defekasi (buang air besar) yakni pada bentuk atau frekuensinya dimana bentuk feses (tinja) berubah menjadi lunak atau cair, atau frekuensinya yang bertambah menjadi lebih dari tiga kali dalam sehari. B. EPIDEMIOLOGI
Penyakit diare akut lebih sering
terjadi pada bayi dari pada anak yang lebih besar. Untuk bayi, baik di Negara-negara maju, penurunan angka kejadian diare erat kaitannya dengan pemberian ASI, yang sebagian disebabkan oleh kurangnya pencemaran minum anak dan sebagian lagi karena factor pencegah imunologik dari pada ASI. (Learsen SA dan Homer DR, 1978). C. ETIOLOGI
1. Faktor Infeksi a. Infeksi Enternal b. Infeksi Parenteral
2. Faktor Non Infeksi
a. Faktor malabsorbsi b. Faktor makanan c. Faktor psikologis d. Faktor resiko terjadinya diare D. KLASIFIKASI DIARE
1. Diare akut : Diare akut adalah BAB dengan
frekuensi meningkat > 3 kali /hari dengan konsistensi tinja cair, bersifat mendadak dan berlangsung dalam waktu kurang dari 1 minggu. Diare akut lebih banyak disebabkan oleh agent infectius yang mencakup virus, bakteri dan patogen parasit.
2. Diare kronik : Kondisi dimana terjadi
peningkatan frekuensi BAB dan peningkatan konsistensi cair dengan durasi 14 hari atau lebih ( Wholey & Wong's, 1994). E. MANIFESTASI KLINIS
1. Mula-mula anak/bayi, cengeng gelisah, suhu tubuh
meningkat, nafsu makan berkurang. 2. Sering buang air besar dengan konsistensi tinja cair atau encer. 3. Warna tinja berubah menjadi kehijau-hijauan karena bercampur empedu. 4. Anus dan sekitarnya lecet karena seringnya difekasi dan tinja menjadi lebih asam akibat banyaknya asam laktat. F. PATOFISIOLOGI
1. Mekanisme dasar yang menyebabkan diare,
yaitu : a. Gangguan osmotik b. Gangguan motalitas usus
2. Akibat dari diare yaitu sebagai berikut :
a. Kehilangan air (Diare) b. Hipoglikemia c. Terjadinya penurunan berat badan dalam waktu singkat d. Gangguan sirkulasi G. PENCEGAHAN DIARE
1. Perhatikan kebersihan dan gizi yang seimbang.
2. Menjaga kebersihan dengan kebiasaan mencuci tangan dengan sabun sebelum makan dan kebersihan dari makanan yang kita makan. 3. Penggunaan jamban yang benar. 4. Imunisasi campak. KESIMPULAN
Diare adalah perubahan pola defekasi
(buang air besar) yakni pada bentuk atau frekuensinya dimana bentuk feses (tinja) berubah menjadi lunak atau cair, atau frekuensinya yang bertambah menjadi lebih dari tiga kali dalam sehari.Bila hal ini terjadi maka tubuh anak akan kehilangan cairan tubuh sehingga menyebabkan dehidrasi. TERIMA KASIH