Anda di halaman 1dari 61

3

2
1
BAB
BAB 11
P E RTU M BU HA N DA N PE R K EM BA NGA N MA K H LUK H IDUP
- Pertumbuhan (growth) adalah proses penambahan ukuran (volume,massa,tinggi) yang bersifat
irreversibel dan kuantitatif.

- Perkembangan(development) adalah proses menuju kedewasaan makhluk hidup dan


merupakan perubahan bentuk kompleksitas yang terjadi menyertai pertumbuhan serta bersifat
kualitatif.

-Pertumbuhan dan Perkembangan sering juga disebut morfogenesis.


A. Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan
1. Struktur biji

- Biji merupakan hasil perkembangan generatif pada spermatophyta yang mengandung embrio dan
cadangan makanan (endosperma).

- Keseluruhan biji dilindungi oleh kulit yang disebut testa.

- Setelah matang, biji tidak langsung mengalami pertumbuhan, namun mengalami masa tidak aktif yang
disebut dorminasi.

- proses pertumbuhan awal dari biji disebut perkecambahan.


2. Perkecambahan

- perkecambahan/germinasi : keluarnya radikula menembus kulit biji.

-perkecambahan diawali dengan masuknya air ke dalam biji secara imbibisi melalui makrofil
dan testa.

-proses ini dipengaruhi faktor lingkungan(ketersediaan air dan oksigen serta suhu yang
sesuai).

-pada lingkungan yang sesuai, embrio akan berkecambah menghasilkan meristem primer
yang selanjutnya membelah secara mitosis menghasilkan jaringan primer.
- proses ini disebut diferensiasi.
Tipe Perkecambahan

- Berdasarkan letak kotiledon, ada dua tipe perkecambahan :


a. Tipe Epigeal
- Ditandai dengan hipokotil yang tumbuh memanjang dan mendorong kotiledon ke
permukaan tanah.

- karena rangsangan cahaya, hipokotil akan tumbuh tegak mengangkat kotiledon dan
epikotil. Dari epikotil akan muncul kuncup daun pertama (plumula) yang dapat
berfotosintesis.

- kotiledon yang kandungan makanannya telah habis akan jatuh ke tanah.


- contoh : kacang hijau (Phaseolus radiatus)
b. Tipe Hipogeal
- Ditandai dengan epikotil yang tumbuh memanjang dan menyebabkan plumula tumbuh ke
permukaan tanah menembus kulit biji.

- kotiledon tetap berada di dalam tanah.

- contoh : kacang kapri (Pisum sativum)


Macam-macam Pertumbuhan

- pertumbuhan pada tumbuhan dibedakan atas 2 macam,yaitu :


a. Pertumbuhan Primer
- merupakan hasil pembelahan sel-sel jaringan meristem primer pada embrio, ujung
akar,dan ujung batang.

- pembelahan sel jaringan meristem menyebabkan pertambahan panjang pada akar dan
batang.

- pada ujung batang maupun akar terdapat tiga zona pertumbuhan,yaitu :


zona pembelahan,zona pemanjangan,dan zona diferensiasi.
a. Zona pembelahan

- terdapat di meristem apikal ujung akar dan batang.

- ciri-ciri selnya : -aktif membelah secara mitosis


-berukuran kecil
-tersusun rapat
-tidak ada ruang antar sel
-sitoplasmanya penuh
-nukleus besar
-memiliki dinding sel tipis
-tidak memiliki vakuola/vakuolanya kecil.

- ujung akar dilindungi oleh tudung akar untuk melindungi akar dari kerusakan dan
memudahkan menembus tanah.

- pada ujung tunas batang , meristem apikal memiliki primodial daun (bakal daun) yang
letaknya saling berpasangan atau berseling.
b. Zona pemanjangan

- sel-selnya menyerap air secara osmosis, menyebabkan vakuola bertambah besar, nukleus
terdorong ke tepi sitoplasma, dan sel tumbuh maksimum.

- pembesaran ukuran sel disebabkan oleh penyerapan air dan masuknya zat makanan.

c. Zona diferensiasi

- terdapat di belakang zona pemanjangan.

- sel-selnya mengalami diferensiasi menjadi jaringan epidermis, korteks, xilem, floem yang
permanen dan tidak membelah lagi.
gambar tiga zona pada akar :
Mengukur Pertumbuhan

- dapat dilakukan dengan mistar untuk mengukur pertambahan panjang dan dengan
penimbangan untuk mengetahui pertambahan massa.

- pertambahan massa tumbuhan dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu :


a. pengukuran berat segar (basah)

- tidak menggambarkan pertumbuhan sebenarnya karena kandungan air tumbuhan dalam


sehari dapat berubah-ubah.

b. Pengukuran berat kering

- dilakukan dengan cara mencabut tumbuhan lalu mengeringkannya pada suhu 100˚C.
tumbuhan kering kemudian ditimbang dan penimbangan dilakukan berulang-ulang untuk
memperoleh hasil yang tepat.
Laju Pertumbuhan

- laju pertumbuhan : jumlah pertambahan panjang/tinggi dalam sentimeter persatuan


waktu.

- dapat dilakukan dengan memakai alat yang disebut busur tumbuh (auksanometer) atau
dengan mistar.
Hasil pengukuran pertumbuhan :
b. Pertumbuhan Sekunder

Aktivitas jaringan meristem


sekunder menyebabkan
pertumbuhan sekunder,
yaitu bertambah besarnya
organ batang dan akar
tumbuhan dikotil.
Terdapat dua jaringan meristem lateral :

1. Kambium vasikuler  (kambium intravasikuler)

- terletak di dalam jaringan pembuluh pengangkutan.

- pembelahan sel kambium ke arah dalam menghasilkan xilem sekunder dan ke arah luar
menghasilkan floem sekunder.

2. Kambium gabus (felogen)

- berada di dalam jaringan epidermis

- terbentuk dari korteks primer

- pembelahan mitosis ke arah dalam menghasilkan feloderm yang sel-selnya hidup.


Sedangkan pembelahan ke arah luar menghasilkan sel gabus (felem) yang selnya mati.
Pertumbuhan Sekunder pada Batang dan Akar Dikotil
a,PertumbuhanSekunderpadaBatang Dikotil

- Pertumbuhanbatang dimulaidenganberubahnyaparenkimdi
daerahantarvasisyang segaris dengankambium vasikuler
menjadikambium intervasikulermembentuklingkaran
kambium.

- Kambium selanjutnyamembentuk xilem sekunderdanfloem


sekunder.
- Sel kambium juga membelah menghasilkan parenkim sekunder,
menyebabkan pertumbuhan stele lebih cepat dari pertumbuhan
epidermis dan korteks.

- Selanjutnya, felogen membelah membentuk feloderm dan


felem.

- Sel gabus mempunyai dinding sel dari zat suberin, zat yang
tidak dapat dilalui gas dan air.

- Beberapa bagian jaringan gabus pecah membentuk celah yang


disebut lentisel, berperan penting untuk pertukaran gas.
b. Pertumbuhan Sekunder pada Akar Dikotil

- Prinsip pertumbuhan sekunder akar dikotil sama dengan


prinsip pertumbuhan sekunder pada batang dikotil.

- Kambium vasikuler membelah menghasilkan xilem sekunder


dan floem sekunder.

- Setelah itu, perisikel menghasilkan kambium gabus.

- Kambium gabus membentuk gabus yang berperan melindungi


akar.
LINGKARAN TAHUN

☆ Aktivitas kambium dipengaruhi musim.

★ Kambium lebih aktif pada musim hujan dibandingkan dengan


musim kemarau.

★ Xilem sekunder yang dihasilkan saat musim kemarau kecil dan


berdinding tebal.

☻ Xilem yang dihasilkan saat musim hujan besar dan berdindiung tipis.

☆ Perbedaan pertumbuhan di kedua musim menyebabkan adanya lapisan


gelap dan lapisan terang.

★ Kedua lapisan membentuk lingkaran tahun yang menunjukkan


pertumbuhan selama satu tahun.
Pertumbuhan pada Tumbuhan Monokotil

- Umumnya merupakan tumbuhan semusim yang hanya mengalami


pertumbuhan primer.

- Tumbuhan monokotil tidak memiliki jaringan berkayu dan masa hidupnya relatif pendek. Namun, ada
beberapa yang batangnya memiliki kambium. Kambium ini ke dalam membentuk berkas vaskuler sekunder
dan ke luar membentuk jaringan korteks sekunder.

- Beberapa memiliki batang yang dapat tumbuh membesar meskipun


tidak ada kambium.

KELAPA
JAGUNG

TEBU
B. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan
dan Perkembangan pada Tumbuhan

Pertumbuhan dan perkembangan merupakan hasil interaksi


kompleks dua faktor, yaitu :

- Faktor internal berasal dari dalam tubuh, dibedakan


menjadi dua, yaitu ;

- Faktor intraseluler
Yang termasuk faktor intraseluler adalah sifat
menurun,atau gen atau faktor hereditas.

- Faktor interseluler
Yang termasuk faktor interseluler adalah hormon atau zat
tumbuh.

- Faktor eksternal, contohnya air, tanah, mineral, dll.


1. Faktor Internal

- Faktor intrasel
Faktor intrasel yang mempengaruhi pertumbuhan adalah gen.
Ukuran dan bentuk tubuh tumbuhan dipengaruhi gen.
Gen terdapat di dalam setiap kromosom yang ada dalam inti sel.

- Faktor intersel
Faktor intersel berupa hormon.
Hormon tumbuhan (zat tumbuh) mengatur arah dan kecepatan
pertumbuhan.

Jenis-jenis hormon tumbuh pada tumbuhan yang penting, antara lain


auksin, giberelin, sitokinin, gas etilen, dan asam absisat
a. Auksin

- Auksin pertama kali dipakai untuk menyatakan semua senyawa kimia yang dapat merangsang
pertumbuhan koleoptil.

- Ditemukan pada ujung koleoptil kecambah gandum.

- Senyawa mengalir ke tunas sehingga


tunas menagalami pertumbuhan dan perkembangan.

- Auksin alami yang dihasilkan tanaman


adalah suatu asam indol asetat (indole
acetic acid (IAA)) .

-Sekresi senyawa terdapat pada titik


tumbuh tumbuhan.

- Saat ini dimanfaatkan sebagai


komoditas komersial.
b. Giberelin

- ditemukan oleh E. Kurosawa tahun 1926

- dihasilkan jamur Giberella fujikuroi atau Fusarium moniliforme


yang dapat menimbulkan foolish seeding disease

- tahun 1930, ahli bangsa Jepang dapat mengekstraksi senyawa


aktif dari dalam jamur tersebut, diberi nama giberelin

- bekerja seperti auksin terhadap batang dan daun

- dapat dimanfaatkan sebagai komoditas komersial


c. Sitokinin

- Ditemukan Johanes van Overbeek (1940). Ia dapat meningkatkan


pertumbuhan embrio tanaman dengan menambahkan santan dari
buah kelapa.

- Carlos O. Miller melakukannya pada kultur jaringan tembakau

- Zat aktif pada kedua percobaan tersebut dapat memodifikasi


adenin. Zat pengatur tubuh ini disebut sitokinin.

- Dihasilkan jaringan yang sedang aktif tumbuh

- Dapat dipakai untuk memperlambat penuaan dengan


cara menghambat pemecahan protein
d. Gas Etilen

- Dihasilkan untuk merespon terhadap tekanan atau


peningkatan kadar auksin yang terlalu tinggi

- Secara komersial, etilen dimanfaatkan untuk mempercepat


pematangan buah.

- Dihasilkan oleh buah yang sudah tua

- Salah satu cara mencegah kerusakan karena pembusukan


adalah dengan memetik buah pada saat masih hijau

- Selanjutnya buah disimpan di dalam kotak yang ventilasinya


baik sehingga tidak masak terlalu cepat.

- menyebabkan batang menjadi tebal

- jika bersama hormon lain akan menimbulkan reaksi yang


karakteristik
e. Asam Absisat

- ABA (abscisic acid) ditemukan pada tahun 1960

- ABA mempunyai peranan yang berlawanan, yaitu menghambat


proses pembelahan sel maupun pembesaran sel

- dipakai untuk menahan proses perkecambahan biji dan


mempertahankan kesegaran sayur

- aktif saat kondisi tumbuhan tidak baik

- asam absisat dapat membantu mengatasi tekanan dari


lingkungan yang kurang baik serta dapat mempertahankan
keseimbangan air dalam tubuh tumbuhan
f. Kalin, berpengaruh pada proses fisiologi dan pembentukan organ
tubuh

g. Asam traumalin (hormon luka)

☂ dihasilkan tumbuhan dikotil yang terluka

☼ merangsang pembelahan sel di daerah luka

☽kemampuan tubuh memperbaiki bagian tubuh yang rusak


disebut daya regenerasi atau daya restitusi

☹ Sel di sekitar daerah luka membelah lebih cepat dari sel


sekitarnya. Bekas luka akan segera tertutup dan biasanya
tampak benjol. Benjolannya disebut kalus.
JENIS-JENIS HORMON
TUBUH PADA TUMBUHAN
2. Faktor Eksternal

- Faktor eksternal merupakan faktor-faktor yang berasal


dari luar tubuh tumbuhan , yaitu dari lingkungan atau
ekosistem yang dapat mempengaruhi secara langsung
ataupun tidak langsung terhadap pertumbuhan dan
perkembangan.
Faktor-faktor tersebut meliputi nutrisi, cahaya, suhu,
kelembapan, dan gaya gravitasi.
a. Nutrisi

-Nutrisi merupakan bahan baku utama bagi organisme untuk proses


pertumbuhan dan perkembangan.
-Pertambahan massa yang terjadi dan energi yang dipakai dalam
pertumbuhan, semuanya berasal dari nutrisi, air, serta gas CO2 melalui
proses metabolisme, khususnya fotosintesis.
-Nutrisi untuk tumbuhan terkandung di dalam tanah, yang diangkut ke
daun dalam proses transportasi dengan bantuan air.
-Secara umum, unsur atau elemen nutrisi tumbuhan dapat dibedakan ke
dalam dua golongan, yaitu makronutrien dan mikronutrien.
b. Sinar Matahari
-Sinar matahari merupakan faktor utama sebagai sumber energi dalam
fotosintesis.

-Kekurangan cahaya pada saat perkecambahan berlangsung akan menimbulkan


gejala etiolasi, dimana batang kecambah akan tumbuh lebih cepat tetapi lemah
dan daunnya berukuran kecil, tipis, dan berwarna pucat tidak hijau.

-cahaya akan memengaruhi arah pertumbuhan dari kecambah, fenomena ini


disebut fototropisme.

-Cahaya yang berpengaruh pada pertumbuhan adalah pada spektrum merah


dengan panjang gelombang 660nm.

- Substansi yang merespon terhadap spektrum cahaya adalah fitokrom, yaitu


suatu protein warna pada tumbuhan yang dapat mengabsorpsi cahaya.
-Durasi (lamanya pencahayaan) juga berpengaruh terhadap pertumbuhan, terutama pada
masa perbungaan. Peristiwa semacam ini disebut fotoperiodisme

-berdasarkan durasi pencahayaan, tumbuhan dibagi 3,yaitu :


1. Tumbuhan berhari pendek akan berbunga pada musim gugur atau akhir musim panas,
yaitu pada saat penyinaran atau siang hari berlangsung lebih singkat.
Contoh tumbuhan ini adalah dahlia, stroberi, dan krisan.

2. Tumbuhan berhari panjang akan berbunga saat penyinaran lebih lama, misalnya pada
musim semi, contohnya kentang dan gandum.

3. tumbuhan netral, perbungaannya tidak terpengaruh oleh lamanya penyinaran, contohnya


mawar, anyelir, dan bunga matahari.
c. Suhu

-Suhu mempunyai kaitan erat dengan kerja enzim.


-Setiap enzim mempunyai suhu optimum (suhu dimana
enzim bekerja maksimal) dalam melakukan aktivitasnya.
-Diatas atau dibawah suhu optimum, kerja enzim akan
mengalami penurunan.
d. Kelembapan

-Kelembapan atau air sangat penting dalam


perkecambahan.

- Awal dari perkecambahan dimulai darimembengkaknya


biji karena masuknya air yang akan melarutkan,
mengaktifkan enzim, menghidrolisis, dan mengangkut
hasil metabolisme menuju pusat-pusat pertumbuhan.
e. Gaya Gravitasi

Akar tumbuhan selalu tumbuh mengarah ke bawah menuju pusat bumi.


Arah gerak akar yang menuju ke pusat bumi disebut geotropisme.
Geotropisme penting bagi tumbuhan karena :
 Pertumbuhan akar ke bawah meningkatkan kemungkinan akar
mendapat air dan mineral.
 Batang dan daun akan mendapatkan cahaya matahari untuk
fotosintesis.
C. Penggunaan Hormon Tumbuh Untuk
Menigkatkan Produksi Pangan

-saat ini manusia telah berhasil membuat hormon sintetis, misalnya


auksin sintetis 2.4-D.

-Hormon-hormon sintetis tersebut biasa dikenal dengan zat


pengatur tumbuh.

-Hormon tumbuh tidak hanya berfungsi untuk mempercepat


pertumbuhan saja, tetapi dapat juga digunakan untuk
meningkatkan produksi pangan.
Beberapa peranan hormon tumbuh yang penting :

1. Penggunaan zat tumbuh untuk memberantas tumbuhan gulma.

2. Merangsang perbungaan dan pertumbuhan buah.

3. Mencegah rontoknya bunga dan bakal buah.

4. merangsang pertumbuhan buah tanpa terbentuknya biji (partenokarpi). Hal


ini dapat terjadi karena adanya hambatan dalam proses polinasi atau
penyerbukan dan pembuahan atau fertilisasi.

5. Merangsang pembentukan calon akar dan batang pada proses kultur


jaringan.
D. Pertumbuhan dan Perkembangan pada Hewan dan
Manusia

PertumbuhandanPerkembanganpadaHewandanManusia

PertumbuhanMasaPrenatal PertumbuhanMasaPostnatal
1. Pertumbuhan Masa Prenatal
Terjadi sebelum lahir.
Terdiri dari beberapa fase:
a. Fase Germinal

Terjadi pada minggu pertama setelah pembuahan.


Yang termasuk fase ini :
 Pembentukan zigot
 Pembelahan zigot
 Melekatnya zigot pada dinding uterus
b. Fase Embrionik

Berlangsung dari minggu ke-2 sampai minggu ke-8.


Meliputi beberapa tahap:
 Morulasi, menghasilkan morula, yaitu suatu bentuk seperti
bola yang tersusun atas banyak sel.
 Blastulasi, menghasilkan blastula. Pada akhir tahap ini
terbentuk lubang yang disebut blastocoel.
 Gastrulasi, menghasilkan gastrula. Terbentuk rongga baru
yang disebut glastocoel. Lubang tempat pelekukan disebut
sebagai blastophor. Pada akhir tahap ini terbentuk tiga
lapisan jaringan embrionik.
Tiga lapisan jaringan embrionik tersebut adalah :
a. Ektoderm, lapisan terluar. Akan berkembang menjadi otak, saraf, alat
indra, kulit, rambut, dan kuku.
b. Mesoderm, lapisan tengah. Akan berkembang menjadi jaringan sirkulasi,
tulang, otot, sistem eksresi, dan sistem reproduksi.
c. Endoderm, lapisan terdalam. Berkembang menjadi sistem pernapasan
dan pencernaan.

Perubahan ketiga lapisan ini


menjadi organ disebut
organogenesis.
Selain itu, terbentuk pula sistem pendukung kehidupan embrio. Sistem
tersebut berupa selaput pembungkus embrio yang meliputi:
sakus vitelinus, tempat munculnya sel darah dan pembuluh darah.

amnion, selaput yang membatasi ruangan amnion yang terdapat embrio.


Menghasilkan getah untuk melindungi embrio dari guncangan dan
kekeringan.

korion, selaput di sebelah luar amnion. Di dalamnya ada pembuluh darah


yang berhubungan dengan peredaran darah induknya.

-alantois, terletak di dlalam tali pusat. Jaringan epitelnya menghilang . Hanya


ada pembuluh darah yang menghubungkan sirkulasi embrio dengan plasenta.
Plasenta dan embrio dihubungkan dengan tali pusat.

Makanan dan oksigen disalurkan dari : pembuluh darah induk  plasenta 


tali pusat  pembuluh darah embrio.

Zat sisa dan karbon dioksida dialirkan dari : pembuluh darah embrio  tali
pusat  plasenta  pembuluh darah induk.
c. Fase Janin
Berlangsung dari akhir bulan kedua setelah pembuahan sampai lahir.

Yang terjadi di fase ini :


 Perubahan bentuk dan fungsi pada bagian tubuh yang telah terbentuk
dengan baik
 Akhir bulan ketiga : Berkembangnya beberapa organ dalam
 Akhir bulan ke-5 : Organ dalam telah menempati posisi seperti posisi
dalam tubuh dewasa
 Bulan ke-2 sampai ke-4 : Meningkatnya jumlah sel saraf
 Minggu ke-18 : Janin mulai bergerak
 Akhir bulan ke-7 : janin sudah berkembang dan bisa hidup bila lahir
sebelum waktunya.
 Akhir bulan ke-8 : bagian tubuh janin sudah terbentuk dengan
lengkap
2. Pertumbuhan Postnatal
Post : setelah
Natal : lahir
Fase yang terjadi setelah kelahiran.

Terdiri dari :
 Fase bayi
 Fase anak-anak
 Fase remaja
 Fase dewasa
 Fase tua
Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan manusia :

 Faktor internal  Faktor eksternal


 Gen, pembawa sifat dari orang  Nutrisi, seperti kalsium,
tua. vitamin D, protein dll.
 Hormon, seperti hormon
pertumbuhan, hormon
kelamin, hormon hipofisis,
dan hormon tiroksin.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai