Anda di halaman 1dari 39

RESPONSI DOKTER MUDA

GANGGUAN PSIKOTIK POLIMORFIK AKUT


DENGAN GEJALA SKIZOFRENIA (F23.1)

Oleh :
‘Aisyah Nuurietha/105070107111004
Supervisor Pembimbing
dr. Happy Indah Hapsari, SPKJ (K)

LAB/SMF ILMU KEDOKTERAN JIWA


RSUD DR. SAIFUL ANWAR MALANG
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
Identitas

• Nama : Ny. SU
• Jenis kelamin : Perempuan
• Tanggal lahir : 1 Januari 1957
• Umur : 59 tahun
• Alamat : Dusun Tuyomerto RT 04 RW 01 Batu
• Pendidikan : SD
• Status pernikahan : Menikah
• Suku bangsa : Jawa
• Agama : Islam
• No RM : 1132xxx
• Tanggal periksa : 20 Desember 2016
Keluhan Utama

• Tidak ada keluhan


Riwayat Penyakit Sekarang
• Autoanamnesis (20 Desember 2016 di Poli Psikiatri RSSA pukul 10.30)
• T : Selamat pagi bu, perkenalkan saya dokter muda Aisyah yang bertugas di
Poli Pskiatri hari ini. Jadi, disini ibu boleh cerita apapun yang dirasakan dan
tidak perlu khawatir karena saya akan menjaga kerahasiannya. Saya juga akan
tanya-tanya sedikit ya bu. Kalau boleh tau nama ibu siapa?
• J : Sri Utami
• T : Umurnya berapa bu?
• J : 59 tahun
• T : Ibu kesini sama siapa?
• J : Sama anak-anak saya (sambil menunjuk anaknya dan
memperkenalkannya kepada pemeriksa)
• T : Rumahnya dimana bu?
• J : Tuyomerto depannya gunung Panderman
• T : Ibu tinggal sama siapa saja di rumah?
• J : Suami dan keluarganya anak saya
• T : Ibu apa masih bekerja?
• J : Iya. Saya masih kerja dikebun suami saya
T: Ibu datang ke poli ada keluhan apa bu?
J: Tidak ada mbak, anak-anak saya yang bawa kesini mbak
T: Bagaimana perasaan ibu hari ini?
J: BIasa-biasa saja mbak (sambil senyum-senyum)
T: Apa ada yang mengganggu pikiran ibu akhir-akhir ini?
J: Tidak ada mbak
T: Apa ibu mendengar suara atau melihat hal yang tidak dilihat orang lain?
J: Ada yang bilang ke saya untuk baca doa-doa dan puasa mbak, suaranya
kecil
T: Laki-laki atau perempuan bu yang bicara dengan ibu?
J: Saya tidak tau mbak, tapi suaranya kecil
T: Ada berapa orang bu yang bicara kepada ibu?
J: 1 orang mbak
T: Sudah lama ibu mendengarnya?
J: Sejak senin minggu kemarin
T: Apa ibu tahu, kenapa ibu disuruh-suruh untuk berdoa dan berpuasa oleh
suara itu?
J: Tidak tahu mbak, tiba-tiba suaranya muncul dan menyuruh saya
T: Apa ibu nurutin bisikan itu?
J: Iya mbak
T: Ibu sudah tidak makan sejak kapan?
J: Saya puasa sejak senin minggu kemarin mbak
T: Apa ibu makan saur?
J: Tidak mbak
T: Ibu terakhir tadi makan jam berapa?
J: Kemarin malam
T: Kalo buka puasanya jam berapa bu?
J: Kemarin malam juga mbak
T: Kalau puasa kalau bisa saur dan buka puasa bu, kalo tidak makan sama
sekali kan bukan puasa namanya dan tidak dilakukan setiap hari juga bu, nanti
ibu bisa lemas bu
J: (senyum-senyum)
T: Apa ibu bisa tidur nyenyak tadi malam?
J: Tidak mbak
T: Kenapa bu?
J: Tidak tahu mbak
T: Kalau sehari-hari ibu kegiatannya apa saja bu? Dari bangun tidur sampai
tidur lagi?
J: Kalo pagi saya bangunnya jam 3 pagi mbak, saya masak dulu, lalu shalat
subuh di masjid, kemudian bersih-bersih rumah baru berangkat ke kebun
T: Itu saja bu? Habis ke kebun kegiatannya apa bu? Apa ibu ada hobi?
J: Ya ga ada mbak, saya ya cuma ke kebun saja
T: Ibu apa tidak nonton TV atau ngobrol-ngobrol dengan tetangganya?
J: Biasanya sore-sore sama tetangga saya
T : Sekarang saya mau tanya-tanya ya bu. Hari ini, hari apa bu?
J : Hari selasa
T : Sekarang pagi, siang apa malam ya?
J : Menjelang siang
T : Ibu tahu, sekarang tahun berapa?
J : 2016 mbak
T : Waktu SD dulu, ibu ingat tidak, waktu SD duduk sama siapa?
J : Suti
T : Ibu selalu duduk sama Suti selama SD?
J : Iya
T : Baik kalau begitu. Sekarang saya akan menyebutkan tiga benda..nanti tolong
di ulang ya. Meja, kursi, lemari. Coba di ulang bu
J : Meja, kursi, lemari
T : Selanjutnya saya mau tanya..100-7 berapa bu?
J : 93
T : Dikurangi 7 lagi? Dikurangi 7 lagi? Kalau dikurangi 7 lagi?
J : 86, 79, 72
T : Sekarang tolong sebutkan tiga benda yang saya sebutkan tadi
J : Meja, kursi, lemari
T : Sekarang coba ibu eja huruf kata DUNIA dari belakang ya
J : A-I-N-U-D (mengeja dengan perlahan-lahan)
T : Habis ini saya akan menanyakan persamaan contoh ya bu, kursi sama meja
itu persamaannya sama-sama terbuat dari kayu, nah kalau apel sama jeruk ?
J : Sama-sama buah mbak.
T : Ibu tahu arti peribahasa ini berakit-rakit dahulu berenang-renang ke tepian,
artinya apa bu?
J : Bersakit-sakit dulu, baru bersenang-senang ya mbak
T : Coba sekarang ibu tuliskan kalimat yang saya bacakan di kertas ini ya. Saya makan
nasi di warung.
J : (pasien menulis sesuai instruksi)
T : Ini satu lagi, coba ikuti dan gambar lagi apa yang saya gambar ya. (Menggambar
segilima yang saling berhimpit).
J : (Pasien dapat mengikuti instruksi menggambar)
T : Sekarang saya lanjut ya bu. Presiden sekarang siapa ya bu?
J : Jokowi mbak.
T : Sekarang kalau misalnya ibu menemukan dompet di tengah jalan, apa yang akan ibu
lakukan?
J : Saya berikan ke polisi
T : Mungkin itu saja yang saya tanyakan, ibu ada yang mau ditanyakan kepada saya?
J : Tidak ada
T : Menurut ibu, sekarang ini sakit tidak?
J: Tidak mbak, saya baik-baik saja
T : Baik kalau begitu bu. Oh ya, kalau misalkan nanti hari rabu atau kamis sore besok saya
main ke rumah boleh ya bu?
J : Boleh mbak
T : Ya sudah sekarang saya mau ngomong sama anaknya dulu ya
J: Iya mbak
Heteroanamnesis
(Dilakukan pada hari Selasa, 20 Desember 2016 pukul 10.30 di Poli Psikiatri RS Saiful
Anwar Malang dengan anak-anak pasien )
Pasien datang diantar oleh kedua anak pasien. Pasien dibawa oleh anak-anaknya ke
poli jiwa karena mulai hari senin kemarin pasien tidak mau makan hanya minum air
putih saja, pasien berkata kepada anaknya karena ada yang memintanya untuk puasa
dan membaca doa-doa. Anak pasien juga berkata bahwa pasien mulai susah tidur,
tidur dini hari dan bangun subuh untuk sholat subuh tapi pasien tidak berkeinginan
untuk berkebun lagi mulai hari senin. Sejak 1 minggu sebelumnya pasien sudah mulai
curiga ke suami ketika suami berbicara dengan tetangga perempuan. Karena pasien
merasa sudah tidak diberi uang lagi. Sejak 1 minggu itu pasien mulai suka marah ke
anak-anak padahal biasanya pasien selalu menurut dan tidak pernah marah ke anak-
anaknya. Pasien marah-marah ke anak dan suaminya apabila diminta untuk makan,
tidur, dan apabila melihat uang. Tapi pasien masih mau bangun pagi dan selalu shalat
tepat waktu di masjid. Masih ikut pengajian dan berbincang-bincang dengan tetangga.
Pasien merupakan pribadi yang pendiam dan selalu memendam perasaanya.
..Heteroanamnesis..
Sebelumnya pasien juga pernah mendapatkan gejala yang sama pada tahun 1997 karena pasien
merasa suaminya selingkuh dan mulai marah-marah sendiri, tidak mau tidur, dan nafsu makan
menurun. Kemudian pasien di rawat di RS Saiful Anwar selama kurang lebih 1 minggu, namun
setelah tidak muncul gejala lagi pasien tidak meneruskan minum obat. Keluarga pasien tidak tau
diagnosis sakitnya apa dan obat yang diminum apa.
RIWAYAT PENYAKIT DAHULU
organik

• Tidak ada kelainan organik

Non organik
• Pasien pernah dirawat inap di ruang 23 Empati RS Saiful Anwar
Malang kurang lebih 1 minggu pada tahun 1997 dengan gejala suka
marah-marah sendiri, tidak mau tidur dan nafsu makan mulai
menurun. Setelah KRS, pasien tidak pernah datang lagi ke Poli
Psikiatri RS Saiful Anwar Malang untuk kontrol.
RIWAYAT PRE MORBID – RIWAYAT PRIBADI
• Pasien lahir secara normal, ditolong oleh bidan di
rumah, langung menangis. Pasien tidak kuning,
Riwayat Kelahiran
pasien lahir cukup bulan dengan berat badan lahir
normal..

• Pertumbuhan dan perkembangan pasien tidak ada


Riwayat Tumbuh Kembang
kelainan.

• Pasien hanya menempuh pendidikan hingga kelas 4


Riwayat Pendidikan
SD.

Penggunaan Waktu • Pasien melakukan pekerjaan rumah tangga dan


Luang bekerja di kebun

• Pasien beragama Islam, rajin shalat berjamaah 5


Riwayat Keagamaan waktu di masjid dan mengikuti pengajian di masjid
atau di rumah tetangga...
RIWAYAT PSIKOSOSIAL

– Pasien adalah anak pertama dari 7 bersaudara. Ayah dan ibu pasien sudah meninggal,
lupa tahun berapa. Pasien menikah dan memiliki 3 anak. Pasien tinggal dengan suami,
anak terakhir, suami anak terakhir dan 2 anak dari anak terakhirnya
– Pasien merupakan pribadi yang suka memendam segala sesuatunya sendiri dan tidak
mau menceritakan masalah yang dialami ke orang lain.
RIWAYAT KELUARGA
Usia
No Keluarga Nama Pekerjaan Keterangan
(tahun)
1. Suami Tn. G 60 Swasta Hidup/Sehat

2. Pasien Ny. SU 59 IRT Hidup/Gangguan JIwa


3. Anak ke I Tn. AD 40 Swasta Hidup/Sehat
4. Anak ke II Ny. SM 37 IRT Hidup/Sehat
5. Anak ke III Ny. W 35 IRT Hidup/Sehat

6. Suami anak Tn. MS 37 Swasta Hidup/Sehat


ke III
7. Cucu dari An. F 15 Siswa SMP Hidup/Sehat
anak ke III
Riwayat Keturunan

• Di keluarga pasien tidak ada sakit seperti yang diderita pasien

Kepribadian Premorbid

• Pasien merupakan pribadi yang pendiam, pemikir, memendam


segala sesuatunya sendiri dan tidak mau menceritakan
masalah yang dialami ke orang lain.

Faktor pencetus

• Didapat dari heteroanamnesis dengan anak dan suami pasien,


mengaku bahwa tiba-tiba 1 minggu yang lalu pasien merasa
cemburu kepada suami setiap suami bicara dengan wanita,
karena suami pasien jarang memberi uang lagi ke pasien.
Dengan kepribadian pasien yang pendiam, tidak mau
menceritakan segala sesuatunya kepada keluarga dan pemikir
membuat pasien lebih berpikir dan terbawa perasaan.
TIMELINE PERJALANAN PENYAKIT

A : Pasien dilahirkan pada tahun 1957.


B : Pasien bersekolah hingga 4 SD. Pasien merupakan pribadi yang pendiam, pemikir,
dan memendam segala sesuatunya sendiri.
C : 1997 – Pasien pernah dirawat inap di ruang 23 Empati RS Saiful Anwar Malang
kurang lebih 1 minggu dengan gejala suka marah-marah sendiri, tidak mau tidur dan
nafsu makan mulai menurun. Setelah KRS, pasien tidak pernah datang lagi ke Poli
Psikiatri RS Saiful Anwar Malang untuk kontrol.
D : 2016 – Pada tanggal 20 Desember 2016 pasien datang lagi ke poli karena pasien
dikeluhkan oleh keluarga suka marah-marah, tidak mau makan, dan sulit tidur
setelah mendengar bisikan dan mudah curiga kepada suami dan anak-anaknya.
Pemeriksaan Fisik Umum
• Keadaan umum: Baik
• Gizi : Baik
• Higenitas : Baik
• Tinggi badan : 150 cm
• Berat badan: 60 kg
• Tekanan darah : 160/90 mmHg
• Nadi : 86 kali/ menit
• Pernapasan : 20 kali/ menit
• Suhu aksila : 36,7o C
Pemeriksaan Fisik
•Kepala : Konjunctiva anemis -/-, sklera • Pulmo
ikterus -/- –Inspeksi : Simetris
•Leher : pembesaran KGB leher (-) –Palpasi : Chest expansion D=S
•Kulit : Dalam batas normal –Perkusi : Sonor di semua lapangan
paru kanan dan kiri
•Thorax
–Auskultasi : Vesikuler di semua lapang
•Cor paru , Rhonki (-), Wheezing (-)
–Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
• Abdomen
–Palpasi : Ictus cordis teraba di ICS V –Inspeksi: Flat
MCL sinistra
–Auskultasi: BU (+) normal
–Perkusi : LHM: ICS V MCL sinistra
–Perkusi : Distribusi timpani normal,
–RHM: SL dextra Hepar dan lien tidak membesar
–Auskultasi: S1 S2 tunggal, murmur (-), –Palpasi : Soefl, meteorismus (-)
gallop (-)
• Extremitas : Akral hangat, edema -/-
• KU : baik, compos mentis (GCS 456) Status Neurologis
• Meningeal sign: (-) •Reflek Babinski : -|-
• Kaku kuduk: (-) •Reflek Chaddock : -|-
• Pupil: PBI Ø 3/3 mm, reflek pupil +/+ •Reflek Oppenheim : -|-
• Nervus kranialis: dbn •Reflek Gonda : -|-
• Reflek fisiologis: • Pemeriksaan motorik:
•Reflek biseps : +2|+2 •Kekuatan : +5/+5
+5/+5
•Reflek triseps : +2|+2
•Tonus : Normal/Normal
•Reflek patella : +2|+2
• Normal/Normal
• Reflek Achiles : +2|+2
• Pemeriksaan sensorik : dbn
• Reflek patologis:
• Pemeriksaan otonom : inkontinensia
•Reflek Hoffman/Tromner : -|- urin (-)
Status Psikiatri
• Kesan umum : • Kesadaran
– Kuantitatif GCS 456 Compos mentis
Seorang perempuan, 59 tahun,
wajah tampak sesuai usia, – Kualitatif Berubah
pakaian rapi, higiene baik, • Mood : euthym
ekspresi wajah normal,
• Afek : luas
psikomotor tampak tenang dan
kooperatif. • Kesesuaian afek : sesuai
Kontak : Verbal (+) • Pembicaran : spontan, artikulasi
relevan, non jelas
verbal (+)
• Persepsi : • Orientasi
– Riwayat halusinasinasi auditorik (+) – Tempat : baik
– Waktu : baik
• Pikiran
– Orang : baik
– Bentuk : non realistik
– Arus : koheren • Intelegensi : baik
– Isi : waham (delusion of influence) (+)
• Pengendalian impulse : baik
• Daya ingat
• Tilikan : Derajat 2
– Short term : baik
– Long term : baik • Psikomotor : baik
• Kemauan • Kosentrasi : baik
• - ADL : baik • Perhatian : baik
• - Cita-cita : baik • Baca tulis : baik
• - Hobi : baik • Visuospasial : baik
• - Relasi : baik • Pikiran abstrak : baik
• - Pekerjaan : berkurang
Home Visite
• Kunjungan rumah dilakukan pada hari Rabu, 21 Desember 2016, pukul 16.30–
17.30 WIB
• Tujuan home visit :
– Mengetahui hubungan pasien dengan anggota keluarga serta lingkungan rumah pasien.
– Mengetahui keadaan psikososial dan lingkungan pasien.
– Mencari data tambahan dari keluarga, mengenai adanya kemungkinan stressor
psikososial yang menimbulkan gejala, dan mengetahui perilaku pasien saat di rumah.

• Sasaran: rumah pasien, lingkungan sekitar rumah pasien, keluarga yang


serumah dengan pasien
Hasil
• Lokasi rumah - Di dalam rumah terdapat 4 kamar tidur, 1
ruang tamu, 1 ruang keluarga, 1 ruang dapur, 1
– Rumah pasien berada di Dusun Tuyomerto
kamar mandi, dan rumah sedang dibangun di
RT 04/01 Batu. Jarak rumah pasien dengan RS
lantai 2.
Saiful Anwar Malang sekitar 30 km. Jarak
tersebut dapat ditempuh sekitar 1 jam. Rumah - Rumah pasien tidak memiliki pagar dibagian
pasien tergolong berada di pemukiman depan rumah
menegah kebawah.
- Tetangga pasien adalah adik-adik kandung dari
• Kondisi rumah pasien sendiri
– Rumah pasien kecil dengan luas rumah
berukuran yaitu 9x9 m2 dan cukup ditinggali - Di depan rumah adalah kebun milik suami
oleh 6 orang pasien dan belakang rumah pasien ada
kandang sapi
– Berlantai keramik dan berdinding tembok,
beratap genteng dan memiliki cahaya masuk - Dilengkapi dengan fasilitas PLN dan PDAM.
dan ventilasi udara cukup
- Kebersihan dan kerapian di dalam rumah
cukup baik, barang yang ada didalam rumah
ditata dengan rapi
Denah Rumah
Kamar
Dapur Kamar tidur
mandi
anak pasien

Kamar tidur Ruang


Kamar
pasien makan
tidur cucu
pasien
Kamar tidur
cucu pasien Tangga
TanggaTT

Ruang
Ruang tamu
keluarga
Resume
• Identitas :
– Ny. SU/ 59 tahun/ autoanamnesis, hetero-anamnesis dan pemeriksaan dilakukan
pada hari Selasa, tanggal 20 Desember 2016 di Poli Psikiatri RS Saiful Anwar
Malang dan dilanjutkan di rumah pasien pada hari Rabu tanggal 21 November 2016
• Keluhan Utama : Tidak ada keluhan
• Pada autoanamnesis didapatkan pasien merasa bahwa dirinya tidak sakit,
namun setelah di KIE untuk minum obat agar pasien merasa lebih
tenang, pasien mau minum obat yang diberikan oleh dokter. Lalu pasien
merasa ada seseorang yang berbicara dengan suara pelan kepadanya
yang menyuruhnya untuk mambaca doa-doa dan puasa sejak 1 minggu
yang lalu, namun pasien tidak tahu sebabnya kenapa pasien disuruh
untuk melakukannya. Pasien mengaku bahwa sudah tidak makan dan
minum sejak senin.
• Pasien dibawa oleh anak-anaknya ke poli jiwa karena menurut
keluarga, pasien mulai hari senin kemarin pasien tidak mau makan
hanya minum air putih saja, pasien berkata kepada anaknya karena
ada yang memintanya untuk puasa dan membaca doa-doa. Anak
pasien juga berkata bahwa pasien mulai susah tidur, tidur dini hari
dan bangun subuh untuk sholat subuh tapi pasien tidak
berkeinginan untuk berkebun lagi mulai hari senin. Sejak 1 minggu
sebelumnya pasien sudah mulai curiga ke suami ketika suami
berbicara dengan tetangga perempuan. Karena pasien merasa
sudah tidak diberi uang lagi. Sejak 1 minggu itu pasien mulai suka
marah ke anak-anak padahal biasanya pasien selalu menurut dan
tidak pernah marah ke anak-anaknya. Pasien marah-marah ke anak
dan suaminya apabila diminta untuk makan, tidur, dan apabila
melihat uang. Tapi pasien masih mau bangun pagi dan selalu shalat
tepat waktu di masjid. Masih ikut pengajian dan berbincang-
bincang dengan tetangga. Pasien merupakan pribadi yang pendiam
dan selalu memendam perasaanya.
• Sebelumnya pasien juga pernah mendapatkan gejala yang sama
pada tahun 1997 karena pasien merasa suaminya selingkuh dan
mulai marah-marah sendiri, tidak mau tidur, dan nafsu makan
menurun. Kemudian pasien di rawat di RS Saiful Anwar selama
kurang lebih 1 minggu, namun setelah tidak muncul gejala lagi
pasien tidak meneruskan minum obat. Keluarga pasien tidak tau
diagnosis sakitnya apa dan obat yang diminum apa.
PEMERIKSAAN FISIK
• Status Interna: TD: 160/90 mmHg
• Status Neurologis: Dalam batas normal
Status Psikiatri
• Kesan umum : • Kesadaran
– Kuantitatif GCS 456 Compos mentis
Seorang perempuan, 59 tahun,
wajah tampak sesuai usia, – Kualitatif Berubah
pakaian rapi, higiene baik, • Mood : euthym
ekspresi wajah normal,
• Afek : luas
psikomotor tampak tenang dan
kooperatif. • Kesesuaian afek : sesuai
Kontak : Verbal (+) • Pembicaran : spontan, artikulasi
relevan, non jelas
verbal (+)
• Persepsi : • Orientasi
– Riwayat halusinasinasi auditorik (+) – Tempat : baik
– Waktu : baik
• Pikiran
– Orang : baik
– Bentuk : non realistik
– Arus : koheren • Intelegensi : baik
– Isi : waham (delusion of influence) (+)
• Pengendalian impulse : baik
• Daya ingat
• Tilikan : Derajat 2
– Short term : baik
– Long term : baik • Psikomotor : baik
• Kemauan • Kosentrasi : baik
• - ADL : baik • Perhatian : baik
• - Cita-cita : baik • Baca tulis : baik
• - Hobi : baik • Visuospasial : baik
• - Relasi : baik • Pikiran abstrak : baik
• - Pekerjaan : berkurang
Diagnosis Axis I : Gangguan psikotik akut dengan gejala skizofrenia
Multiaksial (F.23.1)
Axis II: Ciri kepribadian pendiam atau menutup diri

Axis III : Tidak ada diagnosis aksis III

Axis IV : Masalah ekonomi

Axis V: GAF scale 50-41


Farmakoterapi
Penatalaksanaan
– Risperidon tablet 2 x 2 mg

Konsul Penyakit Dalam

Psikoterapi individual
– Mengajak pasien dapat mengembangkan cirri kepribadian yang lebih baik dan terbuka
terhadap keluarga.
– Memberikan pengarahan dan pengertian kepada pasien bahwa suara-suara yang didengar
oleh pasien sebenarnya tidak nyata.
– Terapi perilaku agar pasien meningkatkan kemampuan sosial dan komunikasi
interpersonal pasien.
...penatalaksanaan...
• Terapi sosial (manipulasi lingkungan)
– Membimbing kehidupan pribadi pasien agar pasien lebih mudah berbaur dengan lingkungan
sosialnya.
– Memahami dan menerima keadaan pasien
– Mendukung pasien untuk menerima kondisi tanpa mengkritiknya
– Memberi semangat dan dukungan kepada pasien sehari-hari
– KIE mengenai pentingnya kepatuhan minum obat dengan aturan dan dosis yang dianjurkan serta
mengawasinya
– Membantu keluarga memahami dan mempelajari psikotik akut, sehigga bisa menjaga kondisi
lingkungan pasien tetap kondusif, dan tidak memberikan banyak stressor
– Memberikan dorongan demi kesembuhan pasien
Prognosis
• Onset : 1 minggu (baik)
• Perjalanan penyakit : akut (baik)
• Usia pertama kali terkena : 40 tahun (baik)
• Pengobatan : berobat (baik)
• Faktor keturunan : tidak ada (baik)
• Faktor pencetus : diketahui (baik)
• Sosial ekonomi : menegah (buruk)
• Status menikah : menikah (baik)
• Dukungan keluarga : didukung keluarga (baik)
• Perilaku menarik diri : tidak ada (baik)
• Kesimpulan prognosis: Dubia ad bonam
Dokumentasi
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai