Anda di halaman 1dari 15

NOTULENSI

PUBLIC HEARING “FORAMEN


MENTALIS”
HIMAKAGI 2017
Sabtu, 07 Januari 2017
KBM
1. Mengapa masih sering terjadi miskomunikasi
antar dosen pakar dan mahasiswa UMY
mengenai jadwal kuliah ? (Ihza,2016)
 Karena dosen dari luar UMY cenderung lebih memprioritaskan jadwal di tempat mengajar
utama mereka
 Diharapkan kosema dan PJ blok berkoordinasi tentang dosen dari luar UMY jauh-jauh hari.

2. Bagaimana perkembangan penanganan hasil


Public Hearing sebelumnya ? (Novrizal, 2014)
 Maing-masing pihak bertanggung jawab sesuai ranah tanggung jawab. Prodi hanya
memiliki wewenang untuk menyampaikan keluhan ke tingkat yang lebih tinggi, seperti
fakultas dan universitas
 Untuk fasilitas (AC), pihak yang bertanggung jawab adalah pihak Universitas, sehingga
pihak Prodi tidak memiliki wewenang untuk membenahi fasilitas di PSPDG.
 Untuk fasilitas (LCD, Projector dan TV) merupakan wewenang Fakultas.
 Dari PH sebelumnya sudah di sampaikan keluhan
terkait fasilitas, seperti AC dan toilet kepada pihak
universitas
 Yang sudah ditangani: penggantian AC ( di ruang
tutorial), sedang diusahakan tiap-tiap kelas memiliki
LCD cadangan
 Sudah diusahakan Portable AC, namun setelah
ditinjau, AC tersebut tidak memungkinkan.
 Untuk sistem baru (RFID) adalah program dari
universitas.
 Proses nilai KRS harus berjenjang.
 Telah ditampung segala aspirasi mahasiwa serta di
tangani dengan menghubungi PJ blok yang
bersangkutan untuk mewujudkan KBM yang lebih
baik.
 Butuh waktu untuk me-rekap­hasil kuisoner
mahasiswa dalam bentuk kertas, sehingga
kuisioner pada saat ini dilaksanakan melalui ELS.
Dan juga diberikan waktu bagi mahasiswa untuk
mengisi kuisoner yaitu antara pertemuan 1 dan
pertemuan 2.
 Untuk mahasiswa koass telah disediakan kolom
aspirasi yang akan disampaikan langsung kepada
dosen yang bersangkutan.
 Hasil evaluasi (SKILLS LAB) telah disampaikan
pada TOI setiap sebelum memulai blok, demi
terwujudnya KBM yang lebih baik.
3. Sejauh mana proses peralihan
PSPDG UMY menjadi FKG UMY?
(Novrizal, 2014)
 InsyaAllah, pada tahun 2017 ini, PSPDG UMY menjadi
FKG.
 
4. Bagaimana solusi terhadap dosen pakar yang
terlambat melampaui batas waktu ? Serta
bagaimana solusi untuk kepastian jadwal ? (2013)
 Selanjutnya akan ditentukan batas waktu maksimal
keterlambatan dosen
 Sudah ada peraturan bagi dosen internal, jika
berhalangan hadir untuk mengkorfimasi 1 hari sebelum.
 Berdasarkan fakta yang ada, dosen internal lebih banyak
yang tidak memberikan materi sesuai jadwal
 Berikutnya, akan disampaikan di workshop tentang
kepastian jadwal pada setiap blok, karena PJ Blok
tidak hanya bertanggung jawab terhadap blok
tersebut.
 Kosema diharapkan lebih aktif berkoordinasi
dengan PJ blok

5. Bagaimana solusi untuk jadwal yang tidak


pasti, sampai menjelang MCQ? (Ilham,2015)
 Solusinya, diharapkan materi tetap disampaikan
baik itu melalui tatap muka, atau melalui ELS jika
waktu tidak memungkinkan sehingga mahasiswa
mendapatkan hak nya dalam KBM
 Diharapkan mahasiswa tidak hanya
menyampaikan aspirasinya melaui PH,
tetapi telah disediakan kolom di ELS setiap
akhir blok
 Saat mengisi kuisioner, mahasiswa
diharapkan menulis keluhan dengan detail,
agar memudahkan PJ untuk melakukan
tindak lanjut.
SL dan OSCE
1. Mengapa mahasiswa masih membayar karcis untuk masuk AMC?
(Sharon, 2016)
 AMC dikelola oleh pihak tersendiri. Telah disediakan parkir gratis untuk
mahasiswa di belakang.
 
2. Penilaian pada OSCE dirasa belum objektif, mengapa ? (Nadya,
2015)
 Penilaian saat OSCE menggunakan sistem checklist , seharusnya penilaian
sama antar mahasiswa satu dengan yang lain
 Selanjutnya akan ditekankan kembali kepada setiap instruktur untuk
melakukan penilaian secara objektif
 
3. Mohon penjelasan mengenai mekanisme inhal Skills Lab(Ihza, 2016)
 Jika jadwal inhal sudah mepet, surat pengajuan inhal bisa menyusul (lapor ke
mas Dani, lalu Kaprodi akan menghubungi PJ SL)
4. Mengapa bahan-bahan di ruang SL ada
yang kadaluarsa? Contohnya pada blok 21
pada saat suturing dan obat anastesi yang
kadaluarsa. Dan waktu antara SL dan KBM
dirasa sangat sedikit mengingat jarak AMC
dan UMY tergolong jauh(Wulan, 2013)
 Untuk selanjutnya, pemeriksaan tanggal
kadaluarsa akan di perketat lagi, terutama untuk
bahan yang digunakan “kedalam” tubuh
mahasiswa
 Terkait benang untuk suturing, akan ditindak
lanjuti untuk memenuhi kebutuhan mahasiswa
 Ruangan untuk SL sudah direncanakan di lantai 1
UMY. Target seharusnya November
2016.Diharapkan tahun ini sudah bisa di guakan
Tutorial
1. Skenario tidak terlalu jelas dengan topiknya. Sehingga timbul
pembahasan yang berbeda (salah persepsi) dengan soal
minikuis. Dan apakan kuisoner ada nilainya ? Mengapa ?
(Devina, 2016)
 Seharusnya para tutor mengarahkan diskusi ke arah topik yang benar.
 Selanjutnya, skenario akan diperbaiki agar tidak timbul salah persepsi
 Kuisioner tidak berpengaruh terhadap nilai

2. Wifi di lantai 1 kurang baik, sehingga mahasiswa terhambat


dalam mengerjakan minikuis, dan bagaimana dengan minikuis
mahasiswa yang error ? Apakah ada remediasi ? (Idhan, 2015)
 Akan dilakukan perbaikan wifi lantai 1, sehingga dapat diakses lebih luas
oleh mahasiswa.
 Sudah ada rencana untuk menambah alat untuk memperkuat sinyal
3. Mengapa waktu mengerjakan minikuis berbeda dengan waktu
real ? Diharapkan di ELS ada tabel yang berisi nilai semua
minikuis (Ovin, 2014)
 Mahasiswa diharapkan membuka jendela minikuis pada waktu yang
ditentukan dan diharapkan mahasiswa tidak melakukan aktivitas lain
selain menjawab
 Mahasiswa diharapkan mencari jawaban yang benar terkait minikuis,
sedangkan untuk kunci jawaban akan diusahakan
4. Mengapa perpustakaan mini pada ruang tutorial kurang di
manfaatkan dengan baik? Apakah mungkin untuk membuat kunci
jawaban minikuis untuk pembelajaran selanjutnya untuk
MCQ(Intan, 2013)
 Seharusnya perpustakaan tersebut bisa dimanfaatkan, dengan meminta
kunci langsung.
 Selanjutnya perpustakaan mini akan di pindah karena dirasa kurang efektif
 Jika ingin meminjam, diharapkan bertanggung jawab terhadap buku yang
digunakan

5. Jadwal Remediasi diadakan pada saat liburan karena banyak


mahasiswa yang inhal SL maupun praktikum sehingga
menghindari inhal bertumpuk.
Praktikum dan Responsi
Untuk praktikum kebanyakan instruktur berasal dari KU.

1. Mengapa mahasiswa yang mendapat berita duka tetap membayar


inhal ?(Hasan, 2016)
 Inhal dengan alasan apapun, tetap bayar karena untuk membayar alat dan
abhan
2. Bagaimana ketentuan mahasiswa harus mengikuti inhal responsi ?
(2014)
 Nilai responsi HARUS 50

3. Bagaimana follow up perbedaan materi praktikum dengan soal


pretest ? (Ihza, 2016)
 Karena untuk praktikum, instrukturnya adalah daeri kedokteran umum,
sehingga mungkin banyak terjadi materi yang tidak ada di panblok karena
yang bertanggung jawab atas panblok adalah dosen dari kedokteran gigi.
 Selanjutnya akan dilakukan pengecekan kembali terhadap panblok dan
materi praktikum. Diharapkan melaporkan dengan detail blok berapa terjadi
hal ini.
 
MCQ, Inhal, Remediasi, Fasilitas,
dan lain-lain
1. Apakah untuk kebersihan toilet harus menunggu
tindak lanjut dari universitas ? Dan bagaimana
tentang keterbatasan papan pengumuman di PSPDG
?Dan penerangan pada malam hari di kampus dirasa
kurang (Nida, 2014)
 Selanjutnya akan diusahakan agar PSPDG memiliki papan
pengumuman, setelah mendiskusikan dengan wakil dekan
tentang lokasi dimana bisa meletakkan papan
pengumuman.
 Mahasiswa atau HMJ yang ingin berkegiatan hingga malam
di kampus, diharapkan lapor kepada satpam setempat agar
wilayah tersebut diberi penerangan
2. Mengapa ada opsi kembar pada MCQ? Mengapa soal
MCQ ada terdapat yang terlalu sulit bagi mahasiswa
? Mohon pada toilet di tambahkan sabun.
Bagaimana persoalan tentang kerusakan mic pada
ruang kuliah ? Bisakah jadwal remediasi di
umumkan jauh-jauh hari ? (Rizky, 2015)
3. Bisakah nilai KHS yang di kirim kepada wali mahasiswa merupakan
nilai yang sudah lengkap ? Mengapa jumlah phantom kurang sehingga
kebutuhan mahasiswa tidak terpenuhi ?(2013)
Nilai belum sempurna terinput semua karena keterbatasan kemampuan pihak IT

untuk mengupload nilai dalan waktu singkat


Untuk phantom diusahakan agar 1 phantom bisa dipakai oleh 2 mahasiswa saja

4. PH: diharapkan hasil kuisioner dipaparkan per-indikator. Pada transisi


PSPDG menjadi FKG, mahasiswa diharapkan ikut dilibatkan. (Wawan,
2014)
Pada saat ini telah sampai pada proses membuat naskah akademik untuk menjadi

FKG

5. Alat-alat untuk OSCE diharapkan menggunakan alat-alat yang bisa


digunakan secara universal. Bagaimana solusi untuk melihat nilai?
Karena mahasiswa terkendala pada saat menghubungi DPA masing-
masing(2015)
Sistem melihat nilai online pernah di terapkan, tapi ternyata menimbulkan

permasalahan sehingga kembali ke sistem semula, yaitu menunggu nilai


keseluruhan dalam waktu yang relatif lama.
Mahasiswa yang mengalami kesulitan menemui DPA, bisa menghubungi drg. Tita

dan drg. Tami. Disamping itu, hendaknya mahasiswa terus berusahan untuk tetap
berkoordinasi dengan DPA
  
  
 terimakasih

Anda mungkin juga menyukai