Menulis Jenis-jenis
Prosa Prosa
Unsur-
unsur
Prosa
1. Sebagai karangan bebas.
2. Jenis-jenis teks sastra, seperti cerpen dan novel.
3. Karya-karya nonsastra, seperti esai, artikel,
ataupun biografi.
Pengertian Prosa
Perbedaan Prosa dengan Bentuk Teks Lainnya
• Monolog
Monolog
Puisi
• Dialog
Drama
• Cangkokan
Prosa • Dialog ke monolog
Jenis-jenis Prosa
Prosa
Lama Baru
Gaya
bahasa Alur
Sudut
pandang Latar
Penokohan
Unsur-unsur Prosa
Truktur Prosa
Orientasi
Komplikasi
Resolusi
Struktur Umum Prosa
1) Banyak menggunakan kalimat bermakna lampau, yang ditandai oleh fungsi-
fungsi keterangan yang bermakna kelampauan.
2) Banyak menggunakan kata yang menyatakan urutan waktu (konjungsi
kronologis).
3) Banyak menggunakan kata kerja yang menggambarkan suatu peristiwa yang
terjadi.
4) Banyak menggunakan kata kerja yang menyatakan sesuatu yang dipikirkan
atau dirasakan oleh tokoh. Contoh: merasakan, menginginkan, mengarapkan,
mendambakan, mengalami
5) Menggunakan banyak dialog.
Kaidah-kaidah Kebahasaan Prosa
Mengembangkan
kerangka menjadi
Mengumpulkan teks prosa yang
bahan utuh
Menyusun
kerangka
Menentukan
topik/tema
Mengontruksi Prosa
Kegiatan Menulis Prosa
Kegiatan 2.1: Mendalami Pengertian Prosa
• Para peserta dibagi per kelompok denngan anggota sekitar 4-6 orang.
• Dengan mengutamakan kerja sama, setiap kelompok mencatat
pengertian-pengertian prosa dari berbagai sumber.
• Catatan setiap kelompok dituangkan ke dalam LK-2.1.
• Secara bergiliran hasil diskusi dibacakan secara bergilirian untuk
ditanggapi peserta lain. Apresiasi ataupun penghargaan terhadap karya
dari kelompok lain perlu diperhatikan.
• Pendapat-pendapat setiap kelompok disimpulkan sehingga menjadi
pendapat keseluruhan peserta.
Kegiatan 2.2: Mengelompokkan Jenis Prosa
1. Bagilah peserta pelatihan ke dalam empat kelompok.
2. Klompok 1-2 membuat peta konsep untuk pengelompokkan prosa
lama; kelompok 3-4 membuat peta konsep untuk pengelompokkan
prosa baru.
3. Sajikanlah pemetaan itu dalam LK-2.2 yang kemudian diperjelas
pada kertas plano/manila.
4. Saling perukarkanlah hasil pekerjaan kelompok dengan kelompok
lainnya: kelompok 1 dengan kelompok 2; kelompok 3 dengan
kelompok 4. Lakukanlah saran terhadap peta konsep itu.
5. Perbaikilah peta-peta konsep itu sesuai dengan saran/tanggapan
dari kelompok lain.
6. Pajanglah peta konsep yang dalam kertas plano di dinding kelas
untuk menjadi bahan kunjung karya. Kesantunan di dalam
memberikan tanggapan perlu diutamakan.
Kegiatan 2.3 Menganalisis Struktur
dan Kaidah Kebahasaan Teks Prosa
1. Para peserta dibagi empat kelompok (disesuaikan dengan jumlah peserta) dengan tugas
yang berbeda.
a. Kelompok 1 menganalisis struktur dongeng
b. Kelompok 2 menganalisis struktur cerpen
c. Kelompok 3 menganalisis kaidah kebahasaan dongeng
d. Kelompok 4 menganlsisi kaidah kebahasaan cerpen
2. Bersamaan dengan itu tentukan pula judul dongeng/cerpen prosa yang akan menjadi bahan
analisisnya
3. Hasil diskusi ditulis pada LK-2.3; yang kemudian dituangkan pula di dalam keras plano untuk
dikarya-kunjungkan.
4. Setiap kelompok mempresentasikan karyanya ke kelompok lain dengan mengutus 1-2
sebagai narasumbernya
5. Catatan dan tanggapan kelompok ditulis (dalam post-it) dan ditempelkan pada karya itu.
Kegiatan 2.4 Mengkonstruksi Langkah Penulisan Prosa
•Buatlah empat kelompok dengan harapan dapat masing-masing peserta dapat bekerja sama
dan berbagi pengalaman.
•Setiap kelompok bekerja sama memperhatikan materi-materi di dalam modul dini dengan
pembagian tugas sebagai berikut.
1.Kelompok 1 mendalami materi tentang kepenulisan prosa berbasis fakta
2.Kelompok 2 mendalami materi tentang kepenulisan prosa berbasis fiksi (imajinasi)
3.Kelompok 3 mendalami materi tentang kepenulisan prosa lama
4.Kelompok 4 mendalami materi tentang kepenulisan prosa baru
•Para peserta secara berkelompok saling mebantu menyusun bagian-bagian penting dari uraian
tersebut dalam bentuk peta konsep dan menuangkannya ke dalam bentuk power point. (Catatan
tentang skema bagian-bagian penting itu sendiri dinyatakan dalam LK-2.4)
•Setiap kelompok berdasarkan menunjuk 1-2 orang perwakilan yang akan mempresentasikan
hasil diskusinya.
•Secara bergiliran dan penuh percaya diri, setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusinya
untuk mendapatkan tanggapan dari kelompok lain.
•Tanggapan disampaikan dalam bahasa yang santun dan saling menghargai pendapat orang
lain.
Kegiatan 2.5: Merumuskan
` Langkah-langkah Pembelajaran Menulis Prosa
1. Setiap kelompok peserta bekerja sama merancang skenario pembelajaran menulis untuk jenis-
jenis teks yang berlaku pada Kurikulum 2013. Diharapkan setiap kelompok memilih jenis prosa
yang berbeda.
a. Kelompok 1 tentang jenis prosa berbasis fakta.
b. Kelompok 2 tentang jenis prosa berbasis imajinasi
c. Kelompok 3 tentang jenis prosa lama
d. Kelompok 4 tentang jenis prosa baru
2. Skenario pembelajar dirancang dengan berpedoman pada KD tertentu dan langkah-langkah
pendekatan saintifik (mengamati, menanya, menalar, mengasosiasi, dan mengomunikasikan)
3. Setiap kelompok bersama-sama menuliskan hasil diskusinya pada LK-2.5 dan menyalinnya
kembali pada kertas plano dan hasilnya dipajang pada tempat yang tersedia.
4. Setiap kelompok melakukan kunjung karya ke kelompok lainnya untuk memberikan tanggapan.
Tanggapan disampaikan dalam bahasa yang santun dan tidak merendahkan orang lain.
5. Temuan dan berbagai persoalan yang muncul dari kegiatan kunjung karya dibahas dalam diskusi
kelas dengan menghargai perbedaan pendapat untuk menjadi bahan refleksi bagi kepentingan
pembelajaran dalam konteks yang sebenarnya.
Kegiatan 2.6. Menulis Kisi-kisi dan Mengembangan Soal-soal Prosa
1. Prosa merupakan karangan bentuk bebas; yang berbeda dengan karangan berbentuk puisi (lama) yang terikat
oleh aturan bait, larik, ataupun rimanya; juga berbeda dengan drama yang berwujud dialog
2. Prosa dapat dikelompokkan ke dalam prosa berbasis fakta dan rosa berbasis fiksi
3. Prosa berbasis fakta, yakni esai, artikel, biografi, surat, berita, dan sejenisnya. Proa ini sering pula disebut
sebagai karya ilmiah
4. Prosa berbasis fiksi, yakni dongeng, cerpen, novel, dan sejenisnya. Prosa ini lazim disebut sebagai karya sastra
5. Dalam khasanah sastra Indonesia, teks berbentuk prosa juga dikasifiasikan lagi ke dalam dua bentuk, yakni
prosa lama dan prosa baru
6. Struktur prosa secara umum dibentuk oleh orientasi, komplikasi, dan resolusi; yang mungkin pula diawali oleh
abstrak dan diakhiri dengan kode
7. Kaidah kebahasaan yang berlaku dalam prosa, seperti cerpen dan novel, pada umumnya menggunakan bahasa
tidak baku atau tidak formal; ragam bahasa sehari-hari. Prosa (cerpen, novel) cerpen lebih banyak memotret
atau menghisahkan gambaran kehidupan sehari-hari.
8. Penulisan prosa sebaiknya berdasarkan suatu pengalaman. Penulisan prosa perlu memperhatikan fungsi,
struktur, dan kaidah-kaidah kebahasaan yang berlaku pada bentuk karya sastra itu.
PEMBELAJARAN 3
MEMENTASKAN NASKAH DRAMA
Tujuan
Setelah mempelajari modul ini, Bapak/Ibu dapat
menjelaskan konsep-konsep pementasan drama dan
dapat merumuskan strategi pembelajarannya di
kelas dengan mengintergrasikan nilai-nilai
penguatan pendidikan karakter.
.
Indikator Pencapaian kompetensi
• Menjelaskan pengertian drama
• Memerinci perkembangan drama
• Membedakan nama-nama pertunjukan drama di
dunia
• Memerinci karakteristik drama
• Mengurutkan teknik-teknik pemeranan
• Mempraktikan penulisan naskah drama
Materi-materi Pokok
Pengertian
Drama
Penulisan Perkembangan
naskah drama drama
Nama-nama
Teknik
pertunjukkan
pemeranan
drama
Karakteristik
drama
1. Berbentuk karya sastra yang bertujuan
menggambarakn kehidupan sehari-hari.
2. Menyampaikan pertikaian dan emosi
melalui lakuan dan dialog.
Pengertian Prosa
Wayang
Noh dan
Kabuki
Ketoprak
Istilah-istilah
Drama Dunia
Opera
Balet
Drama Prolog Orientasi
Dialog Komplikasi
Epilog Resolusi
Struktur Drama
Kaidah Kebahasaan Drama
1. Mendaftarkan pengalaman-pengalaman menarik.
2. Memilih satu pengalaman yang berkonflik paling
kuat.
3. Mencatat nama-nama tokoh beserta karakternya.
4. Menentukan latar: waktu, tempat, dan suasana.
5. Mencatat konflik-konflik yang akan dikembangkan.
6. Mengembangkan topik-topik itu ke dalam bentuk
dialog.
Langkah-langkah Pementasan
Kegiatan Menentaskan Drama
Kegiatan 3.1: Mendalami Pengertian Drama
1. Para peserta dibagi per kelompok dengan anggota sekitar 4-6 orang.
2. Setiap kelompok mencatat pengertian-pengertian drama dari berbagai
sumber. Kemampuan bekerja sama perlu diperhatikan dalam proses ini.
3. Catatan setiap kelompok dituangkan ke dalam LK-3.1.
4. Secara bergiliran hasil diskusi dibacakan secara bergilirian untuk
ditanggapi dan diapresiasi peserta lain.
5. Pendapat-pendapat setiap kelompok disimpulkan sehingga menjadi
pendapat keseluruhan peserta.
Kegiatan 3.2: Memerinci Perkembangan Drama
1. Cermatilah dengan baik subbab tentang
Perkembangan Drama.
2. Catatlah bagian-bagian penting dalam materi
tersebut.
3. Sajikanlah dalam bentuk bagan alur; yang disusun
secara kronologis. Tuangkanlah dalam LK yang
tersedia.
4. Silang bacakan LK tersebut dengan kelompok lain
untuk saling memberikan komentar dengan
memperhatikan kesantunan berbahasa..
Kegiatan 3.3: Mengenal Beberapa Nama Pertunjukan Drama di Dunia
1. Berdasarkan kesepakatan, peserta dibagi ke dalam enam kelompok.
a. Kelompok 1-2 mengenali nama-nama pertunjukan drama daerah
b. Kelompok 3-4 mengenali nama-nama pertunjukkan drama nasional
(dapat diisi dengan nama-nama grup teater nasional)
c. Kelompok 5-6 mengenali nama-mama pertujukkan drama
internasional (luar negeri)
2. Untuk memperkaya wawasan tentang topik-topik itu, Bapak/Ibu bisa
mendalami berbagai sumber
3. Catatan penting tentang topik-topik itu dituangkan ke dalam LK-2.3 dan
sepakatilah hasilnya dengan kelompok lain yang memiliki tugas yang
sama.
4. Sebagai perwakilan dari dua kelompok, presentasikanlah hasil
kesepakatannya itu di depan kelompok lain untuk mendapatkan
tanggapan-tanggapannghargai pendapat sangatlah diutamakan.
Kegiatan 3.4: Menganalisis Naskah Drama: Unsur-unsur, Struktur,
dan Kaiadah Kebahasaannya
1. Peserta dibagi ke dalam enam kelompok dengan pembagian tugas
sebagai berikut.
a. Kelompok 1-2 menganalisis unsur-unsur drama
b. Kelompok 3-4 menganalisis struktur dtama
c. Kelompok 5-6 menganalisis kaidah kebahasaan drama
2. Secara kritis setiap kelompok melakukan bedah naskah dengan
terlebih dahulu mereka menyiapkannya dari berbagai sumber, baik
dari buku drama ataupun dri internet. Naskah yang dipilih hendaknya
bertema religius/nasionalisme
Kegiatan 3.5: Menjelaskan Teknik Pemeranan