Anda di halaman 1dari 27

“Memungkinka

n Pemahaman
Klien”
Kelompok
Kelompok 3
3 ::
Alfa
Alfa rahma
rahma
Andi
Andi nurul
nurul khalifah
khalifah
Nurfadilah
Nurfadilah
Jeklin
Jeklin kilala mangiwa
kilala mangiwa
Wiwi
Wiwi widya
widya astuti
astuti
Memungkinkan
Pemahaman Klien

Pada pertemuan pertama, klien pastinya akan


mulai menyampaikan kepada konselor
persepsinya tentang dirinya sendiri dan situasi
kariernya...

Pada pembahasan kali ini, kita akan melihat


penggunaan pekerjaan rumah (PR) di antara
pertemuan-pertemuan konselor dengan klien.
Menggunakan Pekerjaan Rumah
 Pekerjaan rumah (PR) apa pun memiliki sejumlah
maksud umum, meskipun masing-masing tugas akan
memiliki maksud-maksud spesifik sendiri, yang
berkaitan dengan latihan tersebut.
Maksud Umum

Pertama
Kedua
Maksud Umum Ketiga
Keempat
Kelima
Maksud-maksud Spesifik
Siapa Aku?
 Pada tahap ini tugas konselor adalah membantu klien
dalam menjawab pertanyaan.

 Klien mungkin perlu mengembangkan pemahaman


diri di bidang tertentu.
Contoh-contoh Latihan
 Digunakan untuk menyoroti prinsip-prinsip tertentu
dan menunjukkan bagaimana PR bisa pas dengan
proses konseling karir.....
Contoh-Contoh Latihan
Latihan “Peristiwa-peristiwa yang
menyenangkan”
 Maksud ;
 Metode;

>>Peristiwa yang menyenangkan tidak harus


sesuatu yang hebat atau sesuati di mana
Anda dinilai oleh orang lain.
Peristiwa “Prestasi yang
memuaskan”
 Maksud : Seperti halnya latihan
 Metode : Klien diminta membuat daftar
sejumlah prestasi yang memuaskan dan
mengindentifikasi apa yang memuaskan
darinya.
Hubungan antara prestasi dan
kesenangan
 Kemungkinan ada gunanya untuk
mengeksplorasi seberapa penting arti
yang dilekatkan seorang klien pada
prestasi, tanggung jawab, dan tekanan
di pekerjaan dan waktu luang.
Latihan “Peristiwa yang memuaskan”
Seperti halnya latihan “peristiwa-peristiwa yang
menyenangkan”. Maksud latihan ini adalah untuk
menaikkan self-estem dengan memfokuskan pada ingatan-
ingatan positif dan mengidentifikasi pola-pola keterampilan
yang mungkin ingin digunakan dalam karirnya.
Latihan Nilai-nilai

Nilai-nilai yang berkaitan dengan pekerjaan merepresentasikan seberapa jauh seseorang


menganggap pekerjaannya berharga. Di dalam konseling karier, latihan nilai-nilai dapat membantu klien
untuk membedakan antara nilai-nilai pekerjaan dan non-pekerjaan.

Nilai-nilai dapat berubah setiap saat di dalam kehidupan, yang dipengaruhi oleh beberapa faktor :
perkawinan, perceraian, penyakit serius, kehilangan pekerjaan, menjadi orangtua, perpindahan agama
atau transisi yang lebih tidak kentara seperti mencapai usia 40.
Contoh-Contoh Latihan
 Latihan validasi diri
>>menaikkan self-esteem dan mengembangkan citra diri yang lebih
positif, yang dapat dikaitkan dengan opsi-opsi masa depan.

metode 1: menyarankan berbagai kategorikualitas, seperti fisik, mental,


dan sosial, atau meminta klien untuk memikirkan tentang berbagai
situasi dimana mereka merasa senang dengan dirinya sendiri.

metode 2: mendorong klien untuk mengungkapkan kualitas-kualitas


yang mereka sukai di dalam dirinya
 Merangkum informasi yang telah diperoleh
 Merangkum informasi melalui: diskusi PR, proses mengerjakan
tes, mengisi koesioner menerima umpan balik, dan membuat
sebuah bagan rangkuman, untuk mempermudah membahasnya
bersama konselor karier di pertemuan berikutnya.
 pertanyaan tentang “apa yang kuinginkan ?

Klien membutuhkan kesadaran tentang self okupasionalnya sebelum


berusaha menjawab pertanyaan “apa yang kuinginkan”. salah satu cara
untuk membangkitkan ide-ide okupasional adalah meminta kllien
untuk mengungkapkan fantasi-fantasi klien tentang masa depannya
atau keinginan yang tidak terpenuhi dari masa kanak-kanak atau
remajanya.
 Pendekatan terkait solusi
• membutuhkan sebuah kerangka kerja untuk menginstruksikan
sebuah pandangan tentang masa depan yang lebih disukai.

 Miracle question
• cara yang berguna dan kreatif untuk membantu klien mengartikulasikan
harapan-harapan untuk masa depan. yaitu mendeskripsikan mengenai
pertanyaan terkait mukjizat.

 pertanyaan untuk mengevaluasi posisi klien


meminta klien untuk mereviu job satifers mengingat peran
mereka saat ini dan dimasa yang akan datang.
Latihan Job
Latihan “Job satisfiers”
• Maksud: Bagi klien-klien yang ada di tahap telah mengakumulasikan informasi tentang dirinya
sendiri dari PR dan tes-tes, latihan ini membantu mereka untuk menyentesis dan merangkum
informasi menjadi sebuah “Job temple”.
• Metode: klien diminta untuk mempertimbangkan prefersnsi-preferensi pekerjaannya dan faktor-
faktor lain yang perluh untuk kepuasan kerja mereka, dengan mereviu data yang telah mereka
kumpulkan tentang diri mereka sendiri dari semua sumber dan mendaftar elemen-elemen spesifik
yang mereka inginkan didalam pekerjaan yang akan datang.
Mengintegrasikan latihan-latihan kedalam konseling
Penting untuk memberikan waktu yang cukup diantara pertemuan-
pertemuan kepada klien untuk mengerjakan PR mereka. Di dalam
waktu diantara sesi-sesi itu klien juga dapat mendiskusikan pikiran-
pikirannya dengan seorang partner, teman atau significant person
lain.
Apa sumber daya yang dapat membantu saya untuk terus
melanjutkan?
• Apa yang menghentikan saya?
sekarang konseling karir sudah akan memungkinkan klien untuk
mendapatkan beberapa “informasi tentang diri sendiri” yang
telah mereka rangkum dan translasikan menjadi sebuah dafta job
satisfiers tertentu. Ditahap ini, semacam pembangkit ide-ide atau
brain-storming (curah pendapat) akan berguna.
Latihan “Blocks and Bridges”

• Maksud : Mengidentifikasi sumber daya eksternal dan internal


klien, baik yang ada dan tidak ada, dalam kaitannya dengan sebuah
ide pekerjaan.
• Metode : Meminta klien untuk menuliskan sebuah daftar “bridges”
(jembatan)- sumber daya- sumber daya yang dimilikinya, yang akan
membantu mencapai ide pekerjaan yang dimaksud.
Emotional Triggering

• Konselor karier perlu mewaspadai kasus-kasus dimana seorang


klien mendeskripsikan sebuah pengalaman yang dalam hal tertentu
serupa dengan sebuah kejadian dimasa lalu. Kejadian baru dapat
bertindak sebagai Emotional Trigger (pemicu emosional), hal yang
menyebabkan tingkat dan tipe emosional yang terkat dengan
kejadan yang menyakitkan dulu dialaminya lagi.
NILAI-NILAI YANG
DIINTROYEKSIKAN
Introyeksi adalah sebuah konsep sentral di dalam terapi Gestalt (Clarkson, 2004). Nilai-
nilai yang diintroyeksikan adalah nilai-nilai yang tidak pernaah dipertanyakan (biasanya ttidak
disadari) yang didasarkan pada pesan-pesan yang dulu pernah diterima dari orang lain (sering
kali orangtuanya).
Studi kasus tentang seorang laki-laki yang kehilangan kontak dengan “self riil”nya karena
ia belajar untuk menyenangkan orangtuanya dengan menjadi anak kecil seperti yang dituntut
orangtuanya agar bisa dicintai.
Beberapa contoh nilai-nilai yang diintroyeksikan
yang muncul di dalam konseling karier:
 Seharusnya
• Mendapatkan pekerjaan yang pasti
• Menjadi seorang wanita karier
• Sempurna
• Lebih sukses dibanding orangtua Anda
• Menciptakan kemajuan yang menanjak di dalam sebuah
hierarki
• Memiliki pekerjaan profesional yang terhormat
• Masuk universitas
• Masuk perusahaan yang terkenal
• Dan sebagainya
 Seharusnya tidak
• Mengambil risiko
• Memasuki pekerjaan yang secara tradisional “laki-laki” (untuk
seorang perempuan)
• Memasuki pekerjaan yang secara tradisional “perempuan” (untuk
seorang laki-laki)
• Mengubah arah
• Lebih/ kurang sukses dibanding orangtua Anda
• Menyia-nyiakan kualifikasi Anda
• Mengalami penurunan gaji
 Keyakinan-keyakinan yang membatasi diri
sendiri

Nilai-nilai yang diintroyeksikan kebanyakan tidak disadari dan


cenderung tidak diekspresikan secara langsung oleh klien, self limiting
beliefs (keyakinan yang membatasi diri sendiri) adalah pernyataan yang
akan benar-benar dibuat oleh klien.
 Manfaat pekerjaan rumah dengan sebaik-baiknya
• Selalu menanyakan kepada klien tentang bagaimana pendapat
mereka tentang PR apapun.
• Jangan berasumsi, karena seorang klien belum menuliskan
responsnya terhadap sebuah latihan, bahwa ia belum.
memikirkan tentang topik itu.
• Pastikan bahwa Anda membahas tugas itu bersama klien.
• Yakinkan klien bahwa semua latihan akan ditelaah.
• Ketika memberikan instruksi kepada klien untuk menyelesaikan
latihan, periksa instruksinya dan tangani semua ketidakpastian,
termasuk ketersediaan waktu klien.
SUMBER

Anda mungkin juga menyukai