Fraktur Mandibula - Indah Ayu Lestari
Fraktur Mandibula - Indah Ayu Lestari
Anatomi
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 PENGERTIAN
Fraktur adalah discontinuitas dari jaringan tulang yang
biasanya disebabkan oleh adanya kecelakaan yang
timbul secara langsung.
Fraktur mandibula adalah putusnya kontinuitas tulang
mandibula. Hilangnya kontinuitas pada rahang bawah
(mandibula), yang diakibatkan trauma oleh wajah
ataupun keadaan patologis, dapat berakibat fatal bila
tidak ditangani dengan benar
2.2 ETIOLOGI
Trauma
Trauma langsung : Benturan pada tulang mengakibatkan
faktur di tempat tersebut.
Trauma tidak langsung : Tulang tidak mengalami faktur
pada tempat yang jauh dari area benturan.
Faktur patalogis : Faktur yang disebabkan terauma yang
minimal atau tanpa terauma.
2.3 PATOFISIOLOGI
INVEKSI VIRUS GENETIK LINGKUNGAN FAKTOR PENCETUS LAINNYA
ABNONALITAS OSTEOKLAST
C. PEMERIKSAAN FISIK
TTV = TD : 110/90 mmhg
N : 100 x/m
S : 36,5 C
RR : 20 x/m
Skala: Nyeri : 8
Pemeriksaan Head To Toe
1. Kepala : Mesochepal, kulit kepala bersih, rambut hitam lurus, tidak beruban, rambut bersih.
2. Mata : Simetris, konjungtiva, tidak anemis, sklera, tidak ikterik, tidak nyeri tekan, tidak ada
gangguan penglihatan, terdapat pupil edema
3. Telinga : Simetris, tidak ada gangguan pendengaran, tidak ada serumen
4. Hidung : Simetris, kotor, ada peradangan, terpasang oksigen binasal kanul
5. Mulut : Mulut bau, lida kotor, gigi kotor dan ada yang patah dan pecah-pecah, ada luka jahitan
6. Leher : Ada nyeri tekan dan nyeri telan
7. Dada : Dada sinetris, bentuk bulat diatas, pergerakkan dinding pada simetris, tidak ada retraksi
otot bantu pernafasan.
8. Genetalia: Jenis kelamin laki-laki terpasang DC N0.16
9. Exstremitas : Terpasang infus RL ditangan kanan, terdapat luka dikaki kiri
D. PENGKAJIAN POLA PEMENUHAN
KEBUTUHAN DASAR VIRGINA HENDERSON
1. Pola Oksigenosi
Pasien terpasang oksigen dengan binasas kanul 4 lpm dengan posisi supinasi
2. Pola Nutrisi
Pasien terpasang NGT, Pasien minum susu melalui selang NGT sehari 3x, 1 gelas susu 100 cc.
3. Pola Eliminasi
Pasien mengatakan belum pernah BAB semenjak masuk RS, karna baru satu hari masuk masuk
Rumah Sakit, Bak terpasang DC no 16, terdapat urine di urine bag 150 cc.
4. Pola Aktivitas
Pasien hanya bisa tiduran karena [asien lemas dan pusing, pasien terpasang Neck Coller.
5. Pola Istirahat
Pasien mengatakan susah tidur, karena nyeri pada rahang bawahnya.
6. Pola Berpakaian
Pasien dibantu oleh keluarganya atau dengan perawat karna pasien lemas dan susah untuk bergerak.
7. Pola Menjaga Suhu Tubuh
Saat pasien kedinginan, pasien dibantu oleh keluarganya memakai selimut.
8. Pola Personal Hygiene
Pasien hanya di seka oleh keluarganya dan dibantu oleh perawat dalam oral hygiene
9. Pola Komunikasi
Pasien komunikasinya susah, karena rahang bawah patah post kecelakaan
10. Pola Spiritual
Pasien hanya bisa tiduran di bad Rumah Sakit
11. Pola Bekerja
Pasien hanya bisa tiduran karna tidak mampu melakukan aktivitas.
TERAPI
Infus RL 500 ml
Ceftriaxone 2 x 1 gr
Ranitidin 2 x 50 mg
Keterolac 3 x 30 mg
Plasminek 3 x 500 mg
Piracetam 3x2g
Manitol 3 x 100 mg
3.2 ANALISA DATA
Nama Pasien : Tn “R”
No Ruangan :9
Umur : 20 Tahun
No DATA MASALAH KEPERAWATAN ETIOLOGI TTD
1 DS : Pasien mengatakan nyeri pada rahang Nyeri Akut Agen cidera fisik
bawah
DO : Pasien tampak menahan nyeri
P:
Q: Nyeri seperti di tusuk-tusuk saat bicara
R : Nyeri dibagian rahang bawah menjalar ke
pipi dan leher.
S: Sekala nyeri 8
T : nyeri terus menerus
3.4 INTERVENSI
No TUJUAN INTERVENSI TTD
1 Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 1. Kaji nyeri secara konferensif ,termasuk lokasi,
jam diharapkan nyeri berkurang dengan KH: karateristik, frekuensi, kualitas dan faktor
Mampu mengontrol nyeri presipitasi
Nyeri berkurang skala 3-4 2. Ajarkan dan dorong manajemen stres (relaksasi
TTV dalam batas normal nafas dalam)
Pasien tampak rileks 3. Monitor TTV dan KU pasien
4. Pertahanan imobilisasi pada bagian yang sakit
5. Kolaborasi dengan dokter tentang pemberian
obat anal getik
S : Pasien mengatakan masih nyeri pada rahang, saat untuk bicara, sekala nyeri 6
O : Pasien tampak menahan nyeri
A : Masalah nyeri akut belum teratasi
P : Melanjutkan intervensi
- Kaji tingkat nyeri
- Monitor KU dan TTV
- Mobilisasi pada bagian yang sakit
- Melanjutkan program terapi dari dokter
S : Pasien mengatakan lebih merasa nyaman dan senang saat dibersihkan kotoran yang ada didalam mulut
O : Pasien terlihat nyaman dan lebih tenang
A : Masalah personal hygiene teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi
- Monitor KU dan TTV Pasien
- Bantu pasien atau ajarkan pasien pemenuhan kebutuhan ADL