Anda di halaman 1dari 38

ROLLING

Ganis Martino Tito 40040217640033


Husnika Maulana Firdaus 40040217640035
Kevin Burhanuddin Bryantomo 40040217640043
Bagaskoro Setyo Wahyu Nugroho40040217640048
Toyib Khudori 40040217640059
Definisi
Rolling atau pengerolan logam adalah sebuah proses untuk mengurangi
ketebalan atau luas penampang dari suatu logam atau benda kerja,
dengan melewatkan benda kerja pada sepasang roll yang berputar
dengan arah yang berlawanan.
Bentuk bahan dasar dan produk
proses pengerolan
Jenis – Jenis Proses Pengerolan
Proses Pengerolan Panas (Hot
Rolling)
Hot rolling merupakan operasi pengerolan yang dilakukan pada
temperature lebih tinggi dari temperature rekristalisasi. Biasanya bahan
kerja yang digunakan dalam proses pengerolan panas berupa potongan
besar logam dalam bentuk slab atau bloom untuk tahap berikutnya,
sehingga pada akhirnya diperoleh bentuk batang, plat, atau lembaran.

T > T rekristalisasi
Keuntungan
• Sifatnya lebih homogen
• Gaya pembentukan yang di butuhkan relatif lebih kecil
• Bebas dari tegangan sisa
• Deformasi yang relative lebih besar
Kerugian
• Dimensi kurang akurat
• Permukan akhir kasar akibat oksidasi
Proses Pengerolan Dingin (Cold
Rolling)
Cold rolling merupakan proses pengerolan yang dilakukan pada
temperature dibawah temperature rekristalisasi benda kerjanya.
Pengerolan dingin ini biasanya dilakukan setelah proses pengerolan
panas .

T < T rekristalisasi
Keuntungan
• Tidak di butuhkan pemanasan
• Permukaan yang lebih baik
• Ketelitian yang lebih baik
• Ukuran lebih seragam
• Kekuatan Tarik akan lebuh baik
Kerugian
• Gaya pembentukan yang dibutuhkan lebih besar
• Makin getasnya logam yang dideformasikan
Proses Dasar Pengerolan
• Logam yang telah dipanaskan dilewatkan diantara dua roll yang
berputar berlawanan arah, dengan celah antar rollnya kurang dari
ketebalan material yang akan dimasukan.
• Logam dijepit dan perpanjangan adalah kompensasi dari penurunan
luas penampang lintang. Jumlah deformasi yang bisa dicapai pada
sekali pengerolan tergantung pada kondisi friksi (gesek) di sepanjang
permukaan.
Konfigurasi Mesin Roll
Mesin roll dua tingkat (two-high roll
mill)
Mesin roll ini mempunyai diameter sekitar 0,6-1,4 meter. Roll ini dapat
bekerja bolak-balik (reversing) ataupun searah (nonreversing). Roll yang
searah selalu berputar pada arah yang sama, dan benda kerja selalu
dimasukkan dari sisi yang sama. Roll yang bekerja bolak-balik, arah
putaran roll dapat dibalik sehingga benda kerja bisa dimasukkan dari
sisi yang lain.
Mesin roll tiga tingkat (three-high
roll mill)
Mesin roll empat tingkat (four-high
roll mill)
Mesin ini menggunakan dua roll dengan diameter lebih kecil yang
langsung bersentuhan dengan benda kerja dan dua roll pendukung
untuk menahan roll yang berdiameter lebih kecil. Biasa digunakan
untuk lembaran yang lebih besar.
Mesin roll kluster (Cluster roll mill)
Mesin ini menggunakan empat roll pendukung dengan dua roll yang
berhubungan langsung dengan benda kerja, dimana diameternya lebih
kecil dibandingkan dengan mesin roll empat tingkat. Penggunaan mesin
roll cluster ini sama dengan mesin roll empat tingkat.
Mesin roll tandem (tandem roll mill)
Mesin ini menggunakan beberapa pasang roll, sehingga dapat
dioperasikan secara kontiniu sampai mencapai ketebalan produk yang
diinginkan.
Variasi Pengerolan
Shape Rolling

Shape rolling atau dikenal juga dengan profile rolling merupakan proses
pembentukan material dimana benda kerja dilewatkan pada roll untuk
mendapatkan bentuk profil tetap yang diinginkan.
Roll Forging
Roll forging merupakan sebuah proses dimana sebuah benda kerja
berupa lingkaran ataupun plat dikurangi ketebalannya sehingga
panjangnya bertambah.
Skew Rolling
Skew rolling adalah sebuah proses pembentukan logam yang
menggunakan dua buah roll yg berputar berlawanan yang di desain
khusus dan berputar terus menerus.
Thread rolling
Thread rolling merupakan salah satu proses yang digunakan untuk
pembuatan ulir.
Ring rolling
Pada proses pengerolan cincin, satu roll ditempatkan melalui lubang
dari cincin yang tebal dan roll kedua menekan dari luar. Sejalan dengan
penjepitan roll dan berputar, ketebalan dinding cincin direduksi dan
diameter ring bertambah besar.
Cacat pada Plat dan Sheet Produk Pengerolan (Rolling)
Wavy edge
Wavy edge atau edge wrinkling terjadi karena rol yang melengkung. Rol
yang melengkung menyebabkan plat menjadi lebih tipis pada bagian
tepinya. Bagian tepi plat yang lebih tipis akan bertambah panjang,
sedangkan bagian tengah plat yang masih tebal tidak akan bertambah
panjang. Konsekuensinya bagian yang tipis pada plat akan melengkung
akibat keinginannya bertambah panjang terhalang oleh bagian tebal
yang tidak bertambah panjang.
Sobek atau retak pada bagian
tepi
Sobek atau retak pada bagian tepi terjadi karena sifat ductile dari
material yang digunakan buruk. Sobek pada tepi plat atau sheet bisa
berdampak buruk pada proses pembentukan (forming) selanjutnya.
Untuk mencegah hal tersebut, biasanya tepian yang sobek dipotong
terlebih dahulu.
Sobek atau retak pada bagian
tengah
Sobek atau retak pada bagian tengah terjadi karena sifat ductile dari
material yang digunakan buruk. Cacat ini juga bisa terjadi karena desain
rol yang kurang tepat. Selisih antara diameter bagian tengah rol dengan
diameter bagian tepi rol yang terlalu kecil menyebabkan terjadinya
sobekan atau retakan di bagian tengah plat.
Alligatoring
Alligatoring merupakan fenomena kompleks dan biasanya disebabkan
oleh perubahan bentuk yang tidak seragam pada billet selama proses
rolling. Alligatoring juga bisa disebabkan oleh kualitas material tuang
(bahan baku) yang buruk. Cacat ini bentuknya menyerupai buaya yang
sedang membuka mulutnya. Oleh karena itu cacat ini diberi istilah
alligatoring.
Warping
Warping disebabkan karena diameter bagian tengah rol kurang besar.
Bagian tengah rol pada flat rolling harus memiliki diameter yang lebih
besar daripada bagian tepi rol. Sehingga apabila selisih diameter bagian
tengah rol dengan diameter bagian tepi rol tidak cukup besar, maka
bisa terjadi warping.
Timbul tegangan sisa di mana bagian
tepi mengalami tekan dan bagian tengah
mengalami tarik

Tegangan sisa di mana bagian tepi mengalami tekan dan bagian tengah
mengalami tarik terjadi karena desain rol yang kurang tepat.
Ketidaktepatan desain rol tersebut berupa selisih antara diameter
bagian tengah rol dengan diameter bagian tepi rol yang kurang besar.
Timbul tegangan sisa di mana bagian
tepi mengalami tarik dan bagian
tengah mengalami tekan

Tegangan sisa di mana bagian tepi mengalami tarik dan bagian tengah
mengalami tekan disebabkan karena selisih antara diameter bagian
tengah rol dengan diameter bagian tepi rol terlalu besar.
Wrinkling di bagian tengah
Seperti yang telah diuraikan di atas, bagian tengah rol pada flat rolling
harus memiliki diameter yang lebih besar daripada bagian tepi rol.
Namun apabila diameter bagian tengah rol terlalu besar (atau selisih
antara diameter bagian tengah dengan diameter bagian tepi terlalu
besar), hal itu bisa menyebabkan wrinkling di bagian tengah.
Splitting
• Splitting terjadi karena selisih antara diameter bagian tengah rol
dengan diameter bagian tepi rol terlalu besar.
Kesimpulan
• Rolling atau pengerolan logam adalah sebuah proses untuk
mengurangi ketebalan atau luas penampang dari suatu logam atau
benda kerja, dengan melewatkan benda kerja pada sepasang roll yang
berputar dengan arah yang berlawanan.
• Proses rolling bisa dibedakan menjadi 2 jenis yaitu Hot rolling dan
Cold rolling.
• Faktor yang mempengaruhi proses rolling adalah temperature benda
kerja.
SEKIAN & TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai