Materi Kuliah Hukum, HAM Dan Gender (BAB III, IV Dan V)
Materi Kuliah Hukum, HAM Dan Gender (BAB III, IV Dan V)
BAB III
INSTRUMEN HAM INTERNASIONAL DAN NASIONAL
INSTRUMEN-INSTRUMEN HAM
BANGUNAN INSTRUMEN
HAK ASASI MANUSIA
SEDUNIA
KEWAJIBAN NEGARA
(Pasal 28-30)
Bangunannya sudah
sekomplit ini, hak-hak
KONVENSI INT’L
KONVENSI INT’L
KONVENSI INT’L
KONVENSI INT’L
kita koq masih belum
terlindungi, ya?
Atap &
plafonnya
banyak
bocor!!!
KOVENAN HAK-HAK SIPIL KOVENAN HAK-HAK EKONOMI,
& POLITIK 1966 SOSIAL & BUDAYA 1966
HAK-HAK SIPIL HAK-HAK SOSIAL HAK-HAK POLITIK HAK-HAK
(Pasal 1-11) (Pasal 12-17) (Pasal 18-21) EKONOMBUDAYA
(Pasal 22-27)
DEKLARASI UMUM HAK ASASI MANUSIA SEDUNIA
PENGATURAN HAM
HAM DALAM SISTEM
SISTEM HUKUM
HUKUM NASIONAL
Hak2 Pembangunan
HUKUM
HUKUM
NASIONAL
NASIONAL
Hukum Substantif Hukum Prosedural
PENGADILAN HAM
Kasus sesudah 2000
PENGADILAN HAM
AD HOC :
Kasus sebelum 2000
Penyelidikan
• Serangkaian tindakan penyelidik untuk
mencari dan menemukan ada tidaknya suatu
peristiwa yang diduga merupakan
pelanggaran HAM
• Dilakukan oleh KOMNAS HAM dengan
membentuk tim penyelidik Ad Hoc
Penangkapan & Penahanan
• Dilakukan oleh Jaksa Agung Berbeda
dengan Peradilan umum (KUHAP) di mana
penangkapan dan penahanan dilakukan oleh
pihak Polri
• Tersangka tidak mempunyai hak untuk
dikeluarkan dari tahanan selama proses
penyidikan dan penuntutan Dalam
peradilan umum hal itu dimungkinkan.
Penyidikan dan Penuntutan
• Penyidikan dan penuntutan dilakukan oleh Jaksa
Agung dengan membentuk tim penyidik dan
penuntut ad hoc
• Penyidikan dilakukan dalam rangka pembuatan BAP,
dan apabila cukup bukti maka kasus tersebut segera
diteruskan ke tahapan penyidikan
• Apabila tidak ditemukan cukup bukti dalam proses
penyidikan, maka Jaksa Agung segera mengeluarkan
surat perintah penghentian penyidikan (SP3)
Pemeriksaan Sidang Pengadilan
• Dilakukan oleh majelis hakim yang terdiri dari 2
hakim pengadilan HAM, dan 3 orang hakim HAM Ad
hoc (punya profesionalisme, berdedikasi dan
berintegritas tinggi, menghayati cita2 negara hukum
dan negara kesejahteraan yang berintikan keadilan,
memahami dan menghormati HAM) Berlaku bagi
proses d I PN, PT, dan Kasasi
• Pemeriksaan hanya sampai pada tahap kasasi
Tidak ada ketentuan untuk peninjauan kembali
MEKANISME LAIN PENANGANAN
PELANGGARAN HAM BERAT
Selain melalui mekanisme Litigasi (proses
peradilan), terdapat pula mekanisme lain
melalui Proses Non-litigasi Dilakukan
melalui proses di luar pengadilan dengan lebih
menekankan konsultasi, negosiasi, mediasi,
konsiliasi:
Penanganan proses non-litigasi :
1. Komnas HAM [Pasal 89 ayat (4) UU pengadilan HAM]
Termasuk juga Komnas HAM Perempuan dan
Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI)
2. Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi [Pasal 47 UU
Pengadilan HAM] Masih belum berlaku karena UU
KKR No 24 tahun 2005 telah dibatalkan oleh
Mahkamah Konstitusi RI
PERADILAN UMUM
• Berwenang menangani kasus2 “pelanggaran
HAM ringan” yang tidak termasuk dalam kategori
HAM berat
• Peran Peradilan umum :
– Melalui mekanisme peradilan pidana : kasus2 pelanggaran
HAM ringan itu masuk dalam kategori tindak pidana biasa
Menangani perkara2 pidana yang dilakukan oleh korps
kepolisian dan TNI, maka mekanisme penanganannya
melalui peradilan militer
– Melalui mekanisme peradilan perdata, terutama untuk
kasus pelanggaran hak ekonomi, sosial dan budaya melalui
gugatan class action oleh LSM mewakili masyarakat yang
dirugikan Ex : Gugatan untuk menegakan hak2
masyarakat adat berkaitan dengan SDA
MEKANISME PENANGANAN
HAM INTERNASIONAL
PROSES PENANGANAN
PELANGGARAN HAM BERAT
PELANGGARAN
REKONSILIASI?
HAM BERAT
MEKANISME
PENGADILAN
NASIONAL TIDAK MAMPU
TIDAK MAU PIDANA
(PEMBIARAN) INTERNASIONAL
PENGADILAN
HAM
Statuta Roma 1998
Indo blm ttd