Anda di halaman 1dari 11

AMELOBLASTOMA

Selfina Muthia Sari


Syifa Aqyas
Yun Vijjati Parami
Zhafarina Rianti
AMELOBLASTOMA
• Definisi
• Etiologi
• Origin
• Tipe
• Insidensi
• Gambaran klinis
• Gambaran radiografi
• Temuan histopatologis
• Diagnosis banding
• Perawatan
DEFINISI
Suatu neoplasma epitalial jinak odontogenik yang
berkembang lambat namun berinvasi lokal pada maksila
dan mandibula
ETIOLOGI
• Etiologi dari ameloblastoma belum diketahui, namun terdapat beberapa faktor penyebab
yang terlibat :
o Trauma atau inflamasi,
o Infeksi rongga mulut,
o Pencabutan,
o Cedera pada gigi atau rahang,
o Iritasi akibat erupsi gigi molar 3, dll
ORIGIN
Asal mula ameloblastoma belum diketahui, namun diduga berasa dari :

oSisa sel serres atau malassez

oLapisan epital kista odontogenik non neoplastik (kista dentigerous)

oLangsung dari epitel rongga mulut


TIPE
• Solid atau multikistik
• Unikistik
• Periferal atau
ekstraoseus
INSIDENSI
• Insidensi global diperkirakan mencapai 0,5 kasus per 1 juta orang per tahun
• Ameloblastoma meskipun jarang dijumpai, merupakan tumor odontogenik yang
paling sering terjadi (10%-11%) dan terhitung sekitar 1% dari seluruh tumor
padaregio kepala dan leher
• Mandibula > maksila
• Pada mandibula : Ameloblastoma paling sering terjadi di mandibula posterior, terutama pada
regio gigi molar ketiga, dan berhubungan dengan kista folikular atau gigi yang impaksi .
• Pada maksila : tumor ditemukan di regio posterior.
• Usia
• Sebagian besar kasus didiagnosis pada pasien usia 30-60 tahun
• Tumor dapat muncul pada masa kanak atau di usia lanjut
GAMBARAN KLINIS
• Pada tahap awal ameloblastoma tumbuh dengan lambat tanpa adanya tanda klinis
• Pada tahap lanjut : Neoplasma menyebar ke area lempeng kortikal  penipisan korteks yang
menghasilkan egg shell crackling  menginvasi jaringan lunak  pada tahap ini,
ameloblastoma terlihat secara klinis sebagai ekspansi lokal permukaan halus pada rahang
yang menyebabkan asimetri wajah.
• Gambaran paling umum dari ameloblastoma adalah pembengkakan tanpa rasa sakit pada
maksila atau mandibula.
• Rasa sakit jarang muncul namun dapat muncul jika terjadi perdarahan, terutama pada saat
aspirasi dengan jarum halus.
• Nyeri dengan pertumbuhan yang cepat dapat menunjukkan ameloblastoma maligna
• Perpindahan gigi dan resorpsi akar jarang terjadi
• Parestesi jarang terjadi, dengan kasus invasi perineural yang jarang dilaporkan
• Sinus kering, soket paska pencabutan yang tidak kunjung sembuh yang berkaitan dengan
adanya jaringan granulasi didalam soket, perdarahan, trismus, dan masalah dental lain dapat
menjadi keluhan utama.
• Ameloblastoma pada maksila:
• Obstruksi saluran nafas merupakan gejala pertama
• Bersifat mematikan jika sinus terlibat atau tumor menginvasi tulang hingga ke jaringan lunak
disebabkan oleh :
• Tulang yang tidak padat
• Berdekatan dengan : lubang hidung dan sinus, mata dan jaringan faring, struktur vital pada basis
tengkorak
GAMBARAN RADIOGRAFI
Gambaran radiologi ameloblastoma menunjukkan berbagai variasi.
Biasanya didapatkan lesi litik yang luas.
Ada tipe destruksi tulang yang multilokuler atau unilokuler.
•Gambaran radiografi ameloblastoma multikistik yang paling sering yaitu lesi multilokular,
soap bubbles bila lesi besar dan honeycomb bila lesi kecil. Sering didapati ekspansi oral dan
cortical lingual dan resorpsi akar gigi yang berdekatan dengan tumor. Sedangkan
ameloblastoma unikistik tampak sebagai lesi lusen unilokular berbatas tegas disekeliling
mahkota gigi yang tidak erupsi.
•Pada CT scan ameloblastoma dapat dijumpai area kistik atenuasi yang rendah dengan regio
isoatenuasi yang tersebar, mencerminkan adanya komponen jaringan lunak. Lesi ini juga dapat
mengerosi korteks dengan perluasan ke mukosa oral disekitarnya. Erosi akar gigi didekatnya
merupakan kekhasan ameloblastoma dan mengindikasikan agresifisitas tumor
Ameloblastoma unikistik Ameloblastoma multikistik soap bubbles

Ameloblastoma multikistik honey comb

Anda mungkin juga menyukai