Anda di halaman 1dari 82

CARA PENGISIAN SPT PPN

1111
Peraturan Dirjen Pajak Nomor PER-44/PJ/2010
tentang Bentuk, Isi, dan Tata Cara Pengisian Serta
Penyampaian

SPT Masa PPN


2010

1
Policy Statement
1. Memberikan kemudahan, kepastian hukum dan meningkatkan
pelayanan kepada PKP dalam melaporkan kegiatan serta
mempertanggungjawabkan penghitungan jumlah PPN dan
PPnBM
2. Melaksanakan Pasal 14 PMK-181/PMK.03/2007 stdd
PMK-152/PMK.03/2010
3. Mengakomodir perubahan ketentuan dalam UU KUP dan UU
PPN
4. Mendorong WP untuk melaporkan SPT dalam bentuk elektronik

2
Dasar Hukum

• Pasal 3 ayat (6) UU No 6 Tahun 1983 stdtd UU No


16 Tahun 2009 (UU KUP)
• UU No 18 Tahun 2000 stdtd UU No 42 Tahun 2009
(UU PPN dan PPnBM)
• PMK 181/PMK.03/2007 stdd 152/PMK.03/2009
• Peraturan Dirjen Pajak Nomor PER-44/PJ/2010

3
Fungsi SPT Masa PPN
Sebagai sarana untuk melaporkan dan
mempertanggungjawabkan penghitungan jumlah
PPN dan PPnBM yang sebenarnya terutang dan
untuk melaporkan tentang:
a. pengkreditan PM terhadap PK; dan
b. pembayaran atau pelunasan pajak yang telah
dilaksanakan sendiri oleh PKP dan/atau melalui
pihak lain dalam satu Masa Pajak, sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan
perpajakan.

4
SPT
Mengisi SPT adalah mengisi formulir SPT, dalam bentuk kertas
dan/atau dalam bentuk elektronik, dengan benar, lengkap, dan
jelas sesuai dengan petunjuk pengisian yang diberikan
berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan
perpajakan.
 benar adalah benar dalam perhitungan, termasuk benar
dalam penerapan ketentuan peraturan perundang-undangan
perpajakan, dalam penulisan, dan sesuai dengan keadaan
yang sebenarnya;
 lengkap adalah memuat semua unsur-unsur yang berkaitan
dengan objek pajak dan unsur-unsur lain yang harus
dilaporkan dalam Surat Pemberitahuan; dan
 jelas adalah melaporkan asal-usul atau sumber dari objek
pajak dan unsur-unsur lain yang harus dilaporkan dalam
Surat Pemberitahuan.

5
PERUBAHAN SPT MASA PPN
B
A A2 B3
A3 B4 A1 B2
B3 B1
A2 B2
A1 B1

AB
1107
PER-146/PJ./2006
stdtd PER-14/PJ./2010

1195 1111
1108
KEP-12/PJ./1995 PER-44/PJ./2010

PER-29/PJ./2008 stdd
PER-15/PJ/2010
6
Perubahan Formulir SPT
1107/1108 1111 1111 DM
Induk Induk Induk

Lampiran A
1. Ekspor Form A1
Form A DM
2. Dalam Negeri Form A2
3. Rincian
Form AB
Penyerahan

Lampiran B
1. Impor Form B1
2. Dalam Negeri Form B2 Form R DM
3. Norma
4. PM Lainnya
(Kompensasi)
5. Uncreditable Form B3 7
SPT MASA PPN – FORMULIR 1111
INDUK
INDUKSPT
SPT

1111 1111
1111B3
B3
1111A1
A1 Lampiran
Lampiran 1111
1111 1111B2
B2
1111 1111AB
AB
1111A2
A2
1111
1111B1
B1

Pajak
PajakKeluaran
Keluarandan
danPPn
PPn Pajak
Pajak Masukan
Masukan dan
dan PPn
PPn
BM
BM BM
BM

Lampiran SPT tidak perlu disampaikan SPT dianggap


dalam hal tidak ada data yang lengkap
dilaporkan
8
DEFINISI

1. e-SPT adalah aplikasi pengisian SPT yang disediakan oleh


DJP.
2. Data elektronik adalah data SPT Masa PPN yang dihasilkan
dari e-SPT.
3. Media elektronik adalah sarana penyimpanan data elektronik
yang dapat digunakan untuk memindahkan data dari suatu
komputer ke komputer lainnya, antara lain flash disk dan
Compact Disc (CD).
4. Penyedia Jasa Aplikasi (Application Service Provider) adalah
perusahaan yang telah ditunjuk dengan Keputusan Dirjen
Pajak sebagai perusahaan yang dapat menyalurkan
penyampaian SPT Masa PPN secara elektronik ke DJP.
5. e-Filing adalah suatu cara penyampaian SPT yang dilakukan
secara on-line yang real time melalui laman DJP
(www.pajak.go.id) atau ASP.

9
ih
10
p
d
•DA
ie
Sr
ih
P
atb
a
tm ∆
(
n
p
b
:iyh
l/a ∆
s/kn
sy
w
e
a
e
w
n

n
w
d
a
i.d
ip
rp

iarl
ji
d
k
iao
FORMULIR KERTAS & APLIKASI e-SPT
kla
K
PENGADAAN SPT MASA PPN s
.e
P
i
gh
P
KRITERIA
PKP yang:
a. melaporkan PEB, Pemberitahuan Ekspor JKP//BKP TB;
b. menerbitkan FP selain yang digunggung, dan/atau menerima Nota
Retur/Nota Pembatalan;
c. melaporkan PIB dan/atau SSP atas Pemanfaatan BKP TB/JKP dari LDP;
d. menerima FP yang dapat dikreditkan dan/atau menerbitkan Nota Retur/Nota
Pembatalan; atau
e. menerima FP yang tidak dapat dikreditkan atau mendapat fasilitas dan/atau
menerbitkan Nota Retur/Nota Pembatalan atas pengembalian
BKP/pembatalan JKP yang PMnya tidak dapat dikreditkan atau mendapat
fasilitas,
dengan jumlah:

< 25 dokumen dalam dapat menyampaikan SPT Masa PPN 1111 dalam bentuk
1 Masa Pajak formulir kertas maupun data elektronik

> 25 dokumen dalam wajib menyampaikan SPT Masa PPN 1111 dalam bentuk
1 Masa Pajak data elektronik

PKP
PKPyang
yangsudah
sudahmenyampaikan
menyampaikanSPT
SPTdalam
dalambentuk
bentukdata
dataelektronik
elektroniktidak
tidakdapat
dapat
kembali
kembalike
kebentuk
bentukkertas.
kertas.
11
Disampaikan
Formulir kertas secara manual
(hard copy)

KPP/KP2KP
Pos/ekspedisi/kurir

Bentuk SPT
Secara manual
(Media Elektronik)

Sistem online yang


realtime melalui
Data elektronik Disampaikan website DJP
(e-SPT) Perusahaan ASP
CD

Secara elektronik
(e-Filing)
12
SPT Dianggap Tidak
SPT disampaikan dalam bentuk
Disampaikan
SPT disampaikan tidak dalam
formulir kertas, sedangkan bentuk data elektronik,
sebelumnya PKP telah sedangkan PKP melaporkan >25
menyampaikan SPT dalam dokumen dalam Formulir A1, A2,
bentuk data elektronik B1, B2, atau B3

SPT tidak SPT tidak


ditandatangani SPT dianggap lengkap
tidak
disampaikan

SANKSI
13
PENGGUNAAN FORMULIR
SPT MASA PPN PEMBETULAN

Pembetulan sebelum Masa Pajak Januari 2011:


• Menggunakan formulir lama sesuai SPT yang
dibetulkan
• Sesuai ketentuan

Pembetulan mulai Masa Pajak Januari 2011:


• Data elektronik  Induk + semua Lampiran SPT 1111
• Form kertas  induk + Lampiran SPT 1111 yang
dibetulkan
14
POKOK PERUBAHAN SPT MASA PPN
1111

15
POKOK PERUBAHAN
1107 1111

Dalam Form A1 ditambah kolom


- keterangan untuk diisi “BKP”, “BKP TB”,
atau “JKP”

Kolom pengembalian pendahuluan untuk


Kolom pengembalian pendahuluan hanya WP Patuh (Pasal 17C KUP), PKP Pasal 17D
tertulis untuk WP Patuh (Pasal 17C KUP) KUP, dan PKP Berisiko Rendah (Pasal 9 (4c)
PPN)

Pengembalian pendahuluan: Pengembalian pendahuluan:


Wajib melampirkan SK PKP Berisiko Dapat melampirkan SK PKP Berisiko
Rendah atau Surat Pernyataan memenuhi Rendah, SK WP Patuh, atau Surat
Pasal 17 D UU KUP. Pernyataan memenuhi Ps 17D KUP.
16
POKOK PERUBAHAN
1107 1111

Kolom FP sederhana: Kolom FP yang digunggung:


1. FP tanpa identitas pembeli; FP tanpa identitas pembeli, nama dan tanda
2. FP kepada turis asing tangan penjual (oleh PKP pedagang eceran).

Faktur Pajak Khusus atas penyerahan kpd Faktur Pajak Khusus atas penyerahan kpd
turis asing dilaporkan dalam kolom FP turis asing dirinci dalam Formulir 1111 A2
sederhana dan harus dilampirkan rinciannya dan tidak perlu dibuat rincian

Dalam form B (Impor), diisi dengan nomor Dalam form B1 (Impor), diisi dengan nomor
PIB, tanggal PIB, dan tanggal SSP. PIB dan tanggal SSP.

17
POKOK PERUBAHAN
1107 1111

FP yang PPN-nya hanya dikreditkan


- sebagian (PMK 78/PMK.03/2010),
dilaporkan di Formulir B2 dan B3.

Nomor FP yang diretur diisi di kolom


Nomor FP yang diretur tidak diisi
terakhir

Menampung pelaporan SSP atas


pembayaran kembali PM oleh PKP Gagal
Berproduksi

18
POKOK PERUBAHAN
Hal Penting Terkait Restitusi

• Atas PPN Lebih Bayar diajukan kompensasi


• Restitusi dapat diajukan pada akhir tahun buku
• Restitusi pada setiap Masa Pajak hanya dapat diajukan oleh
PKP tertentu (Ps 9 (4b) UU PPN), yaitu PKP yang melakukan
ekspor, penyerahan kepada Pemungut PPN, atau penyerahan
yang mendapat fasilitas PPN tidak dipungut.
• Restitusi kepada PKP berisiko rendah, dilakukan dengan
pengembalian pendahuluan kelebihan pajak

19
GAMBARAN FORMULIR SPT MASA PPN
1111

20
Formulir 1111 A1
• Berisi daftar ekspor BKP Berwujud, ekspor BKP Tidak Berwujud, dan/atau
ekspor JKP.

• Bagi PKP yang menyampaikan SPT dalam bentuk formulir kertas, dalam hal
tidak ada data yang dilaporkan dalam formulir ini, formulir ini tidak perlu diisi
dan tidak perlu dilampirkan pada Induk SPT Masa PPN.

21
A1

Diisi dengan keterangan “BKP”,


“BKP TB”, atau “JKP”.

Jumlah ini dipindah ke


Formulir AB

22
Formulir 1111 A2
• Berisi daftar Pajak Keluaran atas penyerahan dalam negeri dengan Faktur
Pajak.
• Formulir ini juga digunakan untuk melaporkan penyerahan dalam negeri yang
menggunakan dokumen tertentu yang kedudukannya dipersamakan dengan
Faktur Pajak yang diterbitkan oleh PKP serta Nota Retur pengembalian BKP
atau Nota Pembatalan JKP yang diterima oleh PKP.
• Bagi PKP yang menyampaikan SPT dalam bentuk formulir kertas, dalam hal
tidak ada data yang dilaporkan dalam formulir ini, formulir ini tidak perlu diisi
dan tidak perlu dilampirkan pada Induk SPT Masa PPN.

23
A2
• Dalam hal penyerahan kpd turis asing (Pasal 16E UU
Untuk Nota Retur, diisi dengan
PPN), diisi dengan nomor paspor.
kode Faktur Pajak atas BKP yang
• Dalam hal FP tanpa identitas pembeli, diisi dengan
dikembalikan
angka 0 sebanyak 15 digit.

Dalam hal Nota Retur/Nota


Pembatalan, nilai DPP, PPN, dan
Dalam hal Faktur Pajak yang diterbitkan
PPnBM ditulis dalam tanda kurung ( )
tidak mencantumkan identitas nama
sebagai pengurang
pembeli, maka kolom ini tidak diisi

Jumlah ini dipindah ke


Formulir AB 24
Formulir 1111 B1
• Berisi daftar Pajak Masukan yang dapat dikreditkan atas impor BKP dan
pemanfaatan BKP Tidak Berwujud/JKP dari Luar Daerah Pabean.
• Bagi PKP yang menyampaikan SPT dalam bentuk formulir kertas, dalam hal
tidak ada data yang dilaporkan dalam formulir ini, formulir ini tidak perlu diisi
dan tidak perlu dilampirkan pada Induk SPT Masa PPN.

25
B1

Dalam hal impor, kolom ini diisi


dengan tanggal SSP atas
pembayaran PPN impor

Jumlah ini dipindah ke


Formulir AB
26
Formulir 1111 B2
• Berisi daftar Pajak Masukan yang dapat dikreditkan atas perolehan BKP
dan/atau JKP Dalam Negeri.
• Formulir ini juga digunakan untuk melaporkan dokumen tertentu yang
kedudukannya dipersamakan dengan Faktur Pajak yang diterima oleh PKP
serta Nota Retur pengembalian BKP atau Nota Pembatalan JKP yang
diterbitkan oleh PKP.
• Bagi PKP yang menyampaikan SPT dalam bentuk formulir kertas, dalam hal
tidak ada data yang dilaporkan dalam formulir ini, formulir ini tidak perlu diisi
dan tidak perlu dilampirkan pada Induk SPT Masa Pajak Pertambahan Nilai.

27
B2

Jumlah ini dipindah ke


Formulir AB

28
Formulir 1111 B3
• Berisi daftar Pajak Masukan atas perolehan dalam negeri, impor, dan
pemanfaatan BKP Tidak Berwujud/JKP dari luar daerah pabean, yang tidak
dapat dikreditkan atau yang mendapat fasilitas.
• Formulir ini juga digunakan untuk melaporkan Nota Retur pengembalian BKP
atau Nota Pembatalan JKP yang diterbitkan oleh PKP, yang Pajak Masukannya
tidak dapat dikreditkan atau mendapat fasilitas.
• Bagi PKP yang menyampaikan SPT dalam bentuk formulir kertas, dalam hal
tidak ada data yang dilaporkan dalam formulir ini, formulir ini tidak perlu diisi
dan tidak perlu dilampirkan pada Induk SPT Masa Pajak Pertambahan Nilai.

29
B3

Dalam hal impor, kolom ini diisi


dengan tanggal SSP atas
pembayaran PPN impor. Apabila
tidak ada SSP, diisi dengan
tanggal PIB

Jumlah ini dipindah ke


Formulir AB
30
Formulir 1111 AB
• Berisi rekapitulasi penyerahan dan perolehan yang merupakan pindahan dari
formulir 1111 A1 sampai dengan formulir 1111 B3 yang telah diisi
sebelumnya, serta penghitungan Pajak Masukan yang dapat dikreditkan.
• Bagi PKP pedagang eceran, Formulir ini juga berisi nilai total DPP, PPN, dan
PPnBM dari seluruh Faktur Pajak yang tidak diisi dengan identitas pembeli
serta nama dan tanda tangan penjual.
• Bagi PKP yang menyampaikan SPT dalam bentuk formulir kertas, dalam hal
tidak ada data yang dilaporkan dalam formulir ini, formulir ini tidak perlu diisi
dan tidak perlu dilampirkan pada Induk SPT Masa PPN.

31
AB

Diisi dengan Faktur Pajak


yang tidak diisi dengan
identitas pembeli serta
nama dan tanda tangan
penjual

32
AB

Diisi dengan hasil penghitungan


kembali PM sesuai PMK
78/PMK.03/2010

33
Induk SPT Masa PPN (Formulir 1111)
• Berisi jumlah penyerahan barang dan jasa dan penghitungan PPN dan PPnBM
Kurang Bayar atau Lebih Bayar.
• Formulir ini juga berisi jumlah PPN terutang atas kegiatan membangun
sendiri dan pembayaran kembali Pajak Masukan bagi PKP Gagal Berproduksi.
• Bagi PKP yang menyampaikan SPT secara manual, Formulir ini harus diisi dan
disampaikan dalam bentuk formulir kertas.
• Bagi PKP yang menyampaikan SPT secara elektronik (e-filing), Formulir ini
tidak perlu disampaikan dalam bentuk formulir kertas.
• Dalam hal SPT dilaporkan NIHIL karena PKP tidak melakukan kegiatan
penyerahan dan perolehan, Formulir ini tetap dibuat dan diisi dengan angka
0 (Nol).

34
Induk
Untuk SPT yg disampaikan
dalam bentuk formulir kertas,
kolom ini diisi oleh petugas di
KPP/KP2KP, jumlah lembar
SPT (Induk + Lampiran)

Diisi dengan kode KLU Diisi dengan tahun buku yang


sesuai dengan kegiatan digunakan oleh PKP.
usaha sebenarnya (dapat Dalam hal PKP tidak
berbeda dengan KLU menggunakan pembukuan,
saat pendaftaran) maka diisi dengan tahun
kalender (01 s.d 12)

35
Induk

PKP yang tidak memenuhi


Pasal 9 (4b) UU PPN hanya
dapat mengajukan restitusi
pada akhir tahun buku

17C KUP  WP Patuh


17D KUP  PKP dg jumlah penyerahan max Rp
400jt & LB max Rp 28jt
9 (4c) PPN  PKP Berisiko Rendah

36
Induk
Untuk melaporkan pembayaran
kembali PM oleh PKP Gagal
Berproduksi

Dalam hal tidak ada data yang dilaporkan


dalam Lampiran, maka kolom ini tidak perlu
diisi dan Lampiran yang bersangkutan tidak
perlu dilampirkan
37
CONTOH
SPT MASA PPN PEMBETULAN

38
SPT Masa PPN KB dibetulkan menjadi KB lebih kecil.
1. Semula SPT Masa PPN Januari 2011 KB Rp1.100.000,00.
2. April 2011, dilakukan pembetulan atas SPT Masa PPN Januari 2011 menjadi
KB Rp1.000.000,00.
3. Pengisian pada formulir SPT Masa PPN Pembetulan Masa Pajak Januari 2011
adalah sebagai berikut:
Penghitungan PPN
kurang atau (lebih) bayar PPN (Rupiah)

Butir II.D - PPN KB (LB) Rp. 1.000.000


Butir II.E - PPN KB (LB) pada SPT yang dibetulkan Rp. 1.100.000 (-)
Butir II.F - PPN KB (LB) karena pembetulan Rp. (100.000)

4. Atas kelebihan PPN pada butir II.F sebesar Rp100.000,00 dapat:


a. dikompensasikan ke Masa Pajak berikutnya yaitu Februari 2011;
b. dikompensasikan ke Masa Pajak dilakukannya pembetulan SPT yaitu
Masa Pajak April 2011; atau
c. dimintakan kembali  Pasal 9 ayat (4b) Undang-Undang PPN.

39
SPT Masa PPN KB dibetulkan menjadi LB.
1. Semula SPT Masa PPN Januari 2011 KB Rp1.000.000,00.
2. April 2011, dilakukan pembetulan atas SPT Masa PPN Januari 2011 menjadi LB
Rp500.000,00.
3. Pengisian pada formulir SPT Masa PPN Pembetulan Masa Pajak Januari 2011
adalah sebagai berikut:
Penghitungan PPN
kurang atau (lebih) bayar PPN (Rupiah)

Butir II.D - PPN KB (LB) Rp. (500.000)


Butir II.E - PPN KB (LB) pada SPT yang dibetulkan Rp. 1.000.000 (-)
Butir II.F - PPN KB (LB) karena pembetulan Rp. (1.500.000)

4. Atas kelebihan PPN pada butir II.F sebesar Rp1.500.000,00 dapat:


a. dikompensasikan ke Masa Pajak berikutnya yaitu Februari 2011;
b. dikompensasikan ke Masa Pajak dilakukannya pembetulan SPT yaitu
Masa Pajak April 2011; atau
c. dimintakan kembali  Pasal 9 ayat (4b) Undang-Undang PPN.

40
SPT Masa PPN LB dibetulkan menjadi LB lebih kecil (1)

1. Semula SPT Masa PPN Januari 2011 LB Rp200.000,00.


2. SPT Masa PPN Februari 2011 LB Rp300.000,00 dan telah
dikompensasikan ke Maret 2011
3. SPT Masa PPN Maret 2011 LB Rp250.000,00 dan telah
dikompensasikan ke April 2011
4. SPT Masa PPN April 2011 KB Rp100.000,00
5. SPT Masa PPN Mei 2011 KB Rp225.000,00
6. Juni 2011, dilakukan pembetulan atas SPT Masa PPN Januari 2011
menjadi LB Rp150.000,00.
7. Untuk kasus ini, PKP punya 2 pilihan, yaitu:
a. Menyetor PPN pada butir II.F sebesar Rp50.000,00; atau
b. Mengkompensasi PPN pada butir II.D sebesar Rp150.000,00 ke
Masa PajakFebruari 2011.
Next
Pilihan pertama
41
SPT Masa PPN LB dibetulkan menjadi LB lebih kecil (2)
1) Pilihan pertama:
a. Pengisian pada formulir SPT Masa PPN Pembetulan Masa Pajak
Januari 2011 adalah sebagai berikut:
Penghitungan PPN
kurang atau (lebih) bayar PPN (Rupiah)

Butir II.D - PPN KB (LB) Rp. (150.000)


Butir II.E - PPN KB (LB) pada SPT yang dibetulkan Rp. (200.000) (-)
Butir II.F - PPN KB (LB) karena pembetulan Rp. 50.000

b. PKP cukup membetulkan SPT Januari 2011 dan menyetor PPN


pada butir II F sebesar Rp50.000,00
c. PKP dikenai sanksi administrasi sesuai ketentuan perundangan
perpajakan

Next
Pilihan kedua
42
SPT Masa PPN LB dibetulkan menjadi LB lebih kecil (3)
2) Pilihan kedua:
a. Pengisian pada formulir SPT Masa PPN Pembetulan Masa Pajak
Januari 2011 adalah sebagai berikut:
Penghitungan PPN
kurang atau (lebih) bayar PPN (Rupiah)

Butir II.D - PPN KB (LB) Rp. (150.000)


Butir II.E - PPN KB (LB) pada SPT yang dibetulkan Rp. (-)
Butir II.F - PPN KB (LB) karena pembetulan Rp.

b. PKP membetulkan SPT Januari 2011 dan mengkompensasi PPN


pada butir II.D sebesar Rp150.000,00 ke Februari 2011
c. Butir II.E dan II.F pada SPT Masa PPN Pembetulan tidak diisi.
d. Membetulkan SPT Februari, Maret, dan April 2011

43
SPT Masa PPN LB dibetulkan menjadi Nihil.
1. Semula SPT Masa PPN Januari 2011 LB Rp1.000.000,00.
2. 1 April 2011, dilakukan pembetulan atas SPT Masa PPN Januari 2011 menjadi Nihil.

Dalam hal SPT Masa PPN Februari 2011 sudah dilaporkan:


3. Pengisian pada formulir SPT Masa PPN Pembetulan Masa Pajak Januari 2011 adalah :
Penghitungan PPN kurang atau (lebih) bayar PPN (Rupiah)
Butir II.D - PPN KB (LB) Rp. 0
Butir II.E - PPN KB (LB) pada SPT yang dibetulkan Rp. (1.000.000) (-)
Butir II.F - PPN KB (LB) karena pembetulan Rp. 1.000.000

4. PKP harus menyetor PPN sebesar Rp1.000.000,00 dan dikenai sanksi

Dalam hal SPT Masa PPN Februari 2011 belum/ terlambat dilaporkan:
5. Pengisian pada formulir SPT Masa PPN Pembetulan Masa Pajak Januari 2011 adalah :

Penghitungan PPN kurang atau (lebih) bayar PPN (Rupiah)


Butir II.D - PPN KB (LB) Rp. 0
Butir II.E - PPN KB (LB) pada SPT yang dibetulkan Rp. 0 (-)
Butir II.F - PPN KB (LB) karena pembetulan Rp. 0

6. Butir II.E tidak perlu diisi (diisi dengan angka 0), karena tidak ada LB pada Masa Januari yang
dikompensasikan ke Februari.
44
SPT Masa PPN LB dibetulkan menjadi KB.
1. Semula SPT Masa PPN Januari 2011 LB Rp1.000.000,00.
2. 1 April 2011, dilakukan pembetulan atas SPT Masa PPN Januari 2011 menjadi KB Rp250.000,00.

Dalam hal SPT Masa PPN Februari 2011 sudah dilaporkan:


3. Pengisian pada formulir SPT Masa PPN Pembetulan Masa Pajak Januari 2011 adalah :

Penghitungan PPN kurang atau (lebih) bayar PPN (Rupiah)


Butir II.D - PPN KB (LB) Rp. 250.000
Butir II.E - PPN KB (LB) pada SPT yang dibetulkan Rp. (1.000.000) (-)
4. PKP harus
Butir II.Fmenyetor
- PPN KBPPN sebesar
(LB) Rp1.250.000,00
karena pembetulandan dikenai sanksi
Rp. 1.250.000

Dalam hal SPT Masa PPN Februari 2011 belum/ terlambat dilaporkan:
5. Pengisian pada formulir SPT Masa PPN Pembetulan Masa Pajak Januari 2011 adalah :

Penghitungan PPN kurang atau (lebih) bayar PPN (Rupiah)


Butir II.D - PPN KB (LB) Rp. 250.000
Butir II.E - PPN KB (LB) pada SPT yang dibetulkan Rp. 0 (-)
6. Butir II.EII.F
Butir tidak perluKB
- PPN diisi(LB)
(diisikarena
denganpembetulan
angka 0), karena tidak ada LBRp.
pada Masa Januari yang
250.000
dikompensasikan ke Februari.
7. PKP harus menyetor PPN sebesar Rp250.000,00 dan dikenai sanksi

45
SPT Masa PPN Nihil dibetulkan menjadi KB.
1. Semula SPT Masa PPN Januari 2011 Nihil.
2. April 2011, dilakukan pembetulan atas SPT Masa PPN Januari 2011 menjadi
KB Rp750.000,00.
3. Pengisian pada formulir SPT Masa PPN Pembetulan Masa Pajak Januari 2011
adalah sebagai berikut:
Penghitungan PPN
kurang atau (lebih) bayar PPN (Rupiah)

Butir II.D - PPN KB (LB) Rp. 750.000


Butir II.E - PPN KB (LB) pada SPT yang dibetulkan Rp. 0 (-)
Butir II.F - PPN KB (LB) karena pembetulan Rp. 750.000

4. PKP harus menyetor PPN pada butir II.F sebesar Rp750.000,00


5. PKP dikenai sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
perpajakan.

46
SPT Masa PPN LB dikompensasi dibetulkan menjadi LB direstitusi.
1. Semula SPT Masa PPN Januari 2011 LB Rp5.000.000,00 (PK: Rp3.000.000,00 dan PM: Rp8.000.000,00). LB
tersebut dikompensasikan ke Februari 2011.
2. SPT Masa PPN Februari 2011 LB Rp3.000.000,00 (PK: Rp6.000.000,00 dan PM: Rp9.000.000,00). PM tersebut
sudah termasuk kompensasi dari Masa Januari Rp 5.000.000,00.
3. Maret 2011, dilakukan pembetulan atas SPT Masa PPN Januari 2011, LB yang sudah dikompensasi diminta untuk
direstitusi.
4. Pengisian pada formulir SPT Masa PPN Pembetulan Masa Pajak Januari 2011 dan Februari adalah sebagai
berikut:
SPT Masa PPN Penghitungan PPN kurang atau (lebih) bayar PPN (Rupiah)
Pembetulan Butir II.A – PK Rp. 3.000.000
Masa Januari Butir II.C - PM Rp. 8.000.000
Butir II.D - PPN KB (LB) Rp. (5.000.000)
Butir II.E - PPN KB (LB) pada SPT yang dibetulkan Rp. (5.000.000) (-)
Butir II.F - PPN KB (LB) karena pembetulan Rp. 0
Pembetulan Butir II.A – PK Rp. 6.000.000
Masa Butir II.C - PM Rp. 4.000.000
Februari
Butir II.D - PPN KB (LB) Rp. 2.000.000
Butir II.E - PPN KB (LB) pada SPT yang dibetulkan Rp. (3.000.000) (-)
Butir II.F - PPN KB (LB) karena pembetulan Rp. 5.000.000

5. PKP harus menyetor PPN pada butir II.F sebesar Rp5.000.000,00


6. PKP dikenai sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan.

47
PPn BM

• Pembetulan SPT Masa PPN jika PKP tersebut wajib PPnBM, maka pada
prinsipnya sama dengan contoh soal penghitungan PPN.
• PKP yang mengekspor BKP Mewah dapat meminta kembali PPnBM yang
telah dibayar pada waktu perolehan BKP Mewah tersebut.
• Retur penjualan mengurangi jumlah PPnBM yang telah dipungut oleh
PKP Penjual Wajib PPnBM.
• Dalam hal PKP yang menghasilkan BKP Mewah, mengalami lebih bayar
PPnBM karena adanya retur penjualan BKP Mewah atau pembetulan
yang diakibatkan oleh kesalahan penerapan tarif atau kesalahan hitung,
maka PPnBM yang lebih dibayar tersebut dilaporkan pada Masa Pajak
berikutnya pada Formulir 1111 butir V.B PPnBM Disetor Dimuka Dalam
Masa Pajak Yang Sama.

48
CONTOH SOAL
Identitas PKP
• PT SONY SEJAHTERA adalah perusahaan yang didirikan pada Tanggal 1
Maret 2015 dengan NPWP 01.333.444.5.091.000. dan sejak tanggal 01
Januari 2015 Dikukuhkan sebagai PKP. Saat ini PT SONY SEJAHTERA
bergerak dibidang Industri dan perdagangan dengan Nomor KLU 60052.
• Produk yang dihasilkan oleh PT SONY SEJAHTERA adalah Televisi dengan
merk “SS”. Semua bagian (spare part) Televisi dibuat oleh unit-unit usaha
PT SONY SEJAHTERA, sedangkan bahan bakunya diperoleh dari diimpor
atau pembelian dalam negeri.
• PT SONY SEJAHTERA mempunyai tempat kedudukan di Jl. Malambong
No. 15 Bandung dengan Nomor telepon (022) 99885600.
• Dari catatan yang dimiliki oleh PT SONY SEJAHTERA selama bulan
JANUARI 2016 diketahui hal-hal sebagai berikut:

50
Daftar Penyerahan (1)
Tgl Keterangan

7 Jan Dieskpor Televisi 21 inch kepada Samyong ltd Singapura tanpa memakai L/C
2016 dengan Nilai Ekspor sebesar Rp2 Milyar. PEB telah diberikan persetujuan oleh
DJBC pada tanggal 12 Januari 2016 (PEB-0000023).
10 Jan Melakukan ekspor jasa maklon berupa pengiriman Televisi ukuran 54” pesanan dari
2016 Jaehun ltd Korea. Fee atas jasa maklon yang diterima adalah sebesar
Rp50.000.000 dan televisi yang dikirim bernilai Rp500.000.000 dengan tanggal
PEB yang telah diberikan persetujuan pada tanggal 10 Januari 2016.
Pemberitahuan ekspor jasa dibuat pada tanggal 10 Januari 2016 (EJKP 00001).
11 Jan Diserahkan 10 unit Televisi ukuran 29” dengan harga jual Rp30 juta kepada
2016 Kementerian Kehutanan di Jakarta untuk memantau kebakaran hutan. Faktur Pajak
dibuat pada tanggal 11 Januari 2016 (020.000-11.00000001).
12 Jan Diterima pembayaran penuh dari PT ANGKASA RAYA atas penyerahan Televisi 21
2016 inch dengan harga jual sebesar Rp50 juta. Faktur Pajak dibuat pada tanggal 12
Januari 2016 (010.000-11.00000002).
13 Jan Pegawai yang menjaga Outlet Pabrik melaporkan bahwa pada hari ini telah dijual
2016 Televisi 14 inch dengan nilai jual sebesar Rp1 juta kepada konsumen yang tidak
diketahui identitasnya. Faktur Pajak dibuat pada tanggal 13 Januari 2016 tanpa
mencantumkan identitas pembeli (010.000-11.00000003).

51
Daftar Penyerahan (2)
Tgl Keterangan

15 Jan Diserahkan spare part Televisi kepada PT MEKAR SARI yang berada di kawasan
2016 berikat. Atas penyerahan tersebut PPN yang terutang sebesar Rp40 juta tidak
dipungut. Faktur Pajak dibuat pada tanggal 15 Januari 2016 (070.000-
11.00000004).
18 Jan Diserahkan Televisi kepada Kedutaan Besar China sebesar Rp50 juta. Atas
2016 penyerahan tersebut mendapat fasilitas dibebaskan dari pengenaan PPN. Faktur
Pajak dibuat pada tanggal 18 Januari 2016 (080.000-11.00000005).
21 Jan Dijual mesin pabrik dengan harga jual Rp 120 juta kepada PT Recycle Mart. Faktur
2016 Pajak dibuat tanggal 21 Januari 2016 (090.000-11.00000006).
23 Jan Dalam rangka peresmian perusahaannya, PT SONY SEJAHTERA telah
2016 mengadakan undian dengan hadiah berupa Televisi 21 inch dari jenis yang paling
baru dengan harga pokok penjualan sebesar Rp1.500.000. Atas penyerahan
televisi kepada pelanggan yang beruntung tersebut PT SONY SEJAHTERA
Menerbitkan Faktur Pajak pada tanggal 23 Januari 2016 (040.000-11.00000007).
25 Jan Diterima Nota Retur (NR-05/1/2011) dari PT ANGKASA RAYA atas Faktur Pajak
2016 Nomor 010.000-11.00000002 sebesar Rp 20 juta, karena Televisi yang diserahkan
rusak.

52
Daftar Perolehan (1)
Tgl Keterangan

8 Januari Hari ini telah dibuat PIB Nomor PIB-0000052 dan telah dibayar PPN terutang pada
2016 tanggal 8 Januari 2016 sebesar Rp45 juta melalui bank Permata atas impor bahan
baku untuk pembuatan Televisi dari Sony Corp Jepang.

9 Januari Membayar jasa konsultan dari Daisho Corp Jepang yang melakukan kegiatan
2016 konsultasi teknik di pabrik dengan nilai penggantian sebesar Rp500.000.000. SSP
atas pemanfaatan telah dibuat (NTPN: 0101020203030404) untuk penyetoran
PPN atas pemanfaatan JKP dari luar Daerah Pabean pada tanggal 9 Januari
2016.
17 Januari Dibayar tagihan telepon kantor sebesar Rp5.500.000 (termasuk PPN) kepada PT
2016 Telkom. Atas transaksi tersebut PT SONY SEJAHTERA menerima bukti
pembayaran berupa kuitansi.

19 Januari Dikeluarkan dari pelabuhan tanjung priok mesin pembuat spare part Televisi yang
2016 diimpor dari Kawaii ltd Jepang dengan nilai impor sebesar Rp. 550 juta, dengan
PIB nomor PIB-0000064 tanggal 19 Januari 2016. Atas Impor tersebut PT SONY
SEJAHTERA mendapat fasilitas PPN dibebaskan.

53
Daftar Perolehan (2)
Tgl Keterangan
20 Januari Diterima Faktur Pajak tertanggal 16 Januari 2016 (010.000-11.00000020)
2016 atas perolehan komponen elektronik untuk pembuatan televisi yang dibeli
dari PT. KOMPAK dengan harga jual sebesar Rp50 Juta.
21 Januari Membayar Rp5.500.000,- (termasuk PPN) kepada Bengkel ARITONANG
2016 atas service mobil box yang digunakan untuk mengirim spare part yang
dijual. PPN terutang sebesar Rp500.000 dengan Faktur Pajak nomor
010.000-11.00000028.
23 Januari Menerbitkan Nota Retur Nomor R 01/2/04 tanggal 23 Januari 2016
2016 dengan nilai DPP sebesar Rp20 juta untuk Faktur Pajak Nomor 010.000-
11.00000034 kepada PT ABADI.
31 Januari Melakukan pembayaran PPN terutang atas kegiatan membangun sendiri
2016 pabrik untuk perluasan produksi dengan biaya selama bulan Januari
2016 sebesar Rp 1 Miliar.

Data Tambahan:
1. Dalam SPT Masa PPN Desember 2015 terdapat kelebihan pembayaran PPN
sebesar Rp1.500.000,- yang diminta dikompensasikan ke Masa Pajak berikutnya.
2. PKP telah ditetapkan sebagai PKP berisiko rendah

54
Pengisian SPT
Samyong ltd Singapura PEB-0000023 12-01-2016 2.000.000.000 BKP

7 Jan 2016
Dieskpor Televisi 21 inch kepada Samyong ltd Singapura
tanpa memakai L/C dengan Nilai Ekspor sebesar Rp2
Milyar. PEB telah diberikan persetujuan oleh DJBC pada
tanggal 12 Januari 2016 (PEB-0000023).

56
Samyong ltd Singapura PEB-0000023 07-01-2016 2.000.000.000 BKP
Jaehun ltd Korea EJKP 00001 10-01-2016 50.000.000 JKP

10 Jan 2016
Melakukan ekspor jasa maklon berupa pengiriman
Televisi 54” pesanan dari Jaehun ltd Korea. Fee atas jasa
maklon yang diterima adalah sebesar Rp50.000.000 dan
televisi yang dikirim bernilai Rp500.000.000 dengan
tanggal PEB yang telah diberikan persetujuan pada
tanggal 10 Januari 2016. Pemberitahuan ekspor jasa
dibuat pada tanggal 10 Januari 2016 (EJKP 00001).

2.050.000.000
57
Kemenhut Jkt xx.xxx.xxx.x-xxx.xxx 020.000-11.00000001 11-01-2016 30.000.000 3.000.000

11 Jan 2016
Diserahkan 10 unit Televisi ukuran 29” dengan harga jual
Rp. 30 juta kepada Kementerian Kehutanan di Jakarta
untuk memantau kebakaran hutan. Faktur Pajak dibuat
pada tanggal 11 Januari 2016 (020.000-11.00000001).

58
Kemenhut Jkt xx.xxx.xxx.x-xxx.xxx 020.000-11.00000001 11-01-2016 30.000.000 3.000.000
PT Angkasa Raya xx.xxx.xxx.x-xxx.xxx 010.000-11.00000002 12-01-2016 50.000.000 5.000.000

12 Jan 2016
Diterima pembayaran penuh dari PT ANGKASA RAYA atas
penyerahan Televisi 21 inch dengan harga jual sebesar Rp
50 juta. Faktur Pajak dibuat pada tanggal 12 Januari 2016
(010.000-11.00000002).

59
Kemenhut Jkt xx.xxx.xxx.x-xxx.xxx 020.000-11.00000001 11-01-2016 30.000.000 3.000.000
PT Angkasa Raya xx.xxx.xxx.x-xxx.xxx 010.000-11.00000002 12-01-2016 50.000.000 5.000.000
000000000000000 010.000-11.00000003 12-01-2016 1.000.000 100.000

13 Jan 2016
Pegawai yang menjaga Outlet Pabrik melaporkan bahwa
pada hari ini telah dijual Televisi 14 inch dengan nilai jual
sebesar Rp1 juta kepada konsumen yang tidak diketahui
identitasnya. Faktur Pajak dibuat pada tanggal 13 Januari
2016 tanpa mencantumkan identitas pembeli (010.000-
11.00000003).

60
Kemenhut Jkt xx.xxx.xxx.x-xxx.xxx 020.000-11.00000001 11-01-2016 30.000.000 3.000.000
PT Angkasa Raya xx.xxx.xxx.x-xxx.xxx 010.000-11.00000002 12-01-2016 50.000.000 5.000.000
000000000000000 010.000-11.00000003 13-01-2016 1.000.000 100.000
PT Mekar Sari xx.xxx.xxx.x-xxx.xxx 070.000-11.00000004 15-01-2016 400.000.000 40.000.000

15 Jan 2016
Diserahkan spare part Televisi kepada PT MEKAR SARI
yang berada di kawasan berikat. Atas penyerahan tersebut
PPN yang terutang sebesar Rp40 juta tidak dipungut.
Faktur Pajak dibuat pada tanggal 15 Januari 2016
(070.000-11.00000004).

61
Kemenhut Jkt xx.xxx.xxx.x-xxx.xxx 020.000-11.00000001 11-01-2016 30.000.000 3.000.000
PT Angkasa Raya xx.xxx.xxx.x-xxx.xxx 010.000-11.00000002 12-01-2016 50.000.000 5.000.000
000000000000000 010.000-11.00000003 13-01-2016 1.000.000 100.000
PT Mekar Sari xx.xxx.xxx.x-xxx.xxx 070.000-11.00000004 15-01-2016 400.000.000 40.000.000
Kedubes China 000000000000000 080.000-11.00000005 18-01-2016 50.000.000 5.000.000

18 Jan 2016
Diserahkan Televisi kepada Kedutaan Besar China sebesar
Rp50 juta. Atas penyerahan tersebut mendapat fasilitas
dibebaskan dari pengenaan PPN. Faktur Pajak dibuat pada
tanggal 18 Januari 2016 (080.000-11.00000005).

62
Kemenhut Jkt xx.xxx.xxx.x-xxx.xxx 020.000-11.00000001 11-01-2016 30.000.000 3.000.000
PT Angkasa Raya xx.xxx.xxx.x-xxx.xxx 010.000-11.00000002 12-01-2016 50.000.000 5.000.000
000000000000000 010.000-11.00000003 13-01-2016 1.000.000 100.000
PT Mekar Sari xx.xxx.xxx.x-xxx.xxx 070.000-11.00000004 15-01-2016 400.000.000 40.000.000
Kedubes China 000000000000000 080.000-11.00000005 18-01-2016 50.000.000 5.000.000
PT Recycle Mart xx.xxx.xxx.x-xxx.xxx 090.000-11.00000006 21-01-2016 120.000.000 12.000.000

21 Jan 2016
Dijual mesin pabrik dengan harga jual Rp120 juta kepada
PT Recycle Mart. Faktur Pajak dibuat tanggal 21 Januari
2016 (090.000-11.00000006).

63
Kemenhut Jkt xx.xxx.xxx.x-xxx.xxx 020.000-11.00000001 11-01-2016 30.000.000 3.000.000
PT Angkasa Raya xx.xxx.xxx.x-xxx.xxx 010.000-11.00000002 12-01-2016 50.000.000 5.000.000
000000000000000 010.000-11.00000003 13-01-2016 1.000.000 100.000
PT Mekar Sari xx.xxx.xxx.x-xxx.xxx 070.000-11.00000004 15-01-2016 400.000.000 40.000.000
Kedubes China 000000000000000 080.000-11.00000005 18-01-2016 50.000.000 5.000.000
PT Recycle Mart xx.xxx.xxx.x-xxx.xxx 090.000-11.00000006 21-01-2016 120.000.000 12.000.000
000000000000000 040.000-11.00000007 23-01-2016 1.500.000 150.000

23 Jan 2016
Dalam rangka peresmian perusahaannya, PT SONY
SEJAHTERA telah mengadakan undian dengan hadiah
berupa Televisi 21 inch dari jenis yang paling baru
dengan harga pokok penjualan sebesar Rp1.500.000.
Atas penyerahan televisi kepada pelanggan yang
beruntung tersebut PT SONY SEJAHTERA Menerbitkan
Faktur Pajak pada tanggal 23 Januari 2016 (040.000-
11.00000007).

64
Kemenhut Jkt xx.xxx.xxx.x-xxx.xxx 020.000-11.00000001 11-01-2016 30.000.000 3.000.000
PT Angkasa Raya xx.xxx.xxx.x-xxx.xxx 010.000-11.00000002 12-01-2016 50.000.000 5.000.000
000000000000000 010.000-11.00000003 13-01-2016 1.000.000 100.000
PT Mekar Sari xx.xxx.xxx.x-xxx.xxx 070.000-11.00000004 15-01-2016 400.000.000 40.000.000
Kedubes China 000000000000000 080.000-11.00000005 18-01-2016 50.000.000 5.000.000
PT Recycle Mart xx.xxx.xxx.x-xxx.xxx 090.000-11.00000006 21-01-2016 120.000.000 12.000.000
000000000000000 040.000-11.00000007 23-01-2016 1.500.000 150.000
PT Angkasa Raya xx.xxx.xxx.x-xxx.xxx NR-05/1/2011 25-01-2016 (20.000.000) (2.000.000) 010.000-11.00000002

25 Jan 2016
Diterima Nota Retur (NR-05/1/2016) dari PT ANGKASA RAYA
atas Faktur Pajak Nomor 010.000-11.00000002 sebesar Rp
20 juta, karena Televisi yang diserahkan rusak.

632.500.000 63.250.000
65
Soni Corp Jepang PIB-0000052 08-01-2016 450.000.000 45.000.000 BKP

8 Jan 2016
Hari ini telah dibuat PIB Nomor PIB-0000052 dan telah
dibayar PPN terutang pada tanggal 8 Januari 2016 sebesar
Rp45 juta melalui bank Permata atas impor bahan baku
untuk pembuatan Televisi dari Sony Corp Jepang.

66
Soni Corp Jepang PIB-0000052 08-01-2016 450.000.000 45.000.000 BKP
Daisho Corp Jepang 0101020203030404 09-01-2016 500.000.000 50.000.000 JKP

9 Jan 2016
Membayar jasa konsultan dari Daisho Corp Jepang yang
melakukan kegiatan konsultasi teknik di pabrik dengan
nilai penggantian sebesar Rp500.000.000. SSP atas
pemanfaatan telah dibuat (NTPN: 0101020203030404)
untuk penyetoran PPN atas pemanfaatan JKP dari luar
Daerah Pabean pada tanggal 9 Januari 2016.

950.000.000 95.000.000
67
PT Telkom xx.xxx.xxx.x-xxx.xxx xxxxx 17-01-2016 5.000.000 500.000

17 Jan 2016
Dibayar tagihan telepon kantor sebesar Rp5.500.000
(termasuk PPN) kepada PT Telkom. Atas transaksi
tersebut PT SONY SEJAHTERA menerima bukti
pembayaran berupa kuitansi.

68
PT Telkom xx.xxx.xxx.x-xxx.xxx xxxxx 17-01-2016 5.000.000 500.000
PT Kompak xx.xxx.xxx.x-xxx.xxx 010.000-11.00000020 16-01-2016 50.000.000 5.000.000

20 Jan 2016
Diterima Faktur Pajak tertanggal 16 Januari 2016 (010.000-
11.00000020) atas perolehan komponen elektronik untuk
pembuatan televisi yang dibeli dari PT KOMPAK dengan
harga jual sebesar Rp50 Juta.

69
PT Telkom xx.xxx.xxx.x-xxx.xxx xxxxx 17-01-2016 5.000.000 500.000
PT Kompak xx.xxx.xxx.x-xxx.xxx 010.000-11.00000020 16-01-2016 50.000.000 5.000.000
Aritonang xx.xxx.xxx.x-xxx.xxx 010.000-11.00000028 21-01-2016 5.000.000 500.000

21 Jan 2016
Membayar Rp5.500.000,- (termasuk PPN) kepada Bengkel
ARITONANG atas service mobil box yang digunakan untuk
mengirim spare part yang dijual. PPN terutang sebesar
Rp500.000 dengan Faktur Pajak nomor 010.000-
11.00000028.

70
PT Telkom xx.xxx.xxx.x-xxx.xxx xxxxx 17-01-2016 5.000.000 500.000
PT Kompak xx.xxx.xxx.x-xxx.xxx 010.000-11.00000020 16-01-2016 50.000.000 5.000.000
Aritonang xx.xxx.xxx.x-xxx.xxx 010.000-11.00000028 21-01-2016 5.000.000 500.000
PT Abadi xx.xxx.xxx.x-xxx.xxx R 01/2/04 23-01-2016 (20.000.000) (2.000.000) 010.000-11.00000034

23 Jan 2016
Menerbitkan Nota Retur Nomor R 01/2/04 tanggal 23 Januari
2016 dengan nilai DPP sebesar Rp20 juta untuk Faktur
Pajak Nomor 010.000-11.00000034 kepada PT ABADI.

40.000.000 4.000.000
71
Kawaii ltd Jepang 000000000000000 PIB-0000064 19-01-2016 550.000.000 55.000.000

19 Jan 2016
Dikeluarkan dari pelabuhan tanjung priok mesin pembuat
spare part Televisi yang diimpor dari Kawaii ltd Jepang
dengan nilai impor sebesar Rp550 juta, dengan PIB
nomor PIB-0000064 tanggal 19 Januari 2011. Atas Impor
tersebut PT SONY SEJAHTERA mendapat fasilitas PPN
dibebaskan.

550.000.000 55.000.000
A1
2.050.000.000

632.500.000 63.250.000

152.500.000 15.250.000
30.000.000 3.000.000
A2
400.000.000 40.000.000
50.000.000 5.000.000

950.000.000 95.000.000
40.000.000 4.000.000

550.000.000 55.000.000 B1
1.540.000.000 154.000.000

99.000.000

B3 B2
2.050.000.000

632.500.000 63.250.000

22.500.000 2.250.000

175.000.000 17.500.000
30.000.000 3.000.000
400.000.000 40.000.000
50.000.000 5.000.000

950.000.000 95.000.000
40.000.000 4.000.000

550.000.000 55.000.000
1.540.000.000 154.000.000

99.000.000
Dalam SPT Masa PPN Desember 2015 terdapat
Penyerahan DN dgn FP digunggung sebesar 1.500.000
Rp22.500.000,- dan kelebihan pembayaran PPN
sebesar Rp1.500.000,- yang diminta
dikompensasikan ke Masa Pajak berikutnya. 1.500.000
100.500.000
2.050.000.000
175.000.000 17.500.000
30.000.000 3.000.000
400.000.000 40.000.000
50.000.000 5.000.000
2.705.000.000 65.500.000
0
2.682.500.000

17.500.000
0
100.500.000
(83.000.000)

AB

75
2.500.000.000
175.000.000 17.500.000
30.000.000 3.000.000
400.000.000 40.000.000
50.000.000 5.000.000
2.705.000.000 65.500.000
0
2.682.500.000

17.500.000
0
100.500.000
(83.000.000)

X
X

X 76
400.000.000
40.000.000

31 01 2016 xxxxxxxxxxxxxxxx

31 Januari 2016
Melakukan pembayaran PPN terutang atas
kegiatan membangun sendiri pabrik untuk
perluasan produksi dengan biaya selama bulan
Januari 2011 sebesar Rp1 Miliar
400.000.000
40.000.000

31 01 2016 xxxxxxxxxxxxxxxx

1
X X X X
SSPCP 1
X X X

Bandung 28 02 2016

X Dinda Amelia
Direktur
S Keuangan
S
TERIMA KASIH

79
Pokok-pokok Perubahan
Buku Petunjuk Formulir 1111 (Induk)
Hal Existing Perubahan Ket
Kompensasi Semua PKP Semua PKP kecuali PKP Pasal 9 ayat
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 (4) dan (4a)
ayat (4b) UU PPN atau Pasal 9 ayat UU PPN
(4c) UU PPN, yang mengajukan
restitusi
Kompensasi Semua PKP Semua PKP kecuali : Pasal 9 ayat
karena PKP Pasal 9 ayat (4b) UU PPN; (4) dan (4a)
pembetulan PKP Pasal 9 ayat (4c) UU PPN; UU PPN
PKP Pasal 9 ayat (4a) UU PPN yang
melakukan pembetulan SPT Masa
PPN masa akhir tahun,
yang mengajukan restitusi
Pasal 9
Ayat (4), apabila dalam suatu Masa Pajak, Pajak Masukan yang dapat dikreditkan lebih besar
daripada Pajak Keluaran, selisihnya merupakan kelebihan pajak yang dikompensasikan ke Masa
Pajak berikutnya
Ayat (4a), Atas kelebihan Pajak Masukan sebagaimana dimaksud pada ayat (4) dapat diajukan
permohonan pengembalian pada akhir tahun buku
80
Pokok-pokok Perubahan
Buku Petunjuk Formulir 1111 (Induk)
Hal Existing Perubahan Ket
Restitusi tiap Semua PKP  PKP Pasal 9 ayat (4b) UU PPN; Pasal 9 ayat
masa pajak  PKP Pasal 9 ayat (4c) UU PPN; (4b) atau (4c)
 PKP Pasal 9 ayat (4a) UU PPN UU PPN
pada SPT Masa PPN masa akhir
tahun.

Restitusi akhir Semua PKP Semua PKP kecuali PKP Pasal 9 Pasal 9 ayat
tahun ayat (4b) (4a) UU PPN
atau ayat (4c) dapat tiap Masa Pajak
Pasal 9 ayat (4b)
Dikecualikan dari ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (4) dan ayat (4a), atas
kelebihan Pajak Masukan dapat diajukan permohonan pengembalian pada setiap Masa Pajak
oleh:
a.Pengusaha Kena Pajak yang melakukan ekspor Barang Kena Pajak Berwujud;
b.Pengusaha Kena Pajak yang melakukan penyerahan Barang Kena Pajak dan/atau
penyerahan Jasa Kena Pajak kepada Pemungut Pajak Pertambahan Nilai;
c.Pengusaha Kena Pajak yang melakukan penyerahan Barang Kena Pajak dan/atau
penyerahan Jasa Kena Pajak yang Pajak Pertambahan Nilainya tidak dipungut;
d.Pengusaha Kena Pajak yang melakukan ekspor Barang Kena Pajak Tidak Berwujud;
e.Pengusaha Kena Pajak yang melakukan ekspor Jasa Kena Pajak; dan/atau
f. Pengusaha Kena Pajak dalam tahap belum berproduksi sebagaimana dimaksud pada
ayat (2a)
81
Pokok-pokok Perubahan
Buku Petunjuk Formulir 1111 (Induk)
Hal Existing Perubahan Ket
Restitusi ” PKP 17C UU PKP 17C UU KUP Pasal 17C
prosedur biasa KUP PKP 17D UU KUP dan Pasal 17
(pemeriksaan)” D UU KUP

Restitusi PKP 17C UU PKP 17C UU KUP Pasal


”pengembalian KUP PKP 17D UU KUP 17C,Pasal 17
pendahuluan” PKP Pasal 9 ayat (4c) UU PPN D UU KUP
dan Pasal 9
ayat (4c) UU
PPN

Pasal 9 ayat (4c)


Pengembalian kelebihan Pajak Masukan kepada Pengusaha Kena Pajak sebagaimana
dimaksud pada ayat (4b) huruf a sampai dengan huruf e, yang mempunyai kriteria
sebagai Pengusaha Kena Pajak berisiko rendah, dilakukan dengan pengembalian
pendahuluan kelebihan pajak sesuai ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal
17C ayat (1) Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata
Cara Perpajakan dan perubahannya

82

Anda mungkin juga menyukai