Menurut SA 320.1&320.2
Materialitas dalam konteks audit
Kerangka pelaporan keuangan sering kali membahas konsep
materialitas dalam konteks penyusunan dan penyajian laporan
keuangan. Walaupun kerangka pelaporan keuangan mungkin
membahas materialitas dengan istilah yang berbeda-beda kerangka
tersebut secara umum menjelaskan bahwa
•Kesalahan penyejaian, termaksud penghilangan, dianggap material
bila kesalahan penyajian tersebut secara individual atau agregat
diperkirakan dapat mempengaruhi keputusan ekonomi yang diambil
berdasarkan laporang keuangan oleh pengguna laporang keuangan
tersebut
•Pertimbangan tentang materialitas dibuat dengan memperhitungkan
berbagai kondisi yang melingkupinya dan dipengaruhi oleh ukuran
atau sifat kesalahan penyajian, atau kombinasi keduanya
•Pertimbangan tentang hal-hal yang material bagi pengguna laporan
keuangan didasarkan pada pertimbangan kebutuhan informasi
keuangan yang umum yang diperlukan oleh pengguna laporan
keuangan sebagai suatu grup.
Penentuan materialitas oleh auditor membutuhkn pertimbangan
professional,dan dipengaruhi oleh persepi auditor tentang kebutuhan
informasi keuangan oleh para pengguna laporan keuangan. Dalam konteks
ini adalah masuk akal bagi auditor untuk mengasumsikan bahwa pengguna
laporan keuangan
1. Memiliki suatu pengatahuan memadai tentang aktifitas bisnis dan
ekonomi serta akuntansi dan kemajuan untuk mempelajari informasi
yang ada dalam laporan keuangan dengan cermat
2. Memahami bahwa laporang keuangan disusun, disajikan dan diaudit
berdasarkan tingkat materialitas tertentu
3. Mengakui adanya ketidakpastian bawaan dalam pengukuran suatu
jumlah yang ditentukan berdasarkan penggunaan estimasi, pertimbangan
dan pertimbangan atas peristiwa masa depan
4. Membuat keputusan ekonomi yang masuk akal berdasrkan informasi
dalam laporan keuangan.
2. Risiko Pengendalian
Risiko pengendalian adalah risiko bahwa suatu salah saji material yang
dapat terjadi dalam suatu asersi tidak dapat dicegah atau dideteksi
secara tepat waktu oleh pengendalian intern entitas. Risiko ini
merupakan fungsi efektivitas desain dan operasi pengendalian intern
untuk mencapai tujuan entitas yang relevan dengan penyusunan laporan
keuangan entitas.Beberapa risiko pengendalian akan selalu ada karena
keterbatasan bawaan dalam setiap pengendalian intern
3. Risiko Deteksi
Risiko deteksi adalah risiko bahwa auditor tidakdapat mendeteksi
salah saji material yang terdapat dalam suatu esersi.Risiko deteksi
merupakan fungsi efektivitas prosedur audit dan penerapannya oleh
auditor. Risiko ini timbul sebagian karena ketidakpastian yang ada
pada waktu auditor tidak memeriksa 100%. Ketidakpastian lain
semacam itu timbul karena auditor mungkin memilih suatu prosedur
audit tidak sesuai, menerapkan secara keliru prosedur yang semestinya,
atau menafsirkan secara keliru hasil audit.
Tabel berikut ini menunjukan bagaimana tingkat risiko
deteksi yang dapat diterima berdasarkan penilaian dari risiko
bawaan dan risiko pengendalian. Penilaian Auditor atasKontrol