1
SECTION 1
Golongan 17
HALOGEN??
2
• Halogen menandakan unsur-unsur yang
menghasilkan garam jika bereaksi
dengan logam.
4
• Semua unsur pada grup 17 memiliki tujuh
electron pada kulit terluarnya dan
membentuk senyawa stabil pada keadaan
oksidasi -1.
• cenderung membentuk ion negatif
bermuatan satu. Ion negatif ini disebut ion
halida, dan garam yang terbentuk oleh ion ini
disebut halida.
5
• Halogen memiliki energi ionisasi yang tinggi
dan afinitas elektron yang bernilai positif
besar.
7
SECTION 2
Golongan 17
Sifat- Sifat Golongan ini
8
9
1. Semua halogen terdapat sebagai molekul diatom, yaitu F2,
Cl2, Br2, dan I2.
2. Fluorin dan klorin berwujud gas, fluorin berwarna kuning
pucat, dan klorin berwarna kuning kehijauan. Bromin mudah
menguap, cairannya berwarna cokelat kemerahan dan uapnya
juga cokelat kemerahan. Iodin merupakan padatan hitam
mengkilap yang dapat menyublim menghasilan uap ungu.
3. Semua unsur halogen merupakan zat pengoksidasi atau
oksidator. Kekuatan oksidator menurun dari F2 ke I2.
10
4. Kenaikan titik leleh dan titik didih dari F 2 ke I2 dijelaskan
oleh adanya gaya London antara molekul yang meningkat
akibat naiknya ukuran molekul halogen.
Golongan 17
12
FLOUR (F)
13
13
Klor (Cl)
14
Brom (Br)
15
Yodium (I)
16
Astatin (At)
17
Tenesin (Ts)
18
SECTION 4
Golongan 17
Anomali Pada Halogen
19
• Unsur halogen memiliki anomali yang lebih sedikit, dan perbedaan
yang paling mencolok adalah bahwa F memiliki afinitas elektron yang
lebih rendah daripada Cl.
• Hal ini bukan berasal dari elektronegativitas dari F yang tinggi, tetapi
berasal dari tolakan elektron-elektron dalam atom F yang lebih besar
dibandingkan dengan atom Cl.
• Tolakan elektron-elektron ini menyebabkan kelemahan ikatan F-F
dalam F2. Meskipun terdapat perbedaan dalam afinitas elektron ini,
entalpi pembentukan logam fluorida umumnya jauh lebih besar
daripada logam klorida karena afinitas elektron F yang rendah akan
diimbangi oleh entalpi kisi yang tinggi dari senyawa ionik yang
mengandung ion F kecil dan kekuatan ikatan pada ikatan kovalen
(misalnya, fluorida logam dalam keadaan oksidasi tinggi).
20
• Fluorin molekular memiliki titik didih yang
sangat rendah. Hal ini karena kesukaran
polarisasinya akibat elektronnya ditarik
dengan kuat ke inti atom fluorin.
• Karena keelektronegativan fluorin sangat
besar (χ=3.98) dan elektron bergeser ke F,
keasaman yang tinggi akan dihasilkan pada
atom yang terikat pada F. Karena jari-jari
ionik F- yang kecil, bilangan oksidasi yang
tinggi distabilkan, dan oleh karena itu
senyawa dengan bilangan oksidasi rendah
seperti CuF tidak dikenal, tidak seperti
senyawa seperti IF7 dan PtF6.
21
SECTION 5
Golongan 17
Pseudohalida
22
• Karena ion sianida CN-, ion azida N3- dan ion tiosianat,
SCN-, dsb. membentuk senyawa yang mirip dengan yang
dibentuk ion halida, ion-ion tersebut disebut dengan ion
pseudohalida.
• Ion pseudohalida membentuk molekul pseudohalogen
seperti sianogen (CN)2, hidrogen sianda HCN, natrium
tiosianat NaSCN, dsb. Pengubahan kecil efek sterik dan
elektronik yang tidak mungkin dilakukan hanya dengan ion
halida membuat pseudohalogen sangat bermanfaat dalam
kimia kompleks logam transisi
23
SECTION 6
Golongan 17
Polihalogen
24
Selain molekul halogen biasa, molekul
polihalogen dan halogen campuran seperti BrCl,
IBr, ICl, ClF3, BrF5, IF7 dsb juga ada. Anion
dan kation polihalogen seperti I3-, I5-, I3+, dan
I5+,
25
SECTION 7
Golongan 17
Kegunaan
26
• Fluorin memiliki potensial reduksi tertinggi (E = +2.87 V) dan
kekuatan oksidasi tertinggi di anatara molekul halogen.
• Flourin juga merupakan unsur non logam yang paling reaktif.
Karena air akan dioksidasi oleh F2 pada potensial yang jauh lebih
rendah (+1.23 V) gas flourin tidak dapat dihasilkan dengan
elektrolisis larutan dalam air senyawa flourin.
• Karena itu, diperlukan waktu yang panjang sebelum unsur flourin
dapat diisolasi, dan F. F. H. Moisson akhirnya dapat mengisolasinya
dengan elektrolisis KF dalam HF cair. Sampai kini flourin masih
dihasilkan dengan reaksi ini
27
• Klorin, yang sangat penting dalam industri kimia
anorganik, dihasilkan bersama dengan natrium
hidroksida.
• Reaksi dasar untuk produksi khlorin adalah
elektrolisis larutan NaCl dalam air dengan proses
pertukaran ion.
• Dalam proses ini gas khlorin dihasilkan dalam sel di
anoda dan Na+ bergerak ke katoda bertemu dengan
OH- membentuk NaOH
28
• Bromin didapatkan dengan oksidasi Br- dengan gas
khlorin dalam air garam.
• Mirip dengan itu, iodin dihasilkan dengan
melewatkan gas khlorin melalui air garam yang
mengandung ion I-.
• Karena gas alam yang didapatkan di Jepang ada
bersama di bawah tanah dengan air garam yang
mengandung I-, Jepang adalah negara utama
penghasil iodin.
29
• Semua dihalogen (kecuali At2 dan Ts radioaktif)
diproduksi secara komersial dalam skala besar,
dengan produksi klorin yang paling besar, diikuti
oleh fluor. Metode utama produksinya adalah
dengan elektrolisis halida.
30
SECTION 8
Golongan 17
Produksi dan Aplikasi
31
1. Fluorin (F)
32
Lithosphere
Kandungan fluorida dalam tanah
bergantung dari kedalaman tanah
tersebut. Di daerah pegunungan yang
sangat tinggi kandungan fluorida di dalam
tanah biasanya rendah.
34
konsentrasinya kurang dari 0,1 mg/L 8,10
Fluorida di udara
Polusi fluorida di udara dapat disebabkan oleh
proses industri, pertambangan, pembakaran batu
bara, serta pupuk dan pestisida yang tidak
disertai perlindungan. Pertambangan dan industri
adalah sumber utama polusi fluorida di udara.
35
disertai perlindungan. Pertambangan dan
industri adalah sumber utama polusi fluorida di
udara.
36
• Untuk mendapat unsur fluor yang murni sangat sulit, hal ini dikarenakan
unsur flour ini adalah unsure yang bebas dan sangat reaktif.
• Namun tetap saja gas fluor dapat dibuat dengan cara elektrolisis dari
leburan garam kalium florida (KF), dan asam flourida (HF).
40
• Reaksi kimia:
Ca10(PO4)6(OH)2+F → Ca10(PO4)6(OHF)
41
2. Klorin (Cl)
43
• Menurut Shiver dan Atkins (2010),
kebanyakan klorin komersial diproduksi
oleh elektrolisis larutan natrium klorida
dalam sel chloralkali. Setengah
reaksinya sebagai berikut :
Anode half-reaction: 2Cl- (aq) → Cl2 (g) + 2e-
44
Oksidasi air di anoda ditekan dengan
menggunakan bahan elektroda yang memiliki
potensi lebih tinggi untuk evolusi O2 daripada
45
• Reaksi standar Energi Gibbs untuk oksidasi ion Cl
dalam air sangat positif, yang menunjukkan bahwa
elektrolisis diperlukan. Perbedaan potensial
minimum yang dapat mencapai oksidasi Cl adalah
sekitar 2,2 V.
• Laju oksidasi air sangat lambat dimana hal itu
menguntungkan secara termodinamika. Akibatnya,
elektrolisis air garam menghasilkan Cl2, H2, dan
NaOH berair, tetapi tidak banyak O2
46
Aplikasi Klorin
• Natrium klorida adalah senyawa klorin yang paling umum dan
merupakan sumber utama untuk bahan baku klorin dan asam
hidroklorat yang diproduksi dalam industry kimia saat ini.
• Ada sekitar 15.000 senyawa mengandung klorin yang
diperdagangkan komersial,diantaranya metana dan etana
terklorinasi , vinil klorida dan polimernya polivinil klorida (PVC),
aluminium triklorida untuk katalis klorida magnesium, titanium,
zirkonium, dan hafnium yang digunakan sebagai prekursor untuk
produksi elemen murni
47
• Secara kuantitatif, dari semua klorin yang diproduksi,
sekitar 63% digunakan untuk produksi senyawa
organik, dan 18% untuk produksi senyawa klorin
anorganik.
• Sisanya 19% digunakan sebagai produk pemutih dan
desinfektan.
• Produk senyawa organik yang paling umum dalam hal
volume produksi adalah 1,2-dikloroetana dan vinil
klorida, intermediet dalam produksi PVC.
48
1. Pemutih
Diklorin (Cl2) banyak digunakan sebagai pemutih
dalam industri kertas dan pulp, namun sekarang sudah
mengalami perubahan yakni klorin dioksida, ClO2
(agen pemutihan 'unsur bebas klorin') yang dibuat dari
NaClO3 lebih disukai daripada Cl2 karena tidak
menghasilkan efek toksik49
2. Desinfektan
Klorin digunakan untuk desinfeksi air termasuk air untuk
mandi, kolam renang dan juga air minum. Klorin
digunakan sebagai desinfektan air minum karena
mempunyai efek dapat mem-bu-nuh bakteri E. Coli serta
Giardia dan harganya murah. Penambahan klorin pada air
minum dimulai sejak tahun 1800.
50
Sejak tahun 1904, penambahan klorin pada air minum
menjadi standar yang harus dipenuhi penyedia
layanan air minum hingga sekarang. Termasuk pada
air PDAM kita lho. Cairan klorin juga dapat
digunakan sebagai cairan pembersih alat-alat rumah
tangga. Di bidang kesehatan, larutan klorin 0,5% telah
sejak lama digunakan untuk dekontaminasi alat-alat
bedah seperti jahit set dan partus set.
51
Terima Kasih
52