Anda di halaman 1dari 12

INTERAKSI ANTIGEN

- ANTIBODI
• Antigen masuk ke dalam tubuh dan lolos dari barier respon non
spesifik (eksternal/internal), substansi tsb akan masuk dan berikatan
dengan sel limfosit B dan akan mensintesis antibodi.
• Sebelum bertemu dengan antigen, sel limfosit B akan membentuk
Immunoglobulin IgM dan IgD yang tergabung dalam membran
plasma, berfungsi sebagai reseptor antigen.
• Jumlah =50.000 – 100.000 / sel
• Semua spesifik bagi satu determinan antigen.
• Antigen akan merangsang sel untuk membuat dan menyisipkan dalam
membrannya molekul immunoglobulin yang memiliki daerah
pengenalan spesifik untuk antigen tsb.
• Limfosit harus membentuk immunoglobulin untuk antigen yang sama.
• Pemaparan kedua kali terhadap antigen yang sama memicu respon
imun sekunder yang segera terjadi dan meningkatkan titer antibodi
yang beredar sebanyak 10 – 100 kali dari kadar sebelumnya.
• Sifat molekul antigen yang memungkinkannya bereaksi dengan
antibodi = ANTIGENISITAS.
• Kesanggupan moleul antigen untuk menginduksi respon imun =
IMUNOGENITAS.
1. RESPON IMUN
• Respon untuk menyambut adanya agen asing (antigen), ex : virus.
• Beberapa agen asing (allergen) dapat menyebabkan penyakit, akibat
induksi respon imun.
Macam Respon Imun
a. Respon Imun Alami non Spesifik / natural / alamiah / innate
• Ada sejak lahir
• Diturunkan secara genetis / herediter
• Tidak memiliki target t3
• Terjadi secara langsung terhadap antigen dalam beberapa menit
hingga jam, dampaknya terjadi reaksi inflamasi
• Tidak tergantung pada kontak antigen sebelumnya / pengenalan
spesifik
Macam Respon Imun
b. Respon imun didapat spesifik / adaptive / acquired / didapat
• Spesifik untuk jenis t3
• Respon terhadap paparan atau terjadi dlm beberapa hari, namun bila
terjadi paparan berikutnya akan lebih cepat
• Butuh waktu pengenalan antigen, baru terjadi respon
• Diperoleh sbg akibat kontak dgn antigen
• Tergantung pada pemaparan antigen
Fungsi Respon Imunologis
a. Pertahanan (defense)
• Untuk mencegah dan melawan invasi mikroba ke dlm tubuh
• Meliputi : sistem integumentary, sistem retikuloendotelial, sistem imun

b. Keseimbangan (homeostasis)
Untuk memenuhi kebutuhan secara internal dan eksternal

c. Pengawasan dini (survailance)


Untuk mengenal dan mengawasi invasi antigen dan menghilangkan sel-sel yang
mengalami mutasi
Pembentukan Kekebalan Jangka
Panjang (long-term immunity)
a. Respon Primer
Kontak pertama dengan antigen mikroba, respons antibodi terjadi
lambat dlm beberapa hari sampai terbentuk sel plasma yang akan
mencapai puncak dlm beberapa minggu dan akan membentuk sel
memori.

b. Respon Sekunder
Kontak dengan antigen yang sama karena adanya sel memori dan
respons yang terjadi menjadi lebih cepat.
Gambaran Respon Imun
1. Respon Imun terhadap invasi Bakteri
2. Respon Imun terhadap invasi virus
3. Respon imun terhadap invasi Protozoa
4. Interaksi sistem imun-saraf-endokrin
Spesifitas dan Reaksi Silang
• Interaksi Ag-Ab : kespesifikan reaksi antara Ag dan Ab yaitu antibodi
dapat membedakan antara kelompok berbeda pada potein ataupun
kumpulan kimia yg sama tetapi berbeda kedudukan.
• Berdasarkan asumsi :
a. Ab hanya satu jenis tetapi Ag berbeda-beda, terjadi berbagai reaksi
Ag-Ab.
b. Ab bervariasi, hany proses pembentukannya tdk sama, variasi reaksi
Ag-Ab.
Interaksi Ag-Ab?
• Mekanisme, disebabkan adanya :
a. Tenaga Coulumb (gaya elektrostatik)
Gaya tarik menarik antara gugus ion yg berlawanan muatan (+ atau -)
dari Ag atau Ab.
b. Tenaga Van der Waals
Gaya tarik menarik intermolekuler
c. Ikatan hidrogen dari Ag atau Ab

Anda mungkin juga menyukai