Anda di halaman 1dari 25

STRATIFIKASI

SOSIAL
Created by :
Anisa Purnamasari
Vinton Pratama
Teguh Dwi Wijaksono
Zhafran Rayhan Abiyu
Latar Belakang
Dalam suatu kajian dalam sosiologi ada
beberapa yang harus disoroti sebagai ilmu,
guna menegetahui bagaimana tingkat
perkembangan manusia, mulai dari kelahiran
sampai dia bersosialisasi dalam masyarakat.
Manusia, masyarakat dan lingkungan
merupakan fokus kajian sosiologi yang
dituangkan dalam kepingan tema utama
sosiologi dari masa kemasa. Mengungkap
hubungan luar biasa antara keseharian yang
dijalani oleh seseorang dan perubahan serta
pengaruh yang ditimbulkannya pada
masyarakat tempat dia hidup, dan bahkan
kepada dunia secara global. Banyak sekali
Tujuan Makalah
Mengetahui sifat-sifat stratifikasi sosial
Mengetahui kelas-kelas dalam
masyarakat
Mengetahui dasar lapisan masyarakat
Mengetahui unsur-unsur stratifikasi
sosial
Mengetahui lapisan yang disengaja
disusun
Mengetahui mobilitas sosial
Mengetahui perlunya stratifikasi sosial
Pengertian Stratifikasi

Stratifikasi sosial (Social


Stratification) berasal dari kata
bahasa latin “stratum” (tunggal) atau
“strata” (jamak) yang berarti lapisan.
Dalam Sosiologi, stratifikasi sosial
dapat diartikan sebagai pembedaan
penduduk atau masyarakat ke dalam
kelas-kelas secara bertingkat.
Beberapa defenisi Stratifikasi Sosial
menurut para ahli:
 Pitirim A. Sorokin

Mendefinisikan stratifikasi sosial


sebagai perbedaan penduduk atau
masyarakat ke dalam kelas-kelas yang
tersusun secara bertingkat (hierarki)
 Max Weber

Mendefinisikan stratifikasi sosial sebagai


penggolongan orang-orang yang termasuk
dalam suatu sistem sosial tertentu ke
dalam lapisan-lapisan hierarki menurut
dimensi kekuasaan, previllege dan
prestise.
Cuber
Mendefinisikan stratifikasi sosial
sebagai suatu pola yang
ditempatkan di atas kategori    dari
hak-hak yang berbeda.

Drs. Robert. M.Z. Lawang


Sosial Stratification adalah
penggolongan orang-orang yang
termasuk dalam suatu system
social tertentu ke dalam lapisan-
lapisan hirarkis menurut dimensi
Konsep Stratifikasi
Strata konsep dasarnya adalah lapisan.
Stratifikasi sosial adalah
pembedaan/pengelompokan penduduk atau
masyarakat ke dalam lapisan-lapisan sosial
secara bertingkat.
Perwujudan pelapisan sosial dalam
masyarakat dikenal dengan istilah kelas-
kelas sosial yang terdiri atas :
1.  Kelas sosial tinggi (upper class)
2.  Kelas sosial menengah (middle class)
3.  Kelas sosial bawah (lower class)
Proses terjadinya
stratifikasi

Robin William J.R. menyebutkan


pokok pedoman tentang proses
terjadinya stratifikasi sosial pada
masyarakat, yaitu sebagai berikut.

Pertama, Sistem stratifikasi sosial


mungkin berpokok pada sistem
pertentanganyang terjadi pada
masyarakat sehingga menjadi
objekpenyelidikan.
Kedua, Sistem stratifikasi sosial dapat
dianalisis dalam ruang lingkupunsur-
unsur, yaitu sebagai berikut:

 Distribusi hak-hak istimewa yang


objektif, misalnya penghasilan,kekayaan,
keselamatan (kesehatan, laju
angkakejahatan), wewenang.
 Sistem pertentangan yang diciptakan
masyarakat (prestisedan penghargaan).
 Kriteria sistem pertentangan yaitu
apakah didapatkanberdasarkan kualitas
pribadi, keanggotaan kelompokkerabat,
hak milik, wewenang, atau kekuasaan.
 Lambang-lambang kedudukan, misalnya
tingkah laku,cara ber pakaian, bentuk rumah,
keanggotaan dalam suatuorganisasi formal.
 Mudah sukarnya berubah kedudukan.
 Solidaritas di antara individu atau kelompok
sosial yang mendudukistatus sosial yang
sama dalam sistem sosial, seperti:
a) pola-pola interaksi (struktur clique dan
anggota keluarga);
b) kesamaan atau perbedaan sistem
kepercayaan, sikap,dan nilai;
c) kesadaran akan status masing-masing;
d) aktivitas dalam organisasi secara kolektif.
Sedangkan dari sumber lain,
proses terjadinya stratifikasi sosial,
yaitu :

Terjadi secara Otomatis atau


Alamiah
Biasanya proses ini terjadi karena
faktor-faktor yang dibawa individu
sejak lahirnya. Contoh: kepandaian,
usia, jenis kelamin, keturunan, dan
sifat keaslian keanggotaan
seseorang dalam masyarakat.
Terjadi karena Bentukan untuk
Mencapai Tujuan Bersama
Biasanya dilakukan dalam pembagian
kekuasaan dan wewenang yang resmi dalam
organisasi formal seperti pemerintahan,
partai politik, perusahaan, perkumpulan, dan
angkatan bersenjata. Dalam stratifikasi ini
biasanya dilakukan dengan berbagai cara,
seperti upacara pelantikan, pemberian
tanda/ lambang kedudukan, pemberian
wewenang, dan lain-lain.
Dilihat dari sifatnya, kita mengenal dua
sistem stratifikasi sosial, yaitu sistem
stratifikasi sosial tertutup dan system
stratifikasi sosial terbuka.
Sifat-sifat stratifikasi sosial

Menurut Soerjono Soekanto, dilihat dari


sifatnya pelapisan sosial dibedakan menjadi :
o Stratifikasi Sosial Tertutup (Closed Social
Stratification) adalah stratifikasi dimana
anggota dari setiap strata sulit mengadakan
mobilitas vertikal.
o Stratifikasi Sosial Terbuka (Opened Social
Stratification) bersifat dinamis karena
mobilitasnya sangat besar.
o Stratifikasi Sosial Campuran merupakan
kombinasi antara stratifikasi tertutup dan
terbuka.
Kelas-kelas dalam masyarakat

Dalam lingkungan masyarakat


kita melihat bahwa ada pembeda-
bedaan yang berlaku dan diterima
secara luas oleh masyarakat. Di
sekitar kita ada orang yang
menempati jabatan tinggi seperti
gubernur dan wali kota dan
jabatan rendah seperti camat dan
lurah. Di sekolah ada kepala
sekolah dan ada staf sekolah. Di rt
atau rw kita ada orang kaya, orang
Klasifikasi Kelas Sosial Pembagian Kelas
Sosial terdiri atas 3 bagian yaitu:
a) Berdasarkan Status Ekonomi.
• Aristoteles membagi masyarakat secara
ekonomi menjadi kelas atau golongan:
Golongan sangat kaya
Golongan kaya
Golongan miskin

• Aristoteles menggambarkan ketiga


kelas tersebut seperti piramida:
Golongan Sangat Kaya
Golongan Kaya
Golongan Miskin
• Karl Marx juga membagi masyarakat menjadi tiga
golongan, yakni:
 Golongan kapitalis atau borjuis : adalah mereka
yang menguasai tanah dan alat produksi.
 Golongan menengah : terdiri dari para pegawai
pemerintah
 Golongan proletar : adalah mereka yang tidak
memiliki tanah dan alat produksi. Termasuk
didalamnya adalah kaum buruh atau pekerja
pabrik.
Menurut Karl Marx golongan menengah
cenderung dimasukkan ke golongan kapatalis
karena dalam kenyataannya golongan ini adalah
pembela setia kaum kapitalis. Dengan demikian,
dalam kenyataannya hanya terdapat dua
golongan masyarakat, yakni golongan kapitalis
atau borjuis dan golongan proletar.
Pada masyarakat Amerika Serikat, pelapisan
masyarakat dibagi menjadi enam kelas
yakni:
Kelas sosial atas lapisan atas ( Upper-upper
class)
Kelas sosial atas lapisan bawah ( Lower-
upper class)
Kelas sosial menengah lapisan atas ( Upper-
middle class)
Kelas sosial menengah lapisan bawah
( Lower-middle class)
Kelas sosial bawah lapisan atas ( Upper
lower class)
Kelas sosial lapisan sosial bawah-lapisan
bawah ( Lower-lower class)
Dalam masyarakat Eropa dikenal 4
kelas, yakni:

 Kelas menengah berpendidikan


(academic middle class)
 Kelas menengah ekonomi
(economic middle class)
 Kelas pekerja (workmen dan
Formensclass)
 Kelas bawah (underdog class)
Dasar Lapisan
Masyarakat
Kriteria-kriteria yang biasa
dipakai untuk menggolong-
golongkan anggota masyarakat
ke dalam lapisan-lapisan adalah:
1.      Ukuran kekayaan,
2.      Ukuran kekuasaan,
3.      Ukuran
kehormatan,dan
4.      Ukuran ilmu
Unsur-unsur Lapisan Masyarakat
Hal yang mewujudkan unsur dalam teori
sosiologi tentang sistem lapisan masyarakat
adalah kedudukan ( status ) dan peranan ( role ).
Kedudukan dan peranan merupakan unsur-unsur
dalam sistem lapisan, dan mempunyai arti yang
penting bagi sistem sosial. Sistem sosial adalah
pola-pola yang mengatur hubungan timbal balik
antar individu-individu tersebut. Dalam hubungan
timbal balik tersebut, kedudukan dan peranan
individu mempunyai arti yang penting karena
langgengnya masyarakat tergantung pada
keseimbangan kepentingan-kepentingan individu
termaksut. Untuk gambaran yang agak lebih
mendalam, kedua hal tersebut akan dibicarakan.
Lapisan yang Sengaja Disusun
Di mana telah diterangkan bahwa
ada lapisan yang sengaja disusun,
dalam suatu organisasi formal oleh
mereka yang berwenang untuk itu.
Secara panjang lebar hal itu disusun
oleh Chester F. Barnard dalam
karangannya yang berjudul The
Function of Status Sistem. Menurut
Barnard, sistem pembagian
kedudukan pada pokoknya diperlukan
secara mutlak agar organisasi dapat
bergerak secara teratur untuk
Sistem kedudukan dalam organisasi
formal timbul karena perbedaan-
perbedaan kebutuhan, kepentingan,
dan kemampuan individual yang
mencakup hal-hal sebagai berikut:
 Perbedaan kemampuan individu.
Kemampuan khusus yang di miliki
seseorang dan di akui oleh masyarakat
menyebabkan yang bersangkutan
memiliki kedudukan tertentu.
 Perbedaan-perbedaan yang menyangkut
kesukaran-kesukaran untuk melakukan
bermacam-macam jenis pekerjaan.
 Perbedaan kepentingan masing-masing
jenis pekerjaan.
 Keinginan pada kedudukan yang formal
sebagai alat sosial atau alat organisasi.
 Kebutuhan akan perlindungan bagi
seseorang.
Mobilitas Sosial ( Social Mobility )
Gerak sosial atau social mobility adalah suatu gerak dalam
struktur sosial ( social strukture ) yaitu pola-pola tertentu
yang mengatur organisasi suatu kelompok sosial. Struktur
sosial mencangkup sifat-sifat hubungan antara individu
dalam kelompok dan hubungan antara individu dengan
kelompoknya.
Tipe-tipe gerak sosial yang prinsipil ada dua yaitu, gerak
sosial horizontal dan gerak sosial vertikal. Gerak sosial
harizontal merupakan peraliahan individu atau objek-objek
sosial lainnya yang sederajat. Contohnya adalah seseorang
yang beralih kewarganegaraan beralih pekerjaan yang
sederajat atau mungkin juga peralihan, atau gerak objek-
objek sosial. Gerak sosial vertikal adalah sebagai perpidahan
individu atau objek sosial dari suatu kedudukan sosial ke
kedudukan yang lainnya, yang tidak sederajat. Sesuai
dengan arahnya, maka terdapat dua jenis gerak sosial yang
vertikal, yaitu yang naik ( social climbing ) dan yang turun
( social sinking ).
SEKIAN
&
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai