Anda di halaman 1dari 42

Peraturan Dirjen Pajak Nomor PER-

44/PJ/2010 tentang Bentuk, Isi, dan Tata


Cara Pengisian Serta Penyampaian

SPT Masa PPN

DIREKTORAT JENDERAL PAJAK


2010
1
Latar Belakang
1. SPT Masa PPN Formulir 1107 belum mengakomodir perubahan
UU, namun tetap berlaku s.d. Masa Desember 2010, dengan
beberapa penyesuaian, dengan pertimbangan:
a. Kesiapan aplikasi e-SPT;
b. Pengadaan dan pendistribusian formulir dan aplikasi e-SPT.

2. Mengurangi jenis SPT Masa PPN yang berlaku (Formulir 1111


merupakan pengganti dari Formulir 1107 dan Formulir 1108)

3. Format scanning.
Bentuk SPT Masa PPN disesuaikan dengan format scanning oleh
PPDDP, sehingga tidak lagi dibedakan antara bentuk SPT format
scanning dan format non scanning.

4. Memberikan kemudahan bagi PKP dan mengurangi beban


administrasi DJP.

5. Memaksimalkan space dalam formulir SPT Masa PPN.


2
Dasar Hukum

• Pasal 3 ayat (6) UU No 6 Tahun 1983 stdtd UU No


16 Tahun 2009 (UU KUP)
• UU No 18 Tahun 2000 stdtd UU No 42 Tahun 2009
(UU PPN dan PPnBM)
• PMK 181/PMK.03/2007 stdd 152/PMK.03/2009
• Peraturan Dirjen Pajak Nomor PER-44/PJ/2010

3
Fungsi SPT Masa PPN
Sebagai sarana untuk melaporkan dan
mempertanggungjawabkan penghitungan jumlah
PPN dan PPnBM yang sebenarnya terutang dan
untuk melaporkan tentang:
a. pengkreditan PM terhadap PK; dan
b. pembayaran atau pelunasan pajak yang telah
dilaksanakan sendiri oleh PKP dan/atau melalui
pihak lain dalam satu Masa Pajak, sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan
perpajakan.

4
SPT
Mengisi SPT adalah mengisi formulir SPT, dalam bentuk kertas
dan/atau dalam bentuk elektronik, dengan benar, lengkap, dan
jelas sesuai dengan petunjuk pengisian yang diberikan
berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan
perpajakan.
 benar adalah benar dalam perhitungan, termasuk benar
dalam penerapan ketentuan peraturan perundang-undangan
perpajakan, dalam penulisan, dan sesuai dengan keadaan
yang sebenarnya;
 lengkap adalah memuat semua unsur-unsur yang berkaitan
dengan objek pajak dan unsur-unsur lain yang harus
dilaporkan dalam Surat Pemberitahuan; dan
 jelas adalah melaporkan asal-usul atau sumber dari objek
pajak dan unsur-unsur lain yang harus dilaporkan dalam
Surat Pemberitahuan.

5
SPT MASA PPN – FORMULIR 1111
INDUK
INDUKSPT
SPT

1111 1111
1111B3
B3
1111A1
A1 Lampiran
Lampiran 1111
1111 1111B2
B2
1111 1111AB
AB
1111A2
A2
1111
1111B1
B1

Pajak
PajakKeluaran
Keluarandan
dan Pajak
Pajak Masukan
Masukan dan
dan
PPn
PPnBMBM PPn
PPnBMBM

Lampiran SPT tidak perlu disampaikan SPT dianggap


dalam hal tidak ada data yang lengkap
dilaporkan
6
DEFINISI

1. e-SPT adalah aplikasi pengisian SPT yang disediakan oleh


DJP.
2. Data elektronik adalah data SPT Masa PPN yang dihasilkan
dari e-SPT.
3. Media elektronik adalah sarana penyimpanan data elektronik
yang dapat digunakan untuk memindahkan data dari suatu
komputer ke komputer lainnya, antara lain flash disk dan
Compact Disc (CD).
4. Penyedia Jasa Aplikasi (Application Service Provider) adalah
perusahaan yang telah ditunjuk dengan Keputusan Dirjen
Pajak sebagai perusahaan yang dapat menyalurkan
penyampaian SPT Masa PPN secara elektronik ke DJP.
5. e-Filing adalah suatu cara penyampaian SPT yang dilakukan
secara on-line yang real time melalui laman DJP
(www.pajak.go.id) atau ASP.

7
PENGADAAN SPT MASA PPN
FORMULIR KERTAS & APLIKASI e-SPT

∆ • Diambil sendiri di KPP/KP2KP

∆ • Diperbanyak sendiri oleh PKP

∆ • Diunduh di http://www.pajak.go.id

• Disediakan oleh ASP (hanya aplikasi e-



SPT)

8
Panduan Pengisian SPT (Form Kertas)
Pencetakan formulir SPT :
a. Menggunakan kertas Folio/F4 (min 70
Format dan ukuran Formulir harus gr)
sama dengan yang disediakan oleh
b. Print setting: 8,5 x 13 inci (baca:
DJP readme.pdf)
c. Tidak menggunakan printer dotmatrix

Pengisian data:
a. tidak boleh melebihi baris/kolom dan ditulis
dalam satu baris
Form dari file PDF dicetak lalu diisi b.NPWP, Kode FP/Nota Retur harus ditulis
dengan ditulis tangan (huruf balok) lengkap (Khusus NPWP dapat tidak
atau diketik. menggunakan tanda baca).
c. Rupiah dihitung dalam satuan penuh
(dibulatkan ke bawah), dan dalam hal NIHIL
ditulis 0 (Nol).

1. Sebelum disampaikan, SPT wajib


Pengisian SPT dimulai dari Lampiran ditandatangani, diberi nama jelas, jabatan
(Formulir 1111 A1, A2, B1, B2, B3, dan & cap perusahaan
AB) kemudian dipindahkan ke Induk 2. SPT Masa PPN dibuat rangkap dua, untuk
KPP & PKP

9
KRITERIA
PKP yang:
a. melaporkan PEB, Pemberitahuan Ekspor JKP//BKP TB;
b. menerbitkan FP selain yang digunggung, dan/atau menerima Nota
Retur/Nota Pembatalan;
c. melaporkan PIB dan/atau SSP atas Pemanfaatan BKP TB/JKP dari LDP;
d. menerima FP yang dapat dikreditkan dan/atau menerbitkan Nota Retur/Nota
Pembatalan; atau
e. menerima FP yang tidak dapat dikreditkan atau mendapat fasilitas dan/atau
menerbitkan Nota Retur/Nota Pembatalan atas pengembalian
BKP/pembatalan JKP yang PMnya tidak dapat dikreditkan atau mendapat
fasilitas,
dengan jumlah:
< 25 dokumen
dalam 1 Masa dapat menyampaikan SPT Masa PPN 1111 dalam
Pajak bentuk formulir kertas maupun data elektronik

> 25 dokumen
wajib menyampaikan SPT Masa PPN 1111 dalam
dalam 1 Masa
bentuk data elektronik
Pajak

PKP
PKPyang
yangsudah
sudahmenyampaikan
menyampaikanSPT
SPTdalam
dalambentuk
bentukdata
dataelektronik
elektroniktidak
tidakdapat
dapat
kembali
kembalike
kebentuk
bentukkertas.
kertas.
10
Disampaikan
Formulir kertas secara manual
(hard copy)

KPP/KP2KP
Pos/ekspedisi/kurir

Bentuk SPT
Secara manual
(Media Elektronik)

Sistem online yang


realtime melalui
Data elektronik Disampaikan website DJP
(e-SPT) Perusahaan ASP
CD

Secara elektronik
(e-Filing)
11
Tata Cara Penerimaan SPT
SPT Masa PPN (bentuk kertas)

 SPT Lengkap yang disampaikan secara langsung


atau melalui Pos/ekspedisi/kurir  diberikan tanda
terima SPT (BPS) oleh KPP/KP2KP setelah
dilakukan proses penelitian.
 Penelitian adalah serangkaian kegiatan yang
dilakukan untuk menilai kelengkapan pengisian
SPT dan Lampiran SPT sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
 Dalam hal SPT Tidak Lengkap  Ditolak

12
Tata Cara Penerimaan SPT

SPT Masa PPN (Media Elektronik)

 SPT Lengkap yang disampaikan secara langsung


atau melalui Pos/ekspedisi/kurir  diberikan tanda
terima SPT (BPS) oleh KPP setelah dilakukan
penelitian serta pengujian data dan dilakukan
proses loading di TPT.
 Pengujian data adalah serangkaian kegiatan yang
dilakukan untuk menilai kebenaran pengisian data
elektronik Induk SPT dan Lampiran SPT.
 Dalam hal SPT Tidak Lengkap  Ditolak

13
Tata Cara Penerimaan SPT
SPT Masa PPN (e-filing)

 SPT Lengkap yang disampaikan secara elektronik


(e-filing) melalui ASP kepada DJP  diberikan
Bukti Penerimaan Elektronik.

 Bukti Penerimaan Elektronik berisi informasi yang


meliputi Nama, NPWP, tanggal, jam, Nomor
Tanda Terima Elektronik (NTTE) dan Nomor
Transaksi Pengiriman ASP (NTPA) serta nama
Perusahaan Penyedia Jasa Aplikasi (ASP), yang
tertera pada hasil cetakan SPT Induk.

14
SPT Dianggap Tidak Disampaikan
SPT disampaikan tidak
SPT disampaikan dalam
dalam bentuk data
bentuk formulir kertas,
elektronik, sedangkan PKP
sedangkan sebelumnya PKP
melaporkan >25 dokumen
telah menyampaikan SPT
dalam Formulir A1, A2, B1,
dalam bentuk data elektronik
B2, atau B3

SPT tidak SPT SPT tidak


ditandatangani dianggap lengkap
tidak
disampaikan

SANKSI
15
PENGGUNAAN FORMULIR
SPT MASA PPN PEMBETULAN

Pembetulan sebelum Masa Pajak Januari 2011:

• Menggunakan formulir lama sesuai SPT yang


dibetulkan
• Sesuai ketentuan

Pembetulan mulai Masa Pajak Januari


2011:
• Data elektronik  Induk + semua Lampiran SPT
1111
• Form kertas  induk + Lampiran SPT 1111 yang
dibetulkan
16
POKOK PERUBAHAN SPT MASA PPN 1111

17
POKOK PERUBAHAN
1107 1111

Dalam Form A1 ditambah kolom


- keterangan untuk diisi “BKP”, “BKP
TB”, atau “JKP”

Kolom pengembalian pendahuluan


Kolom pengembalian pendahuluan
untuk WP Patuh (Pasal 17C KUP),
hanya tertulis untuk WP Patuh
PKP Pasal 17D KUP, dan PKP
(Pasal 17C KUP)
Berisiko Rendah (Pasal 9 (4c) PPN)

Pengembalian pendahuluan:
Pengembalian pendahuluan:
Dapat melampirkan SK PKP
Wajib melampirkan SK PKP Berisiko
Berisiko Rendah, SK WP Patuh,
Rendah atau Surat Pernyataan
atau Surat Pernyataan memenuhi
memenuhi Pasal 17 D UU KUP.
Ps 17D KUP.

18
POKOK PERUBAHAN
1107 1111

Kolom FP sederhana: Kolom FP yang digunggung:


1. FP tanpa identitas pembeli; FP tanpa identitas pembeli, nama
dan tanda tangan penjual (oleh PKP
2. FP kepada turis asing pedagang eceran).

Faktur Pajak Khusus atas


Faktur Pajak Khusus atas
penyerahan kpd turis asing
penyerahan kpd turis asing dirinci
dilaporkan dalam kolom FP
dalam Formulir 1111 A2 dan tidak
sederhana dan harus dilampirkan
perlu dibuat rincian
rinciannya

Dalam form B (Impor), diisi dengan


Dalam form B1 (Impor), diisi
nomor PIB, tanggal PIB, dan tanggal
dengan nomor PIB dan tanggal SSP.
SSP.

19
POKOK PERUBAHAN
1107 1111

FP yang PPN-nya hanya dikreditkan


sebagian (PMK 78/PMK.03/2010),
-
dilaporkan di Formulir B1/B2 dan
B3.

Nomor FP yang diretur diisi di


Nomor FP yang diretur tidak diisi
kolom terakhir

Menampung pelaporan SSP atas


pembayaran kembali PM oleh PKP
Gagal Berproduksi

20
POKOK PERUBAHAN
Hal Penting Terkait Restitusi
• Atas PPN Lebih Bayar diajukan kompensasi
• Restitusi dapat diajukan pada akhir tahun buku
• Restitusi pada setiap Masa Pajak hanya dapat diajukan
oleh PKP tertentu (Ps 9 (4b) UU PPN), yaitu PKP yang
melakukan ekspor, penyerahan kepada Pemungut PPN,
atau penyerahan yang mendapat fasilitas PPN tidak
dipungut.
• Restitusi kepada PKP berisiko rendah, dilakukan
dengan pengembalian pendahuluan kelebihan pajak

21
GAMBARAN FORMULIR SPT MASA PPN 1111

22
Formulir 1111 A1

• Berisi daftar ekspor BKP Berwujud, ekspor BKP Tidak Berwujud,


dan/atau ekspor JKP.

• Bagi PKP yang menyampaikan SPT dalam bentuk formulir kertas,


dalam hal tidak ada data yang dilaporkan dalam formulir ini,
formulir ini tidak perlu diisi dan tidak perlu dilampirkan pada
Induk SPT Masa PPN.

23
A1 Untuk ekspor BKP TB dan JKP,
diisi dengan kode EBKP dan
EJKP

Diisi dengan keterangan


“BKP”, “BKP TB”, atau “JKP”.

Jumlah ini dipindah ke


Formulir AB

24
Formulir 1111 A2

• Berisi daftar Pajak Keluaran atas penyerahan dalam negeri


dengan Faktur Pajak.
• Formulir ini juga digunakan untuk melaporkan penyerahan dalam
negeri yang menggunakan dokumen tertentu yang kedudukannya
dipersamakan dengan Faktur Pajak yang diterbitkan oleh PKP
serta Nota Retur pengembalian BKP atau Nota Pembatalan JKP
yang diterima oleh PKP.
• Bagi PKP yang menyampaikan SPT dalam bentuk formulir kertas,
dalam hal tidak ada data yang dilaporkan dalam formulir ini,
formulir ini tidak perlu diisi dan tidak perlu dilampirkan pada
Induk SPT Masa PPN.

25
A2
• Dalam hal penyerahan kpd turis asing (Pasal
16E UU PPN), diisi dengan nomor paspor.
• Dalam hal FP tanpa identitas pembeli, diisi
dengan angka 0 sebanyak 15 digit.

Untuk Nota Retur, diisi


dengan kode Faktur Pajak
atas BKP yang dikembalikan

Jumlah ini dipindah ke


Formulir AB

26
Formulir 1111 B1

• Berisi daftar Pajak Masukan yang dapat dikreditkan atas impor


BKP dan pemanfaatan BKP Tidak Berwujud/JKP dari Luar Daerah
Pabean.
• Bagi PKP yang menyampaikan SPT dalam bentuk formulir kertas,
dalam hal tidak ada data yang dilaporkan dalam formulir ini,
formulir ini tidak perlu diisi dan tidak perlu dilampirkan pada
Induk SPT Masa PPN.

27
B1

Dalam hal impor, kolom ini


diisi dengan tanggal SSP atas
pembayaran PPN impor

Jumlah ini dipindah


ke Formulir AB

28
Formulir 1111 B2

• Berisi daftar Pajak Masukan yang dapat dikreditkan atas


perolehan BKP dan/atau JKP Dalam Negeri.
• Formulir ini juga digunakan untuk melaporkan dokumen tertentu
yang kedudukannya dipersamakan dengan Faktur Pajak yang
diterima oleh PKP serta Nota Retur pengembalian BKP atau Nota
Pembatalan JKP yang diterbitkan oleh PKP.
• Bagi PKP yang menyampaikan SPT dalam bentuk formulir kertas,
dalam hal tidak ada data yang dilaporkan dalam formulir ini,
formulir ini tidak perlu diisi dan tidak perlu dilampirkan pada
Induk SPT Masa Pajak Pertambahan Nilai.

29
B2

Untuk Nota Retur, diisi


dengan kode Faktur Pajak
atas BKP yang dikembalikan

Jumlah ini dipindah ke


Formulir AB

30
Formulir 1111 B3

• Berisi daftar Pajak Masukan atas perolehan dalam negeri, impor, dan
pemanfaatan BKP Tidak Berwujud/JKP dari luar daerah pabean, yang
tidak dapat dikreditkan atau yang mendapat fasilitas.
• Formulir ini juga digunakan untuk melaporkan Nota Retur pengembalian
BKP atau Nota Pembatalan JKP yang diterbitkan oleh PKP, yang Pajak
Masukannya tidak dapat dikreditkan atau mendapat fasilitas.
• Bagi PKP yang menyampaikan SPT dalam bentuk formulir kertas, dalam
hal tidak ada data yang dilaporkan dalam formulir ini, formulir ini tidak
perlu diisi dan tidak perlu dilampirkan pada Induk SPT Masa Pajak
Pertambahan Nilai.

31
B3

Dalam hal impor, kolom ini


diisi dengan tanggal SSP
atas pembayaran PPN impor.
Apabila tidak ada SSP, diisi
Untuk Nota Retur, diisi
dengan tanggal PIB
dengan kode Faktur Pajak
atas BKP yang dikembalikan

Jumlah ini dipindah ke


Formulir AB

32
Formulir 1111 AB
• Berisi rekapitulasi penyerahan dan perolehan yang merupakan
pindahan dari formulir 1111 A1 sampai dengan formulir 1111 B3
yang telah diisi sebelumnya, serta penghitungan Pajak Masukan
yang dapat dikreditkan.
• Bagi PKP pedagang eceran, Formulir ini juga berisi nilai total DPP,
PPN, dan PPnBM dari seluruh Faktur Pajak yang tidak diisi
dengan identitas pembeli serta nama dan tanda tangan penjual.
• Bagi PKP yang menyampaikan SPT dalam bentuk formulir kertas,
dalam hal tidak ada data yang dilaporkan dalam formulir ini,
formulir ini tidak perlu diisi dan tidak perlu dilampirkan pada
Induk SPT Masa PPN.

33
AB

Diisi dengan Faktur


Pajak yang tidak diisi
dengan identitas
pembeli serta nama
dan tanda tangan
penjual

34
AB

Diisi dengan hasil


penghitungan kembali PM
sesuai PMK 78/PMK.03/2010

35
Induk SPT Masa PPN (Formulir 1111)
• Berisi jumlah penyerahan barang dan jasa dan penghitungan PPN
dan PPnBM Kurang Bayar atau Lebih Bayar.
• Formulir ini juga berisi jumlah PPN terutang atas kegiatan
membangun sendiri dan pembayaran kembali Pajak Masukan
bagi PKP Gagal Berproduksi.
• Bagi PKP yang menyampaikan SPT secara manual, Formulir ini
harus diisi dan disampaikan dalam bentuk formulir kertas.
• Bagi PKP yang menyampaikan SPT secara elektronik (e-filing),
Formulir ini tidak perlu disampaikan dalam bentuk formulir kertas.
• Dalam hal SPT dilaporkan NIHIL karena PKP tidak melakukan
kegiatan penyerahan dan perolehan, Formulir ini tetap dibuat dan
diisi dengan angka 0 (Nol).

36
Induk Untuk SPT yg disampaikan
dalam bentuk formulir
kertas, kolom ini diisi oleh
petugas di KPP/KP2KP,
jumlah lembar SPT (Induk
+ Lampiran)

Diisi dengan kode Diisi dengan tahun buku


KLU sesuai dengan yang digunakan oleh PKP.
kegiatan usaha Dalam hal PKP tidak
sebenarnya (dapat menggunakan pembukuan,
berbeda dengan KLU maka diisi dengan tahun
saat pendaftaran) kalender (01 s.d 12)

37
Induk

PKP yang tidak memenuhi


Pasal 9 (4b) UU PPN hanya
dapat mengajukan restitusi
pada akhir tahun buku

17C KUP  WP Patuh


17D KUP  PKP dg jumlah penyerahan
max Rp 400jt & LB max Rp 28jt
9 (4c) PPN  PKP Berisiko Rendah

38
Induk
Untuk melaporkan
pembayaran kembali PM
oleh PKP Gagal Berproduksi

Dalam hal tidak ada data yang


dilaporkan dalam Lampiran, maka
kolom ini tidak perlu diisi dan Lampiran
yang bersangkutan tidak perlu
dilampirkan
39
FAKTUR PAJAK
Kode 05 tidak digunakan lagi sejak 1 April 2010 (PER-13/PJ/2010)

Kode 06 adalah penyerahan lainnya kepada selain pemungut


PPN, termasuk turis asing (PER-13/PJ/2010)
41
SIMULASI SAAT PEMBUATAN FP,
SAAT PENYETORAN & PELAPORAN PPN
Pengaturan Pengaturan UU
No Keterangan
UU Lama No 42 Th 2009
(1) (2) (3) (4)

1. Saat Penyerahan 1 Nov 1 Nov


2. Saat Terutang 1 Nov 1 Nov
3. Saat Pembuatan FP 31 Des 1 Nov
4. Saat Penyetoran PPN 15 Jan 31 Des
(sebelum SPT
dilaporkan)
5. Saat Pelaporan SPT 20 Jan 31 Des
6. Sanksi Terlambat Bayar 2% per bulan 2% per bulan
sejak 16 Jan sejak 1 Jan
7. Sanksi Terlambat Lapor Denda sejak Denda sejak
21 Jan 1 Jan

Anda mungkin juga menyukai