Anda di halaman 1dari 10

DIFUSI TERFASILITASI

FARMASI FISIKA II
DISUSUN OLEH
Rifky Purnama D1A181621
Ira Rahmawati D1A181563

FARMASI III-A
DEFINISI DIFUSI TERFASILITASI
Difusi berasal dari kata diphus yang artinya menyebar.

Sejumlah senyawa harus berikatan secara selektif dengan protein membran terlebih
dahulu, hal ini dikenal dengan sebutan Transporter Fasilitatif (difusi terfasilitasi) yang
akan membantu proses difusi.

Transporter Fasilitatif (Difusi terfasilitasi) biasanya adalah untuk senyawa-senyawa yang


memiliki ukuran molekul besar. Karena ukuran molekul besar, senyawa itu tidak bisa
langsung menembus lipid bilayer tetapi mencari jalan lain yaitu melalui bantuan
protein sehingga senyawa itu bisa menembus lipid.

Karena bekerja secara pasif, tanpa terkait dengan sistem pelepasan energi,
Transporter Fasilitatif dapat memediasi pergerakan solute sama baiknya di kedua arah.
arah pergerakan bergantung sepenuhnya pada konsentrasi relatif senyawa pada
kedua sisi membran
MEKANISME OBAT MELINTASI
MEMBRANE SEL SECARA DIFUSI
TERFASILITASI
• Secara difusi terfasilitasi, kadang-kadang beberapa
bahan obat yang mempunyai garis tengah lebih
besar 4Å, dapat melewati membran sel karena ada
tekanan osmosa, yang disebabkan karena ada
perbedaan kadar antar membran. Pengangkutan
ini berlangsung dari daerah dengan kadar tinggi ke
daerah dengan kadar yang lebih rendah, dan
berhenti setelah mencapai kesimbangan. Gerakan
ini tidak memerlukan energi dan terjadi secara
spontan.
• Membran sel bersifat permeabel terhadap senyawa polar
tertentu, kecepatan penetrasinya 10 – 10.000 kali lebih
besar disbanding kelarutan dalam lemak. Di sini terjadi
suatu mekanisme khusus yang dapat dijelaskan dengan
teori pembawa membran (protein pembawa atau protein
transporter).
• Diduga molekul obat membentuk kompleks dengan suatu
molekul pembawa dalam membran, yang bersifat mudah
larut dalam lemak, sehingga dengan mudah bergerak
menembus membran. Pada sisi membrane yang lain (sisi 2),
kompleks akan terurai melepas molekul obat, dan molekul
pembawa bebas kembali ke tempat semula, berinteraksi
lagi dengan molekul obat lain, demikian seterusnya
sehingga tercapai suatu keadaan keseimbangan.
CONTOH OBAT YANG
MENGALAMI DIFUSI TERFASILITASI
• Sulfonilurea menurunkan glukosa darah dengan menstimulasi pelepasan
insulin dari sel β pankreas melalui pengikatan subunit SUR1 dan memblokade
ATP-gated kanal ion K+. Selanjutnya terjadi perubahan fisiologis pelepasan
sekret serta penurunan konduktansi kanal ion. Penurunan konduktansi K+
menyebabkan depolaisasi membran dan influks Ca2+ melalui voltage-
sensitive kanal Ca2+. Pemberian sulfonilurea pada pasien DM tipe 2 dapat
meningkatkan pelepasan insulin dari pankreas. Sulfonilurea juga dapat
meningkatkan kadar insulin lebih lanjut dengan menurunkan clearance
hepatik hormon. Sulfonilurea diberikan untuk mengontrol hiperglikemia pada
pasien DM tipe 2 yang tidak dapat dicapai hanya dengan perubahan pola
makan. Contoh obat golongan sulfonilurea antara lain tolbutamid,
asetoheksamid, tolazamid, dan glibenklamid.
• Repaglinid merupakan obat peningkat sekresi insulin yang termasuk
golongan meglitinid. Seperti sulfonilurea, repaglinid menstimulasi pelepasan
insulin dengan menutup ATP-gated kanal K+ pada sel β pankreas. Obat ini
diasorpsi secara cepat dan mencapai konsentrasi maksimum pada darah
setelah 1 jam, sehingga dikonsumsi dengan dosis berulang. Efek samping
utama yang terjadi adalah hipoglikemia.
• Nateglinid Seperti sulfonilurea dan repaglinid, nateglinid menstimulasi
sekresi insulin dengan blokade ATP-gated kanal K+ pada sel β pankreas.
Nateglinid menghasilkan efek yang lebih cepat dibandingkan agen
antidiabetikum oral lainnya. Efek terapetik utama nateglinid adalah
penurunan kenaikan glukosa darah pada pasien DM tipe 2.
• Golongan Biguanida Contoh obat golongan biguanida adalah metformin.
Metformin menurunkan kadar glukosa terutama dengan menurunkan
produksi glukosa di hari dengan meningkatkan kerja insulin pada otot dan
lemak. Pada tingkat molekular, kerja metformin dimediasi melalui aktivasi
AMP kinase. Metformin juga bekerja dengan meningkatkan sensitivitas
reseptor insulin. Metformin diberikan tunggal atau kombinasi dengan
sulfonilurea untuk memperbaiki kontrol glukosa dan konsentrasi lipid pada
pasien yang buruk dalam merespon diet atau sulfonilurea tunggal.
• Tiazolidindion merupakan agonis selekif dari PPARγ (peroxisome proliferator-
activated receptor-γ). Obat ini mengikat ke PPAR-γ dan mengaktivasi gen
pengekspresi insulin yang meregulasi metabolisme karbohidrat dan lemak.
Tiozolidindion meningkatkan sensitivitas insulin pada jaringan perifer serta
dapat meningkatkan transport glukosa pada otot dan jaringan adiposa
dengan mempercepat sintesis dan translokasi transporter glukosa. Selain itu,
tiazolidindion juga mengaktivasi gen yang meregulasi metabolisme asam
lemak pada jaringan perifer. Contoh obat golongan tiazolidindion antara
lain troglitazon, rosiglitazon, dan pioglitazon. Obat-obat ini dapat
dikombinasi dengan insulin atau agen antihiperglikemia oral lain.
• Inhibitor α-glukosidase mereduksi absorpsi pati, dekstrin, dan disakarida
dengan menghambat kerja α-glukosidase pada usus. Inhibisi enzim ini
memperlambat absorpsi karbohidrat. Inhibitor α-glukosidase tidak
menstimulasi pelepasan insulin, dan penggunaannya dikombinasikan
dengan agen antidiabetikum oral dan/atau insulin. Obat ini harus
dikonsumsi saat memulai makan. Contoh obat golongan ini adalah
acarbose dan miglitol.

Anda mungkin juga menyukai