Anda di halaman 1dari 40

DELIK PERS

Delik Pers
• Delik berasal dari kata Belanda (delict): artinya
tindak pidana atau pelanggaran
• Pers: komunikasi melalui media massa.
• Delik pers: semua tindak pidana atau
pelanggaran yang dilakukan melalui media
massa. (Hikmat/Purnama Kusumaningrat)
 Delik pers dalam bahasa Inggris biasa disebut
libel.
 Libel: tulisan atau pernyataan jahat yang
menyebabkan objeknya berada dalam
keadaan hina atau menyebabkan dia menjadi
cemoohan publik. (Hikmat/Purnama Kusumaningrat)
• LIBEL published defamation

• SLANDER spoken defamation

• Libel can expose a person to hatred, shame,


disgrace, contempt or ridicule; injure a person’s
reputation or cause the person to be shunned or
avoided, or injure the person in his or her
occupation.
• Dari berbagai definisi maka bisa dikategorikan:
1. Private Libel; Delik yang mendatangkan
kerugian pada seseorang.

2. Public Libel; Delik yang mendatangkan


kerugian pada negara, masyarakat atau
pemerintah.
Beda Libel dan Delik Pers

Melindungi Melindungi
individu dan warga negara
HAM dan penguasa
Public Libel
• Pasal 322 KUHP – tentang sanksi
membocorkan rahasia negara.

• Pasal 134 KUHP – tentang penghinaan


terhadap Presiden dan Wakil Presiden.
• Pasal 144 KUHP – tentang penghinaan
terhadap kepala negara sahabat.

• Pasal 154a KUHP – tentang menodai bendera


dan lambang negara.

• Pasal 156a KUHP – tentang penodaan


terhadap agama.
• Pasal 160 KUHP – tentang menghasut supaya
orang melakukan perbuatan pidana atau
kekerasan terhadap penguasa.

• Pasal 207 KUHP – menghina penguasa atau


badan umum.
• Pasal 282 KUHP – melanggar kesusilaan dan
pornografi
Private Libel
• Private libel adalah delik pers terhadap orang
perorangan.
• Pasal 310 sampai dengan pasal 321 KUHP –
berisi tentang pasal-pasal penghinaan.
Kasus Pers
1. Kasus pemimpin redaksi Harian Rakyat Merdeka,
Karim Paputungan, dijatuhi lima bulan penjara oleh
Hakim PN Jakarta Selatan pada 9 September 2003.
Foto parodi Akbar Tanjung di Harian Rakyat
Merdeka edisi 8 Januari 2002, yang memperlihatkan
bagian tubuh bertelanjang dada dan penuh
keringat. Foto itu ilustrasi dari berita berjudul
“Akbar Sengaja Dihabisi. Golkar Nangis Darah”
 Karim dianggap bersalah melanggar Pasal 310 ayat
2 KUHP.
2. Hakim PN Jakarta Pusat memerintahkan
dilakukannya sita jamin atas rumah Gunawan
Muhamad, pemimpin umum majalah Tempo.
Rumah Gunawan disita jamin merespon
pengaduan Tomy Winata, bos Artha Graha,
sehubungan pernyataan Gunawan: “..jangan
sampai Republik ini jatuh ke tangan preman.”
 Gunawan dianggap bersalah melanggar Pasal
310 ayat 2 KUHP.
3. Pemimpin Redaksi Majalah Tempo
Bambang Harimurti dan dua wartawan
Tempo, Ahmad Taufik dan Tengku
Iskandar Ali, diadukan Tomy Winata atas
pemuatan berita berjudul “Ada Tomy di
Tenabang” (3 Maret 2003)
Diancam Pasal 310 dan 311 KUHP.
4. Drs. Supratman Redaktur Eksekutif Harian
Rakyat Merdeka diadukan PN Jakarta Selatan
dengan tuduhan telah menyerang
kehormatan Presiden Megawati. Jaksa
penuntut menggunakan Pasal 134, 137
KUHP. Kasus bermula dari pembuatan judul
berita Rakyat Merdeka 6 Januari 2003 “Mulut
Mega Bau Solar” dan edisi 8 Januari 2003
“Mega Lintah Darat”.
• Upi Asmaradana digugat dengan Pasal 311,
317 dan 207 KUHP karena dituduh
mencemarkan nama baik, pemfitnahan dan
pelaporan palsu kepada petinggi negara, yang
dirasa merugikan kehormatan Kapolda Sulsel
Sisno Adiwinoto. Meski berakhir dengan
kemenangan Upi karena dakwaan jaksa ditolak
Majelis Hakim.
Haatzaai Artikelen
• Haat = (benih) kebencian
• Zaaien = menabur, menanam benih
(perselisihan, kebencian)
• Artikel = tulisan atau karangan
• Karangan-karangan yang menabur benih
kebencian.
• Dalam KUHP terdapat pada pasal 157 – 207.
• Pasal 154 KUHP: Barangsiapa menyatakan
rasa permusuhan, kebencian atau penghinaan
terhadap Pemerintah Indonesia di muka
umum, diancam dengan pidana penjara
paling lama tujuh tahun atau pidana denda
paling banyak empat ribu lima ratus rupiah.
KUHP Menempatkan Pers Sebagai Penjahat

• Mahkamah Konstitusi menolak uji materi Pasal 310


ayat 1 dan 2, pasal 311 ayat 1, pasal 316 dan pasal
207 yang menyangkut penghinaan dan pencemaran
nama baik pejabat publik. MK beralasan pejabat
publik yang menjalankan tugas memerlukan
perlindungan hukum.
• Permohonan uji materi diajukan oleh wartawan
Risang Bima Wijaya dan Bersihar Lubis yang
menganggap wartawan tidak lagi dipenjara karena
menjalankan tugasnya.
• Mahkamah Konstitusi pada 6 Desember 2006
membatalkan Pasal 134, 136, 137 KUHP –
tentang pasal penghinaan terhadap presiden.
Uji materi terhadap pasal ini diajukan oleh
Eggi Sujana, seorang pengacara yang
bermasalah dengan Presiden SBY.
• Pasal 207 menghina penguasa dan badan
umum menjadi delik aduan.
PASAL-PASAL PENGHINAAN terhadap PEJABAT
Pasal Ringkasan Isi Pasal Ancaman Pidana
    Maksimal
134 Penghinaan terhadap presiden 6 tahun denda
  dan wakil presiden paling banyak Rp 4.500
137 Menyiarkan, mempertontonkan 1 tahun 4 bulan atau
  atau menempelkan tulisan atau denda Rp 4.500
  gambar yang menghina presiden  
  dan wakil presiden  
142 Menghina raja atau kepala negara 5 tahun atau denda
  sahabat Rp 4.500
143 Menghina secara sengaja 5 tahun atau denda
  wakil negara asing Rp 4.500
144 Menyiarkan, mempertontonkan 9 bulan atau
  atau menempelkan tulisan atau denda Rp 4.500
  gambar yang menghina raja  
  atau kepala negara sahabat  
207 Menghina dengan lisan atau 1 tahun 6 bulan
  tulisan kekuasaan yang ada  
  atau tak menuruti undang-undang  
208 Menyiarkan, mempertontonkan 1 bulan 2 minggu atau
  atau menempelkan tulisan atau denda Rp 4.500
  gambar yang menghina kekuasaan    
PASAL-PASAL PENGHINAAN UMUM
Pasal Ringkasan Isi Pasal Ancaman Pidana
    Maksimal
310 ayat 1 Merusak kehormatan atau 9 bulan atau
  nama baik seseorang denda Rp 4.500
310 ayat 2 Merusak kehormatan atau 1 tahun 4 bulan atau
  nama baik seseorang melalui ata denda Rp 4.500
  tulisan atau gambar    
311 Fitnah tulisan dan tak mampu 4 tahun
  membuktikan    
315 Menghina lewat tulisan 4 bulan 2 minggu
  di depan umum, atau atau denda Rp 4.500
  di hadapan orangnya,  
  atau mengirimkan tulisan  
  kepada orang yang dinista    
316 Khusus penghinaan terhadap Ditambah 1/3 dari
  pegawai negeri hukuman yang di atas
320 Menista orang yang sudah mati 4 bulan 2 minggu
    atau denda Rp 4.500
321 Menyiarkan, mempertontonkan 1 bulan 2 minggu atau
  atau menempelkan tulisan, denda Rp 4.500
  atau gambar orang yang sudah  
  mati    
PASAL-PASAL KEJAHATAN terhadap KETERTIBAN UMUM
Pasal Ringkasan Isi Pasal Ancaman Pidana
    Maksimal
154 Menyatakan permusuhan 7 tahun atau
  kebencian kepada pemerintah denda Rp 4.500
155 Menyiarkan, mempertontonkan 4 tahun atau denda
  menempelkan materi yang Rp 4.500
  melawan pemerintah  
156 Menyatakan permusuhan 5 tahun
  di muka umum, atau  
  menyebarkan kebencian  
  pada golongan, suku, agama    
157 Menyiarkan, mempertontonkan 2 tahun 6 bulan atau
  menempelkan surat atau gambar denda Rp 4.500
  yang isinya menyatakan  
  permusuhan, kebencian,  
  penghinaan golongan, suku, agama  
160 Di depan umum lisan maupun 6 tahun atau denda
  tulisan melawan kekuasaan umum Rp 4.500
  atau tak menuruti undang-undang  
161 Menyiarkan, mempertontonkan 1 bulan 2 minggu atau
  menempelkan surat atau gambar denda Rp 4.500
  yang isinya menyatakan melawan  
  penguasa umum atau tak menuruti  
  undang-undang    
Ancaman Kemerdekaan Pers
• Pasal 217-220 : Tindak pidana terhadap martabat
Presiden dan Wakil Presiden.

• Pasal 240-241: penghinaan terhadap pemerintah.

• Pasal 246 - 247: penghasutan untuk melawan


penguasa.

• Pasal 262 dan 263: penyiaran berita bohon.


• Pasal 304-306: tindak pidana terhadap agama.

• Pasal 353-354: penghinaan terhadap


kekuasaan umum dan lembaga negara.

• Pasal 440: pencemaran nama baik.

• Pasal 446: pencemaran orang mati.


Ancaman Pasal-pasal Lain
• Pasal 27 ayat (3) dan Pasal 45 ayat (1) UU No.
11/2008 tentang Informasi dan Transaksi
Elektronik (ITE) dapat memenjarakan
wartawan paling lama enam tahun dan/atau
denda paling banyak satu miliar rupiah bila
informasi elektroniknya memuat penghinaan
dan pencemaran nama baik.
• Pasal 5 ayat (1) dan pasal 51 UU Keterbukaan
Informasi Publik (UU KIP) dapat memenjarakan
wartawan sebagai pengguna informasi publik paling
lama setahun dan/atau denda paling banyak Rp 500
juta.
• Sejumlah ketentuan UU No. 44/2008 tentang
Pornografi, berisi pasal-pasal yang berpotensi
memenjarakan wartawan dan media antara enam
bulan dan 12 tahun dan /atau mendendanya antara
Rp 250 juta dan Rp 6 miliar.
UU Pokok Pers No. 40/1999
• Adanya UU Pokok Pers No 40 tahun 1999
hendaknya dipakai sebagai acuan hukum atas
persoalan pers.
• Lex specialis derogat legi generalis -
peraturan perundang-undangan yang lebih
khusus mengesampingkan peraturan
perundang-udangan yang lebih umum.
• Gugatan Raymon Teddy terhadap Kompas,
Warta Kota, Seputar Indonesia, Republika,
Detik.com, Suara Pembaruan dan RCTI, Ditolak
Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta
Barat. Majelis Hakim berpegang pada UU Pers
yakni sebuah gugatan pada pemberitaan
media melalui jalur hukum hendaknya
dilakukan jika upaya pengajuan hak jawab ke
media yang bersangkutan ditolak.
• Mantan Pemimpin Redaksi majalah Playboy
Erwin Arnada dibebaskan MA dengan
mengabulkan Peninjauan Kembali kasus yang
menimpa Erwin. Putusan MA berpegangan
pada prinsip UU Pers harus digunakan untuk
mengadili kasus pers. Sementara dakwaan
terhadap Erwin menggunakan KUHP dengan
pasal susila.
• Pengadilan Tinggi (PT) Mataram memperkuat
putusan Pengadilan Negeri (PN) Mataram
dalam perkara gugatan perdata pengusaha
Italia Giovanni Ardizzon terhadap Harian Suara
NTB. Dalam salinan putusan Pengadilan Tinggi
Mataram pada 1 September 2014 itu, Suara
NTB sebagai tergugat dimenangkan dalam
kasus tersebut.
Penyelesaian Sengketa Pers
• Bila berita yang diperkarakan adalah karya
jurnalistik penyelesaian berpedoman kepada UU
Pers.
• Hak Jawab dan permintaan maaf.
• Bila pengadu tidak puas terhadap penyelesaian
Dewan Pers, dan bila Hak Jawab media teradu
tidak dikemas secara proporsional, penyelesaian
lewat jalur hukum dengan ancaman denda
paling banyak Rp 500 juta.
• Bila berita yang diperkarakan berita
berkategori malpraktik-misalnya berita untuk
memeras atau beritikad buruk-
penyelesaiannya dapat berpedoman KUHP. (Leo
Batubara)
• Hak Jawab adalah hak seseorang, sekelompok
orang, organisasi atau badan hukum untuk
menanggapi dan menyanggah pemberitaan
atau karya jurnalistik yang melanggar kode
etik Jurnalistik, terutama kekeliruan dan
ketidakakuratan fakta yang merugikan nama
baiknya kepada pers yang memublikasikan.
Fungsi Hak Jawab
a. Memenuhi hak masyarakat untuk mendapatkan
informasi yang akurat.
b. Menghargai martabat dan kehormatan orang
yang merasa dirugikan akibat pemberitaan pers.
c. Mencegah atau mengurangi munculnya kerugian
yang yang lebih besar bagi masyarakat dan pers.
d. Bentuk pengawasan masyarakat terhadap pers.
• Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie atau
Ical melaporkan lima media massa ke Dewan Pers
karena dianggap menyebarkan berita bohong.
Kelima media itu memberitakan Ical bertemu
dengan mafia pajak Gayus Tambunan di Bali.
• Harian Kompas, Detik.com, SCTV (Liputan 6, dan
liputan6.com), Media Indonesia (Harian Media
Indonesia dan Mediaindonesia.com) serta Metro
TV dan Metrotvnews.com.
Pengaduan Masyarakat ke Dewan Pers
Periode Pengaduan Pengaduan Pengaduan Jumlah
Langsung Tembusan Lanjutan
2000-03 - - - 427
2003 29 67 5 101
2004 45 94 14 153
2005 49 59 19 127
2006 79 128 - 207
2007 51 256 12 319
2008 75 258 91 424
Jumlah 328 862 1758
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai