Anda di halaman 1dari 69

Komunikasi Terapeutik

oleh

Reflita,S.Kp,M.kep.
KEMAMPUAN BERKOMUNIKASI
TERAPEUTIK
• Memudahkan menjalin rasa percaya
dengan klien
• Memberikan kepuasan secara profesional
dalam yankes
• Meningkatkan citra profesi keperawatan
• Meningkatkan citra Rumah Sakit
• MEMBINA DASAR HUBUNGAN
– Luangkan waktu bersama
– Dorong ekspress feeling
– Hargai pandangan mereka
– Toleransi thdp perbedaan
– Hargai privacy
– Berikan contoh yg baik
• Komunikasi Efektif
– Perhatian tdk terbagi
– Dengar, dengar dan dengar
– Ramah dan terbuka
– Jangan beraksi berlebihan
– Hindari mengkritik dan menghakimi
– Hindari pertanyaan bertingkat
DIMENSI HUBUNGAN
Keterampilan / kualitas terapeutik yang dimiliki oleh
perawat melalui integrasi perilaku verbal serta sikap
dan perasaan yang melatarbelakangi komunikasi prwt.

ANALISA DIRI PERAWAT DLM KOMUNIKASI


TERAPEUTIK kesadaran diri, klarifikasi nilai, eksplorasi
perasaan, role model, altuism, tanggung jawab

1. KESADARAN DIRI
Perawat harus mampu menjelaskan tentang diri
sendiri, keyakinan, apa yang menurutnya penting
dalam kehidupan, baru kemudian dia akan mampu
menolong orang lain
Kesadaran Diri
Campbell,(1980) kesadaran diri mnrt model praktik
keperawatan secara holistik melihat komponen:
* Psikologi “ pengetahuan, emosi, motivasi, konsep diri
dan personality
* Fisik : pengetahuan ttg fisiologi umum
* Lingkungan : sosial budaya, hubungan antar manusia
dan alam
* Filosofi : perasaan ttg makna kehidupan 
keinsyafan diri, menerima diri, identitas diri,
meningkatkan hubungan interperonal yg intim dan
meningkatkan fungsi dan kemampuan u/ memenuhi
kebutuhan orang lain
3 Cara dlm membantu
meningkatkan kesadaran diri
1 Mempelajari diri sendiri  Refleksi
Introspeksi
Aktifitas ke dalam (perhatian, fikiran dan perasaan)
Aktifitas ke luar ( situasi dan perilaku)
Membaca
Diskusi
Meningkatkan pilihan-pilihan
Penggunaan diri lbh bertujuan
2 MEMBUKA DIRI  teori yang dapat
digunakan untuk membuka diri :

* Johary Window
a Mengembangkan sikap terbuka dg perubahan
satu kuadran akan memberi efek pada
kuadran lain
b Menganalisis bagaimana interaksi antara
pribadi
s
1. Di ketahui oleh ; 2. Diketahui oleh;
- diri sendiri - orang lain
- orang lain

3. Di ketahui oleh ; 4. Tidak diketahui oleh


- diri sendiri siapapun
1 2 Contoh A:
Kesadaran rendah
3 4
• BELAJAR DARI DIRI SENDIRI YAITU
DENGAN KUADRAN 1 LEBIH DARI
KEKUADRAN LAIN
Contoh B: komunikasi terbuka,
individu terbuka dengan orang
1 2
lain
3 4
- kapasitas kemampuan ini
meliputi rasa senang
- Tingkat ketergantungan,
berinteraksi secara spontan
* Iceberg Model of Human Personality

a Menekankan adanya sifat berlawanan dalam


kepribadian seseorang, (Geldard, D., 1998).
b Model ini memungkinkan perawat bisa
menerima “the hidden part of me” dari dirinya
maupun klien.
c Dengan model ini, perawat dapat menggali
dan memahami adanya sifat-sifat yang kurang
baik dalam dirinya maupun klien.
d Akan memudahkan perawat dalam mengubah
perilakunya ke arah yang lebih baik.
3 MENERIMA UMPAN BALIK  Umpan balik Instrinsik dan Ekstrinsik

Prinsip Umpan balik


Memberi:
- Bersifat spesifik
- Seimbang antara kekuatan dan kelemahan
- Tawarkan alternatif2 dan hindari nasehat2
- batasan yg jelas
- fikirkan apa yg akan disampaikan
Menerima :
- fikiran yg terbuka
- minta klarifikasi
- Dengarkan lalu pertimbangkan
• KESADARAN DIRI NEGATIF
– Tidak dpt mengontrol dan mengendalikan diri
– Komunikasi tdk efektif dan tdk produktif
– Ketidaksesuaian persepsi antara perilaku dan
fikiran
– Tidak pernah mampu memahami orang lain
– Cendrung memaksakan nilai dan pandangan2
nya kpd orang lain
– Tidak akan pernah menjadikan diri sebagai
terapi
Latihan kesadaran diri
• Tujuan:
– Mempelajari diri sendiri
– Menyadari nilai yg dimiliki
– Membuka diri
– Menerima umpan balik
• Contoh latihan  jawab pertanyaan dibawah ini
1 Apa pencapaian prestasi pribadi anda yg utama saat ini
2 Apa pencapaian utama terbesar keluarga anda
3 Sebutkan satu hal yg anda inginkan pd usia 60 th
4 Gambarkan 3 hal yg anda kuasai atau kebaikkan anda
5 Cita2 anda dan anda akan coba menggapainya
6 Apa motto pribadi kehidupan anda selama ini
Analisa diri (lanjutan,,,)
2 KLARIFIKASI NILAI  U/ Merubah cara pandang dan sikap se2org (fikiran,
emosi dan aksi), serta Menurunkan kesalahpahaman
Proses klarifikasi nilai
- Kenali nilai
- Pengkajian eksplorasi arti nilai
- Buat prioritas
- Pengambilan keputusan  kehendak kognitif
> Sangat bebas
> Mempunyai alternatif
> Bijaksana dlm mengambil keputusan dan memilih alternatif
- Menghargai, bahagia dg pilihan  Penghargaan Afektif
- Tindakan perilaku
.> mau menguatkan pilihan
> Melakukan tindakan sesuai pilihan
? Meneladani pilihan yg dilakukan
Klarifikasi (lanjut…)
CARA MENINGKATKAN KLARIFIKASI NILAI
> Model
> Meyakinkan, tidak memaksakan
> Pendidikan, kultur dan agama
> Membatasi pilihan
> Peraturan
> Menarik ke suasana hati
DALAM KLARIFIKASI NILAI  Identifikasi dan atasi
> Konflik
> Ketidakpuasan
? Rasa tdk aman
> Keyakinan
3 EKSPLORASI PERASAAN
Perawat secara bertahap belajar mengenal
dan mengatasi berbagai perasaan antara
lain perasaan marah, berduka, frustasi 
- Terbuka pd perasaan
- Sadar akan respon
- Kontrol penampilan

4. MENJADI CONTOH PERAN


Perawat perlu mempunyai pola gaya hidup
sehat termasuk mempertahankan kesehatan
agar dapat dicontoh orang lain.
Role model
• Ciri2 prwt yg dpt menjadi role model
– Puas akan hidupnya
– Tdk dinominasi oleh konflik dan stress
– Mampu mengembangkan kemampuan

• EFEKTIF ‘HELPER’  u/ meningkatkan


kesehatan dan kemampuan diri individu
– Interaksi pd orang lain
– Membantu dg tulus dan cinta kasih
– Perhatian thdp kesejahteraan orang lain
5 ALTRUISTIK
Perawat merasakan kesiapan karna mampu
menolong orang lain dengan cara
Manusiawi.

6. RASA TANGGUNG JAWAB ETIK DAN MORAL


Tiap keputusan yang dibuat harus memperhatikan
prinsip – prinsip yang menjunjung tinggi
kesehatan/kesejahteraan manusia

7. TANGGUNG JAWAB
2 dimensi tanggung jawab yaitu tanggung jawab terhadap
tindakan sendiri dan berbagi tanggung jawab dengan orang
lain.
• Analisa diri perawat bertujuan u/ membantu
perawat menjawab pertanyaan dibawah ini :
– Siapa saya
– Apa yg penting u/ saya
– Bagaimana mengenal perasaan saya
– Seperti apakah role model yg baik buat saya
– Mengapa saya ingin menolong orang lain
– Seperti apakah bentuk kesadaran diri dan penting u/
melakukan tindakan
FASE RELATIONSHIP (STUART DAN
SUDDEN)
1. FASE PRA INTERAKSI
Tugas perawat adalah :
• Menggali perasaan, fantasi, dan rasa takut
dalam diri sendiri
• Menganalisis kekuatan dan keterbatasan
profesional diri sendiri
• Mengumpulkan data tentang klien
• Jika memungkinkan merencanakan pertemuan
pertama
2. FASE ORIENTASI

Tugas perawat adalah :


• Menetapkan alasan klien untuk mencari pertolongan
• Membina rasa saling percaya, penerimaan, dan
komunikasi terbuka
• Menggali pikiran, perasaan, dan tindakan klien
• Mengidentifikasi masalah klien
• Mengidentifikasi tujuan klien
• Merumuskan bersama kontrak termasuk nama, peran,
tanggungjawab, harapan, tujuan, tempat, dan waktu
kondisi untuk terminasi, kerahasiaan klien
3. FASE KERJA

Tugas perawat adalah :


• Menggali stressor yang berhubungan
• Meningkatkan perkembangan dan
penghayatan klien dan penggunaan
koping yang konstruktif
• Membahas dan mengatasi perilaku yang
resisten
4. FASE TERMINASI
Tugas perawat adalah :
• Membina kenyataan tentang perpisahan
• Meninjau kemajuan terapi dan pencapaian tujuan
• Menggali perasaan ditolak, kehilangan, kesedihan,
kemarahan, serta peilaku terkait

DIMENSI TINDAKAN :
• Konfrontasi
• Kesiapan
• Pengungkapan diri perawat
• Katarsis emosional
• Bermain peran
Sikap Perawat dlm Kommunikasi
Terapeutik
• Berhadapan  menunjukkan perawat siap untuk klien
• Mempertahankan kontak mata  menunjukkan prwt
menghargai klien dan menyatrakan keinginan utk tetap
berkommunikasi
• Sedikit membungkuk kearah klien  menunjukkan
keinginan perawat untuk mengatakan atau
mendengarkan sesuatu
• Mempertahankan sikap terbuka misalnya tdk melipat
kaki atau tangan  menunjukkan keterbukaan dr
perawat utk berkommunikasi dg klien
• Tetap relaks  tetap dpt mengontrol keseimbangan
antara keseimbangan dan relaksasi dlm memberi respon
pd klien  memberikan rasa aman dan nyaman
Perilaku yg menunjang sikap prwt
dlm berkommunikasi
• Gerakan tubuh . Sikap tubuh, ekspresi wajah
dan sikap2 lainnya misalnya tersenyum, kontak
mata, sedikit membungkuk saat berbicara, tdk
melipat tangan atau memasukkan tangan ke
kantong, tdk menyilangkan kaki dll
• Jarak saat berinteraksi  antara perawat dan
klien tdk dibatasi meja atau benda penghalang
lainnya. Jarak tsb meliputi:
– Ruangan intim sampai 50 cm
– Ruang pribadi 50 s/d 120 cm  kommunikasi
terapeutik pd umumnya terjadi di ruang pribadi
– Ruang konsultasi sosial 275 s/d 365 cm
Perilaku (Lanjutan)
• Sentuhan
Sentuhan hrs dilakukan secara tenang sambil
menganalisis kondisi pasien dan respon yg akan
dilakukan klien. Sentuhan tdk tepat pd klien yg penuh
curiga dan tdk percaya org lain, klien marah, korban
penganiayaan/kekerasan, klien yg budayanya
melarang/membatasi sentuhan
contoh sentuhan :
* bersalaman/berjabat tangan
* menepuk bahu, mengangkat jempol, tepuk tangan
utk memberikan pijian
* memegang tangan klien saat sedih atau menangis
Perilaku (lanjutan)
• Diam  berguna untuk memfasilitasi klien dlm
mengekspresikan pikiran dan perasaan
misalnya pd klien menarik diri, depresi dan
bersedih
• Volume dan nada suara  dpt mempengaruhi
penyampaian pesan contoh
– Pada Klien lansia  volume suara tinggi dg nada
rendah
– Pada klien perilaku kekerasan  volume dan nada
suara rendah tetapi tetap tegas
Teknik-teknik Kommunikasi
Terapeutik
Beberapa teknik kommunikasi terapeutik
pada orang dewasa (Stuart dan Sundeen,
1995)
1. Mendengarkan
– Merupakan dasar utama dlm berkommunikasi
– Dg mendengarkan perawat dpt mengetahui
perasaan klien, memberi kesempatan lebih
banyak pada pasien untuk bicara  perawat
harus bisa menjadi pendengar yg aktif
TEKNIK (lanjutan)

SIKAP YG DIBUTUHKAN SAAT MENJADI


PENDENGAR YG BAIK ADALAH: :
• Pandang klien ketika sedang bicara
• Tidak menyilangkan kaki atau tangan
• Kontak mata yang memancarkan keinginan
untuk mendengarkan
• Sikap tubuh menunjukkan perhatian
• Hindarkan gerakan yang tidak perlu
• Mengangguk untuk hal penting
• Mencondongkan tubuh ke arah klien
MENUNJUKKAN PENERIMAAN saat
mendengarkan klien BELUM TENTU
MENYETUJUI  sikap yg ditampilkan:
• Bersedia mendengar tanpa ragu
• Mendengarkan tanpa memutuskan
pembicaraan
• Memberi umpan balik dengan verbal dg
menampakkan pengertian
• Non verbal = verbal
• Tidak mendebat, ekspresi ragu, dan
mencoba mengubah pikiran klien
2. Pertanyaan terbuka (pembukaan yg luas) 
memberikan dorongan pd klien utk memilih topik
yg akan dibicarakan shg prwt mendapatkan
informasi spesifik terkait dengan topik
contoh : Apa yg sedang anda fikirkan?

3 MENGULANG PERTANYAAN
Umpan balik menunjukkan perawat memahami
pesan klien dan berharap komunikasi berlanjut
K : saya tidak dapat tidur semalaman
P : Pak Dedi mengalami kesulitan tidur……..
4. MENGKLARIFIKASI  upaya utk menjelaskan dlm
kata2, ide atau fikiran klien yg tdk jelas. Dilakukan bila
perawat ragu atau terjadi kesalahpahaman Tujuannya
untuk menyamakan persepsi.
K : Saya tidak yakin saya mengikuti apa yang anda katakan
P : Saya tidak jelas apa yg bpk maksud, dapatkah bapak
menjelaskannya kembali?

5. MENFOKUSKAN
Tujuan membatasi bahan pembicaraan shg lbh spesifik.
P : “ Apa yang pak Dedi katakan tampaknya
penting, mari kita bicarakan lebih mendalam “ atau
saya fikir kita sebaiknya kita membicarakan lbh lanjut ttg
6. Identifikasi Tema
Latar belakang masalah yg dialami klien yg
muncul berulangkali selama percakapan
gunanya untuk meningkatkan pengertian dan
mengeksplorasi masalah penting
Contoh:
“saya perhatikan dari semua hubungan yg
ibu uraikan, ibu selalu mengungkapkan rasa
kecewa kpd orang tua terutama ayah. Menurut
ibu apakah ini yg menjadi pokok permasalahan?
7. MENYATAKAN HASIL
“ pak Dedi tampak gelisah ?”
“ Kelihatannya pak Dedi sakit ?”
“ Kelihatannya pak Dedi sedang bersedih ?”

8. MENAWARKAN INFORMASI
Untuk meningkatkan penghayatan
9. DIAM
• Memberi kesempatan pada klien untuk
mengorganisasikan pikiran  biasanya
dilakukan setelah mengajukan pertanyaan
atau
• Meringkas
mengingat topik sebelum ke topik lain.
contoh :
“ Selama beberapa jam anda dan saya
telah membicarakan……”
10. MEMBERIKAN PENGHARGAAN
Memberi salam, menyebut nama klien.
Contoh :
“ Ibu tampak sudah rapi ? “
“ Selamat pagi pak Dodi..”

11. MENAWARKAN DIRI


Mungkin klien belum siap untuk
Berkomunikasi
Tertarik dan perhatian
“Saya akan duduk menemani buk Yeni sebentar “
12. MEMBERIKAN KESEMPATAN MENGAWALI
PEMBICARAAN
“ Dari mana anda memulai pembicaraan ? “

13. MENGANJURKAN UNTUK MERUMUSKAN


PEMBICARAAN
Berguna untuk mengarahkan hampir seluruh
pembicaraan yang mengidentifikasikan
keterkaitan perawat pada isi pembicaraan.
“ lalu….
“ ceritakan pada saya tentang……”
14. MENEMPATKAN KEJADIAN
Secara berurutan menolong perawat dan
klien untuk melihat dalam satu perspektif,
kelanjutan kejadian apa merupakan sebab
dari masalah selanjutnya.

15. MENGANJURKAN MENGURAIKAN PERSEPSI


Melihat dari persepsi klien
“ Ceritakan kepada suster bagaimana persepsi
Dodi ketika melihat………..”
“ bapak senyum2 sendiri, apakah ada sesuatu yg bpk
lihat?”
16. REFLEKSI  mengarahkan kembali
ide, perasaan, pertanyaan dan isi
pembicaraan kpd klien

K : apakah saya harus mengingatkan hal ini


pada istri saya
P : bagaimana menurut anda ?
Atau
P: anda tampak tegang dan cemas, apakah
ini berhubungan dg …..
17 MEMBERI INFORMASI
Memberikan informasi dan fakta untuk
pendidikan kesehatan

18 SARAN  Memberikan alternatif ide utk


pemecahan masalah
19 HUMOR  Ungkapan pembicaraan yg
diungkapkan dg nada bercanda yg dpt diterima
secara sosial atau tdk merendahkan klien
Komunikasi pd setiap tahapan
perkembangan
• Bayi  libatkan keluarga u/
menginterpretasikan respon non verbal
keluarga
– Komunikasi non verbal
– Tangisan thdp stimulus yg tdk menyenangkan
– Berespon thdp kelembutan dan suara yg
lembut
• Todler
– Komunikasi non verbal belum efektif
– Sifat egosentrik  perhatian tertuju pd diri sendiri
– Tekankan kom pd apa yg dpt mereka lakukan dan
rasakan
– Bicara pendek, konkrit dan sederhana
– Tampilkan bahasa verbal – non verbal mis menyuntik
tdk sambil tersenyum
– Gunakan alat peraga dan biarkan anak menyentuh/
memegangnya misalnya boneka, stetoskop dll
• PRA SEKOLAH
– KOMUNIKASI VERBAL ANAK LEBIH BAIK
– DAPAT JUGA DIGUNAKAN TEKNIK KOMUNIKASI
PD TODLER
• USIA SEKOLAH
– Fokus pd apa yg dilihat
– Rasa ingin tahu meningkat
– Penuhi rasa ingin tahu anak u/ meningkatkan
kolaborasi
– Jelaskan prosedur dg bahasa yg sederhana
• REMAJA
– Lebih terbuka pd orang di luar anggota
keluarganya
– Menerima org yg sama minat dan menolak
org yg bertentangan
– Punya bahasa sendiri
– Punya privacy
Panduan berkomunikasi dg anak
• Posisi sejajar dg mata anak
• Bicara dg tenang, tdk tergesa dan percaya diri
• Bicara dg jelas, spesifik  gunakan kata2
sederhana dan kalimat singkat
• Nyatakan arahan dan anjuran secara positif
• Berilah pilihan bila benar2 ada pilihan
• Jujurlah pd anak
• Beri kesempatan pd anak u/ mencurahkan
kepedulian dan ketakutan/kecemasan
• Gunakan berbagai teknik komunikasi yg sesuai
Panduan (lanjut….)
• Bantu anak waktu u/ merasa nyaman
• Hindari gerakan mendadak atau cepat, senyuman yg
terlalu lebar, kontak mata yg lama, atau postur tubuh yg
mungkin terlihat mengancam
• Bicaralah dg orang tua bila anak mulanya terlihat malu2
• Berkomunikasi menggunakan objek transisi seperti
boneka, puppet atau boneka binatang sebelum bertanya
langsung pd anak
• Beri kesempatan anak yg lbh besar bicara tanpa
kehadiran orang tua
Sikap prwt saat berkomunikasi pd
anak
• Jangan abaikan anak selama intervensi
– Perhatikan mainan anak
– Ajukan pertanyaan pd anak
– Order child  a/ anak active participant
• Perhatikan bahasa non verbal  perasaan, sikap dan
kecemasan saat berkomunikasi kalau ada samarkan krn
dpt mempengaruhi komunikasi
• Berikan cukup waktu
– Komunikasi awal dg ortu/kel lalu arahkan ke anak
– Beri kesempatan pd anak u/ mengamati dr jauh
– Berikan perhatian pd mainan anak misalnya menanyakan nama
bonekanya
– Puji penampilan anak
Tatanan berkomunikasi pd anak
• Perkenalan
– Bersalaman, menyebutkan nama
– Libatkan anak dr awal interaksi
• Klarifikasi peran dan jelaskan tujuan agar:
– Orang tua aktif dan kooperatif
– Tidak menolak
– Interview dilakukan oleh banyak profesi
Tatanan (lanjut,,,)
• Pendekatan
– Mulai dr topik umum  a/ merasa aman
– Menilai penerimaan/respon keluarga
• Jika panjang lebar  fokuskan
• Jika singkat  Open ended question
• Jaga privacy/keleluasaan pribadi
– Minimalkan distraksi, interupsi dan keributan
– Jika tdk dipenuhi interview  dpt dipenuhi dg
memberikan permainan pd anak
Teknik komunikasi kreatif dg anak
(verbal)
• `TEKNIK “ I “ MESSAGE
– Menyampaikan perasaan ttg suatu perilaku dg
pernyataan “saya”
– Hindari penggunaan kata “kamu” krn bersifat
menghakimi dan menimbulkan sikap defensif
• Teknik orang ketiga
– Memanfaatkan curahan perasaan dlm menggunakan
org ketiga (dia, mereka)
– Dapat mengurang perasaan terancam
– Memberi peluang pada anak
Teknik (lanjut…)
• Fasilitasi respons
– Menggunakan mendengar aktif  lalu
merefleksikan kembali perasaan anak dan isi
pembicaraan
– Respons yg diberikan ners : empaty, tdk
menghakimi dan mengakui perasaan anak
– Contoh
• Anak : “saya tdk suka ke RS dan disuntik”
• Respons fasilitatif : “Kamu tdk suka krn tindakan2
yg dilakukan pd mu itu”
Teknik (lanjut…)
• Story telling
– Menggunakan bahasa anak u/ memeriksa apa yg
difikirkan anak dg melewati hambatan rasa takut anak
– Teknik paling sederhana adalah meminta anak u/
mengaitkan cerita ttg suatu kejadian misalnya
pengalaman dia dirawat di RS
– Pendekatan lain
• Berikan pd anak suatu kejadian misalnya gambar RS 
minta anak menjelaskan gambar tsb
• Potong komik hapus kata2nya suruh anak mengisi atau
menambah kalimat pd komik strip tsn
Teknik (lanjut…)
• Mutual Story telling  lbh terapeutik dr story
telling
– Mengungkapkan fikiran anak dan mencoba megubah
perasaan takut anak dg menceritakan kembali cerita
yg berbeda
– Mulai dg meminta anak bercerita ttg sesuatu diikuti
cerita lain yg membantu anak dlm masalahnya
– Misalnya : Anak bercerita ttg msk RS dan tdk pernah
dikunjungi ortu nya. Prwt juga bercerita ttg seorang
anak (nama berbeda) ttp keadaannya sama, ortunya
tdk berkunjung tiap hari ttp datang setelah selesai
bekerja
Teknik (lanjut…)
• BIBLIOTERAPI
– Menggunakan buku dlm proses terapi dan support
– Memberi anak peluang u/ mengeksplorasi suatu kejadian yg serupa dg
dirinya  anak bisa mengendalikan keadaannya
– Panduan umum u/ menggunakan biblioterapi
a.Kaji kesiapan perkembangan emosional dan kognitif anak u/ memahami
pesan buku
b.Kenali isi buku (pesan atau tujuan)  apa sesuai dg usia anak
c.Bacakan buku u/ anak bila anak tdk mampu membaca
d.Eksplorasi makna buku dg anak dg cara:
> Meminta anak u/ mencerita ulang
> Membaca bgn khusus dg ners atau ortu
> Membuat gambar yg terkait dg cerita dan membahasnya
? Membahas ttg karakter khusus
> Membuat ringkasan pesan moral atau makna cerita
Teknik (lanjut…)
• MIMPI
– Sering mengungkapkan fikiran dan perasaan dibawah
sadar dan ditekan
– Minta anak bercerita ttg mimpi buruknya
– Eksplorasi dg anak kemungkinan arti mimpi
• TIGA HARAPAN/KEINGINAN
– Menggunakan pertanyaan “Jika kamu punya 3
keinginan yg pasti terkabul, apa yg kamu inginkan?
– Bila anak menjawab “Bila keinginan saya terkabul” 
minta anak menyebutkan harapan khususnya
Teknik (lanjut…)
• PERTANYAAN “jika”
– Memacu anak u/ mengeksplorasi situasi
potensialterjadi dan memikirkan pilihan
penyelesaian masalah yg berbeda misalnya
“Bagaimana jika kamu sakit dan harus ke RS”
– Respons anak mengungkapkan apa yg telah
diketahuinya dan apa yg ingin diketahuinya 
membantu anak belajar ttg teknik koping
terutama dlm situasi yg potensial berbahaya
Teknik (lanjut…)
• RATING GAME/ PERMAINAN
“RENTANG”
– MENGGUNAKAN SKALA RATING (ANGKA,
WAJAH DARI SEDIH KE GEMBIRA  utk
mengetahui rentang suatu kejadian atau
perasaan
– Misalnya
• Tanyakan perasaan anak, khabar mereka atau
rasa sakit anak  dg menggunakan skala 1 – 10
dg 10 yg terbaik
Teknik (lanjut…)
• PERMAINAN ASOSIASI KATA
– Menggunakan pernyataan kata2 kunci dan
meminta anak mengungkapkan kata pertama
yg difikirkannya bila dia mendengar kata2 itu
– Mulai dg kata2 yg netral lalu ke kata2 yg lbh
menimbulkan ansietas spt “sakit”, “jarum
suntik”, Rumah Sakit” dan “operasi”
– Pilihlah kata khusus yg terkait dg kejadian dlm
kehidupan anak yg relevant
Teknik (lanjut…)
• MENYELESAIKAN KALIMAT  menggunakan
sebagian kalimat pernyataan dan meminta anak
melengkapi contoh:
– Hal yg paling saya sukai/tdk disukai di sekolah adalah
– Hal yg paling tdk menyenangkan yg pernah saya
alami adalah
– Hal yg paling saya sukai/tdk sukai dari ortu saya
adalah
– Hal yg paling ingin saya ubah dlm hidup saya adalah
– Bila saya bisa memilih saya ingin menjadi
– Hal yg paling saya sukai/tdk dsukai dari diri saya
adalah
Teknik lanjut…)
• PRO dan KONTRA

– Menggunakan pemilihan topik seperti :


dirawat inap” dan meminta anak membuat
daftar  5 hal yg baik dan 5 hal yg buruk
– Merupakan teknik yg paling bermanfaat bila
diterapkan pd hubungan seperti hal yg disukai
dan tidak disukai satu sama lain
Teknik berkomunikasi kreatif dg
anak (non verbal)
• MENULIS
– Merupakan pendekatan komunikasi alternatif
u/ anak remaja dan dewasa
– Anjuran spesifik mencakup:
• Membuat buku harian
• Menuliskan perasaan atau fikiran yg sukar u/
diucapkan
• Menulis “surat’ YG TDK PERNAH DIKIRIM (bisa
juga dg pura2 punya sahabat pena
• Menuliskan kemajuan anak ‘FISIK’ dan
“PSIKOSOSIAL” dari sudut pandang anak
Teknik non verbal (lanjut..)
• MENGGAMBAR
– Merupakan salah satu tehnik komunikasi terbaik, baik
non verbal (dr melihat gambar) dan verbal (dr cerita
anak ttg gambarnya
– Gambar mengungkapkan banyak ttg dirinya karena
merupakan proyeksi dr diri anak
– Menggambar spontan mencakup memberikan pd alat
pasokan seni dan memberi peluang bg anak u/
menggambar
– Menggambar terarah mencakup arahan yg lbh
spesifik seperti menggambar orang atau pendekatan
3 tema  sebutkan 3 hal ttg anak dan minta anak
memilih satu dan menggambar
Panduan u/ mengevaluasi gambar
• Gunakan menggambar spontan dan evaluasi lbh
dari satu gambar bila mungkin
• Interpretasikan gambar dg tambahan informasi
lain ttg anak dan keluarga
• Interpretasikan gambar secara keseluruhan s/d
spesifik
• Aksentuasi bagian  biasanya menunjukkan
kepedulian akan arena dg kepentingan khusus
misalnya tangan yg besar menunjukkan agresif
Panduan (lanjut…)
• Tidak adanya anggota gerak (tangan, lengan
,kaki)  menunjukkan kepatuhan pasif atau
imaturitas intelektual. Kaki yg kecil atau tdk
stabil bisa merupakan curahan ketidakamanan
atau tangan yg disembunyikan merupakan
perasaan berdosa
• Peletakan gambar pd halaman dan tipe coretan
. Bila bila halaman bebas dan mantap dan
coretan jelas dan berkesinambungan
menandakan anak merasa aman
• Ketidak pastian bayangan mencurahkan ketidak
pastian/kepedulian atau cemas akan area ttt
Panduan (lanjut…)
• Fikirkan elemen individual dr gambar yg
mungkin bermakna
– Jenis kelamin figur yg pertama kali digambar 
biasanya dikaitkan dg persepsi anak ttg peran gender
– Ukuran figur individual  menampakan kepentingan,
kekuatan atau otoritas
– Runtun gambar  menunjukkan kprioritas
kepentingan
– Posisi anak dikaitkann dg anggota keluarga lainnya
 mencurahkan perasaannya atau statusnya di
tengah keluarga
– Mengeluarkan anggota keluarga  menunjukkan
perasaan ketidakpemilikan/keinginan menghilangkan
Teknik non verbal (lanjt..)
• MAGIS
– Menggunakan teknik magik sederhana u/
membina hubungan terapeutik dg anak
– Membantu kepatuhan akan intervensi
kesehatan
– Memberikan interaksi efektif selama prosedur
dan proses penyakitnya
Teknik non verbal (lanjut,,)
• BERMAIN

– Merupakan bahasa dan pekerjaan utama anak


– Mengungkapkan banyak hal ttg anak 
menggambarkan diri anak melalui aktivitas bermain
– Bermain spontan  memberi anak berbagai benda u/
dimainkan & memberi peluang u/ bermain
– Bermain terarah  memberi arahan lbh spesifik
seperti memberi alat medik atau boneka 
mengeksplorasi rasa takut anak
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai