2) Objek akad yang disebut juga ma’qud ‘alaihi mencakup pekerjaan atau m
odal. Adapun syarat pekerjaan atau benda yang dikelola dalam syirkah harus
halal dan diperbolehkan dalam agama dan pengelolaannya dapat diwakilkan.
3) Akad atau yang disebut juga dengan istilah ṡigat. Adapun syarat sah akad
harus berupa taṡarruf, yaitu adanya aktivitas pengelolaan.
2. Syirkah Inan dan Contohnya
Syirkah ‘abdān adalah syirkah antara dua pihak atau lebih yan
g masing masing hanya memberikan kontribusi kerja (amal), t
anpa kontribusi modal (amal).Konstribusi kerja itu dapat beru
pa kerja pikiran (seperti penulis naskah) atau pun kerja fisik (s
eperti tukang batu). Syirkah ini juga disebut syirkah ‘amal.
Contohnya: A dan B samasama nelayan dan bersepakat
melaut bersama untuk mencari ikan. Mereka juga sepaka
t apabila memperoleh ikan akan dijual dan hasilnya akan
dibagi dengan ketentuan: A mendapatkan sebesar 60% d
an B sebesar 40%. Dalam syirkah ini tidak disyaratkan k
esamaan profesi atau keahlian, tetapi boleh berbeda prof
esi. Jadi, boleh saja syirkah ‘abdān terdiri atas beberapa t
ukang kayu dan tukang batu. Namun, disyaratkan bahwa
pekerjaan yang dilakukan merupakan pekerjaan halal da
n tidak boleh berupa pekerjaan haram
4. Syirkah Wujuh dan Contohnya
Syirkah Wujuh
Syirkah wujūh adalah kerja sama karena didasarka
n pada kedudukan, ketokohan,atau keahlian (wujuh)
seseorang di tengah masyarakat.Syirkah wujūh adala
h syirkah antara dua pihak yang sama-sama memberi
kan kontribusi kerja (amal) dengan pihak ketiga yang
memberikan konstribusi modal (mal).
Contohnya: Feby dan Bakia adalah tokoh yang diperca
ya pedagang. Lalu Feby dan Bakia bersyirkah wujuh d
engan cara membeli barang dari seorang pedagang seca
ra kredit. Feby dan Bakia bersepakat bahwa masing-ma
sing memiliki 50% dari barang yang dibeli. Lalu, kedu
anya menjual barang tersebut dan keuntungannya diba
gi dua. Sementara harga pokoknya dikembalikan kepad
a pedagang. Syirkah wujūh ini hakikatnya termasuk dal
am syirkah ‘abdān
5. Syirkah Muwafadah dan Contohnya
Pengertian Syirkah Mufawaddah
Syirkah mufāwaḍah adalah syirkah antara dua pihak atau lebi
h yang menggabungkan semua jenis syirkah di atas. Syirkah muf
āwaḍah dalam pengertian ini boleh dipraktikkan. Sebab setiap je
nis syirkah yang sah berarti boleh digabungkan menjadi satu. Ke
untungan yang diperoleh dibagi sesuai dengan kesepakatan sedan
gkan kerugian ditanggung sesuai dengan jenis syirkahnya, yaitu
ditanggung oleh para pemodal sesuai porsi modal jika berupa syi
rkah ‘inān, atau ditanggung pemodal saja jika berupa mufāwaḍah
, atau ditanggung mitra-mitra usaha berdasarkan persentase bara
ng dagangan yang dimiliki jika berupa syirkah wujūh
Contohnya: Arju adalah pemodal, berkontribusi mo
dal kepada Bakia dan Feby. Kemudian, Bakia dan
Feby juga sepakat untuk berkontribusi modal untuk
membeli barang secara kredit atas dasar kepercayaa
n pedagang kepada Bakia dan Feby. Dalam hal ini,
pada awalnya yang terjadi adalah syirkah ‘abdān, y
aitu ketika Feby dan Bakia.