KARATERISTIK PERS
1) Periodesitas
2) Publisitas
3) Aktualitas
4) Universalitas
5) Objektivitas
TIPOLOGI PERS
NEGARA
MASYARAKAT PASAR
Kondisi Sosial Politik
Negara Gagal
Politisasi Agama
Menguatnya Intoleransi
Menguatnya Radikalisme
Menguatnya identitas kelompok Menguatnya intoleransi
Tantangan Jurnalisme Keberagaman
①Tantangan pasar.
②Tantangan Dominasi Kelompok Mayoritas.
③Akses ke sumber informasi.
④Pemahaman jurnalis terhadap keberagaman.
JURNALISME SASTRAWI
• Jurnalisme sastrawi adalah bentuk reportase yang
dikerjakan dengan mendalam, penulisan dilakukan dengan
gaya sastrawi, sehingga hasilnya enak dibaca.
• Jurnalisme sastrawi diperkenalkan oleh Tom Wolve dan E.W.
Johson, wartawan mantan novelis di Amerika Serikat pada
1973. Nama yang diperkenalkan adalah Jurnalisme Baru.
• Model penulisan jurnalisme baru lebih dalam daripada in-
depth reporting. Tidak saja melaporkan seseorang
melakukan apa. Tapi masuk ke dalam psikologi yang
bersangkutan dan menerangkan mengapa ia melakukan hal
itu.
• Jurnalisme sastrawi dalam bertutur ia menggunakan
adegan demi adegan (scene by scene construction),
reportase yang menyeluruh (immersion reporting),
menggunakan sudut pandang orang ketiga (third
person point of view), serta penuh dengan detil.
• Dalam laporannya terdapat karakter, drama, babak,
adegan, dan konflik.
• Jurnalisme sastrawi dikenal juga dengan nama
“narrative reporting”, “passionate journalism”,
“explorative journalism”
Verifikasi
Fakta Objektivitas
Narasi
Jurnalisme Warga/Publik
• Citizen Journalism
• Civic Journalism
• Citizen Journalism: Keterlibatan warga dalam
memberitakan sesuatu. Seseorang tanpa
memandang latar belakang pendidikan,
keahlian dapat merencanakan, menggali,
mencari, mengolah, melaporkan informasi
(tulisan, gambar, foto, tuturan, video) kepada
orang lain. (Karsten, 2004 dalam Nuruddin 2009)
• Civic Journalism: mengangkat derajat warga
menjadi pemegang peran potensial dalam masalah
publik dan bukan sebagai korban, menggerakkan
orang-orang sebagai warga suatu negara agar
dapat meningkatkan diskusi publik, membantu
komunitas menyelesaikan masalah, dan
membantu negara dalam mencari orang-orang
yang produktif sehingga kegiatan politik dan
kemasyarakatan dapat berjalan dengan baik.
(Karsten, 2004 dalam Nuruddin 2009)
CITIZEN JOURNALISM CIVIC JOURNALISM
Penulis Semua orang Wartawan Profesional
Media Internet (blog) Media Utama (koran, majalah,
TV, Radio)
Tujuan Memberikan informasi kepada Memberi penyadaran kepada
orang lain masyarakat terhadap suatu
persoalan yang dihadapi
Aturan Bebas Tunduk pada media dimana
dia bekerja
Isi Bermacam-macam Tergantung media
(pemberdayaan masyarakat)
Posisi Individu Subjek dan Objek Objek
Motivasi menulis Independen Penugasan
Bentuk-bentuk Citizen Journalism
• Partisipasi audiens.
• Berita Independen dan informasi yang ditulis
dalam website.
• Partisipasi di berita situs.
• Tulisan ringan seperti dalam milis dan e-mail
. (D.
Lasica,On Line Journalism Review, 2003)
Kelebihan Citizen Journalism
• Mendorong terciptanya iklim demokratisasi.
• Memupuk budaya tulis dan membaca
masyarakat.
• Mematangkan terciptanya public sphere
(ruang publik) dimasyarakat.
• Manifestasi fungsi kontrol sosial
(wacth dog) media.
Persoalan Citizen Journalism
• Masalah profesionalisme.
• Kesenjangan kemampuan, perlu pelatihan.
• Kesenjangan sistem.
• Penggunaan anonimitas.
• Kesenjangan kualitas isi.
• Kesenjangan hukum.
PUSTAKA
• JURNALISME BARU. Nuruddin.
• JURNALISME KEBERAGAMAN, SEBUAH
PANDUAN PELIPUTAN. Hivos dan Sejuk Press.
• JURNALISME SASTRAWI, ANTOLOGI LIPUTAN
MENDALAM DAN MEMIKAT. Andreas Harsono.
TERIMA KASIH