Anda di halaman 1dari 8

C TEORI-TEORI

B KEBENARAN
A Kelompok 2 :

Eklisia Nurul Hanifah 17108244085


Elizabeth Ananda Reka 18108241079
Rizki Dyah Ari Mufti 18108241105
Dwi Mahmud Rizki R. 18108241123
Salma Ainun Susatyo 18108244022
Fairuz Zalfa Nabila 18108244037
Ovan Jati Pamulat 18108244066
:

C
B
ARAN A TEORI-TEORI
KEBENARAN
A. PENGERTIAN KEBENARAN
Dalam Kamus Umum Epistemologi dan Logika Pendidikan yang ditulis oleh Purwandarminta kebenaran yaitu:

1. Keadaan yang benar, contoh : berita yang disaksikan secara langsung kejadiannya
2. Sesuatu yang benar, contoh : ajaran agama
3. Kejujuran dan ketulusan hati, contoh : berperilaku sesuai dengan hati tidak berbohong ataupun berpura-pura
4. Selalu izin, perkenaan, contoh : kebenaran yang dipertuan
5. Jalan kebetulan, contoh : pejabat dibekuk secara kebenaran
B. JENIS-JENIS KEBENARAN
Menurut A.M.W. Prawarka (1987) ada 3 jenis kebenaran, yaitu :

• Kebenaran Epistemologikal
Kebenaran epistemologikal adalah pengertian kebenaran dalam hubungannya dengan pengetahuan manusia
kadang disebut dengan istilah veritas kognitionis ataupun veritas logika.
• Kebenaran Ontologikal
Kebenaran ontological adalah kebenaran sebgai sifat dasar yang melekat kepada segala sesuatu yang ada
ataupun diadakan. Apabila dihubungkan dengan kebenaran epistemological kadang disebut juga kebenaran
sebagai sifat dasar yang ada di dalam obyek pengetahuan itu sendiri.
• Kebenaran Semantikal
Kebenaran semantical adalah kebenaran yang terdapat sert melekatdidalan tutur kata dan Bahasa. Kebenaran
semantical disebut juga kebenaran moral (veritas moralis) karena apakah tutur kata dan bahsa itu mengkhianati
atau tidak terhadap kebenaran epistemological ataupun kebenaran ontological tergantung pada manusianya
yang mempunyai kemerdekaan untuk menggunakan tutur kata ataupun Bahasa itu.
C. TEORI – TEORI KEBENARAN
Secara tradisional teori-teori kebenaran itu antara lain sebagai berikut:

• Teori Kebenaran saling Berhubungan (Coherence Theory of Truth)


Menurut Kattsoff (1986) dalam bukunya Elements of Philosophy teori koherensi adalah suatu proposisi
cenderung benar jika proposisi tersebut dalam keadaan saling berhubungan dengan proposisi-proposisi lain
yang benar, atau jika makna yang dikandungnya dalam keadaan saling berhubungan dengan pengalaman kita.
Contoh : kita tidak mengetahui secara pasti peristiwa runtuhnya Majapahit, melainkan tahu hanya dari buku.
• Teori Kebenaran Saling Berkesesuaian ( Correspondence Theory of Truth)
Teori ini berpandangan bahwa suatu proposisi bernilai benar apabila saling berkesesuaian dengan dunia
kenyataan. Kebenaran demikian dapat dibuktikan secara langsung pada dunia kenyataan.
Contoh : pengetahuan tentang air akan menguap jika dipanasi sampai dengan 100 0. Pengetahuan tersebut
dinyatakan lalu kemudian dilakukan, apakah air meguap? Jika terbukti tidak meguap maka pengetahuan
tersebut dinyatakan salah, dan jika terbukti air menguap, maka pengetahuan tersebut dinyatakan benar.
• Teori Kebenaran Inherensi ( Inherent Theory Of Truth)
Kadang – kadang teori ini disebut juga teori pragmatis. Pragmatis pandangannya adalah suatu proposisi bernilai
benar apabila mempunyai konsekuensi yang dapat dipergunakan atau bermanfaat.
Contoh : pengetahuan naik bis, kemudian akan turun dan bilang kepada kondektur ’kiri’, kemudian bis akan
berhenti di posisi kiri. Dengan berhenti di posisi kiri penumpang akan bisa turun dengan selamat. Jadi, mengukur
kebenaran bukan dilihat karena bis berhenti diposisi kiri namun penumpang bisa turun dengan selamat karena
bis berhenti diposisi kiri.
• Teori Kebenaran Berdasarkan Arti ( Sematik Theory Of Truth)
Proposisi itu ditinjau dari segi artinya atau maknanya. Apakah proposisi yang merupakan pangkal tumpunya itu
mempunyai referen yang jelas. Oleh sebab itu, teori ini mempunyai tugas untuk menguakkan kesahan dari
proposisi dalam refensinya. (Abbas Hamami M., : 1982 :29)
Contoh : filsafat secara etimologi berasal dari bahasa yunani philosophia yang berarti cinta akan kebijaksanaan.
Pengetahuan tersebut dinyatakan benar kalo ada referensi yang jelas jika tidak mempunyai referensi yang jelas
maka pengetahuan tersebut dinyatakan salah.
• Teori Kebenaran Sintaksis
Para penganut teori kebenaran sintaksis berpangkal tolak pada keteraturan sintaksis atau gramatika yang dipakai
oleh suatu pernyataan atau tata bahasa yang mekatnya. Dengan demikian suatu pernyataan memiliki nilai benar
apabila pernyataan itu mengikuti aturan-aturan sintaksis yang baku.
Contoh : suatu kalimat standar harus ada subjek dan predikat jika kalimat tidak ada subjek maka kalimat itu
dinyatakan tidak baku atau bukan kalimat. Seperti ‘semua korupsi’ ini bukan kalimat standar karena tidak ada
subjeknya.
• Teori Kebenaran Nondeskripsi
Pada teori ini pada dasarnya suatu statement atau pernyataan akan mempunyai nilai benar yang amat tergantung
pada peran dan fungsi dari pernyataan itu.
• Teori Kebenaran Logik yang Berlebihan (Logical Supervluity of Truth)
teori kebenaran ini, problema kebenaran hanya merupakan kekacauan bahasa saja dan hal ini mengakibatkan
suatu pemborosan, karena pada dasarnya apa yang hendak dibuktikan kebenarannya memiliki derajat logis yang
sama yang masing-masing saling melingkupinya.
Contoh :suatu lingkaran adalah bulat, ini telah memberikan kejelasan dalam pernytaan itu sendiri tidak perlu
diterangkan lagi, karena pada dasarnya lingkaran adalah suatu garis yang sama jaraknya dari titik yang sama,
sehingga berupa garis yang bulat.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai