sangat
sugestibel dan terus menerus, iklan
dititik penjualan, posisi display dan
O3.
lokasi toko yang menonjol.
1.
Aspek terbebasnya individu dari
tekanan psikologi (psychological
distress), yang dicirikan dengan
tingginya tingkat kecemasan, depresi
dan kehilangan control
Aspek 2.
.Aspek terdapatnya kesejahteraan
psikologi (psychological well-being ),
yang dicirikan dengan adanya
perasaan positif secara umum, kondisi
emosional dan kepuasan hidup.
Factor-factor Kesehatan Mental
1. Factor Eksternal
Merupakan factor yang berasal dari luar diri individu yang terdiri dari:
keadaan ekonomi, budaya dan kondisi lingkungan, baik lingkungan
keluarga, masyarakat, maupun lingkungan pendidikan.
2. Faktor Internal
Merupakan factor dari dalam diri individu, yang terdiri dari: kepribadian,
kondisi fisik, perkembangan dan kematangan, kondisi psikologis,
keberagaman, sikap menghadapi problema hidup dan keseimbangan
dalam berpikir.
Gejala Kesehatan Mental Yang Terganggu
Menurut (Catole & Carol, 2008) Gangguan mental yaitu semua perilaku dan keadaan emosi
yang menyebabkan seseorang menderita, atau perilaku merusak diri sendirj, dan akan memiliki dampak
negatif yang serius terhadap kinerja seseorang atau kemampuan berinteraksinya dengan orang lain atau
suatu komunitas.
Banyak konflik batin. Dada rasa tersobek-sobek oleh pikiran dan emosi yang
bertentangan. Hilangnya harga diri dan kepercayaan diri. Selalu tidak aman dan
merasa dikejar oleh sesuatu pikiran atau perasaan yang tidak jelas , hingga ia
merasa cemas dan takut.
Metode Penelitian
Metode Kuantitatif
Metode ini disebut metode kuantitatif karena data Populasi
penelitian berupa angka-angka dan analisis
- Remaja akhir perempuan / laki2
menggunakan statistic.
- 17 – 21 tahun
- Menggunakan Online shop
Sampel
Identifikasi Variabel
V. Independent / V. Bebas : Impulsive Buying Sampel yang digunakan untuk mewakili
populasi kurang lebih 155 remaja
V. Dependent / V. Terikat : Kesehatan Mental
perempuan maupun laki-laki.