TAK BERWUJUD
KELOMPOK 10
1.CARLA PIEDADE (1710020241)
2.CAECILIA ELCHYTA DUA SARENG (1710020026)
3.EVARISTA T. TANEO (1710020031)
4.JULINDA W. PINGAK (1710020097)
5.ARISTHAKUS CHRISTIAN BOIMAU (1710020094)
DEFINISI
• Patent adalah suatu hak yang diberikan kepada pihak yang meneukan sesuatu hal yang baru untuk
membuat,menjual atau mengawasi penemuannya selama jangka waktu tertentu
• Patent akan diamortisasi selama umur kegunaannya selama periode tertentu.
• Jurnal amortisasi asset tidak berwujud jenis patent adalah sebagai berikut:
Amortisasi patent xxx
Patent (atau akumulasi amortisasi patent) xxx
• Amortisasi patent akan dikelompokkan dalam biaya produksi jika patent digunakan dalam proses produksi,
tetapi apabila patent digunakan untuk kegiatan yang berhubungan dengan penjualan maka amortisasi asset
tak berwujud patent akan dibebankan sebagai biaya penjualan.
HAK CIPTA
• Hak cipta adalah hak yang diberikan kepada pengarang atau artis untuk
menerbitkan,menjual,atau mengawasi hasil karyanya yang berupa music atau pekerjaan
pementasan.
• Semua biaya yang berhubungan dengan penyusunan karya cipta termasuk biaya-biaya
pendaftaran dan memperoleh hak dimasukkan dalam harga perolehan hak cipta.
• Karena pertimbangan konservatif harga perolehan hak cipta dihapuskan sekaligus dan
dibebankan pada penghasilan yang pertama kali dari sumber ini.
MERK DAGANG
• Hak untuk menggunakan suatu merk dagang adalah tidak terbatas maka tidak dilakukan
amortisasi
• Namun karena anggapan akan adanya perubahan-perubahan dimasa yang akan datang,
misalnya perubahan permintaan. Maka harga perolehan merk dagang akan dihapuskan
dalam periode yang pendek
• Contohnya ; BMW
FRANCHISES
• Adalah semua kelebihan yang terdapat dalam suatu usaha, secara akuntansi goodwill didefinisikan sebagai kemampuan
perusahaan untuk memperoleh laba di atas keadaan normal.
• Laba di atas keadaan normal adalah suatu tingkat pendapatan dari investasi yang melebihi jumlah yang akan dapat menarik
investor dalam bidang usaha tersebut.
• Goodwill dicatat dalam pembukuan bila timbul dari
• Pembelian
• Transaksi-transaksi perusahaan seperti merger,reorganisasi,perubahan bentuk perusahaan,pembelian sebagian perusahaan atau perubahan
pemilikan dalam firma.
• Sebelum menghitung goodwill harus ditentukan terlebih dahulu nilai asset yang ada selain goodwill.
• Dasar yang digunakan biasanya adalah harga pasar atau jumlah yang dapat direalisasi
• Perbedaan antara jumlah uang yang dibayarkan dengan nilai bersih asset merupakan jumlah goodwill.
BEBAN YANG DITANGGUHKAN DALAM ASSET
TAK BERWUJUD
• Beban yang ditangguhkan juga merupakan asset tak berwujud. Perbedaannya dengan asset tak
berwujud yaitu bahwa asset tak berwujud mempunyai nilai karena merupakan hak yang
diharapkan dapat membantu mendapatkan laba. Sedangkan beban yang ditangguhkan mempunyai
nilai karena merupakan pembayaran di muka untuk beberapa periode yang relative lama.
• Karena pembayaran biaya di muka ini dilakukan untuk beberapa periode maka setiap periode
dilakukan amortisasi.
• Yang termasuk dalam beban yang ditangguhkan adalah biaya pendirian perusahaan. Biaya-biaya
yang terjadi dalam mendirikan perusahaan seperti izin,pajak biaya cetak saham, dan formulir
dikapitalisasi salam rekening biaya pendirian.
TUJUAN PEMERIKSAAN ASSET TAK BERWUJUD
• UNTUK MEMERIKSA :
1. APAKAH TERDAPAT INTERNAL CONTROL YANG CUKUP BAIK ATAS ASET TAK BERWUJUD
2. APAKAH PEROLEHAN, PENAMBAHAN DAN PENGHAPUSAN ASET TAK BERWUJUD, DIDUKUNG OLEH
BUKTI-BUKTI YANG SAH DAN LENGKAP SERTA DIOTORISASI OLEH PEJABAT PERUSAHAAN YANG
BERWENANG
3. APAKAH ASET TAK BERWUJUD YANG DIMILIKI PERUSAHAAN MASIH MEMPUNYAI KEGUNAAN DIMASA
YANG AKAN DATANG (MANFAATNYA LEBIH DARI 1 TAHUN)
4. APAKAH AMORTISASI ASET TAK BERWUJUD DILAKUKAN SESUAI DENGAN PRINSIP AKUNTANSI YANG
BERLAKU UMUM DI INDONESIA
5. APAKAH HASIL/PENDAPATAN YANG DIPEROLEH DARI ASET TAK BERWUJUD SUDAH DICATAT DAN
DITERIMA OLEH PERUSAHAAN
6. APAKAH PENYAJIAN ASET TAK BERWUJUD DALAM LAPORAN KEUANGAN DILAKUKAN SESUAI DENGAN
PRINSIP AKUNTANSI YANG BERLAKU UMUM DI INDONESIA
PROSEDUR AUDIT ATAS ASSET TAK BERWUJUD
PERIKSA AMORTISASI DAN PENGHAPUSAN (JIKA ADA) ASET TAK BERWUJUD. PERIKSA
APAKAH AMORTISASI DILAKUKAN SESUAI DENGAN PRINSIP AKUNTANSI YANG
BERLAKU UMUM DI INDONESIA DAN PERHITUNGANNYA AKURAT
PERIKSA PERJANJIAN-PERJANJIAN YANG DIBUAT PERUSAHAAN DENGAN PIHAK
KETIGA YANG INGIN MENGGUNAKAN HAK PATENT, HAK CIPTA, FRANCHISE YANG
DIMILIKI PERUSAHAAN. PERIKSA APAKAH PENDAPATAN DARI PERJANJIAN TERSEBUT
(DALAM BENTUK ROYALTY FEE) SUDAH DICATAT DAN DITERIMA OLEH PERUSAHAAN
PERIKSA APAKAH PENYAJIAN ASET TAK BERWUJUD DALAM LAPORAN KEUANGAN
SUDAH SESUAI DENGAN PRINSIP AKUNTANSI YANG BERLAKU UMUM DI INDONESIA.
TERIMA KASIH