Anda di halaman 1dari 47

Antibiotik

, Anti
Virus,
dan
Anti TBC
By : kelompok 2 spesialite
B4 2018 Akfar Surabaya
Era Aswinarsih 1351810155
Rizki Ayu Saputri 1351810156
Erlyn Anggraini 1351810228
Aulia Rachmi 1351810242

Jens Martensson
Nur Azizah 1351810259
Dwi Susanti 1351810260
Nur Zamaniyah 1351810272
Khusnul Chotimah 1351810274
Diah Firliyanti 1351810275
Rezky Wijaya 1351810289

Anggota kelompok

2
Pengertian Antibiotik
ANTI artinya Lawan, BIOS
artinya Hidup.

Jens Martensson
Antibiotik adalah segolongan
senyawa, baik alami maupun
sintetik, yang mempunyai
efek menekan atau
menghentikan suatu proses
biokimia di dalam organisme,
khususnya dalam proses
infeksi oleh bakteri (Craig.,
1998).

3
Bakteri penyebab infeksi

4
Apa itu
resistensi??
• Resisten= kebal

Jens Martensson
• Resistensi antibiotik adalah
kekebalan bakteri terhadap
suatu antibiotik
• Jika sudah resisten, maka
pengobatan suatu penyakit
dengan antibiotik tertentu
tidak akan mampu
membunuh bakteri.
Diperlukan antibiotik lain
yang lebih efektif (berbeda 5

struktur kimianya) dari


Apa
penyebabnya?
??
Pemakaian antibiotik

Jens Martensson
yang tidak tepat
indikasinya dan tidak
tepat penggunaan
merupakan penyebab
utama timbulnya
resistensi antibiotik.
Jadi, penting untuk
menggunakan antibiotik
dengan tepat agar
penyebaran bakteri 6

resisten dapat
Bagaimana cara
pencegahannya??
1. Gunakan antibiotik hanya bila benar-benar diperlukan.
2. Tanyakan petugas kesehatan apakah antibiotik akan bermanfaat bagi penyakit yang
sedang dialami.

Jens Martensson
3. Hindari mengonsumsi antibiotik untuk infeksi virus seperti pilek atau flu.
4. Hindari menyimpan antibiotik untuk digunakan lagi saat Anda kembali sakit.
Singkirkan semua sisa obat dan antibiotik setelah menyelesaikan program
pengobatan yang harus Anda jalani.
5. Minum antibiotik sesuai resep yang diberikan. Jangan sampai melewatkan waktu
pemberian antibiotik.
Tetap selesaikan program pengobatan yang telah ditentukan meskipun Anda merasa
sudah lebih baik.
Jika Anda menghentikan pengobatan terlalu cepat, beberapa bakteri dapat bertahan
hidup dan bisa menginfeksi kembali.
6. Hindari minum antibiotik yang diresepkan untuk orang lain karena bisa jadi antibiotik
tersebut tidak sesuai untuk penyakit Anda. 7

7. Jika petugas kesehatan yakin bahwa Anda tidak mengalami infeksi bakteri, minta
Klasifikasi antibiotik

Jens Martensson
Bakterisid

Daya
kerja
Bakteriost

atik
Spekt
rumk

Luas
erja ●
●Sempit
Menghambatsintesisdi
ndingsel
Mengganggusintesispr
Cara

otein
Inhibitormembransel
kerja


Inhibitortanskripsidan
RNAdanDNA

Antagonissaingan
Strukt
ur
kimia

• β- laktam
• Aminoglikosida
• Polipeptida
• Qinolon
• Tetrasiklin
• Kloramfenikol
• golongan lain
8
Penggolongan atas dasar
daya kerjanya
1). Zat bakterisida, pada dosis biasa berkhasiat mematikan
kuman

Jens Martensson
1. Zat yang bekerja terhadap fase tumbuh, ex: penisilin dan
sefalosporin, polopeptida (polimiksin, basitrasin), rifampisin,
asam nalidiksat dan kuinolon.
2. Zat yang bekerja thd fase istirahat, ex: aminoglikosida,
nitrofurantoin, INH, kotrimoksazol.
2). Zat bakteriostatik, pada dosis biasa terutama berkhasiat
menghentikan pertumbuhan dan perbanyakan kuman.
Ex: sulfonamida, kloramfenikol, tetrasiklin, makrolida, linkomisin.
9
Penggolongan berdasarkan luas
aktivitasnya
1. Antibiotika Narrow-Spektrum (aktivitas sempit)
Obat ini terutama aktif terhadap beberapa jenis bakteri saja
Misal :

Jens Martensson
• Penisilin G dan Penisilin V, eritromisin, klindamisin, kanamisin (hanya
bekerja terhadap kuman Gram –positif).
• Streptomisin, gentamisin, polimiksin-B, asam nalidiksat (khusus aktif
terhadap kuman Gram-negatif).
2. Antibiotika Broad Spektrum (aktivitas luas)
Bekerja terhadap lebih banyak kuman baik jenis bakteri Gram-positif
maupun jenis kuman Gram-negatif.
Antara lain : Sulfonamida, ampisilin, sefalosporin, kloramfenikol,tetrasiklin
dan rifampisin.
10
Perbedaan bakteri gram + dan -

Jens Martensson
11
Penggolongan berdasarkan
Mekanisme Kerja Antibiotik
1. Dinding sel
Sintesanya terganggu sehingga dinding menjadi kurang sempurna dan

Jens Martensson
tidak tahan terhadap tekanan osmotis dari plasma, dan berakibat pecah.
Ex: Kelompok penisilin dan sefalosporin.
2. Membran sel
Molekul lipoprotein dari membran plasma (di dalam dinding sel)
dikacaukan sintesanya hingga menjadi lebih permeabel. Hasilnya, zat-zat
penting dari isi sel dapat merembes keluar.
Ex: Polipeptida dan polyen (nistatin, amfoterisin) dan imidazol (mikonazol
dan ketokonazol).
3. Protein
A.B yang mengganggu fungsi ribosom bakteri, menyebabkan inhibisi 12
sintesis protein secara reversible. Ex: Kloramfenikol, tetrasiklin,
eritromisin
4. RNA dan DNA
Menghambat pembentukan asam – asam inti (RNA dan DNA)
akibatnya sel tidak dapat berkembang.

Jens Martensson
Ex : RNA : Rifampisin, DNA : asam nalidiksat dan kinolon, acyclovir
5. Antagonis Saingan
Obat menyaingi zat-zat penting untuk metabolisme kuman, hingga
pertukaran zatnya terhenti.
Ex : Sulfonamida, trimetoprim, INH.

13
Penggolongan berdasarkan
struktur kimia antibiotik
1. GOLONGAN B - LACTAM
Mekanisme :

Jens Martensson
Menghambat sintesis dinding sel bakteri dengan mengikat satu atau lebih
pada ikatan penisilin-
protein, sehingga menyebabkan penghambatan pada tahapan akhir
transpeptidase sintesis peptidoglikan  dalam dinding sel
bakteri, akibatnya biosintesis
dinding sel terhambat, dan sel bakteri menjadi pecah.
Yang termasuk golongan B-lactam:
1. Penisilin
2. Sefalosporin
3. Karbapenem
14

4. Monobaktam
Penisilin
PENGGOLONGAN PENISILIN SIFAT UMUM GOL PENISILIN
a. Penisilin Spektrum Sempit  aktiv • Mempunyai t1/2 pendek
terhadap bakteri Gram positif. Ex :

Jens Martensson
Penisilin-V (Fenoksimetil Penisilin), • Menyebabkan reaksi
Benzil Penisilin (Penisilin-G) hipersensitifitas.
b. Penisilin yang tahan-Enzym • Sifat cross-sensitivity  Bila
Penisilinase  aktiv stafilokokus & alergi thd satu gol penisilin,
streptokokus. Contoh: Kombinasi
As.Clavulanat + Amoksisilin; tidak boleh diberikan AB gol
Kombinasi Sulbaktam + Ampisilin. penisilin yg lain
c. Penisilin Spektrum Luas aktiv • Absorbsi kurang bagus shg
thdp Gram positif & Gram Negatif. menyebabkan diare
Ex: Amoksisilin & Ampisilin. Pada
Tikarsilin & piperasilin  anti
Pseudomonas 15
Contoh Spesialite obat-obat penisilin
GENERIK DAGANG PABRIK FARMASI
1 Amoksisilin Amoxsan Sanbe Farma
2 Ampisilin Ampi New Interbat

Jens Martensson
3 Amoksisilin + As. Claneksi Sanbe Farma
Klavulanat
4 Ampisilin + Viccilin-sx Meiji
Sulbactam

16
Sefalosporin
PENGGOLONGAN FARMAKOKINETIKA SEFALOSPORIN
a. Generasi ke-1  aktif thdp gram • Cepat di absorbsi oleh usus
positif & tdk tahan enzym B-

Jens Martensson
• Ikatan obat protein 14% - 90%
laktamase. Ex : Sefalotin,
Sefazolin, Sefradin, Sefaleksin, • t 1/2 : 30 -150 menit
Sefadroksil • Distribusi keseluruh jaringan baik, tp
b. Generasi ke-2  Aktif thdp Gram buruk ke CCS, otak, mata kecuali
negatif, H.Influenza, Klebsiella. Ex: cefotaksim dan ceftriaxone Ekskresi :
Sefaklor, Sefamandol, Sefurokzim filtrasi glomerulus urin drug utuh
80%
c. Generasi ke-3  Lebih Aktif thdp
Gram Negatif, Pseudomonas & • Ekskresi : ASI  aman pada bayi
Bacteroides. Ex: Sefotaksim, (kadar <<< dlm ASI)
Seftriakson, Sefiksim • Interaksi : Probenesid  ekskresi
d. Generasi ke-4  spektrum paling Sefa lambat  daya kerja lama
luas . Aktif thd Pseudomonas & • Resistensi meningkat dg overuse
17

sangat Resisten thdp Laktamase.


Contoh Spesialite obat-obat Sefalosporin
GENERIK DAGANG PABRIK FARMASI
1 Sefadroksil Cefat Sanbe Farma
2 Sefaleksin Tepaxin Takeda

Jens Martensson
3 Sefiksim Cefspan Kalbe
4 Sefotaksim Claforan Aventis

18
Meropenem
MEROPENEM
Efek Smaping:
gangguan pembuluh darah perifer, sakit kepala, nyeri, ruam, pruritis,

Jens Martensson
diare, mual, konstipasi, glositis, steven johnson syndrome.
Dosis:
usia 0-7 hari: 20 mg/kg/dosis setiap 12 jam. >7 hari: berat 1,2 kg-2 kg: 20
mg/kg/dosis setiap 12 jam; berat > 2 kg: 20 mg/kg/dosis setiap 8 jam.
Anak ≥3 bulan: IV: 60 kg/kg/hari dibagi dalam setiap 8 jam , maksimum 6
g/hari.
Dewasa: 1,5-6 g/hari dibagai dalam setiap 8 jam.
Contoh lain: EMIPENEM 

19
Monobaktam
AZTREONAM
Efek samping:
Mual, muntah, diare, kram perut,; ulkus mulut, gangguan pengecapan;

Jens Martensson
jaundice dan hepatitis; reaksi hipersensitifitas; gangguan darah (termasuk
trombositopenia, dan neutropenia); ruam, reaksi tempat injeksi; jarang :
hipotensi, kejang, astenia, kebingungan, pusing, sakit kepala, bau mulut,
nyeri payudara; sangat jarang: colitis karena antibiotik, perdarahan
saluran cerna dan toksik epidermal nekrolisis. 
Dosis:
Melalui injeksi intramuskular atau injeksi intravena selama 3-5 menit atau
infus intravena, 1 gram setiap 8 jam atau 2 gram setiap 12 jam; 2 gram
setiap 6-8 jam untuk infeksi berat
ANAK lebih dari 1 minggu, melalui injeksi intravena atau infus, 30 mg/kg
setiap 6-8 jam ditingkatkan pada infeksi berat. pada anak 2 tahun atau 20
lebih tua sampai 50 mg/kg setiap 6-8 jam; maksimal 8 gram sehari.
2. Aminoglikosida
Penggolongan
1. Streptomisin  Aminoglikosida • MK : Penghambatan sintesa protein
pertama kali  utk TBC  ESO sel bakteri

Jens Martensson
terutama perenteral : ototoksis & • Asal : Streptomyces,
keseimbangan (kerusakan pd saraf Mycromonospora
otak ke 8)
• Aktivitasnya : Bakterisida spektrum
2. Kanamisin & derivatnya (amikasin, luas
gentamisin, dibekasin, tobramisin) • Penggunaan : TBC (Mycobacterium
 Kanamisin i.v digunakan utk anti tuberculosis) kombinasi INH, PZA 
TBC, p.o infeksi usus/disentri.
Sterilisasi usus pre op  hindari  Pertama kali  ESO tinggi (ototoksis
absorbsi sistemik. Gentamisin i.v & Nefrotoksis) ditinggalkan
 nefrotoksis pd bayi INDIKASI :
• Streptomycin : terapi TBC lini kedua
3. Neomisin, Framisetin &
• Infeksi gram negatif : sepsis,
Paramomisin. Absorbsi sistemik 21
3%, > absorbsi lokal. Neomisin penumonia, febrile neutropenia
p.o : pre op sterilisasi ususefek • Kombinasi dg AB beta laktam :
Contoh Spesialite obat-obat
Aminoglikosida
GENERIK DAGANG PABRIK FARMASI
1 Gentamisin Garamycin Schering
2 Framisetin Sufratulle Darya varia

Jens Martensson
3 Tobramisina sulfat Tobryne Fahrenheit
4 Kanamisin Kanamycin Meiji Meiji
5 Neomisin Nebacetin Pharos

22
3. Kloramfenikol

Mekanisme: Contoh Spesialite obat-obat


• bekerja menghambat sintesis protein kloramfenikol
bakteri

Jens Martensson
• obat dengan mudah masuk ke dalam Nama Nama
Generik Dagang Pabrik
sel melalui proses difusi terfasilitasi
Kloramfenik Actavis
• obat mengikat secara reversible unit ol Chloramex
ribosom 50S, sehingga mencegah Interbat
ikatan asam amino yang mengandung   Colme
ujung aminoasil t-RNA dengan salah Kalbe
  Kalmicetine
satu tempat berikatannya di ribosom Thiamfeniko Sanbe
l Biothicol
• pembentukan ikatan peptida dihambat
Zambon
selama obat berikatan dengan ribosom   Urfamycin
Efek samping: Interbat
  Thiamycin
• depresi sumsung tulang dan anemia 23

aplastik, mual, muntah,  diare, glositis,


dan enterokolitis, sindrom gray
4. Tetrasiklin
• Aktivitas : Bakteriostatis dg Contoh Spesialite obat-obat
Broadspectrum
• MK : Mengganggu sintesa protein Tetrasiklin

Jens Martensson
bakteri
Pabrik
• Tdk stabil oleh panas/cahaya Nama Generik Nama Dagang
Darya Varia
matahari  epitetrasiklin & Tetrasiklin Super Tetra
anhidrotetrasiklin kuning tua -   Tetrasanbe
Sanbe
coklatnefrotoksis Deva Industries
Tigesiklin Tygacyl
• INDIKASI : Interbat
Doksisiklin Interdoxin
• Infeksi saluran nafas & paru-paru Oksitetrasiklin Terramycin
Pfizer

• Infeksi saluran kemih, kulit & mata Minosiklin Minocin


Phapros

• Acne  penghambatan aktivitas


lipase mikroba (propionibacter 24
acnes)
5. Maklorida
Contoh Spesialite obat-obat
• Aktivitas : Bakteriostatis terutama gram
positif maklorida
Mekanisme:

Jens Martensson
Antibiotik makrolida dapat menghambat pabrik
Nama generik Nama paten
biosintesis protein bakteri dengan cara
mencegah peptidiltransferase Pfizer
AZITROMISIN ZITHROMAX
melekatkan peptidil dengan tRNA pada
asam amino berikutnya. Mekanisme Interbat
  ZYCIN
lainnya adalah dengan berikatan secara
reversible dengan subunit 50S ribosom abbot
KLARITROMISIN ABBOTIC
bakteri sehingga mengganggu sintesis
protein atau menghambat sintesis Dankos
SPIRAMISIN SPIRADAN
protein bakteri.
Aventis
Farmakokinetik :   Rovamycine
• Absorbsi menurun oleh makanan  Aventis
ROXITROMISIN Rulid
diminum perut kosong  except 25
ditiromisin tdk dipengaruhi makanan
6. Polipeptida
• Terdiri dari :
Contoh Spesialite obat-obat
Polimiksin B Aktif pd gram
negatif Polipeptida

Jens Martensson
Polimiksin E (Kolistin)
(pseudomonas)
NAMA GENERIK NAMA DAGANG Pabrik
Erella
ALLETROL
Basitrasin POLIMIKSIN B COMPOSITUM
Gramisidin aktif pd gram positif Cendo
  CENDO XITROL
Pharos
• Struktur Kimia : Polipeptida siklis dg BASITRASIN Nebacetin
gugus asam amino Erella

• MK : menghambat sintesa membran sel   ENBATIC

bakteri
•ESO : nephrotoksis, ototoksis 26

•Absorbsi : ususno absorbsi, absorbsi pd


7. Kuinolon
•MK : menghambat pembentukan DNA Contoh Spesialite obat-obat
bakteri
Kuinolon
• Aktifitas : Broad spectrum

Jens Martensson
• ESO : iritasi lambung, nyeri tendon, NAMA GENERIK NAMA DAGANG pabrik
nyeri kepala hingga insomnia  LEVOFLOKSASIN CRAVIT
Kalbe
hentikan pengobatan Lapi
  CRAVOX
• Terdiri dari : MOKSIFLOKSASILI Bayer
N AVELOX
Nalidixid Acid
Futamed
  MOXIMED
Ciprofloksacin kalbe
OFLOKSASIN TARIVID
Levofloksacin Sanbe
SIPROFLOKSASIN BAQUINOR
Norfloksacin Bayer
  CIPROXIN
Ofloxacin
27
8. Golongan Lain
1. Rifampisin
• MK : Menghambat sintesa RNA-DNA bakteri dengan membloking pada fase trankripsi
• Use in therapy :

Jens Martensson
 Tuberkulosis (Mycobacterium tuberculosis) combination with PZA, Ethambutol & INH 
mencegah resistensi
 Lepra (Mycobacterium Leprae) combination with dapsone, klofazimin  mencegah
resistensi
 Dikenal 4 FDC (4 Fixed Dose Combination) from WHO
• ESO :
 Long therapy Hepatotoksis (monitoring fungsi liver : SGOT/SGPT)
 Long therapy TBC / Lepra: Skin rash,urticaria hipersensitif, anemia hemolitik,
headache, drowsiness, myalgia,osteomalacia, visual change
• Interaksi : menurunkan kadar rifampisin dlm darah  Kloramfenikol, Verapamil,
digoxin, kortikosteroid, teofilin, oral kontrasepsi, ketokenazol,itrakonazole & obt HIV
gol Protease Inhibitor (Saquinavir, Ritonavir) 28
• 4. klindamisin • 5. Vankomisin
• Termasuk Antibiotika glikopeptida
• Sifat & penggunaannya sama dg
• Asal : Streptomyces orientalis
Linkomisin
• Aktivitas : Bakterisida pd kuman gram
• Khasiat : 4x lebih kuat klindamisin positif, aerob, anaerob
dibanding Linkomisin • Efektif pd staphylococcus yang resisiten

Jens Martensson
• Kinetika : dengan metisilin  MRSA (Methycillin
 Absorbsi lebih baik, 90% Resistent Staphylococcus Aureus)
• Antibiotik terakhir pada infeksi parah
 Tdk dipengaruhi makanan oleh bakteri dimana penggunaan
 t1/2 : 3 jam antibiotika lain sudah tdk efektif lagi.
• Farmakokinetika :
• Use in therapy : Tx Acne 
penghambatan Propionibacterium acnes  Absorbsi : usus sehat sangat buruk, tp pd
enteritis sangat baik
• ESO topikal : kulit kering, iritasi, eritema, • ESO: nephritis – nephrotoksis, neuropati
rasa terbakar di area mata perifer, skin rash, nausea, fever

29
2. Asam Fusidat • 3. Linkomisin
• Asal : jamur Fusidum coccineum • Asal : Streptomyces lincolnensis
• Antibiotik dg rumus steroid • Aktivitas : bakteriostatis dg kerja
• Aktivitas : spt gol. Penisilin lebih narrow spectrum pd gram positif &
narrow spectrum anaerob

Jens Martensson
• MK : penghambatan sintesa protein • Use in therapy : Tx
sel bakteri Propionibacterium acnes  acne,
infeksi tulang & gigi
• Administration : topikal (cream
kulit),p.o & i.v radang sumsum • Kinetika :
tulang kombinasi dg eritromisin &  Absorbsi : buruk  40%
gol.penisilin
 Ik ob-Prot : 45%, t ½ 5 jam
• Ekskresi : empedu & feces
 Ekskresi : metabolit inaktif pd
• Therapy : second line pd infeksi empedu & tinja
staphylococcus
 ESO : gangguan GI-tract
• Kehamilan & laktasi : icterus pd bayi (diare,nausea-vomitting
30
Contoh Spesialite obat-obat
golongan lain – lain
NAMA GENERIK NAMA DAGANG Pabrik
Sanbe

Jens Martensson
RIFAMPISIN RIFAMTIBI
ASAM FUSIDAT FUSON Pyridam

  FUCILEX Molex ayus

LINKOMISIN LINCOCIN Pharmacia

KLINDAMISIN PROLIC Sanbe

VANKOMISIN VANCEP Fahrenheit

KLOKSASILLIN MEIXAM Meiji

KOTRIMOKSASOL SANPRIMA Sanbe

31
Komplikasi Terapi AB Kegagalan Terapi
• Hipersensitivitas, misalnya pada • Bukan etiologi infeksi (kanker,
pemberian fever)

Jens Martensson
Penisilin berupa reaksi alergi ringan • Obat tidak berpenetrasi ke tempat
(gatal-gatal) hingga syok anafilaktik. infeksi
• Toksisitas langsung, misalnya • Lama terapi tidak cukup
pada pemberian Aminoglikosid
berupa ototoksisitas. • Dosis terlalu rendah
• Superinfeksi, misalnya pada • Dugaan tempat kuman tidak tepat
pemberian antibiotik spektrum luas • Resisten, super infeksi, antagonis
atau kombinasi akan menyebabkan
perubahan flora normal tubuh • Faktor penyakit pasien (diabetik)
sehingga pertumbuhan organisme
lain seperti jamur menjadi
berlebihan dan resistensi bakteri. 32
Beberapa infeksi virus dapat sembuh
dengan sendirinya, terapi hanya
diperlukan untuk memperbaiki gejala
saja. Misalnya pada penyakit influenza
dan DBD.
Dalam hal infeksi virus yang

Jens Martensson
membahayakan jiwa, misalnya pada
ensefalitis herper simpleks, hepatitis B
dan C, dan lain-lain, maka diperlukan
suatu kemoterapi untuk melawan virus
tersebut

Anti Virus
33
Penggolongan obat Anti
Virus

Jens Martensson
34
ANTI NON-RETROVIRUS
1. Anti Virus untuk Herpes
• umumnya mengalami bioaktivasi melalui enzim kinase sel hospes atau virus,
menghasilkan senyawa yang dapat menghambat polimerase DNA virus
• ASIKLOVIR

Jens Martensson
•Merupakan suatu prodrug yang memiliki efek antivirus setelah dimetabolisme
menjadi asiklovir trifosfat. Bekerja dengan menghambat DNA polimerase virus.
•Indikasi : Infeksi HSV-1 dan HSV-2, baik lokal maupun sistemik (keratitis herpetik,
herpetik ensefalitis, herpes genitalia, herpes neonaal dan herpes labialis), infeksi VZV
(varicella dan herpes zoster) dengan dosis yg lebih tinggi.
•FOSKARNET
•Merupakan analog organik dari pirofosfat anorganik. Bekerja dengan menghambat
DNA polimerase virus pada tempat ikatan pirofosfat.
•Indikasi : retinitis CMV pd pasien AIDS, infeksi herpes mukokutan yg resisten
terhadap asiklovir, infeksi HSV dan VZV pada pasien immunocompromised.
35
2. Anti Virus untuk Influenza
AMANTADIN dan RIMANTADIN
• Efektif hanya untuk influenza A saja. Bekerja dengan menghambat kanal ion pada
protein dan merubah pH intrasel virus.
• Indikasi : pencegahan dan terapi awak infeksi virus influenza A
OSELTAMIVIR dan ZANAMIFIR
• Efektif terhadap virus influenza A dan B dengan mekanisme yg sama, yaitu dengan
menginhibisi enzim neuraminidase.

Jens Martensson
• Indikasi : terapi dan pencegahan infeksi virus influenza A dan B

3. Anti Virus untuk HBV dan HCV


LAMIVUDIN
•Merupakan isomer analog dari deoksitidin. Bekerja dengan menghentikan sintesis DNA
dan menghambat polimerase virus.
•Indikasi : Infeksi HBV (wild-type dan precore variants)

ENTEKAVIR
• Bekerja dengan menghambat polimerase virus HBV.
• Indikasi : infeksi HBV
36
Anti Retrovirus
1. NRTI (Nucleoside Reverse Transcriptase • Indikasi : infeksi HIV-1 dengan
Inibitor) dikombinasi dengan anti virus lain
terutama NRTI
•ZIDOVUDIN
• 4. PI (Protease Inhibitor)
Bekerja menghambat enzim reverse
• SAKUINAVIR

Jens Martensson
transcriptase (RT) HIV.
• Bekerja pada tahap transisi virus
Indikasi : Infeksi HIV, dg dikombinasi
dengan angi-HIV lainnya • Indikasi : infeksi HIV, dikombinasi dengan
anti HIV lainnya
2. NtRTI (Nucleotide Reverse Transcriptase
Inhibitor) • 5. Viral entry inhibitor (Viral Entry
Inhibitor)
TENOFOVIR DISOPROKSIL • ENFUVIRTID
Bekerja dengan menghentikan • Menghambat masuknya HIV-1 kedalam
pembentukan rantai DNA virus. sel
Indikasi : Infeksi HIV, dikombinasi dengan • Indikasi : terapi infeksi HIV-1, dikombinasi
efavienz. dengan anti HIV lainnya
3. NNRTI (Non Nucleoside Reverse 37
Transcriptase Inhibitor)
• NEVIRAPIN
Anti TBC
• Tuberkulosis paru merupakan
penyakit menular yang
disebabkan oleh basil

Jens Martensson
Mycobacterium tuberculosis
tipe humanus, sejenis kuman
berbentuk batang dengan
panjang 1-4 mm dan tebal
0,3-0,6 mm.
• Tuberkulosis paru merupakan
infeksi pada saluran
pernapasan yang vital. Basil
Mycobacterium masuk
kedalam jaringan paru 38
melalui saluran napas
Bagaimana cara penularan
Penyakit TBC ???
• Kuman yang berterbangan
di udara masuk kedalam

Jens Martensson
tubuh manusia melalui
pernafasan kemudian
masuk ke paru-paru lalu ke
sistim peredaran darah
dan menyebar kebagian
tubuh lainnya

39
TB Resisten Obat….???
Resistensi primer: “Kasus Resistensi sekunder: Kasus
Baru” yg Pernah Diobati

Jens Martensson
Resistensi obat pada pasien yg Resistensi obat pada pasien yg
belum pernah mendapat OAT sudah pernah menjalani
atau pernah mendapatkan pengobatan OAT selama paling
OAT kurang dari satu bulan sedikit satu bulan
Penyebab Resisten Obat TB Pada Penderita

• Tidak patuh minum obat

Jens Martensson
• Malabsorbsi
• Reaksi terhadap adverse event dan efek samping obat
• Masalah informasi,transportasi,biaya
• Masalah sosial
• Ketergantungan obat
Penulisan

Jens Martensson
Nomor
Registrasi
Obat
42
No registrasi obat jadi yang beredar di Indonesia terdiri atas 15 digit.
• 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

DIGIT 1:  Menunjukkan nama obat jadi


• D : Nama Dagang
• G : Nama Generik

DIGIT 2 : Menunjukkan golongan obat

Jens Martensson
• N : Golongan Obat Narkotik
• P  : Golongan Obat Psikotropika
• K : Golongan Obat Keras
• T : Golongan Obat Bebas Terbatas
• B : Golongan Obat Bebas

DIGIT 3: Menunjukkan jenis produksi


• I  : Obat jadi impor
• E : Obat jadi untuk keperluan ekspor
• L : Obat jadi produksi dalam negeri/lokal
• X : Obat jadi untuk keperluan khusus (misalnya untuk keperluan donasi bencana tsunami)
• J : Obat jadi terjangkau (diproduksi oleh Kimia Farma)
• S : Obat jadi siaga (diprosukdi oleh Indo Farma) 43
DIGIT 4 dan 5: Menunjukkan tahun • DIGIT 12 dan 13: Menunjukkan
persetujuan obat jadi bentuk sediaan obat jadi. Macam
• 86 : Obat jadi yang telah di setujui pada sediaan yang ada > 26 macam,
priode 1986 yaitu antara lain:

Jens Martensson
• 08 : Obat jadi yang telah di setujui pada
priode 2008
DIGIT 6,7 dan 8: Menunjukkan nomor urut
pabrik, (jumlah pabrik 100 < X < 1000)
• X = nomor urut pabrik
DIGIT 9,10, dan 11: Menunjukkan nomor
urut obat jadi yang disetujui untuk
masing-masing pabrik (jumlah obat jadi
untuk tiap pabrik ada yang lebih dari 100
dan diperkirakan tidak lebih dari 1000)

44
DIGIT 14:  Menunjukkan kekuatan sediaan obat jadi
• A : Menunjukkan kekuatan obat jadi yang pertama di setujui
• B : Menunjukkan kekuatan obat jadi  yang kedua di setujui

Jens Martensson
• C : Menunjukkan kekuatan obat jadi yang ketiga di setujui, dst.
DIGIT 15: Menunjukkan kemasan berbeda untuk tiap nama, kekuatan dan
bentuk sediaan obat jadi (untuk satu nama, kekuatan, dan bentuk sediaan
obat jadi diperkirakan tidak lebih dari 10 kemasan)
• 1 : Menunjukkan kemasan utama
• 2 : Menunjukkan beda kemasan yang pertama
• 3 : Menunjukkan beda kemasan yang kedua, dst.

45
Contoh penerapan registrasi
obat • CONTOH: DKL0832401701B1
• D   : nama Dagang/ Paten
• K   : golongan obat keras

Jens Martensson
• L     : produksi lokal/dalam negeri
• 08  : disetujui pendaftarannya pada
periode tahun 2008
• 324: nomor urut pabrik ke-324 di
Indonesia
• 017 : obat jadi yang disetuji ke-17 dari
pabrik tersebut
• 01  : bentuk sediaan kapsul
• B   : kekuatan sediaan obat jadi yang
kedua disetujui
• 1     : kemasan utama
46
Terima
Kasih
47

Anda mungkin juga menyukai