Drs. Ec. Sugeng., MM., M.Ak., CA., Ak., ACPA., Asean CPA
Desember 2020
1
Policy Statement
1. Memberikan kemudahan, kepastian hukum dan
meningkatkan pelayanan kepada PKP dalam
melaporkan kegiatan serta mempertanggungjawabkan
penghitungan jumlah PPN dan PPnBM
2. Melaksanakan Pasal 14 PMK-181/PMK.03/2007 stdd
PMK-152/PMK.03/2010
3. Mengakomodir perubahan ketentuan dalam UU KUP
dan UU PPN
4. Mendorong WP untuk melaporkan SPT dalam bentuk
elektronik
2
Dasar Hukum
3
Fungsi SPT Masa PPN
Sebagai sarana untuk melaporkan dan
mempertanggungjawabkan penghitungan jumlah
PPN dan PPnBM yang sebenarnya terutang dan
untuk melaporkan tentang:
a. pengkreditan PM terhadap PK; dan
b. pembayaran atau pelunasan pajak yang telah
dilaksanakan sendiri oleh PKP dan/atau melalui
pihak lain dalam satu Masa Pajak, sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan
perpajakan.
4
SPT
Mengisi SPT adalah mengisi formulir SPT, dalam bentuk kertas
dan/atau dalam bentuk elektronik, dengan benar, lengkap, dan
jelas sesuai dengan petunjuk pengisian yang diberikan
berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan
perpajakan.
benar adalah benar dalam perhitungan, termasuk benar
dalam penerapan ketentuan peraturan perundang-undangan
perpajakan, dalam penulisan, dan sesuai dengan keadaan
yang sebenarnya;
lengkap adalah memuat semua unsur-unsur yang berkaitan
dengan objek pajak dan unsur-unsur lain yang harus
dilaporkan dalam Surat Pemberitahuan; dan
jelas adalah melaporkan asal-usul atau sumber dari objek
pajak dan unsur-unsur lain yang harus dilaporkan dalam
Surat Pemberitahuan.
5
PERUBAHAN SPT MASA PPN
B
A A2 B3
A3 B4 A1 B2
B3 B1
A2 B2
A1 B1
1107 AB
PER-146/PJ./2006
stdtd PER-14/PJ./2010
1195
1111
1108
KEP-12/PJ./1995
PER-44/PJ./2010 jo
PER-29/PJ./2008 stdd PER-12/PJ/2013
PER-15/PJ/2010
6
Perubahan Formulir SPT
1107/1108 1111 1111 DM
Induk Induk Induk
Lampiran A
1. Ekspor Form A1
Form A DM
2. Dalam Negeri Form A2
3. Rincian
Form AB
Penyerahan
Lampiran B
1. Impor Form B1
2. Dalam Negeri Form B2 Form R DM
3. Norma
4. PM Lainnya
(Kompensasi)
5. Uncreditable Form B3
7
SPT MASA PPN – FORMULIR 1111
INDUK
INDUKSPT
SPT
1111 1111
1111B3
B3
1111A1
A1 Lampiran
Lampiran 1111
1111 1111B2
B2
1111 1111AB
AB
1111A2
A2
1111
1111B1
B1
Pajak
PajakKeluaran
Keluarandan
danPPn
PPn Pajak
Pajak Masukan
Masukan dan
dan PPn
PPn
BM
BM BM
BM
9
PENGADAAN SPT MASA PPN
FORMULIR KERTAS & APLIKASI e-SPT
∆ • Diunduh di http://www.pajak.go.id
10
Panduan Pengisian SPT (Form Kertas)
Pencetakan formulir SPT :
a. Menggunakan kertas Folio/F4 (min 70
Format dan ukuran Formulir harus gr)
sama dengan yang disediakan oleh
b. Print setting: 8,5 x 13 inci (baca:
DJP readme.pdf)
c. Tidak menggunakan printer dotmatrix
Pengisian data:
a. tidak boleh melebihi baris/kolom dan ditulis
dalam satu baris
Form dari file PDF dicetak lalu diisi b.NPWP, Kode FP/Nota Retur harus ditulis
dengan ditulis tangan (huruf balok) lengkap (Khusus NPWP dapat tidak
atau diketik. menggunakan tanda baca).
c. Rupiah dihitung dalam satuan penuh
(dibulatkan ke bawah), dan dalam hal NIHIL
ditulis 0 (Nol).
11
Panduan Pengisian SPT (e-SPT)
12
KRITERIA
Setiap PKP wajib menyampaikan SPT Masa PPN 1111 dalam bentuk data
elektronik, kecuali PKP orang pribadi yang:
a. melaporkan tidak lebih dari 25 (dua puluh lima) dokumen (Faktur
Pajak/dokumen tertentu yang kedudukannya dipersamakan dengan
Faktur Pajak dan/atau Nota Retur/Nota Pembatalan) pada setiap
Lampiran SPT dalam 1 (satu) Masa Pajak; dan
b. jumlah seluruh penyerahan barang dan jasanya dalam 1 (satu) Masa
Pajak kurang dari Rp400.000.000,00
PKP OP dengan :
< 25 dokumen
dalam 1 Masa
Pajak dapat menyampaikan SPT Masa PPN 1111 dalam
Omset < 400 jt bentuk data elektronik
dalam 1 Masa
Pajak
PKP
PKPyang
yangsudah
sudahmenyampaikan
menyampaikanSPT
SPTdalam
dalambentuk
bentukdata
dataelektronik
elektroniktidak
tidakdapat
dapat
kembali
kembalike
kebentuk
bentukkertas.
kertas.
13
Disampaikan
Formulir kertas secara manual
(hard copy)
KPP/KP2KP
Pos/ekspedisi/kurir
Bentuk SPT
Secara manual
(Media Elektronik)
Secara elektronik
(e-Filing)
14
Tata Cara Penerimaan SPT
SPT Masa PPN (bentuk kertas)
15
Tata Cara Penerimaan SPT
16
Tata Cara Penerimaan SPT
SPT Masa PPN (e-filing)
17
SPT Dianggap Tidak Disampaikan
SPT disampaikan tidak
SPT disampaikan dalam
dalam bentuk data
bentuk formulir kertas,
elektronik, sedangkan PKP
sedangkan sebelumnya PKP
melaporkan >25 dokumen
telah menyampaikan SPT
dalam Formulir A1, A2, B1,
dalam bentuk data elektronik
B2, atau B3
SANKSI
18
Tata Cara Penerimaan SPT
19
PENGGUNAAN FORMULIR
SPT MASA PPN PEMBETULAN
21
POKOK PERUBAHAN
1107 1111
Pengembalian pendahuluan:
Pengembalian pendahuluan:
Dapat melampirkan SK PKP
Wajib melampirkan SK PKP Berisiko
Berisiko Rendah, SK WP Patuh,
Rendah atau Surat Pernyataan
atau Surat Pernyataan memenuhi
memenuhi Pasal 17 D UU KUP.
Ps 17D KUP.
22
POKOK PERUBAHAN
1107 1111
23
POKOK PERUBAHAN
1107 1111
24
POKOK PERUBAHAN
Hal Penting Terkait Restitusi
• Atas PPN Lebih Bayar diajukan kompensasi
• Restitusi dapat diajukan pada akhir tahun buku
• Restitusi pada setiap Masa Pajak hanya dapat diajukan
oleh PKP tertentu (Ps 9 (4b) UU PPN), yaitu PKP yang
melakukan ekspor, penyerahan kepada Pemungut PPN,
atau penyerahan yang mendapat fasilitas PPN tidak
dipungut.
• Restitusi kepada PKP berisiko rendah, dilakukan
dengan pengembalian pendahuluan kelebihan pajak
25
GAMBARAN FORMULIR SPT MASA PPN 1111
26
Formulir 1111 A1
27
A1
28
Formulir 1111 A2
29
A2
• Dalam hal penyerahan kpd turis asing (Pasal
16E UU PPN), diisi dengan nomor paspor.
• Dalam hal FP tanpa identitas pembeli, diisi
dengan angka 0 sebanyak 15 digit.
30
Formulir 1111 B1
31
B1
32
Formulir 1111 B2
33
B2
34
Formulir 1111 B3
• Berisi daftar Pajak Masukan atas perolehan dalam negeri, impor, dan
pemanfaatan BKP Tidak Berwujud/JKP dari luar daerah pabean, yang
tidak dapat dikreditkan atau yang mendapat fasilitas.
• Formulir ini juga digunakan untuk melaporkan Nota Retur pengembalian
BKP atau Nota Pembatalan JKP yang diterbitkan oleh PKP, yang Pajak
Masukannya tidak dapat dikreditkan atau mendapat fasilitas.
• Bagi PKP yang menyampaikan SPT dalam bentuk formulir kertas, dalam
hal tidak ada data yang dilaporkan dalam formulir ini, formulir ini tidak
perlu diisi dan tidak perlu dilampirkan pada Induk SPT Masa Pajak
Pertambahan Nilai.
35
B3
36
Formulir 1111 AB
• Berisi rekapitulasi penyerahan dan perolehan yang merupakan
pindahan dari formulir 1111 A1 sampai dengan formulir 1111 B3
yang telah diisi sebelumnya, serta penghitungan Pajak Masukan
yang dapat dikreditkan.
• Bagi PKP pedagang eceran, Formulir ini juga berisi nilai total DPP,
PPN, dan PPnBM dari seluruh Faktur Pajak yang tidak diisi
dengan identitas pembeli serta nama dan tanda tangan penjual.
• Bagi PKP yang menyampaikan SPT dalam bentuk formulir kertas,
dalam hal tidak ada data yang dilaporkan dalam formulir ini,
formulir ini tidak perlu diisi dan tidak perlu dilampirkan pada
Induk SPT Masa PPN.
37
AB
38
AB
39
Induk SPT Masa PPN (Formulir 1111)
• Berisi jumlah penyerahan barang dan jasa dan penghitungan PPN
dan PPnBM Kurang Bayar atau Lebih Bayar.
• Formulir ini juga berisi jumlah PPN terutang atas kegiatan
membangun sendiri dan pembayaran kembali Pajak Masukan
bagi PKP Gagal Berproduksi.
• Bagi PKP yang menyampaikan SPT secara manual, Formulir ini
harus diisi dan disampaikan dalam bentuk formulir kertas.
• Bagi PKP yang menyampaikan SPT secara elektronik (e-filing),
Formulir ini tidak perlu disampaikan dalam bentuk formulir kertas.
• Dalam hal SPT dilaporkan NIHIL karena PKP tidak melakukan
kegiatan penyerahan dan perolehan, Formulir ini tetap dibuat dan
diisi dengan angka 0 (Nol).
40
Induk Untuk SPT yg disampaikan
dalam bentuk formulir
kertas, kolom ini diisi oleh
petugas di KPP/KP2KP,
jumlah lembar SPT (Induk
+ Lampiran)
41
Induk
42
Induk
Untuk melaporkan
pembayaran kembali PM
oleh PKP Gagal Berproduksi
44
SPT Masa PPN KB dibetulkan menjadi KB lebih kecil.
1. Semula SPT Masa PPN Januari 2011 KB Rp1.100.000,00.
2. April 2011, dilakukan pembetulan atas SPT Masa PPN Januari 2011
menjadi KB Rp1.000.000,00.
3. Pengisian pada formulir SPT Masa PPN Pembetulan Masa Pajak
Januari 2011 adalah sebagai berikut:
Penghitungan PPN
kurang atau (lebih) bayar PPN (Rupiah)
45
SPT Masa PPN KB dibetulkan menjadi LB.
1. Semula SPT Masa PPN Januari 2011 KB Rp1.000.000,00.
2. April 2011, dilakukan pembetulan atas SPT Masa PPN Januari 2011
menjadi LB Rp500.000,00.
3. Pengisian pada formulir SPT Masa PPN Pembetulan Masa Pajak
Januari 2011 adalah sebagai berikut:
Penghitungan PPN
kurang atau (lebih) bayar PPN (Rupiah)
46
SPT Masa PPN LB dibetulkan menjadi LB lebih kecil (1)
Next
Pilihan pertama
47
SPT Masa PPN LB dibetulkan menjadi LB lebih kecil (2)
1) Pilihan pertama:
a. Pengisian pada formulir SPT Masa PPN Pembetulan Masa
Pajak Januari 2011 adalah sebagai berikut:
Penghitungan PPN
kurang atau (lebih) bayar PPN (Rupiah)
48
SPT Masa PPN LB dibetulkan menjadi LB lebih kecil (3)
2) Pilihan kedua:
a. Pengisian pada formulir SPT Masa PPN Pembetulan Masa Pajak
Januari 2011 adalah sebagai berikut:
Penghitungan PPN
kurang atau (lebih) bayar PPN (Rupiah)
49
SPT Masa PPN LB dibetulkan menjadi Nihil.
1. Semula SPT Masa PPN Januari 2011 LB Rp1.000.000,00.
2. 1 April 2011, dilakukan pembetulan atas SPT Masa PPN Januari 2011 menjadi Nihil.
Dalam hal SPT Masa PPN Februari 2011 belum/ terlambat dilaporkan:
5. Pengisian pada formulir SPT Masa PPN Pembetulan Masa Pajak Januari 2011 adalah :
50
SPT Masa PPN LB dibetulkan menjadi KB.
1. Semula SPT Masa PPN Januari 2011 LB Rp1.000.000,00.
2. 1 April 2011, dilakukan pembetulan atas SPT Masa PPN Januari 2011 menjadi KB
Rp250.000,00.
Dalam hal SPT Masa PPN Februari 2011 belum/ terlambat dilaporkan:
5. Pengisian pada formulir SPT Masa PPN Pembetulan Masa Pajak Januari 2011 adalah :
51
SPT Masa PPN Nihil dibetulkan menjadi KB.
1. Semula SPT Masa PPN Januari 2011 Nihil.
2. April 2011, dilakukan pembetulan atas SPT Masa PPN Januari 2011
menjadi KB Rp750.000,00.
3. Pengisian pada formulir SPT Masa PPN Pembetulan Masa Pajak
Januari 2011 adalah sebagai berikut:
Penghitungan PPN
kurang atau (lebih) bayar PPN (Rupiah)
52
SPT Masa PPN LB dikompensasi dibetulkan menjadi LB direstitusi.
1. Semula SPT Masa PPN Januari 2011 LB Rp5.000.000,00 (PK: Rp3.000.000,00 dan PM:
Rp8.000.000,00). LB tersebut dikompensasikan ke Februari 2011.
2. SPT Masa PPN Februari 2011 LB Rp3.000.000,00 (PK: Rp6.000.000,00 dan PM: Rp9.000.000,00). PM
tersebut sudah termasuk kompensasi dari Masa Januari Rp 5.000.000,00.
3. Maret 2011, dilakukan pembetulan atas SPT Masa PPN Januari 2011, LB yang sudah dikompensasi
diminta untuk direstitusi.
4. Pengisian pada formulir SPT Masa PPN Pembetulan Masa Pajak Januari 2011 dan Februari adalah
sebagai berikut:
SPT Masa PPN Penghitungan PPN kurang atau (lebih) bayar PPN (Rupiah)
Pembetulan Butir II.A – PK Rp. 3.000.000
Masa Januari Butir II.C - PM Rp. 8.000.000
Butir II.D - PPN KB (LB) Rp. (5.000.000)
Butir II.E - PPN KB (LB) pada SPT yang dibetulkan Rp. (5.000.000) (-)
Butir II.F - PPN KB (LB) karena pembetulan Rp. 0
Pembetulan Butir II.A – PK Rp. 6.000.000
Masa Butir II.C - PM Rp. 4.000.000
Februari Butir II.D - PPN KB (LB) Rp. 2.000.000
Butir II.E - PPN KB (LB) pada SPT yang dibetulkan Rp. (3.000.000) (-)
Butir II.F - PPN KB (LB) karena pembetulan Rp. 5.000.000
53
PPn BM
- END OF SLIDES -
55
CONTOH SOAL
Identitas PKP
• PT. SONY SEJAHTERA adalah perusahaan yang didirikan pada Tanggal 1 Maret 2005
dengan NPWP 01.333.444.5.091.000. dan sejak tanggal 01 Januari 2005 Dikukuhkan
sebagai PKP. Saat ini PT. SONY SEJAHTERA bergerak dibidang Industri dan
perdagangan dengan Nomor KLU 60052.
• Produk yang dihasilkan oleh PT. SONY SEJAHTERA adalah Televisi dengan merk
“SS”. Semua bagian (spare part) Televisi dibuat oleh unit-unit usaha PT. SONY
SEJAHTERA, sedangkan bahan bakunya diperoleh dari diimpor atau pembelian
dalam negeri.
• PT. SONY SEJAHTERA mempunyai tempat kedudukan di Jl.Malambong No. 15
Bandung dengan Nomor telepon (022) 99885600.
• Dari catatan yang dimiliki oleh PT. SONY SEJAHTERA selama bulan JANUARI 2011
diketahui hal-hal sebagai berikut:
57
Daftar Penyerahan (1)
Tgl Keterangan
7 Jan Dieskpor Televisi 21 inch kepada Samyong ltd Singapura tanpa memakai L/C
2011 dengan Nilai Ekspor sebesar Rp. 2 Milyar. PEB telah diberikan persetujuan oleh
DJBC pada tanggal 12 Januari 2011 (PEB-0000023).
10 Jan Melakukan ekspor jasa maklon berupa pengiriman Televisi ukuran 54” pesanan dari
2011 Jaehun ltd Korea. Fee atas jasa maklon yang diterima adalah sebesar
Rp50.000.000 dan televisi yang dikirim bernilai Rp500.000.000 dengan tanggal
PEB yang telah diberikan persetujuan pada tanggal 10 Januari 2011.
Pemberitahuan ekspor jasa dibuat pada tanggal 10 Januari 2011 (EJKP 00001).
11 Jan Diserahkan 10 unit Televisi ukuran 29” dengan harga jual Rp. 30 juta kepada
2011 Kementerian Kehutanan di Jakarta untuk memantau kebakaran hutan. Faktur Pajak
dibuat pada tanggal 11 Januari 2011 (020.000-11.00000001).
12 Jan Diterima pembayaran penuh dari PT. ANGKASA RAYA atas penyerahan Televisi 21
2011 inch dengan harga jual sebesar Rp. 50 juta. Faktur Pajak dibuat pada tanggal 12
Januari 2011 (010.000-11.00000002).
13 Jan Pegawai yang menjaga Outlet Pabrik melaporkan bahwa pada hari ini telah dijual
2011 Televisi 14 inch dengan nilai jual sebesar Rp. 1 juta kepada konsumen yang tidak
diketahui identitasnya. Faktur Pajak dibuat pada tanggal 13 Januari 2011 tanpa
mencantumkan identitas pembeli (010.000-11.00000003).
58
Daftar Penyerahan (2)
Tgl Keterangan
15 Jan Diserahkan spare part Televisi kepada PT. MEKAR SARI yang berada di kawasan
2011 berikat. Atas penyerahan tersebut PPN yang terutang sebesar Rp. 40 juta tidak
dipungut. Faktur Pajak dibuat pada tanggal 15 Januari 2011 (070.000-
11.00000004).
18 Jan Diserahkan Televisi kepada Kedutaan Besar China sebesar Rp 50 juta. Atas
2011 penyerahan tersebut mendapat fasilitas dibebaskan dari pengenaan PPN. Faktur
Pajak dibuat pada tanggal 18 Januari 2011 (080.000-11.00000005).
21 Jan Dijual mesin pabrik dengan harga jual Rp 120 juta kepada PT Recycle Mart. Faktur
2011 Pajak dibuat tanggal 21 Januari 2011 (090.000-11.00000006).
23 Jan Dalam rangka peresmian perusahaannya, PT. SONY SEJAHTERA telah
2011 mengadakan undian dengan hadiah berupa Televisi 21 inch dari jenis yang paling
baru dengan harga pokok penjualan sebesar Rp. 1.500.000. Atas penyerahan
televisi kepada pelanggan yang beruntung tersebut PT. SONY SEJAHTERA
Menerbitkan Faktur Pajak pada tanggal 23 Januari 2011 (040.000-11.00000007).
25 Jan Diterima Nota Retur (NR-05/1/2011) dari PT. ANGKASA RAYA atas Faktur Pajak
2011 Nomor 010.000-11.00000002 sebesar Rp 20 juta, karena Televisi yang diserahkan
rusak.
59
Daftar Perolehan (1)
Tgl Keterangan
8 Januari Hari ini telah dibuat PIB Nomor PIB-0000052 dan telah dibayar PPN terutang pada
2011 tanggal 8 Januari 2011 sebesar Rp 45 juta melalui bank Permata atas impor
bahan baku untuk pembuatan Televisi dari Soni Corp Jepang.
9 Januari Membayar jasa konsultan dari Daisho Corp Jepang yang melakukan kegiatan
2011 konsultasi teknik di pabrik dengan nilai penggantian sebesar Rp500.000.000. SSP
atas pemanfaatan telah dibuat (NTPN: 0101020203030404) untuk penyetoran
PPN atas pemanfaatan JKP dari luar Daerah Pabean pada tanggal 9 Januari
2011.
17 Januari Dibayar tagihan telepon kantor sebesar Rp. 5.500.000 (termasuk PPN) kepada
2011 PT. Telkom. Atas transaksi tersebut PT. SONY SEJAHTERA menerima bukti
pembayaran berupa kuitansi.
19 Januari Dikeluarkan dari pelabuhan tanjung priok mesin pembuat spare part Televisi yang
2011 diimpor dari Kawaii ltd Jepang dengan nilai impor sebesar Rp. 550 juta, dengan
PIB nomor PIB-0000064 tanggal 19 Januari 2011. Atas Impor tersebut PT. SONY
SEJAHTERA mendapat fasilitas PPN dibebaskan.
60
Daftar Perolehan (2)
Tgl Keterangan
20 Januari Diterima Faktur Pajak tertanggal 16 Januari 2011 (010.000-11.00000020)
2011 atas perolehan komponen elektronik untuk pembuatan televisi yang dibeli
dari PT. KOMPAK dengan harga jual sebesar Rp. 50 Juta.
21 Januari Membayar Rp. 5.500.000,- (termasuk PPN) kepada Bengkel
2011 ARITONANG atas service mobil box yang digunakan untuk mengirim
spare part yang dijual. PPN terutang sebesar Rp500.000 dengan Faktur
Pajak nomor 010.000-11.00000028.
23 Januari Menerbitkan Nota Retur Nomor R 01/2/04 tanggal 23 Januari 2011
2011 dengan nilai DPP sebesar Rp 20 juta untuk Faktur Pajak Nomor 010.000-
11.00000034 kepada PT ABADI.
31 Januari Melakukan pembayaran PPN terutang atas kegiatan membangun sendiri
2011 pabrik untuk perluasan produksi dengan biaya selama bulan Januari
2011 sebesar Rp 1 Miliar.
Data Tambahan:
1. Dalam SPT Masa PPN Desember 2010 terdapat kelebihan pembayaran PPN
sebesar Rp1.500.000,- yang diminta dikompensasikan ke Masa Pajak berikutnya.
2. PKP telah ditetapkan sebagai PKP berisiko rendah
61