Anda di halaman 1dari 27

PENDIDIKAN FISIKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


UNIVERSITAS BENGKULU

Assalamualaikum Warrahmatullahi Wabarrakatuh


SELAMAT SIANG

 1. Santi Sasmita
(A1E017001)
Program studi: 2. Helda Oktarina
Pendidikan Fisika (A1E017009)
3. Islah Khalifah
(A1E017017)
Mata Kuliah: 4. Veronica Fujiana S
Fisika Bumi (A1E017025)
5. Kesya Glory Sitompul
(A1E017035)
Dosen Pengampu : 6. Selly Diani Sary
Dr. Nirwana, M.Pd (A1E017047)
7. Intan Nurahmadhani
(A1E017055)

Pada era globalisasi yang saat ini
berkembang dengan sangat cepat
terdapat beberapa permasalahan yang
kerap muncul dan menjadi trendingtopic
dalam pembahasan para ilmuwan dan
peneliti. Tidak dapat dipungkiri bahwa
manusia adalah mahluk yang serakah,
karena keserakahannya inilah yang
menjadikan manusia selalu berupaya untuk
mencari dan menemukan hal-hal baru.
Masalah demi masalah muncul dan
menjadi tantangan tersendiri bagi
manusia dalam pemecahannya.


Sebut saja permasalahan tersebut
adalah ketidaktahuan manusia
terhadap bintang/planet yang
ditinggalinya.

Hingga pada hari ini kita tidak


tahu persis apa dan bagaimana
struktur dan unsur pembentuk
bumi.

Bumi merupakan planet yang


sangat luar biasa dan menjadi
planet yang berpenghuni. Manusia
hanya menghuni planet ini pada
bagian permukaannya saja.
Tentu saja yang menjadi permasalahan adalah apa yang ingin diketahui
manusia dan belum ditemukan penyelesaiannya.
Pada permasalahan ini kita belum tahu berapa banyak unsur yang
menjadi komponen penyusun planet ini, sehingga hal inilah yang menjadi


pokok permasalahan bagi para ilmuwan dan peneliti dan bagi kita semua.

Apa itu bumi?

Bagaimana lapisan bumi?

Apa yang menjadi unsur


pembentuk bumi?

Bagaimana proses
pembentukan bumi?
BUMI


Bumi merupakan planet yang indah, dan
merupakan planet yang kita huni saat
ini.
Jika dilihat dari posisinya, planet bumi
berada pada deretan ketiga dalam
sistem tata surya dan matahari
sebagai pusatnya.

Planet bumi berada di antara planet


Venus dan Mars. Berdasarkan
posisinya, jarak antara bumi dan
matahari berkisar ±150 juta km dengan
bentuk lintasan yang bulat dengan jari-
jari ±6.370 km.

Bumi diperkirakan telah terbentuk sekitar 4,6 milyar tahun yang lalu, dan merupakan
satu-satunya planet yang dapat dihuni oleh berbagai jenis mahluk hidup.

Permukaan bumi terdiri dari daratan dan lautan. Sebagai planet yang memiliki
kehidupan di dalamnya, bumi terdiri atas beberapa struktur yang memungkinkan untuk
dijadikan tempat tinggal.

Di antara macam-macam struktur bumi di antaranya adalah terdiri dari banyak jenis
material seperti berbagai jenis batuan, tanah, serta air yang kesemuanya membentuk
planet bumi yang sekarang ini kita diami.
Komposisi Kimia Bumi
Massa bumi kira-kira
F. W. Clarke’s Table kerak oksida adalah 5,98×1024 kg
Senyawa Formula Komposisi
Silika SiO2 59,71%
Alumina Al2O3 15,41%
Kapur
Magnesia
Sodium oxide
Iron(II) oxide
CaO
MgO
Na2O
FeO

4,90%
4,36%
3,55%
3,52%
Potasium oxida K2O 2,80%
Besi(III) oxida Fe2O3 2,63%
Air H2O 1,52%
Titanium dioxida TiO2 0,60%
Phosphorus pentoxida P2O5 0,22%
Total 99,22%

Kandungan utamanya adalah besi (32,1%), oksigen (30,1%), silikon (15,1%),


magnesium (13,9%), sulfur (2,9%), nikel (1,8%), kalsium (1,5%), aluminium (1,4%),
dan 1,2% selebihnya terdiri dari berbagai unsur-unsur langka. Karena proses
pemisahan massa, bagian inti bumi dipercaya memiliki kandungan utama besi
(88,8%) dan sedikit nikel (5,8%), sulfur (4,5%) dan selebihnya kurang dari 1%
unsur langka.
Ahli geokimia F. W. Clarke memperhitungkan bahwa


sekitar 47% kerak bumi terdiri dari oksigen. Batuan-batuan paling umum yang
terdapat di kerak bumi hampir semuanya adalah oksida (oxides). Klorin, sulfur,
dan florin adalah pengecualian dan jumlahnya di dalam batuan biasanya kurang
dari 1%. Oksida-oksida utama adalah silika, alumina, oksida besi, kapur,
magnesia, potas dan soda. Fungsi utama silika adalah sebagai asam, yang
membentuk silikat. Ini adalah sifat dasar dari berbagai mineral batuan beku yang
paling umum. Berdasarkan perhitungan dari 1.672 analisa berbagai jenis batuan,
Clarke menyimpulkan bahwa 99,22% batuan terdiri dari 11 oksida.
LAPISAN BUMI

3 lapisan utama, yaitu kerak bumi (crush),
selimut (mantle), dan inti core

Dapat kita bayangkan seperti sebuah


telur dengan dilapisi beberapa pelindung
untuk menjaga telur tersebut, hal ini
sama dengan bentuk bumi yang memiliki
beberapa lapisan untuk menjaga serta
melindungi bumi ini.
1. Kerak Bumi (Crush)


Kerak bumi merupakan lapisan kulit bumi
paling luar (permukaan bumi). Kerak bumi
terdiri dari dua jenis, yaitu kerak benua dan
kerak samudra. Lapisan kerak bumi tebalnya
mencapai 70 km dan tersusun atas batuan-
batuan basa dan masam. Namun, tebal
lapisan ini berbeda antara di darat dan di
dasar laut. Di darat tebal lapisan kerak
bumi mencapai 20-70 km, sedangkan di
dasar laut mencapai sekitar 10-12 km.

Suhu di bagian bawah kerak bumi mencapai


1.100°C.
Kerak bumi merupakan bagian terluar lapisan bumi dan memiliki ketebalan 5-80
km. Kerak dengan mantel dibatasi oleh Mohorovivic Discontinuity. Kerak bumi
dominan tersusun oleh feldsfar dan mineral silikat lainnya. Kerak bumi dibedakan
menjadi dua jenis yaitu :


Kerak samudra Kerak benua

tersusun oleh mineral yang kaya tersusun oleh mineral yang kaya akan
akan Si, Fe, Mg yang disebut Si dan Al, oleh karenanya disebut sial.
sima. Ketebalan kerak samudra Ketebalan kerak benua berkisar
berkisar antara 5-15 km (Condie, antara 30-80 km (Condie !982) rata-
1982) dengan berat jenis rata- rata 35 km dengan berat jenis rata-
rata 3 gm/cc. Kerak samudra rata sekitar 2,85 gm/cc. kerak benua
biasanya disebut lapisan basaltis biasanya disebut sebagai lapisan
karena batuan penyusunnya granitis karena batuan penyusunya
terutama berkomposisi basalt. terutama terdiri dari batuan yang
berkomposisi granit.
2. Selimut Bumi
(Mantle)

Selimut atau selubung bumi merupakan lapisan yang letaknya di bawah
lapisan kerak bumi. Sesuai dengan namanya, lapisan ini berfungsi untuk
melindungi bagian dalam bumi.Selimut bumi tebalnya mencapai 2.900 km
dan merupakan lapisan batuan yang padat yang mengandung silikat dan
magnesium. Suhu di bagian bawah selimut mencapai 3.000 °C, tetapi
tekananannya belum mempengaruhi kepadatan batuan.

Inti bumi dibungkus oleh mantel yang berkomposisi kaya magnesium. Inti
dan mantel dibatasi oleh Gutenberg Discontinuity. Mantel bumi terbagi
menjadi dua yaitu mantel atas yang bersifat plastis sampai semiplastis
memiliki kedalaman sampai 400 km. Mantel bawah bersifat padat dan
memiliki kedalaman sampai 2900 km.
Inti bumi dibungkus oleh mantel yang berkomposisi kaya

magnesium. Inti dan mantel dibatasi oleh Gutenberg
Discontinuity. Mantel bumi terbagi menjadi dua yaitu mantel
atas yang bersifat plastis sampai semiplastis memiliki
kedalaman sampai 400 km. Mantel bawah bersifat padat dan
memiliki kedalaman sampai 2900 km.

Mantel atas bagian atas yang mengalasi kerak bersifat padat


dan bersama dengan kerak membentuk satu kesatuan yang
dinamakan litosfer. Mantel atas bagian bawah yang bersifat
plastis atau semiplastis disebut sebagai asthenosfer. Selimut
bumi dibagi menjadi 3 bagian, yaitu litosfer, astenosfer, dan
mesosfer.
A. Litosfer
merupakan lapisan terluar dari selimut bumi dan tersusun atas

materi-materi padat terutama batuan. Lapisan litosfer tebalnya
mencapai 50-100 km. Bersama-sama dengan kerak bumi, kedua
lapisan ini disebut lempeng litosfer. Litosfer tersusun atas dua
lapisan utama, yaitu lapisan sial (silisium dan aluminium) serta
lapisan sima (silisium dan magnesium).

  Lapisan sima adalah lapisan


litosfer yang tersusun atas
Lapisan sial adalah lapisan
logam silisium dan
litosfer yang tersusun atas
magnesium. Senyawa dari
logam silisium dan
kedua logam tersrsebut
alumunium. Senyawa dari
adalah SiO2 dan MgO. Berat
kedua logam tersebut
jenis lapisan sima lebih besar
adalah SiO2 dan Al2O3.
jika dibandingkan dengan
Batuan yang terdapat dalam
berat jenis lapisan sial. Hal itu
lapisan sial antara lain
karena lapisan sima
batuan sedimen, granit,
mengandung besi dan
andesit, dan metamorf.
B.Astenosfer C. Mesosfer

merupakan lapisan yang terletak di Mesosfer merpakan lapisan yang


bawah lapisan litosfer. Lapisan terletak di bawah lapisan astenosfer.
yang tebalnya 100-400 km ini Lapisan ini tebalnya 2.400-2.700 km
diduga sebagai tempat formasi dan tersusun dari campuran batuan
magma (magma induk). basa dan besi.
3. Inti Bumi (Core)


Dipusat bumi terdapat inti yang berkedalaman 2900-6371 km. Terbagi menjadi
dua macam yaitu inti luar dan inti dalam. Inti luar berupa zat cair yang memiliki
kedalaman 2900-5100 km dan inti dalam berupa zat padat yang berkedalaman
5100-6371 km. Inti luar dan inti dalam dipisahkan oleh Lehman Discontinuity.

Inti Bumi (barisfer atau core), merupakan bahan padat yang tersusun dari lapisan
nife (niccolum = nikel dan ferrum = besi ). Disebut barisfer karena inti bumi
mempunyai massa jenis yang besar yaitu 10,7 gram/cc dibandingkan dengan kulit
bumi (litosfer). Jari-jari ± 3.470 km dan batas luarnya ± 2.900 km di bawah
permukaan bumi. Temperatur di inti bumi diperkirakan tidak lebih dari 3000 0C.
Adanya bahan nikel dan besi ini yang menyebabkan bumi mempunyai sifat
kemagnetan yang luar biasa.
Lapisan inti dibedakan menjadi inti luar dan inti
dalam. Inti luar tebalnya sekitar 2.000 km dan

terdiri atas besi cair yang suhunya mencapai
2.200°C. Inti dalam merupakan pusat bumi
berbentuk bola dengan diameter sekitar 2.700 km.
Inti dalam ini terdiri dari nikel dan besi yang
suhunya mencapai 4.500°C.

Dari data Geofisika material inti bumi memiliki


berat jenis yang sama dengan berat jenis meteorit
logam yang terdiri dari besi dan nikel. Atas dasar
ini para ahli percaya bahwa inti bumi tersusun oleh
senyawa besi dan nikel.

Inti bumi merupakan lapisan paling dalam dari struktur bumi. Lapisan inti
dibedakan menjadi 2, yaitu lapisan inti luar (outer core) dan inti dalam (inner
core).

Inti luar tebalnya sekitar 2.000 km dan terdiri atas besi cair yang suhunya
mencapai 2.200 °C.
Inti dalam merupakan pusat bumi berbentuk bola dengan diameter sekitar 2.700
km. Inti dalam ini terdiri dari nikel dan besi (NiFe) yang suhunya mencapai 4500
derajat celcius.
 
1. Litosfer
Lapisan ini pada kedalaman 50-200 km,
Sedangkan menurut sifat
tebalnya sekitar 50-100 km, dengan masa
mekanik (sifat dari materialnya), jenis rata-rata 2,9 gram/cc. Lapisan ini
bumi dapat dibagi mesnjadi merupakan lapisan bebatuan yang
lapisan-lapisan sebagai berikut mengapung diatas astenosfer.


2.Astenosfer
Astenosfer merupakan lapisan di bawah
lempeng tektonik, yang menjadi tempat
bergeraknya lempeng benua. Lapisan ini di
kedalaman 700 km, wujudnya agak kental
tebalnya 100-400 km.

3. Mesosfer
Lapisan ini di kedalaman sekitar 2900 km,
wujudnya padat, terletak di bawah
astenosfer dengan ketebalan 2400-2750
km.

Berdasarkan susunan kimianya, bumi dapat dibagi menjadi empat bagian,
yakni bagian padat (litosfer) yang terdiri dari tanah dan batuan, bagian cair
(hidrosfer) yang terdiri dari berbagai bentuk ekosistem perairan seperti
laut, danau dan sungai, bagian udara (atmosfer) yang menyelimuti seluruh
permukaan bumi serta bagian yang ditempati oleh berbagai jenis organisme
(biosfer).
ATMOSFER


1. TROPOSFER
2. STRATOSFER
3. MESOSFER
4. IONOSFER
5.TERMOSFER
6. EKOSFER
LITOSFER

Litosfer yang berasal dari bahasa Yunani, Lithos artinya adalah
berbatu sedangkan Sphere artinya lapisan jadi Litosfer dapat kita
artikan sebagai lapisan bumi paling luar . Litosfer dibagi menjadi
dua yaitu Litosfer atas dan Litosfer bawah, dan Litosfer juga
terbagi menjadi dua tipe, yaitu:

- Litosfer Samudera, berfungsi sebagai penghubung kerak


samudera dan memang berasal dari samudera.
- Litosfer Benua, litosfer ini berada di benua.
Dan litosfer ini terbagi menjadi tiga jenis batuan yaitu,
- Batuan Beku, batuan beku ini dibagi menjadi yaitu, batuan beku
dalam dan batuan beku luar.
- Batuan Sedimen
- Batuan Metamorf
HIDROSFER

 Hidrosfer adalah lapisan air yang ada di permukaan bumi. Kata
hidrosfer berasal dari kata hidros yang berarti air dan sphere yang
berarti lapisan. Hidrosfer di permukaan bumi meliputi danau,
sungai, laut, lautan, salju atau gletser, air tanah, dan uap air yang
terdapat di lapisan udara.
 Hampir tiga per empat bumi ditutupi oleh air dengan jumlah yang
tetap dan hanya mengalami perubahan bentuk. Hal ini terjadi karena
air mengalami siklus yang disebut daur hidrologi atau water cycle.
 Bentangan air yang terdapat di daratan dipelajari dalam ilmu
hidrologi. Bentangan air yang terdapat di lautan ddipelajari dalam
ilmu oceanografi. Bentangan air yang terdapat di atmosfer, yang
mempengaruhi iklim dan cuaca, dipelajari dalam ilmu meteorologi
dan klimatologi.
Unsur Pembentuk Bumi


Seperti yang telah dipaparkan sebelumnnya bahwa bumi memiliki hampir 2000
mineral yang terkandung dalam perut bumi dan hanya 20% yang terdapat pada
batuan. Mineral inilah yang kita ketahui hingga saat ini,
Pada kerak bumi dan sebagian mantel bumi membentuk lapisan litosfer dengan
ketebalan total kurang lebih 80 km. Suhu dibagian bawah kerak bumi mencapai
1.10000C. Unsur-unsur kimia utama pembentuk kerak Bumi adalah: Oksigen (O)
(46,6%), Silikon (Si) (27,7%), Aluminium (Al) (8,1%), Besi (Fe) (5,0%), Kalsium (Ca)
(3,6%), Natrium (Na) (2,8%), Kalium (K) (2,6%), Magnesium (Mg) (2,1%).
Pada lapisan matel bumi terdapat lapisan-lapisan yang mengandung unsur kimia, yaitu:
Lapisan Sial adalah lapisan litosfer yang tersusun atas logam silium dan alumunium.
Senyawa dari kedua logam tersebut adalah SiO22 dan Al22O3..3..
Batuan yang terdapat
dalam lapisan sial antara lain batuan sedimen, granit, andesit, dan metamorf.
Lapisan Sima adalah lapisan litosfer yang tersusun atas logam silium dan magnesium.
Senyawa dari kedua logam tersebut adalah SIO2 dan MgO.  Berat jenis lapisan sima
lebih besar jika dibandingkan dengan berat jenis lapisan sial. Hal itu karena lapisan
sima mengandung besi dan magnesium.
Inti bumi merupakan lapisan paling dalam dari struktur bumi yang terdiri dari
material cair, dengan penyusun utama logam besi (90%), nikel (8%), dan lain-lain yang
terdapat pada kedalaman 2900 – 5200 km.
PROSES PEMBENTUKAN BUMI


 Bumi terbentuk sekitar 4,54 miliar (4,54×10 9) tahun yang lalu melalui akresi
dari nebula matahari. Pelepasan gas vulkanik diduga menciptakan atmosfer
tua yang nyaris tidak beroksigen dan beracun bagi manusia dan sebagian besar
makhluk hidup masa kini. Sebagian besar permukaan bumi meleleh karena
vulkanisme ekstrem dan sering bertabrakan dengan benda angkasa lain.
Sebuah tabrakan besar diduga menyebabkan kemiringan sumbu bumi dan
menghasilkan Bulan. Seiring waktu, bumi mendingin dan membentuk kerak
padat dan memungkinkan cairan tercipta di permukaannya. Bentuk kehidupan
pertama muncul antara 2,8 dan 2,5 miliar tahun yang lalu. Kehidupan
fotosintesis muncul sekitar 2 miliar tahun yang lalu, dan memperkaya oksigen
di atmosfer. Sebagian besar makhluk hidup masih berukuran kecil dan
mikroskopis, sampai akhirnya makhluk hidup multiseluler kompleks mulai
lahir sekitar 580 juta tahun yang lalu. Pada periode Kambrium, Bumi
mengalami diversifikasi filum besar-besaran yang sangat cepat.

Perubahan biologis dan geologis terus terjadi di planet
ini sejak terbentuk. Organisme terus berevolusi,
berubah menjadi bentuk baru atau punah seiring
perubahan Bumi. Proses tektonik lempeng memainkan
peran penting dalam pembentukan lautan dan benua di
Bumi, termasuk kehidupan di dalamnya. Biosfer
memiliki dampak besar terhadap atmosfer dan kondisi
abiotik lainnya di planet ini, seperti pembentukan
lapisan ozon, proliferasi oksigen, dan penciptaan tanah.

 
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai