Anda di halaman 1dari 20

FORMULASI &

TEKNOLOGI
SEDIAAN (SALEP)
Frederika Johana Inaike Banik
Farmasi B/IV
1 Pengertian
Salep
3 Penggolongan
Salep

Cara
2 Persyaratan
Salep
4 Pembuatan &
Evaluasi Salep
PENGERTIAN SALEP
✘ Farmakope III

Sediaan setengah padat yang mudah dioleskan dan mudah digunakan


sebagai obat luar. Bahan obatnya harus terlarut atau terdispersi
homogen dalam dasar salep yang cocok.

✘ Farmakope IV

Sediaan setengah padat,ditujukan untuk pemakaian topikal pada kulit


atau selaput lendir.

3
Persyaratan
Salep (FI ed.III)
✘ Pemerian :
Tidak boleh berbau tengik.

✘ Kadar :
Kecuali dinyatakan lain dan untuk salep yang mengandung obat keras atau
narkotik,kadar bahan obat adalah 10%.

✘ Homogenitas :
Jika salep dioleskan pada kulit,maka salep tersebut harus menunjukan susunan
homogen dari bahan-bahan yang terdapat didalamnya.

✘ Penandaan :
Pada etiket harus tertera “Obat Luar”.

5
✘ Dasar Salep :
Kualitas dasar salep yang baik,yaitu:
- Stabil,tidak dipengaruhi oleh suhu dan
kelembapan,harus bebas dari inkompatibilitas selama
pemakaian.
- Lunak,halus dan homogen
- Mudah dipakai
- Dasar salep yang cocok
- Dapat terdistribusi secara merata.

6
DASAR SALEP
DASAR SALEP SERAP
HIDROKARBON Dibagi menjadi 2:
 Dasar salep yang

DASA ◦Sebagai dasar salep


berlemak.
dapat bercampur
dengan air

R
membentuk
emulsi air dalam
◦Dasar salep minyak
SALEP ini,dimaksudkan untuk
memperpanjang kontak
 Terdiri atas
emulsi air dalam
bahan obat dengan kulit
minyak yang
dan bertindak sebagai
dapat bercampur
pembalut.
dengan larutan air
tambahan.
7
Dasar Salep yang Dapat Dasar Salep Larut
Dicuci dengan Air Dalam Air

DASA Dasar salep ini dapat  Disebut juga dasar

R diencerkan dengan air dan


mudah menyerap cairan
salep tak berlemak

 Sehingga mudah

SALEP
yang terjadi karena
dermatologik. dicuci dengan air dan
tidak mengandung
bahan yang tidak dapat
larut dalam air.

8
PENGGOLONGAN S
ALEP

Formulari
riuu
Bahan m
Berdasarka Sifat
Dasarny
n Farmakolo Nasional
a
gi
Konsistensi

9
Menurut Konsistensi Salep

a) Unguenta,salep yang memiliki konsistensi seperti mentega tidak


mencair pada suhu biasa,tetapi mudah dioleskan.

b) Krim,salep yang banyak mengandung air,mudah diserap kulit,suatu


tipe yang dapat dicuci dengan air.

c) Pasta,salep yang mengandung lebih dari 50% zat padat berupa


suatu salep tebal karena merupakan penutup/pelindung bagian kulit
yang diolesi.

d) Cerata,salep berlemak yang mengandung persentase lilin yang


tinggi sehingga konsistensinya lebih keras.

e) Gelones,salep yang lebih halus,umumnya cair dan sedikit


mengandung atau tidak mengandung mukosa.
10
Menurut Sifat Farma
kologinya
× Salep Epidermik,berguna untuk melindungi
kulit,menhasilkan efek lokal dan meredakan ransangan.
× Salep Endodermik,salep yang bahan obatnya menembus
kedalam kulit dan digunakan untuk melunakkan kulit
atau selaput lendir.
× Salep Diadermik,salep yang bahan obatnya menembus
melalui kulit untuk mencapai efek yang diinginkan.

11
Menurut Dasar Salep

a. Salep Hidrofobik,salep yang tidak suka air atau salep


yang dasar salepnya berlemak,tidak dapat dicuci dengan
air.

b. Salep Hidrifilik,salep yang suka air atau kuat menarik air.

12
Menurut Fornas:
-Dasar Salep 1
(senyawa hidrokarbon)
- Dasar Salep 2 (ds
serap)
- Dasar Salep 3 (ds M/A)
- Dasar Salep 4 (ds.yang
dapat larut dalam air)

13
SKEMA CARA PEMBUATAN SALEP DENGAN ZAT
TERTENTU
EVALUASI SEDIAAN
SALEP
Formulasi dan Evaluasi Salep Ekstrak
Daun Gulma Siam (Chromolaena
odorata L.) dengan Variasi Basis Salep
✘ Uji Pengamatan Organoleptis :
Dilakukan pengamatan warna,bau dan konsistensi
sediaan salep.

✘ Uji Homogenitas:
Sejumlah salep dioleskan pada plat kaca
lalu,diamati homogenitasnya.Salep yang homogen
ditandai dengan tidak terdapatnya penggumpalan
pada hasil pengolesan,struktur yang rata dan
memiliki warna yang seragam.
✘ Uji pH :
1 gr salep dan diencerkan dengan 10 mL
aquades,kemudian ukur pH dengan pH meter.

✘ Uji Daya Sebar:


Sebanyak 0,5 gr salep diletakkan diantara dua
lempeng objek transparanyang diberi beban 100
gr.Pengukuran diameter daya sebar dilakukan
setelah salep tidak menyebar kembali atau ± 1
menit setelah pemberian beban.
✘ Uji Viskositas:
Viskositas diukur sebelum dan sesudah
penyimpanan dipercepat dengan menggunakan
viskometer Brookfield dengan spindel 7 pada 50
putaran per menit
✘ Uji Sifat Aliran :
Sediaan salep diaduk selama 60 detik,lali
dituangkan kedalam gelas plata 100mL.Kemudian
viskositasnya diukur pada kecepatan 5,10,20,30,
dan 50 rpm.
✘ Uji Kestabilan :
Dilakukan sebelum dan sesudah
penyimpanan dipercepat.Penyimpanan
dilakukan pada suhu 5ºC dan 35ºC.Masing
12 jam selama 10 siklus.
THANK YOU
THANK YOU
Any
Questions?

Anda mungkin juga menyukai