Anda di halaman 1dari 12

Psikofarmakologi

Neurotransmisi

Obat
Neuron
Psikotropik
(Saraf)
a

Neurotransmitter
Psikofarmakologi
Studi tentang obat-obatan
yang mengubah aktivitas-
aktivitas yang dikontrol
oleh sistem saraf
(psychotropic
pharmaceutical)
Reseptor
adalah
bagian
neuron Yang berperan adalah Konsep obat
dimana neurotransmitter adalah
neurotransmi mengikat
ter terikat reseptor.
dan
menghasilka Konsep neurotransmisi
n efek. dimana proses
elektrokimiawi, mekanisme
yang digunakan sistem saraf
untuk berkomunikasi
Pendekatan medik, biopsikologi, dan
psikofarmakologi
Pendekatan Medik :
1. Psikologi
dalam pendekatan medik, faal
tidak mengenal yang
namanya gangguan atau
penyakit jiwa, melainkan ia Psikofisiologi
hanya mengenal “penyakit
otak”

Psikofarmakologi
2.
Pendekatan biopsikologi :
Psikologi
dimana mempelajari
komparatif
biologis dan psikologis nya.

neuropsikologi
Neuron, synaps, dan neurotransmitter

terjadi karena hubungan antar neuron.


Neuron awal menghantarkan listrik yang
Fungsi fungsi
kemudian disusul dengan peristiwa kimiawi
psikis seperti
sensasi, persepsi, pada synaps. Selanjutnya peristiwa kimiawi
dll diubah lagi menjadi hantaran listrik oleh
neuron berikutnya, dan seterusnya sampai
terjadi persepsi dan perilaku. Obat obatan
bekerja pada tingkat synaps.
1. Neuron prasynaps atau neuron penyalur memproduksi atau mensisntesis
molekul neurotransmitter dari molekul yang lebih sederhana yang berasal
dari makanan yang masuk atau sumber-sumber lain.

2. Neurotransmitter yang telah dibuat


disimpan dalam bouton dari sebuah neuron
pengirim.

langkah
dalam
transmisi 3. Neurotransmitter menyebar dengan cepat di
kimiawi sepanjang rongga synaps, lalu bergabung dengan molekul
reseptor khusus yang ada pada membran dari neuron penerima
atau neuron pasca synaps.

4. Neurotransmitter yang telah bergabung tadi dideaktivasikan


secara cepat – seperti halnya kelebihan neurotransmitter pada rongga synaps –
agar sel pasca synaps siap menerima informasi baru.
Penyakit Jiwa, Neurotransmisi dan Penggunaan Obat-
Obat Psikoterapik

Terhalangnya
Penyaluran mekanisme
Penyakit kimiawi-listrik yang digunakan
Neurotransmisi antar neuron sistem saraf
(saraf) untuk
berkomunikasi
Penyakit Jiwa, Neurotransmisi dan Penggunaan Obat-
Obat Psikoterapik

Obat Psikotropika Obat Narkotika

• Obat yang bekerja • Obat yang bekerja secara


selektif pada susunan saraf
secara selektif pada pusat dan mempunyai efek
susunan saraf pusat utama terhadap penurunan atau
dan mempunyai efek perubahan kesadaran, hilangnya
utama terhadap rasa, mengurangi sampai
menghilangkan rasa nyeri.
aktivitas mental dan
Biasanya digunakan untuk
perilaku . Biasanya analgesik (anti rasa sakit),
digunakan untuk terapi anitusif (mengurangi batuk),
gangguan psikiatrik antipasmodik (mengurangi rasa
(gangguan fungsi mual atau mulas) dan
pramedikasi anestesi dalam
psikologis) praktek kedokteran
Gejala Sasaran dan Pengobatan dalam Gangguan Jiwa

Obat psikotropika tidak menyembuhkan suatu


penyakit / gangguan, tetapi mengurangi atau
menghilangkan gejala sasaran
(target symptoms)
Gejala Depresi
• Simtom neurovegatif (tidur, nafsu makan, dll)
• Simtom psikomotor (ekspresi wajah, tangan, tubuh secara
keseluruhan)
• Perubahan suasana hati (dari depresi menjadi irritable)
• Perubahan konsentrasi, atensi, dan memori
• Pikiran depresif, rasa bersalah, ruminasi (terus menerus
mengingat hal hal yang tidak enak dari masa lalu), kognisi
yang terdistorsi
• Simtom psikotik
Semua simtom ini menyebabkan kelemahan sosial (social
impairment)
Gangguan Mania
• Kegiatan psikomotor yang tinggi (yang harus
dikurangi)
• Pressure of speach, yaitu bicara cepat, mengalir dan
penuh semangat, yang sulit dihentikan
• Kurang tidur
Gangguan Psikosis

Gejala sasarannya adalah simtom arousal


(ditandai dengan agitasi, insomnia, kecemasan,
excitement, confusion, kewaspadaan) , efek,
aktivitas psikomotor, pikiran (formal dan isi), dan
penyesuaian sosial
Gangguan kecemasan

Gejala sasaran dari gangguan


kecemasan adalah pengalaman
subjektif yang ditandai dengan
keresahan (worry, apprehensive
expectation, ancitipatory anxiety) juga
ketegangan motorik, hiperaktivitas
autonomik dan kewaspadaan.

Anda mungkin juga menyukai