Anda di halaman 1dari 15

KELOMPOK

10

Mineral Mikro: Kromium


IKM D 2019
01 Dhanti Prima Dana
101811133015
02 Dea Putri Safira
101911133070

03 Alifia Irbah Imtinani


101911133080
Riris Wahyu Maharani
04
ANGGOTA
101911133150

05 Adinda Nur Salsabila


101911133230

06 Ramadhan Syahputra
101911133240
PENGANTAR KROMIUM

Mineral merupakan salah satu zat gizi


yang berkaitan erat dengan fungsi bagi
tubuh dalam hal pemeliharaan mulai dari
tingkat sel, jaringan, organ, maupun
secara keseluruhan. Mineral terbagi
menjadi dua macam yaitu mineral mikro
dan mineral makro. Mineral mikro
merupakan mineral yang dibutuhkan oleh
tubuh hanya kurang dari 100 mg/hari.
PENGERTIAN
KROMIUM
Kromium adalah mineral yang penting yang dibutuhkan
tubuh untuk metabolism karbohidrat dan lemak dalam
keadaan normal (Wilson, 1995). Kadar kromium normal
dalam darah adalah 0,12 sampai 0,67 µg/ L dan paling
banyak terdapat pada hati, getah bening, ginjal dan
tulang (Cefaludan Hu, 2002; Food and Nutrition Board,
Institute of Medicine, 2001). Kecukupan kromium adalah
35 µg per hari untuk laki-laki dan 25 µg per hari untuk
perempuan umur 19-50 tahun. Nilai tengah suplementasi
kromium adalah 23 µg perhari. IOM menetapkan
kecukupan yang lebih rendah pada kelompok umur di
atas 50 tahun yaitu 30 µg untuk laki-laki dan 20 µg untuk
SUMBER

SUMBER KROMIUM
Menurut Institute of Medicine
(2001) kromium ditemukan pada
berbagai jenis makanan, namun
sebagian besarmakanan yang
mengandung kromium hanya
menyumbang kurang dari 1-2 µg
per sajinya (Tabel 1.1).
FUNGSI KROMIUM
Setelah diserap dalam tubuh, ion
kromium terikat oleh apokromodulin
supaya aktif secara biologi menjadi
kromodulin. Kromodulin kemudian
mengikat reseptor insulin dan
meningkatkan aktivitas dari reseptor
kinase sehingga pada akhirnya
meningkatkan kerja insulin. Kromium
sebagai kofaktor untuk hormone insulin
ini merupakan komponen-komponen GTF
Gambar 1.2 Mekanisme Kerja Kromium pada Insulin (Vincent, 2000) (glucose tolerance factor) dimana
senyawa dengan molekul rendah dengan
trivalent sebagai koordinat dua asam
“Kromium mempunyai fungsi nikotinat dan koordinat lain yang
meningkatkan kerja biologis dilindungi oleh asam amino. Kromium
insulin” juga menunjukkan efek stimulasi
aktivitas dalam sel yang mengarah pada
…cont
Kromium secara umum sendiri berperan dalam metabolism karbohidrat, lemak, dan
protein sebagai percepatan untuk pembentukan energi

Kromium berfungsi untuk meningkatkan massa otot, penurunan dan memperbaiki kadar
serum lemak pada pasien diabetes atau bukan

Kromium berfungsi sebagai pencegahan kencing manis, hipertensi, meningkatkan


efisiensi kadar insulin dan mengatur gula darah pada tubuh
ABSORPSI
KROMIUM
JUMLAH
Krom dalam bentuk Cr+++ diabsorpsi oleh tubuh sebanyak 10%
hingga 25%, sedangkan kromium dalam bentuk lain hanya
diabsorpsi sebanyak 1%. Hingga saat ini, mekanisme absorpsi atau
penyerapan kromium dalam tubuh belum diketahui secara pasti.
Penyerapan kromium dalam tubuh relative cukup rendah atau
NAMUN
lamban daripada proses keluarnya dari tubuh yang cukup
mudah

Resiko kelebihan ataupun kekurangannya pun juga jarang akibat belum


ada kepastian pada angka resmi kecukupan kromium
ABSORPSI
KROMIUM
ENZIM
Absorpsi kromium dibantu oleh asam-asam amino yang mencegah krom mengendap dalam media
alkali usus halus. Jumlah kromium yang diabsorpsi tetap hingga konsumsi sebanyak 49 µg. Setelah
diserap di mukosa intestinal, kromium akan diangkut oleh transferin.

Transferin dibagi menjadi dua

Transferin mukosa Transferin reseptor


untuk mengangkut
kromium yang untuk menangkap
telah diabsorpsi kromium di dalam
dan sel untuk
mendistribusikan kemudian akan
keseluruh sel yang menjalankan
membutuhkan metabolismenya.
kromium
TRANSPORTASI
KROMIUM

Pengangkutan kromium oleh transferin sangat dipengaruhi kadar zat besi


dalam tubuh karena transferin juga mengangkut zat besi. Ketika kadar zat besi
dalam darah lebih tinggi dibandingkan kadar kromium, maka transferin akan
cenderung mengangkut zat besi. Hal ini terjadi karena bentuk kromium dan zat
besi sama-sama trivalent, sehingga berkompetisi untuk berikatan dengan
tranferin. Bila tingkat kejenuhan transferin tinggi, keromium dapat diangkut oleh
albumin.
Ekskresi kromium sebagian besar melalui urin dan sedikit mealui feses serta
Kekurangan dan Kelebihan Krom
Defisiensi
kromium
Defisiensi krom dalam makanan di Amerika Serikat dan di masyarakat lain yang
teknologinya sudah maju, mengkorelasikan nilai-nilai kandungan krom jaringan dan
nilai dugaan konsumsi krom dalam makanan berbagai populasi dan menemukan
konsumsi krom dalam makanan Amerika Serikat berkisarantara 5-150 per hari dengan
rata-rata 60, jauh lebih rendah dari pada konsumsi-konsumsi yang yang dilaporkan dari
berbagai wilayah di seluruh dunia.
Tanda-tanda dan gejala defisiensi kromium:
• Penurunan berat badan
• Konsentrasi glukosa plasma tinggi atau gangguan penggunaan glukosa
• Konsentrasi asam lemak bebas plasma tinggi

Kelebihan kromuim karena makanan belum pernah ditemukan.


Pekerja yang terkena libah industry dan cat yang megandung krom tinggi dikaitkan
dengan kejadian penyakit hati dan kanker paru-paru.
Toksisitas Kromium

Jika saluran pencernaan terkontaminasi oleh kromium dalam jumlah besar maka dapat
menyebabkan kelenjar pancreas memproduksi hormone insulin dalam jumlah yang
besar. Hal ini dapat menghambat pemakaian glukosa oleh sel dan dapat terjadi
pemecahan glikogen yang disimpan di dalam hati dan otot secara berlebihan (Setyo,
2006).
Kromium VI yang sangat berbahaya terutama bagi orang yang bekerja di industry
baja dan juga tekstil, maupun orang yang merokok. Kromium tersebut dapat
mengakibatkan:
- reaksi alergi pada kulit
- iritasi hidung dan mimisan
- sistem kekebalan tubuh melemah
- kerusakan ginjal dan hati
- perubahan materi genetic
- kanker paru-paru
- kematian
Mekanisme pengaruh
Cr pada insulin
Mekanisme kromium terhadap kerja insulin biasanya pada individu yang
berusia lanjut memiliki kadar yang lebih rendah dari tubuh manusia
dewasa. Dan semakin bertambah usia penyerapan ini sangat buruk diserap
oleh usus dan dibuang lewat usus dan ginjal.
Kadar kromium sebagai factor utama dalam sensitivitas insulin yaitu
sebagai pengatur transportasi gula di dalam tubuh. Kromium berfungsi
sebagai pengendali metabolism insulin dalam tubuh, yang disebut glucose
tolerance factor atau factor pengendali kadar gula darah. Jadi, seperti yang
dijelaskan di atas penyerapan kromium pada tubuh lebih lamban, tetapi
keluarnya lebih mudah, dan membuat resiko kelebihan atau keracunan
jarang terjadi.
DAFTAR PUSTAKA
Almatsier, S. 2009. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama
Mulkah, Rety. Tanpa Tahun. Paparan zat toksik terhadap sistem
pencernaan.https://www.academia.edu/7663908/Paparan_Zat_Toksik_terhadap_Sistem_Pence
rnaan_Makalah_Toksikologi_Industri_BAB_I_PENDAHULUAN Diaksespadatanggal 12 Mei
2020.
Jabbar, Hasyim Abdul. 2011. Kromium (online).
https://www.scribd.com/doc/52871350/Kromium Diakses 13 Mei 2020
Lentech B.V. Chromium-Cr. (online ).
http://www.lenntech.com/periodic/elements/cr.httmiakses 13 Mei 2020
Division, I. C. et al. (no date) ‘Interaksi Senyawa Kromium ( III ) dan Kromium ( VI ) dengan
Protein Tirosin Fosfatase Sebagai Reseptor Insulin’, (Iii).
Board, I. M. (2001). Dietary References Intake for Vitamin A, Vitamin K, Boron, Chromium,
Copper, Iodine, Iron, Manganese, Molybdenum, Nickel, Silicon, Vanadium, and Zinc.
Washington, D.C.: National Academy Press. Retrieved from
http://www.nap.edu/read/10026/chapter/8
Ngaisyah, R. R. D. (2010). Hubungan Asupan Kromium dengan Tingkat Gula Darah pada
Anggota Persadia Samarinda. Universitas Indonesia.
. S., . B. and Ernawati, F. (2014) ‘Peran Beberapa Zat Gizi Mikro Dalam Sistem Imunitas’,
Gizi Indonesia, 36(1), pp. 57–64. doi: 10.36457/gizindo.v36i1.116.
Gunarsih, C. and Mejaya, M. J. (2015) ‘Kandungan Mineral Beberapa Galur Harapan Padi
Sawah’, 30(2), pp. 107–113. doi: 10.21082/jpptp.v30n2.2011.p%p.
Pustaka, T. (1996) ‘Merkurium ( Erg )’, (Cd).
Thank You

Anda mungkin juga menyukai