Anda di halaman 1dari 4

3

Teori teori kebenaran

a. Prawacana
Kebenaran memiliki jawaban yang luas dan harus bersifat complex, karena bayangkan saja
jika agama agama besar didunia memiliki kebenaran, dan jika aliran aliran ideologi dalam
filsafat semuanya memiliki kebenaran, maka akan sebanyak apa definisi kebenaran yang
harus kita ketahui.
Kebenaran menurut filsafat ilmu adalah kebenaran sebagai lawan dari kesalahan, kesesatan,
kepalsuan, dan juga kadang opini, sedangkan secara umum kebenaran merupakan
kesesuaian antara apa yang dipikirkan dan apa yang terjadi.
Dalam filsafat ilmu maknsa kebenaran cukup pluralistic.

Kebenaran korespondensi adalah kebenaran yang Ketika saya berkata kepada seseorang
bahwa hari hujan membasahi pohon di luar dan Ketika orang itu bisa memastikan
kebenarannya.

Kebenran proposisi ini bersifat logis dan matematis msalnya saya mengalikan 2 dengan 5
maka hasilnya akan 10 dan beras 10 kg lebih berat dari 5 kg ini sudah bersifat logis dan
matematis, sehingga jika ada yang bersifat abstrak tidak perlu di teltii secara empiris.

b. Ti[ologi teori kebenaran


Terdapat tiga teori kebenaran yang sudah sangat popular dalam kajian filsafat ilmu
1. Teori kebenaran korespondensi atau kesesuaian
Teori ini adalah teori paling popular dan sekaligus tertua, dalam teori ini menyataan
benar apabila isi pengetahuan yang terkandung dalam pernyataan tersebut
berkorespondensi dengan objek yang dirujuk oleh pernyataan dan dapat disimpulkan
adalah kesesuaian andara proporsi dan sebuah fakta. Dan terdapat tiga syarat yang
harus dipenuhi teori korespondensi yakni:
a. Teori tentang kebenaran harus sudah mengakui lawannya adalah kesalahan
b. Menjadikan kebenaran dan kesesatan sebagai sifat dari keyakinan
c. Suatu kebenaran dan kesalahan selalu tergantung pada sesuatu yang terletak di luar
keyakinan itu sendiri juga.
2. Teori kebenaran koherensi atau keteguhan
Berasal dari bahawa latin yang artinya melekat, tetap menyatu , atau Bersatu, dan disini
kebenaran harus berdasarkan harmoni interna-proposisi dalam suatu system tertentu.
Dan dikatakan benar apabila proposisi sudah sama dengan proposisi yang sudah
diterima sebelumnya.
Dan menurut Harold H titus bahwasannya teori ini adalah ujian kebenaran yang diterima
oleh kelompok idealis, disini kita tidakk bisa memperbandingkan kebenaran kebenara
melainkan hidup di dunia apa adanya saja. Pertimbangan satu dianggap benar jika
pertimbangan tersebut sama dengan timbang lainnya.

Teori koherensi dalam perspektif sudarmita, yang menyatakan bahwa teori kebenaran
berakar pada dua hal yakni:
1. Fakta bahwa matematika dan logika adalah system dedukatif yang ciri hakikinya
adalah konsisten.
2. System metafisika rasionalistik yang sering kali mengambil inspirasi dari matematika.
Maka dari itu disini kaum rasionalistik dan positivis logis menekankan pada teri ini.

Dan menjadikan batu sebagai objek uji kebenaran karena yakin bahsa semua ujaran
kebenaran belum tentu benar semuanya, melainkan pasti adayang sedikt keliru.

Kaum rasionalis Menyusun suatu metafisika dalam model system aksiomatis, dan dalam
system ini semuanya yang bersifat hakiki akan berjalan dengan hal yang lain, sehingga
jika ada sedikit yang berubah maka keseluruhan akan berubah semuanya.

Sehingga teori kebenaran kogerensi ini merupakan teori yang mencakup bidang sains,
secara prinsipil berpijak pada system matematika dan logika formal, dan memiliki
pijakan fundamental terhadap aturan aturan dalam logika dan matematika. dan
sisapapu tidak dapat menyalahi setiap proposisi karena tidak bisa menyalahi semua
proposisi yang benar misalnya Ketika kita berikan 2+2=4 maka todak ada yang bisa
menyalahkan Tindakan tersebut melainkan jika kita membuat 2+2=5 maka dapat kita trik
kesimpulan yang menyalahi semua kebenaran aritmatika tersebut. berikut kelemahan
teori koresondensi yakni:

1. Sejumlah proposisi dalam sebuah ungkapan bisa saja saling berhubungan satu sama
lain namun salah, dan setelah dianalisis teori ini tidak memperhatikan kebenaran
yang konsisten dan kesalahan yang konsisten.
2. Sangat mungkin sekali suatu proposisi begitu terjalin satu sama lain yang
membentuk sebuah system yang benar benar logis, namun tidak nyata atau hanya
berupa khayalan atau hasil kreativitas imajinasi seseorang berikut contohnya
misalnya kisah sib uta dari gua hantu dan ko ping khi, dan wiro sableng. Dan mereka
memiliki kisah yang logis dan sistematis akan tetapi itu semuanya tidak nyata
3. Teori kebenaran koherensi selalu bersifat teoritis sehingga tidak prakti untuk
kehidupan actual sehari hari, dan teori ini sangat berpijak pada relasi internal antara
hubungan hubungan logika yang tersusun dalam bentuk proposisi yang bersifat
rasional. Dan teori ini begitu abstrak bagi kehidupan sehari hari.
3. Teori kebenaran pragmatis atau kesuksesan
Teori kebenaran pragmatis ini berasal dari Bahasa inggris, yang artinya berkenaan
dengan hasil praktik, dan pragmmatis adalah paham yang meyakini bahwa kebenaran
arti dan lain lain seballu berasal dari praktiknya. Sehingga kebenaran prahmatis selalu
dilihat dari kegunaan [raktisnya dan berikut beberrapa definisi nya:
a. Pengetahuan berasal dari pengalaman, metode metodde ekperimental dan usaha
usaha praktif, pragmatism adalah seseorng yang kritis terhadap spekulasi etafisik
dalam meraih kebenaran.
b. Pengetahuanharus sigunakan untuk menyelesaikan masalah dalam kehidupan sehari
hari, masalah masalah praktis dan membantu kita dalam beradap tasi dengan
lingkungan lingkungan hidup baru dan pemikirna yang terdapat harus
mengutamakan praktik dan aksi.
c. Kebenaran dan arti gagasan harus dikaitkan dengan consensus konsekuensinya
( hasik, penggunaan ) gagasan gagasan merupakan pedoman bagi aksi positif dan
bagi rekonstruksi kreatif atas pengalaman dalam berhadapan dan penyesuaian
dengan pengalaman baru.
d. Kebenaran adalah apa yang bernilai praktis dalam pengalaman hidup kita, ia
bertindak sebagai instrument, atau sasaran.
1. Dalam pencapaian tujuan tujuan kita
2. Dalam kemampuan kita unutk Menyusun dan meramalkan masa depan kita
e. Kebenran itu berubah, bersifat tentative san asimptotis.
f. Arti gagasan ( teori, konsep, keyakinan ) sama dengan
1. Kegunaan praktis yang dapat diberikan oleh gagasan itu
2. Konsekuensi yang berasal dari gagasan itu

Dan ini semua berhubungan dengan tokoh filsuf terkenal dari amerika serikat yaitu
Charles s. pierce William james, dan john dewey. Dan berikut kita elaah Ketika
makna teori ini menurut ketiga ahli tersebut

1. Menurut pierce, itu akan menjadi betul betu benar apabila terlihat sevara actual
praktiknya dalam kehidupan manusia, kehidupan manusia ini sebagai penunjang
hidup yang tak berkesudahan dan makna terpenting dalam perjuangan itu
adalah konsekuensi yang bersifat praktis.
2. Menurut john dewey adalah filsuf yang sangat kritis dengan filsafat tradisional,
yang selalu disibukkan dalam mencari realitas tertinggi dan menemukan zat
yang abadi, menurutnya tujuan filsafat adalah untuk mengatur kehidupan dan
aktivitas manusiase secara lebih baik, untuk didunia dan sekarang.
3. Menurut William kebenaran itu menjadi kepada suatu ide
Menurut Harold titus,teori kebenaran yang tradisional menyatakan yang
sebaliknya dari teori William, suatu ide akan menjadi benar jika ia merhasil
memberikan akibat aibat yang memuaskan bagi kehidupan manusia.
Dan meskipun demikian teori ini memiliki kelemahan dan mengandung sejumlah
kritik.
a. Dikatakan bahwa pragmatism tidak memiliki metafisik yang sepadan
kelompok pragmatism conong untuk mengatakan bahwa memikirkan
tentang watak yang tertinggi dari realitas hanya menghabiskan waktu, dan
akhirnya mereka mengarahkan diri untuk menggunakan metode ilmua
dalam mencari pengetahuan.
b. Pragmaisme ini tidak memiliki pandangan yang actual tentang akal , sudah
jelas bahwa akal adalah alat utama untuk hodup yang dibantu oleh skpek
biologis, akal memiliki nilai elbih tinggi daripada alat untuk memenuhi
kebutuhan seperti makanan, dan disini menurut ahli mengkritik bahwa
pandangan instrumental tentang akal, tidak memuaskan.
c. Para praktisi menyerang pandangan pragmatis bahwa kebenaran itu buatan
manusia dan tidak mempunyai eksistensi yang berdiri sendiri seperti ayng
dilukiskan dalam kelompok realistis dan lain lain, kitak tidak bisa meciptkan
kebenaran dengan menghayati sesuati, , tetapi kita bisa sadar dan benar
jalan mengikuti kebenaran.
d. Teori ini rentan terperangkap dalam relativisme dalam memberikan definisi
kebenaran sebagai kegunaan praktisnya dalam setiap konteks yang berbeda
dan menerima akibat akibat yang baik sebagai kriteria kebenaran,
setidaknya megandung asumsi bahwa terdapat suatu kebenaran untuk saya.
Relativisme membuat kita kurang dapat menghargai bukti secara objktid dan
tidak memihak.

4. Teori kebenaran performative


Teori kebenaran performative adalah teori yang menegaskan bahwa suatu pernyataan
atau ujaran itu benar apabila apa yang dinyatakan itu dungguh terjadi Ketika pernyataan
atau ujaran itu dilakukan dan menganduung ucapan ucapan performative dan ucapan
ucapan konstatif. Sebagai berikut yakni :
a. Ucapan konstatif
Merupakan suatu jenis ucapan yang melukiskan suatu keadaan factual, yang
menyatakan suatu atau terdapat sesuatu yang konstatir dalam ucapan tersebut.
Dalam ini ucapan konstatif memiliki konsekuensi untuk ditentukan benar atau salah.
Dan ucapan konstatif adala ucapan untuk membuktikan suatu kejadian di masa
lampau contohnya undang undang dasar disahkan pada 1945 bulan agustus tanggal
18.
b. Ucapan performative
Ucapa ini tidak dapat ditentukan benar atau salahnya berdasakan peristiwa dan
masalah yang telah lampau, melaikan suatu perbuatan yang memiliki konsekuensi
perbuatan bagi penurutnya, dengan ucapan ini seseorang bukan menceritakan suatu
eristiwa atau kejadian melainkan dengan mengucapkan itu seseorang benar benar
membua sesuatu misalnya membuat sebuah perjanjian contohnya adalah, saya
menunjuk saudara sebagai ketua panitia ujian negara kelompok ilmu ekonomi.
Ucapan ini tdak bisa di salah atau dibenarkan secara logika dan ucapan ini memiliki
syakat sebagai berikut :
1. Suatu ucapan performative pasti tidak sah jikalau seseorang tidak memiliki
kompetensi
2. Suatu ucapan tidak sah jika yang mengucap tidak juur
3. Ucapannya tidak sah apabila yang mmengucapkannya menyimpang dari apa
yang diucapkan.

Berdasarkan ciri cirinya ucapan performative sebagai berikut:

a. Penutur pertama atau diucapkan oleh orang pertama


b. Orang yang berucap hadir dalam situasi tersebut
c. Bersifat indikatif
d. Orang yang menyatakan terlibat secara aktif denga nisi ernyataan tersebut.

5. Teori kebenaran consensus


Teori kebenaran ini pertama tama dikemukakan oleh Thomas Kuhn, dan kemudian
sevcara khusus dalam konteks mengembangkan etika diskurs juga dikembangkan oleh j.
Habermas yang dimana teori konsesus adalah sesuatu dianggap benar apabila disetujui
komunitas para ilmuan bidang bersangkutan sebagai benar, consensus ahli sebagai
benar atau tidaknya suatu permasalahan. Dan sedangkan teori kebenaran consensus
yang dikemukakan oleh jurgen Habermas syarat untuk kbenaran pertama adalah
kemungkinan adanya persetujuan dari para partisipan rasuonal, dan memiliki syarat
sebagai berikut:
a. Ujaran itu mesti dapat dipahami
b. Isi proporsisional benar
c. Sewajarnya atau dapat dibenarkan
d. Si pembcara bicara benar dan jujur

Anda mungkin juga menyukai